PEDOMAN
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF 24 JAM
RUMAH SAKIT TK. II MOH. RIDWAN MEURAKSA
PEDOMAN
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI
KOMPREHENSIF 24 JAM
TENTANG
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) perlu diambil langkah kebijakan yang dilaksanakan melalui
penyelenggaraan program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit
b. Bahwa agar pelaksanaan program sebagaimana dimaksud huruf a. dapat berjalan
secara berdaya guna dan berhasil guna, perlu disusun panduan pelaksanaan yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
1992 nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4844)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Nomor 49 Tahun 1996, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
4
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Kesatu :MEMBERLAKUKAN PEDOMAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL
EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 DI RUMAH SAKIT TK II
MOH. RIDWAN MEURAKSA
Kedua :Pedoman dimaksud Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan
dalam penyelenggaraan program pelayanan obstetri neonatal
emergensi komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit
Ketiga :Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Januari 2018
Kepala Rumkit Tk. II MRM Kesdam Jaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat yang maha esa, atas rahmatnya sehingga tim
penyusun dapat menyelesaikan buku panduan pelayanan maternal neonatal pada RS TK
II Moh Ridwan Meuraksa.
Dalam rangka menurunkan AKI dan AKB khususnya angka kematian neonatal,
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan bayi, salah
satunya adalah kegiatan pelayanan kesehatan, maternal dan neonatal yang berkualitas di
RS TK II Moh Ridwan Meuraksa. Untuk itu dibutuhkan tersedianya tenaga yang terampil
dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai.
Untuk dapat memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir (maternal dan
neonatal) yang berkualitas selain tersedianya tenaga yang terampil juga dibutuhkan
dukungan fasilitas/sarana yang memadai dan sistem administrasi manajemen yang baik
di RS TK II Moh Ridwan Meuraksa.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyususnan, unyuk itu kami
terbuka masukan dari berbagai pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata buku pedoman ini dapat digunakan sebagai mana mestinya membawa
kebaikan dalam memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dalam upaya
dalam menurunkan AKI dan AKB di RS TK II Moh Ridwan Meuraksa.
TIM PONEK
6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................7
B. Tujuan ..................................................................................................7
C. Ruang lingkup pelayanan ....................................................................7
D. Batasan Operasional............................................................................8
E. Dasar Hukum........................................................................................8
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualitas sumber daya manusia..............................................................9
B. Distribusi Ketenagaan............................................................................9
C. Pengaturan jaga.....................................................................................9
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah ruangan......................................................................................10
B. Standar fasilitas.....................................................................................10
1. Kriteria umum ruangan....................................................................10
2. Kriteria khusus ruangan..................................................................10
3. Suara dan prasana penunjang........................................................11
BAB IV TATA LAKSANAN PELAYANAN
A. Pelayanan kehamilan normal................................................................12
B. Pelayanan persalinan normal................................................................12
C. Pelayanan nifas normal.........................................................................14
D. Pelayanan bayi baru lahir normal..........................................................14
E. Penanganan syok..................................................................................15
F. Perndarahan pada kehamilan muda.....................................................16
G.Pendarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan..............................16
H. Pendarahan pasca persalinan...............................................................17
I. Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan atau koma , tekanan darah
tinggi……………………………………………………………………….....18
J. Malpresentasi dan mal posisi................................................................19
K. Distosia bahu.........................................................................................19
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara
professional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
Mengacu pada visi dan misi dari millenium development goal’s, maka perlu
disusun suatu rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih
sistematis dan terorganisir. Program kerja menjadi acuan dalam melaksanakan
kegiatan di rumah sakit Moh. Ridwan Meuraksa pada tahun 2012 didapatkan data
angka kematian Ibu yaitu 1/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal
4,3/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu adalah pendarahan, infeksi,
eklamsia, partus lama, dan penyebab kematian neonatal yaitu premature, infeksi dan
kelainan kongenital. Saat ini rumah sakit Moh. Ridwan Meuraksa telah siap melayani
kasus komplikasi maternal dan neonatal. Dengan adanya pelayanan obsterti dan
neonatal secara komprehensif dirumah sakit diharapkan dapat mempercepat
penurunan AKI dan AKN serta meningkatkan kesehatan ibu.
