SISTEM KONTROL
TERPROGRAM
PLC DAN HMI: BERBASIS CX-PROGRAMMER DAN
EASYBUILDER PRO
0
1.
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
Disusun oleh :
Richard Sambera Sagala
Erik Haritman, S.Pd., M.T.
Dandhi Kuswardhana, S.Pd., M.T., Ph.D.
Dudin Wahyudin, A.Md., S.E.
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Atas kasih
karuniaNya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan modul Sistem Kontrol
Terprogram Kelas XII SMK Teknik Otomasi Industri.
1. Kepala Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI, yaitu Bapak Dr.
Yadi Mulyadi, M.T.
0
2. Kepala Prodi Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI, yaitu Bapak Dr. Tasma
1.
Sucita, Drs., S.T., M.T.
3. Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Bandung, Bapak Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd.
isi
4. Dosen pembimbing Skripsi Pendidikan penulis, yaitu Bapak Erik Haritman,
S.Pd., M.T. dan Bapak Dandhi Kuswardhana, S.Pd., M.T., Ph.D.
5. Guru Pamong penulis, Bapak Dudin Wahyudin, A.Md., S.E.
Ed
6. Seluruh Guru dan Staf Tenaga Kependidikan SMK Negeri 4 Bandung Jurusan
Listrik.
7. Seluruh teman-teman PPL dan mahasiswa 2016/2017 PTE FPTK UPI.
8. Anak-anak terkasih, para siswa X, XI, dan XII Teknik Otomasi Industri.
Penulis
DAFTAR ISI
0
CEK KEMAMPUAN ..............................................................................xiii
1.
BAB I PENGANTAR SISTEM KONTROL ELEKTROMAGNETIK...........1
A. PENGERTIAN SISTEM KONTROL..........................................................1
B. KLASIFIKASI SISTEM KONTROL ..........................................................2
isi
G. TUGAS 1....................................................................................................56
H. TUGAS 2....................................................................................................56
I. TES FORMATIF........................................................................................56
J. LEMBAR KERJA 1
IDENTIFIKASI BAGIAN-BAGIAN PADA PLC ....................................59
BAB III PENGANTAR SISTEM KONTROL BERBASIS PLC ....................63
A. DASAR GERBANG LOGIKA..................................................................63
B. BAHASA PEMROGRAMAN PLC...........................................................68
C. INSTRUKSI DASAR PEMROGRAMAN PLC .......................................71
D. KONVERSI RANGKAIAN GERBANG LOGIKA MENJADI
DIAGRAM TANGGA (LADDER DIAGRAM) .......................................76
E. SISTEM PENGAWATAN PLC ................................................................82
F. APLIKASI PEMROGRAMAN PLC PADA SISTEM KONTROL .........85
0
G. TES FORMATIF .......................................................................................86
H. LEMBAR KERJA 1
1.
KONVERSI GERBANG LOGIKA MENJADI LADDER DIAGRAM ...90
BAB IV INSTALASI DAN PENGUJIAN SISTEM KONTROL PLC ...........93
isi
A. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DALAM BIDANG
KELISTRIKAN .........................................................................................93
B. PENGOPERASIAN APLIKASI CX-PROGRAMMER .........................108
Ed
L. LEMBAR KERJA 6
RANGKAIAN DASAR MOV, INV, DAN DEC ....................................160
M. LEMBAR KERJA 7
PENGENDALIAN MOTOR 3 FASA DARI 1 TEMPAT DAN 3
TEMPAT ..................................................................................................163
N. LEMBAR KERJA 8
KONTROL MOTOR 3 FASA BERURUTAN BERGANTIAN .............166
O. LEMBAR KERJA 9
KONTROL PUTARAN MOTOR 3 FASA (FORWARD-REVERSE)...169
P. LEMBAR KERJA 10
KONTROL MOTOR 3 FASA KONFIGURASI MANUALY-Δ 3
KONTAKTOR .........................................................................................172
Q. LEMBAR KERJA 11
KONTROL MOTOR 3 FASA KONFIGURASI OTOMASI Y-Δ 3
0
KONTAKTOR DENGAN TIMER ..........................................................175
R. LEMBAR KERJA 12
1.
