TUNGGAL IKA
TWK 04 01 Lambang Negara
03 Nasionalisme
04 Anti Radikalisme
05 Integritas
06 Bela Negara
07 Identitas Nasional
08 NKRI
Lambang Negara
PILAR NEGARA
Pilar Negara biasa disebut sebagai Pilar Kebangsaan
Pilar Kebangsaan:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3.Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.Bhineka Tunggal Ika
Timeline Lambang Negara
Lambang Negara
Diperkenalkan
Indonesia Merdeka Pembentukan secara Umum oleh
Panitia Lencana Soekarno
Negara
Penyempurnaan I:
Pita yang dicengkeram Garuda diganti, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita
putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika"
Masukan:
keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang
memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis
Sejarah Lambang Negara
• Rancangan Lambang Negara direvisi oleh Sultan Hamid II, diajukan
kembali ke Presiden, diserahkan kepada Kabinet melalui Moh. Hatta
Penyempurnaan II:
• penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila
• posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita
menjadi di depan pita
Dasar Hukum
• Dalam UUD 1945 yang disahkan pada sidang PPKi, belum diatur
mengenai Lambang Negara
• Pasal 3 angka 3 UUDS 1950
• Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan
Lambang Negara
• Pasal 36A UUD 1945
UUD 1945 (Awal)
UUDS 1950
UUD 1945
Amandemen Kedua (2000)
Lambang Hindia Belanda
• Bernama "Groot Rijkswapen"
• Dengan semboyan Kerajaan
Belanda yang ditulis dengan
Bahasa Prancis, yang berarti
"Saya akan mempertahankan"
Referensi
• Arca Raja Airlangga digambarkan sebagai
Wishnu mengendarai Garuda ditemukan di
Kediri
• Saat ini disimpan di Museum Trowulan, Jawa
Timur
Mitologis
• Garuda merupakan wahana Dewa Wisnu,
salah satu dari trimurti
• Dideskripsikan bertubuh tertutup bulu emas,
berwajah putih, bersayap merah
• Paruh dan sayap nya seperti elang,
tubuhnya seperti manusia
• Tubuhnya besar dan dapat menghalangi
matahari
• Negara lain yang menggunakan garuda
sebagai lambang negara adalah Thailand
• Garuda dipercaya sebagai penjaga dan
pemelihara tatanan alam semesta
• Burung Garuda perlambangan Bangsa yang
besar dan Negara yang kuat
Sketsa Sultan Hamid II
Sketsa M. Yamin
Perlindungan, Pertahanan,
Perjuangan Diri
Arti Garuda Pancasila
• Warna Emas, melambangkan
keagungan dan kejayaan
• Paruh, sayap, ekor, dan cakar yang
melambangkan kekuatan dan tenaga
pembangunan
• Jumlah Bulu Garuda:
17 helai masing-masing sayap
8 helai ekor
19 helai di bawah perisai / pangkal
ekor
45 helai di leher
Arti Garuda Pancasila
4 3 • Perisai, melambangkan perlindungan dan pertahanan
• Garis Hitam di Tengah Perisai, melambangkan garis
khatulistiwa
1
• Warna Merah Putis sebagai warna dasar perisai,
5 2 melambangkan warna bendera kebangsaan Indonesia,
Merah Putih 1. Sila Pertama
2. Sila Kedua
3. Sila Ketiga
4. Sila Keempat
• Kedua cakar Garuda Pancasila 5. Sila Kelima
mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan
"Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam
• Tulisan Bhinneka Tunggal Ika, melambangkan
Semboyan Negara
Implementasi Pancasila
1. Tuhan Studi Kasus: Biasanya terkait
jiwa
2. Manusia
Nasionalisme orang Indonesia
3. Nasionalisme di perbatasan yang lebih
4. Demokrasi
sering berinteraksi dengan
warga negara tetangga.