Program menurunkan angka kematian neonatal dan meningkatkan kesehatan ibu
dan bayi tersebut dapat diperoleh dengan dukungan factor keterampilan tenaga
kesehatan khususu PONEK serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas
di rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Sebagai pedoman bagi para pelaksanaan kesehatan di rumah sakit
2. Menjalankan program pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan maternal dan
neonatal
D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan maternal dan neonatal adalah upaya peningkatan mutu pelayanan ibu dan
bayi dirumah sakit secara terpadu dan paripurna untuk dapat mempercepat penurunan
AKI dan AKB
E. DASAR HUKUM
1. Undang- Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 No 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang pemerintahan daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 No 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Nomor 49 Tahun 1996, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Taun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara pemerintag, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Nomor 82 Tahun 2007, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah
Sakit sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
145/Menkes/Per/II/1998;
10
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Unit gawat darurat
2. Poliklinik obsterti dan gynekologi
3. Poliklinik anak
4. Ruang bersalin
5. Ruang perinatal
C. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh masing-masing
kepala ruangan berdasarkan SPO yang ada di rumah sakit Moh. Ridwan Meuraksa.
Pengaturan jadwal jaga tenaga dokter dilakukan oleh komite medik rumah sakit Moh.
Ridwan Meuraksa.
11
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Rumah sakit Moh. Ridwan Meuraksa memiliki pelayanan PONEK di IGD bagi
pasien gawat darurat maternal dan neonatal. Polikinik anak dan poliklinik obstetric
ginekologi terletak berdampingan. Ruang OK, ICU dan IGD berdampingan, bersalin
dan perinatal terletak berdampingan (denah ruangan terlampir)
B. STANDAR FASILITAS
1. Kriteria umum ruangan
a) Struktur fisik
Lantai porselen dan dinding di cat atau dilapisi keramik agar mudah
dicuci
b) Kebersihan
Cat dan lantai bewarna terang dan sehingga kotoran terlihat dengan
mudah. Ruangan bersih bebas dari debu dan kotoran sampah atau
limbah rumah sakit. Hal ini berlaku pula untuk mebel, perlengkapan,
instrument, pintu, jendela, steker listrik, dan langit-langit
c) Pencahayaan
Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua
lampu berfungsi baik dan kokoh. Pencahayaan terang dari cahaya alami
atau listrik.
d) Ventilasi
Suhu ruangan dijaga 24-260c dan pendingin ruangan berfungsi dengan
baik.