BLINK LAMP DAN FLIP-FLOP LAMP................................................178
S. LEMBAR KERJA 13
isi
RUNNING LAMP....................................................................................181
T. LEMBAR KERJA 14
BEL KUIS DAN ALARM KEBAKARAN .............................................184
Ed
U. LEMBAR KERJA 15
PALANG PARKIR OTOMATIS.............................................................187
V. LEMBAR KERJA 16
PINTU GARASI ......................................................................................190
W. LEMBAR KERJA 17
KONTROL PINTU AIR BENDUNGAN ................................................193
X. LEMBAR KERJA 18
KONVEYOR PENGISIAN BOTOL .......................................................196
Y. LEMBAR KERJA 19
LAMPU LALU LINTAS 2 PERSIMPANGAN ......................................199
BAB V KONTROL PLC TERINTEGRASI HMI/SCADA ...........................202
A. SEJARAH DAN PENGERTIAN SCADA ..............................................202
B. ARSITEKTUR SISTEM SCADA ...........................................................204
N. LEMBAR KERJA 6
SISTEM KONTROL PENYALURAN AIR BERSIH.............................269
Ed
O. LEMBAR KERJA 7
KONVEYOR PEMINDAH BARANG 3 SILINDER PNEUMATIK .....273
P. LEMBAR KERJA 8
PENDETEKSI LOGAM ..........................................................................276
Q. LEMBAR KERJA 9
PEMBERSIH OTOMATIS BERBASIS SENSOR PROKSIMITI..........279
R. LEMBAR KERJA 10
PENCUCI MOBIL OTOMATIS .............................................................283
BAB VI EVALUASI...........................................................................................287
A. UJIAN KOMPETENSI ............................................................................287
B. PENILAIAN UJI KOMPETENSI............................................................288
C. PENUTUP ................................................................................................289
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................290
LAMPIRAN .......................................................................................................292
SMKN 4 Bandung vii DPTE FPTK UPI
PETA KEDUDUKAN MODUL
0
1.
Programmable Logic Controller
Pengertian dan Sejarah PLC
Struktur PLC dan Peralatan PLC
isi
Konvensional
Keunggulan dan kelemahan PLC
K3 Bidang Kelistrikan
Pembuatan Sistem Kontrol Berbasis PLC
0
Perancangan Program Berbasis CX
Programmer
1.
Pengabelan dan Pengujian PLC
Dokumentasi Pada Sistem PLC
isi
GLOSARIUM
Kata Penjelasan
Aljabar Boole Metode perhitungan, dirumuskan oleh George Boole
Analog Kondisi perubahan yang kontinyu terhadap waktu dan
ruang.
Automatic Rangkaian kontrol saklar power inverter dengan PLN
Transfer Switch
berkondisi otomatis penuh. Rangkaian ini berguna
memindahkan sumber daya ke beban melalui power
inverter (pada saat sumber listrik PLN padam) dan
sebaliknya (pada saat sumber listrik PLN menyala).
Digital Penggambaran dari suatu keadaan bilangan, yang terdiri
dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner).
Elektromagnetik
0
Pembangkitan medan magnet diakibatkan oleh medan
listrik.
1.
Feedback Umpan balik
Feedforward Umpan maju
isi
Hand-Held Alat pemrograman PLC, berbentuk mirip seperti
Programming
kalkulator.
I/O Input/Output (Masukan/Keluaran)
Ed
Kata Penjelasan
jaringan bungkan satu komputer dengan kompiter lainnya.
Trafo isolasi Trafo yang digunakan sebagai proteksi antara tegangan
masukan dan perangkat.
0
1.
isi
Ed
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Mata Pelajaran Sistem Kontrol Terprogram adalah salah satu mata
pelajaran kelompok C3. Pada mata pelajaran ini, siswa akan mempelajari teknik
pengontrolan suatu sistem berbasis program, menggunakan perangkat PLC CP1
Series dan HMI Wintek.
