1.Pengertian Kegiatan pemberantasan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) disuatu
wilayah dengan hasil penyelidikan Epidemiologi positif menggunakan inteksida dengan
bentuk asap dengan radius 100 meter sebanyak 2 siklus dengan interval 1 minggu
2.Tujuan Untuk memutus mata rantai penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB dilokasi
tempat tinggal penderita atau bangunan atau tempat-tempau umum berpotensi terjadinya
DBD lebih lanjut.
3.Referensi
1. Notoatmojo ( 1997 ), Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Prilaku Kesehatan, Jakarta
: EGC.
2. Notoatmojo ( 2003 ), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : EGC
3. Notoatmojo ( 1991 ), Partisipasi Masyarakatdalam bidang Kesehatan. Pusat PKM
Dep Kes RI, Jakarta.
4.Kebijakan 1. Undang- Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1116/Menkes/Sk/Viii/2003
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
FOOGING
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
1771
Tgl. Mulai :
UPT TILIK Berlaku
D PUSKESMAS Halaman :
KECAMATAN
PONTIANAK
TENGGARA
TIDAK
KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
Apakah…………….
1) Pelaksana program Mendapat laporan dari masyarakat atau
lainnya
2) Pelaksana program melaporkan kepada Kepala Puskesmas dan
lintas sektoral terkait untuk melaksanakan P.E
3) Pelaksana program memastikan kasus DBD ditempat yang
memberikan laporan dan memastikan jadwal fooging
4) Pelaksana program menyiapkan surat tugas dan menghubungi
kader fooging
5) Pelaksana program memberikan penyuluhan persiapan fooging
6) Pelaksana program Mempersiapkan alat dan bahan Fooging
7) Pelaksana program Mencampurkan insektisida sesuai dengan
dosis yang ditentukan dalam pelarut menggunakan gelaskan
ukur yang sudah disediakan dan pasyikan inteksida tercampur
rata
8) Pelaksana program Memasukkan BBM kedalam tangka bahan
bakar dan memastikannya mesin terisi penuh sampai
pelaksanaan fooging
9) Pelaksana program Memasukkan inteksida yang sdh dilarutkan
kedalam tangki inteksida dan menutupnya dengan rapat
10) Pelaksana program Memastikan bagian bagian mesin seperti
seperti pipa larutan, tabung pengasap, tutup tangki bahan
bakar, tangki inteksida terpasang dengan benar serta
kencangkan mur dan baut
11) Pelaksana program mengHidupkan mesin fooging dengan
memompa dan mengatur kran bensin secukupnya, apabila
medsin dalam keadaan baik maka mesin akan hidup
12) Pelaksana program menunggu beberapa saat mesin hidup
dengan sempurna dan buka kran larutan inteksida maka larutan
akan mengalir segera tersembur dalam bentuk asap
13) Pelaksana program melakukan Pengisapan dimulai dari rumah
bagian belakang kedepan dan untuk rumah yang bertingkat
dimulai dari atas dan dilakukan radius 100 meter dari rumah
pesertaSelanjutnya diluar jangan melawan arah angina, jika
berlawanan arah angina dengan arah penyemprot , moncong
mesin fooging diarahkan kebelakang dengan sudut <30 derajat
(hamper sejajar dengan permukaan tanah)
14) Setelah Selesai Pelaksana program foogng semua bagian yang
terkena larutan harus dibersihkan dan kosongkan tangki bahan
bakar serta tangki inteksida dan biarkan mesin dingin
15) Pelaksana program melaksanakan Pengasapan dilakukan 2
siklus dengan interval waktu 5-7 hari.
16) Pelaksana program membuat laporan kegiatan dan melaoprkan
kepada kepala Puskesmas
CR: …………………………………………%
Pelaksana/ Auditor