e) Pencucian tangan
12
Gudang peralatan
Ruang dapur untuk pasien
3. Sarana dan prasarana penunjang
a) Unit transfusi darah
b) Laboratorium
c) Radiologi
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
2. Kala 2
a) Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan
ibu dengan cara :
Menjaga privasi Ibu dengan cara :
Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
Mengatur posisi ibu (jongkok, menungging, tidur miring, setengah
duduk)
b) Menjaga kandung kencing tetap kosong
c) Memberikan cukup minum
d) Memeriksa djj setiap setelah kontraksi
e) Meminta ibu untuk mengedan
f) Meletakkan satu tangan kepala bayi agar deleksi tidak terlalu kuat
g) Memeriksa adanya lilitan tali pusat
15
3. Kala 3
a) Memberikan oksitosin 2 menit setelah bayi lahir
b) Pengendalian tarikan pada tali pusat
c) Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
d) Jika plasenta belum lahir dalam 15 menit, berikan oksitosin 10 unit
e) Memeriksa robekan servik atau perineum dan melakukan penjahitan
4. Kala 4
a) Petugas memeriksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap
20-30 menit selama jam kedua
b) Memeriksa tekanan darah, nadi, kandung kencing dan pendarahan 15 menit
pada jam pertama dan 3 menit pada jam kedua
c) Membersihkan perineum ibu dan mengenakan pakaian yang bersih
d) Menganjurkan ibu untuk buang air kecil dan didampingi oleh keluarga
e) Menginformasikan kepada ibu atau keluarga tentang :
Cara memeriksa fundus uteri
Tanda bahaya bagi ibu dan bayi
E. PENANGANAN SYOK
1. Petugas melakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan jalan
nafas bebas
2. Memantau tanda vital
3. Memasang cairan infus intravena (RL dan NaCl) kecepatan 1 Liter dalam 1-20
menit, dan lakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap, golongan darah,
dan factor pembekuan darah
4. Melakukan keteterisasi kandung kencing
5. Memberikan oksigen 6-8 liter menggunakan sungkup atau kanula
6. Menentukan dan menangani penyebab syok yaitu :
a) Syok pendarahan
1) Ambil langkah-langkah untuk menghentikan pendarahan (oksitosin,
massase uterus, kompresi bimanual, kompresi aorta)
2) Transfuse sesegera mungkin untuk mengganti kehilangan darah
3) Menilai ulang keadaan ibu
b) Syok septik
17
a.Plasenta pervia
1) Lakukan penilaian jumlah pendarahan
2) Jika pendarahan sedikit dan berhenti,fetus hidup dan bayi premature maka
dilakukan terapi ekspektatif
3) Jika perdarahan belum berhenti dan atau bayi meninggal lakukan terapi aktif
dengan cara terminasi kehamilan (section caesaria)
b.Solusio plasenta
1) Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau ersebungi) lakukan persalinan segera
(spontan/section)
2) Jika perdarahan ringan/ sedang tindakan tergantung djj bayi. Bila djj normal/
tidak terdengar pecahkan ketuban. Jika djj abnormal dan persalinan
pervaginam tidak memungkinkan maka lakukan tindakan sectio
c.Rupture uteri
1) Perbaiki kehilangan darah dengan pemberian infus (NaCl atau RL)
2) Lakukan section dan lahirkan plasenta segera setelah kondisi stabil
3) Jika uterus dapat diperbaiki lakukan histerografi, jika uterus tidak dapat
diperbaiki lakukan histerektomi
a.Inversion uterus
1) Lakukan uji pembekuan darah
2) Berikan antibiotika profilaksis
3) Jika dicurigai adanya nekrosis lakukan histerektomi
d. Jika tidak ada tanda CPD lakukan omniotomi dan kaji ulang keadaan pasien
(fase aktif memanjang)
K. DISTOSIA BAHU
1. Melakukan episiotomo secara luas
2. Ibu dalam posisi telentang dan kedua tangkai ditekuk mendekat kearah dada
3. Meraih humerus dan lengan belkang dan tangan dengan menjaga lengan tetap