B. PRASYARAT
Peserta didik terlebih dahulu telah mempelajari serta menyelesaikan mata
pelajaran Sistem Kontrol Elektromekanik dan Elektronik dan Piranti Sensor dan
Aktuator.
0
1. PETUNJUK BAGI SISWA
1.
Langkah-langkah yang harus dilakukan siswa sebelum mempelajari
modul ini adalah.
isi
D. TUJUAN AKHIR
0
1.
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan dapat mencapai
kompetensi yaitu dapat memprogram dan mengoperasikan sistem kontrol
isi
menggunakan PLC CP1L serta mengintegrasikannya dengan HMI Wintek. Selain
itu, peserta didik diharapkan memiliki kesadaran akan aspek-aspek K3 dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Ed
E. KOMPETENSI
Uraian kompetensi yang tertuang pada modul ini, dilampirkan pada bagian
lampiran.
F. CEK KEMAMPUAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem kontrol elektromagnetik, berikan
contoh rangkaian kontrol, rangkaian daya, dan rangkaian pengawatan!
2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan PLC dan HMI, berikan
contohnya masing- masing!
3. Jelaskan prinsip kerja dari PLC. Bila dibandingan dengan sistem kontrol
elektromekanik/elektromagnetik!
4. Jelaskan pengertian SCADA dan perbedaannya dengan HMI!
BAB I
PENGANTAR SISTEM KONTROL ELEKTROMAGNETIK
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
Memahami pengertian sistem kontrol
Memahami dan mengklasifikan jenis-jenis sistem kontrol
Memahami prinsip kerja dari sistem kontrol elektromagnetik
Memahami aplikasi-aplikasi dari sistem kontrol elektromagnetik
0
mengaduk adonan kue, menurunkan dan menaikkan level panas kompor dalam
1.
merebus dan menggoreng suatu bahan pangan. Dalam mendapatkan hasil-hasil
masakan yang baik, kegiatan-kegiatan itu tidak terlepas dari pengawasan oleh
kita sendiri. Saat mengoperasikan blender, anda akan men-tune level putaran
isi
bila dalam merebus dan menggoreng bahan makanan, akan men-tune level panas
api kompor dan mengawasi masakan yang anda sedang olah, agar tercapai hasil
dan kualitas yang memuaskan.
0
diatas dapat digambarkan dengan blok diagram sebagai berikut.
MASUKAN
1. SISTEM KELUARAN
0
Gambar 1.3 Teknik pensaklaran pada saklar lampu di rumah.
1.
isi
Ed
Prinsip kerja PID secara sederhana adalah nilai acuan sama dengan
nilai aktual pada proses yang tertutup Misalkan kita mengatur suhu boiler
sebesar 400OC, maka heater akan memanaskan air hingga menuju 400 OC.
Untuk mencegah heater memanaskan air lebih dari 400OC, maka tepat
suhu air di 400OC-nya, heater akan mempertahankan kondisi suhu air tetap
sebesar itu. Tidak kurang dari 400OC dan tidak lebih dari 400OC. Kontrol
itu dilakukan secara terus menerus (kontinyu) oleh sistem berbantuan
sensor.
2. Teknik Pengendalian Umpan Balik (Feedback)
Teknik pengendalian jenis ini memanfaatkan umpan-balik.
Berdasarkan jenisnya, teknik ini terbagi 2 yaitu sistem lup terbuka (open-
loop) dan sistem lup tertutup (close-loop).
a. Sistem lup terbuka (open loop)
0
Sistem lup terbuka adalah sistem kendali dimana output tidak
1.
memberikan efek atau dampak bagi besaran input, sehingga harga variabel
yang diatur (input) tidak dibandingkan pada harga variabel yang
isi
diinginkan (output). Dalam memahami definisi di atas, kita dapat
menerjemahkannya pada blok sistem lup terbuka atau open-loop sebagai
berikut.