5. Keadilan Bagaimana cara memperkuat
dan kesatuan di sana
Studi Kasus:
Menjaga Lingkungan = Cinta Tanah Air = Nasionalisme = Persatuan
Indonesia = Sila Ketiga
Penyederhanaan Nilai Pancasila
SILA ISI KATA KERJA DALAM BUTIR-BUTIR PANCASILA
1 TUHAN Hormat, Rukun, Tidak Memaksakan Kepercayaan
2 MANUSIA Harkat Martabat, Tidak Sewenang-wenang / Semena-mena,
Tenggang Rasa, Nilai Kemanusiaan, Persamaan Derajat,
Pergaulan Umat Manusia, Kerja Sama Antarbangsa
3 NASIONALISME Persatuan, Rela Berkorban, Tanah Air, Menjaga Perdamaian
Dunia, Menjaga Kelestarian Alam
4 DEMOKRASI Hak dan Kewajiban Warga Negara, Musyawarah, Mufakat,
Kepentingan Bersama, Kepercayaan pada Wakil Terpilih
5 KEADILAN Korupsi, Gotong Royong, Adil, Seimbang Hak dan Kewajiban,
Hak Orang Lain, Menolong, Tidak Memeras, Tidak Merugikan
Kepentingan Umum, Menghargai Karya
Dasar Hukum
• Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan
Lambang Negara
• Pasal 36A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Amandemen Kedua)
• Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa dan Lambang Negara
“Nation” Bangsa
Menonton Timnas
NASIONALISME NATION BANGSA PERSATUAN
Indonesia
Memperjuangkan
PATRIOTISME PATRIA TANAH AIR RELA BERKORBAN
kemerdekaan Indonesia
Note:
Implementasi dari Patriotisme tidak selalu berkaitan dengan pengorbanan
total. Dalam kehidupan sehari-hari di era globalisasi, tigak mungkin
melakukan pengorbanan dengan cara sama sekali menolak pengaruh global.
Hanya yang paling mungkin adalah "menyaring" atau mengambil sebagian
pengaruh yang baiknya saja
Anti Radikalisme
Anti Radikalisme
Pada dasarnya, belum terdapat penjelasan mengenai radikalisme berdasarkan
peraturan perundang-undangan
RADIKALISME
Tahun 2015 Survey Setara Institute thd siswa dari 114 Sekolah Menengah
Umum (SMU) di Jakarta dan Bandung. Dalam survei ini, sebanyak 75,3%
mengaku tahu tentang ISIS. Sebanyak 36,2 responden mengatakan ISIS
sebagai kelompok teror yang sadis, 30,2% responden menilai pelaku
kekerasan yang mengatasnamakan agama, dan 16,9% menyatakan ISIS
adalah pejuang-pejuang yang hendak mendirikan agama Islam.
Integritas
Definisi Integritas
Integritas Mutu, sifat, keadaan yang menunjukkan kesatuan utuh sehingga memiliki potensi dan
(KBBI) kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran
Integritas Wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara
Nasional
Identitas Nasional
Tujuan Negara
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea
Alinea 1 : Pernyataan kemerdekaan dan penghapusan atas penjajahan
Alinea 2 : Cita-Cita Negara
Alinea 3 : Landasan Kerohanian
Alinea 4 : Tujuan Negara dan Dasar Negara
Supaya tujuan negara dapat tercapai, ada beberapa hal yang harus
dilaksanakan oleh negara, yaitu:
•Menjaga keamanan dan ketertiban;
•Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya;
•Melaksanakan pertahanan untuk menjaga kemungkinan serangan dari
luar dengan perlengkapan alat-alat pertahanan yang modern;
•Menegakkan keadilan yang dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.
NKRI
Lahirnya NKRI
• Penyatuan kembali RIS dan Republik
Indonesia dibicarakan pada 19 Mei 1950
• Sidang bersama penyatuan RIS dan
Republik Indonesia pada 15 Agustus
1950
• Konsep NKRI pertama kali dicetuskan
oleh Soekarno dalam pidato
kenegaraannya pada 17 Agustus 1950
yang berjudul "Dari Sabang Sampai
Merauke!"
....."tak lain tak bukan ialah satu Negara
yang meliputi segenap kepulauan
Indonesia ini, "dari Sabang sampai ke
Merauke"."...