fleksi pada siku, gerakan lengan kearah dada, jika bahu belum lahir lakukan
tindakan mematahkan klavikula
2.Kehamilan ganda
a. Menyiapkan peralatan resusitasi awal bayi
b. Memasang infus
c. Memanta kondisi janin
d. Persalinan dapat dilakukan secara spontan, jika letak lintang lakukan tindakan
section sesar
a. berikan antibiotika
b. Jika terapi gagal lakukan kultur urine
2.Pielonefritis akut
a. Jika terdapat syok berikan pengobatan segera
b. Berikan antibiotika
c. Buat kultur dan tes resistensi
d. Berikan paracetamol 500 mg kalau panas
e. Evaluasi 3 hari
1.Kematian janin
a. Tunggu persalinan spontan sampai 2 minggu
b. Jika trombosit menurun lakukan penanganan aktif
c. Pemeriksaan patologi plasenta
Z. RAWAT GABUNG
1. Petugas memeriksa kondisi bayi baru lahir meliputi keadaan umum dan TTV
2. Memakaikan pakaian bayi dan menyiapkan tempat tidur untuk bayi dan
perlengkapannya
3. Petugas memberikan informed consent
4. Petugas menghubungi ruang nifas menyanyakan kondisi ibunya dan akan
dilakukan rawat gabung ibu dan bayi
5. Menempatkan bayi pada tempat tidur didekat ibunya
6. Memberikan penjelasan dan informasi keuntungan rawat gabung dan cara
menyususi
7. Memberikan informasi tentang tanda-tanda kegawatdaruratan pada bayi
8. Melakukan pemantauan kondisi bayi meliputi KU, TTV dan keberhasilan menyusui
9. Kriteria rawat gabung : a. Bayi baru lahir normal
b. Berat badan >2500gr
c. Usia kehamilan cukup bulan
d. Kondisi fisik dan psikologis ibu baik
26
BAB V
LOGISTIK
1. Pelayanan obat dipusatkan di instalasi farmasi Rumah Sakit Moh. Ridwan Meuraksa
2. Pelayanan pencitraan dipusatkan di laboratorium Rumah Sakit Moh. Ridwan
Meuraksa
3. Pelayanan radiologi dipusatkan di instalasi radiologi / rontgen
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Mengacu pada sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien cedera jatuh
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :
1. Cuci tangan
2. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penanganan linen
6. Penanganan limbah
27
7. Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Penyuntikan yang aman
10. Etika batuk
11. Prosedur lumbal pungsi
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Ada pertemuan khusus secara formal antara pimpinan dan staf pelaksana di
lapangan mengenai rencana kegiatan dan evaluasi yang dilakukan setiap satu bulan.
Mutu dinilai dari penemuan kasus kematian ibu, pelayanan merujuk ke luar dan
penemuan kasus kematian neonatal.
BAB IX
PENUTUP
Dengan dibuat dan diberlakukannya pedoman pelayanan maternal dan neonatal,
diharapkan bisa menjadi acuan dalam pemberian pelayanan di rumah sakit Moh. Ridwan
Meuraksa. Dengan demikian pedoman ini harus dilaksanakan dengan disertai tekad dan
kemauan yang kuat guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RS Moh. Ridwan
Meuraksa.
28
MASUK R. BERSALIN
N
U
R
SE
ST
A
TI
O
MEJA
GYN
BED 2
RUANG
BERSALIN
RUANG
BED 3
EDELWEIS
N
U
R
SE BED 4
ST
A
RUANG TI
RUANG GANTI O
KOAS BIDAN
BED 5
TOILET
BED 6
TOILET
BED
BED 9 RUANG
10
BERSALIN
BED 7
29
ALAT
EDUKASI
AREA
NURSE
RUANG
STATION
PENCUCIAN
LAKTASI
RUANG
INKUBATOR
2
RUANG
ATAU LEVEL 3
1
ISOLASI
RU 4
6 5 4 3 2 1
5
30
RUANG ANC
DAN
PELAYANAN
RUANG
RUANG KB
RAPAT
TUNGGU
OBGYN
RUANG
PERIKSA/USG
DOKTER
RUANG
PERIKSA/USG
DOKTER RUANG
ANAMNESA
31
DENAH RUANG OK
RUANG
ALAT
OK
OK 1 OK 2 OK 3
CSSD
EXIT
RUANG
ENDOSKOPI
OK 5 RUANG RESUSITASI PASIEN RUANG PER
OPERA
RUANG
ADMIN
R.
PERTEMUAN
WC
GANTI PRIA
DENAH IGD
RUANG ISOLASI
RU
RU
RUANG OBS. UMUM
NURSE D. OBAT
01 STATION
RUANG RUANG RAPAT
KEPALA IGD
RUANGAN
RUANG
BEDAH
RUANG RUANG
DOKTER PERAWAT
RUANG
RESUSITASI WC
RUANG
PINTU MASUK KOAS