Ed
2
3
Pembanding
0
INPUT
1. KONTROL OUTPUT
isi
Feedback (umpan-balik)
0
1.
isi
Gambar 1.9 Rangkaian Rele (Kiri) dan Rangkaian PLC (Kanan)
0
1.
Gambar 1.10 Rele (Kiri dan Tengah) dan Kontaktor (Kanan)
b. Kendali dengan Komponen Semi Konduktor
Kontrol jenis ini menggunakan komponen-komponen seperti
isi
0
1.
Gambar 1.12 Mikroprosesor Z-80, Mikrokontroler
MCS-51, Mikrokontroler Arduino Mega
2560, dan Mikrokontroler STM-32.
isi
0
Kontaktor adalah saklar atau kontak yang beroperasi dengan
menghubung dan memutuskan beban yang bekerja, dengan memanfaatkan
1.
sifat elektromagnetik yang dihasilkan listrik. Alat ini dapat melayani arus
beban listrik yang relatif cukup besar, khususnya sebagai saklar motor-
isi
motor listrik dan perangkat listrik lainnya.
Konstruksi dari kontaktor (secara umum) adalah sebagai berikut.
Ed
0
Secara garis besar, kontaktor dirancang menjadi menjadi 2 macam
1.
kontak, yaitu kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama bertujuan
untuk menghubungkan dan memutuskan beban Kontak utama ditandai
isi
dengan angka 1-3-5 dan 2-4-6. Kontak bantu berfungsi sebagai rangkaian
pengendali. Kontak utama ditandai dengan angka 13-14 atau 23-24
(kontak NO) dan 21-22 atau 11 atau 12 (kontak NC).
Ed
1 3 5 13 23 11 21
A1
A2
2 4 6 14 24 12 22
A1
A1 1 1 1 13 23 11 21
A2
A2 2 2 2
0
1. 14 24 12 22
0
d. Rele TOR (Thermal Over-Load Relay)
1.
Rele ini berfungsi sebagai proteksi terhadap arus lebih bagi beban-
beban kerja yang terhubung, khususnya motor-motor listrik 3 fasa. TOR
memiliki 2 buah tombol, yaitu RESET dan STOP. Tombol RESET
isi
0
2. Rangkaian Kontrol, Rangkaian Tenaga, dan Rangkaian Pengawatan
Sistem kontrol elektromagnetik, banyak diterapkan pada pengendalian
1.
motor-motor listrik. Dalam merancangnya, maka kita harus mengetahui terlebih
dahulu rangkaian kontrol, rangkaian utama, dan rangkaian pengawatan terlebih
isi
dahulu.
a. Rangkaian Kontrol
Rangkaian ini adalah rangkaian yang mengatur operasi kontaktor dan
Ed
0
bertujuan untuk memutuskan arus listrik yang terhubung pada beban
1.
kontaktor, yang mula-mula berkondisi ON.
0
1.
Gambar 1.25 Rangkaian Kontrol AND
isi
4) Rangkaian Kontrol OR
Rangkaian ini memiliki prinsip kerja seperti gerbang logika OR,
Ed
0
1.
Gambar 1.27 Rangkaian Pengunci (Self-Holding)
6) Rangkaian Bergantian (Interlock)
isi
dapat dinyalakan melalui S2, begitu sebaliknya apabila salah salah saklar
ditekan. Untuk menghentikan operasi, maka kita dapat menekan S0.
b. Rangkaian Tenaga
Rangkaian tenaga atau sering disebut juga rangkaian utama (main
circuit) adalah gambaran rangkaian beban dan rangkaian kontak-kontak
utama kontaktor, kontak-kontak CB (Circuit Breaker), dan komponen-
komponen proteksi beban. Rangkaian tenaga dirangkai berdasarkan jumlah
beban dan konfigurasinya (lihat pada aplikasi terapan sistem kontrol
elektromagnetik).
Contoh-contoh rangkaian tenaga antara lain sebagai berikut.
1) Rangkaian Tenaga untuk 1 buah Motor Listrik 3 Fasa
0
1.
isi
Ed
0
Konfigurasi rangkaian tenaga sendiri disesuaikan dengan kebutuhan.