Faktor Pemersatu Bangsa
Peserta:
• Jong Java Hasil:
• Jong Sumateranen Bond • kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi,
• Jong Bataks Bond dan budaya
• Jong Islaminten Bond • mengadakan kongres yang kedua
• Jong Celebes
• Jong Ambon
• Pemoeda Indonesia
• Pemuda Kaoem Betawi;
• Organisasi Pemuda lain
Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II
27 - 28 Oktober 1928
Digagas oleh
Perhimpunan Pelajar-
Pelajar Indonesia
(PPPI)
di Batavia, tepatnya di
Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond
(KJB), Waterlooplein
(sekarang Lapangan
Banteng) dan Gedung
Oost-Java Bioscoop,
JL Merdeka Utara
Cerita Singkat Butir- butir Pancasila
2) Menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan norma agama yang dianut
serta tidak menganggu penganut agama yang lain.
3) Menghormati dan mau bekerja sama meskipun dengan pemeluk agama lain.
4) Kita wajib hidup rukun meskipun beda agama karena kita satu bangsa Indonesia.
5) Saling menghormati ketika terdapat pemeluk agama lain yang sedang melaksanakan
ibadah.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama man. usia.
2) Menghargai perbedaan yang ada, Karena kita harus menyadari bahwa kita hidup memang berbeda-
beda baik dari suku, ras, maupun agama, jadi perbedaan itu memang ada.
3) Tidak boleh memperlakukan orang lain secara semena-mena terutama dalam hal yang buruk dan
merugikan orang lain.
4) Mau mengikuti kerja bakti dan berbaur dengan masyarakat yang lain.
5) Tidak boleh semena-mena terhadap sesama manusia agar bisa hidup berdampingan dan rukun.
6) Sebagai manusia kita wajib menjunjung suatu kebenaran,jangan yang salah malah dibenarkan. Kita
perlu hidup adil terhadap sesama manusia.
3) Tidak membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu dengan lainnya, karena kita semua
sama-sama warga Indonesia.
5) Lebih memilih dan menggunakan produk dalam negeri dibanding produk buatan dari luar.
6) Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, ras dan agama.
7) Turut mengampanyekan perdamaian dunia atauj ika belum bisa, kita bisa mulai dari yang terkecil
seperti mematuhi peraturan yang sudah ada di lingkungan kita.
Sila 4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat keke.luargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
Musyawarah Demokrasi
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Mendahulukan
kepentingan
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan bersama
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Contoh Pengamalan sila 4
1) Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban sama memperoleh pendidikan.
2) Tidak boleh kita memaksakan kehendak sendiri terhadap orang lain apalagi melakukan ancaman.
4) Dalam bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang telah disepakati bersama denganm endukung aspek
kekeluargaan.
5)
6) Dalam bermusyawarah kita tidak boleh emosi karena kita wajib dalam keadaan kepala dingin.
7) Menyerahkan dan mempercayai secara penuh aspirasi kita terhadap wakil-wakil terpilih untuk menjalankan tugasnya.
8) Kita perlu patuh, menerima dan hormat terhadap suatu keputusan yang sudah disepakati dan mufakat.
10) Dalam pengesahan keputusan seharusnya keputusan tersebut sesuai dengan norma pada Tuhan Yang Maha Esa
serta tetap mempertahankan martabat.
Sila 5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Nilai
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. kejujuran/ Korupsi
integritas
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras. Paham hak dan
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan kewajiban
bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial
Contoh Pengamalan sila 5
1) Wajib hukumnya saling menghormati terhadap sesama manusia untuk tercapainya sikap kekeluargaan.
4) kita berhak memperoleh kenyamanan berkendara tapi wajib hukumnya menaati aturan lalu lintas yang berlaku.
5) Hidup jangan banyak mengeluh, kita perlu kerja keras dan cerdas untuk memenuhi kebutuhan keluarga apalagi kalau
bisa memberi kepada orang yang membutuhkan.
6) membangun pabrik industri tapi limbah dibuang sembarangan yang menjadikan rugi tetangga sekitar kita.
7) Bersikaplah hemat, lebih baiksisihkan uang anda untuk orang yang lebih membutuhkan.
8) Dalam hidup jangan mengklaim hak yang memang itu sudah dipantenkan pemiliknya. Apabila memang mau digunakan
untuk kepentingan kita adabaiknya ijin terlebih dahulu.
9) Bersifat sewajarnya terhadap sesama, misalnya jangansampai anda memberatkan orang lain apalagi sampai jatuhnya
pemerasan.
10) Suka menghargai hasil karya orang lainyang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
THANK YOU
@aryosandhi23