Oleh karena itu, masih terdapat banyak sekali model-model rangkaian
1.
kontrol dan rangkaian tenaga, untuk pemakaian secara luas.
isi
c. Rangkaian Pengawatan
Rangkaian ini adalah kombinasi antara rangkaian kontrol dan
rangkaian tenaga. Rangkaian ini dirakit dalam suatu panel berdasarkan
Ed
standar yang telah ditetapkan baik dalam IEEE (International Electrical and
Electronics Engineering) dan PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) 2013.
0
1.
isi
Ed
perangkat yang memadai. Oleh karena, arah putaran motor listrik 3 fasa
dikontrol dengan metode rangkaian jenis ini.
0
1.
isi
Ed
(Y) dengan kontaktor K3. Pewaktu (timer) akan diatur dan berjalan
beberapa detik (3-5 detik) dan konfigurasi rangkaian berubah menjadi
segitiga (Δ) dengan kontaktor K2. Untuk menghentikan kerja rangkaian,
cukup menekan tombol S0 (STOP). Tujuan dari pengasutan adalah
mengurangi arus start saat motor pertamakali dinyalakan.
0
1.
isi
Ed
E. TUGAS
Sebelumnya, kita telah mempelajari sistem kontrol elektromagnetik dan
aplikasinya. Kita telah mengenal beberapa macam rangkaian seperti DOL,
Forward-Reverse, dan Y-Δ. Buatlah di kelas, kelompok belajar bersama
beranggotakan maksimum 5 orang. Diskusikan tentang rangkaian kontrol di atas
bersama teman-temanmu.
F. TES FORMATIF
Pilihan Ganda (pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini)
1. Di bawah ini, yang pengertian sistem kontrol yang benar adalah …
a. Sistem yang dapat dikendalikan prosesnya dengan mengatur besaran
keluaran (output) yang akan mempengaruhi besaran masukan (input)
0
b. Sistem yang dapat dikendalikan prosesnya dengan manipulasi besaran
masukan (input) tanpa mempengaruhi besaran keluaran (output)
1.
c. Sistem yang dapat dikendalikan prosesnya dengan manipulasi besaran
keluaran (output) tanpa mempengaruhi besaran masukan (input)
isi
d. Sistem yang dapat dikendalikan prosesnya dengan mengatur besaran
mekanik yang akan mempengaruhi besaran elektrik.
e. Sistem yang dapat dikendalikan prosesnya dengan mengatur besaran
Ed
b.
INPUT PROSES OUTPUT
d.
INPUT PROSES OUTPUT
3. Jenis dan contoh sistem kontrol yang memiliki ciri khas umpan balik
adalah …
a. Kontrol Lup Terbuka, PID
b. Kontrol Lup Tertutup, lead-lag (on-off)
c. Kontrol Lup Terbuka, PD
d. Kontrol Lup Tertutup, PID
e. Kontrol Lup Tertutup, lead-lag (on-off)
4. Perangkat kontrol dibawah ini yang termasuk klasifikasi alat kontrol
kategori semikonduktor yang benar adalah …
a. SCR, dioda, dan rele
b. Dioda, transitor, SCR
c. TRIAC, kontaktor, transistor
d. DIAC, rele, trioda
e. IC, dioda, kontaktor
0
1.
5. Prinsip dari NO dan NC yang benar, bila tidak diberi perlakuan adalah
…
isi
a. NO tetap, NC berubah
b. NC berubah, NO berubah
c. NC tetap, NO tetap
Ed
d. NO tetap, NC berubah
e. NO berubah, NC berubah
6. Perangkat di bawah ini yang bekerja sebagai kontak pemberi sinyal
masukan bagi rangkaian kontrol adalah …
a. d
.
b. e
.
c.
0
b. Rangkaian kontrol adalah rangkaian pengatur operasi kontaktor dan
1.
rele-rele, yang dikendalikan menggunakan kontak.
c. Rangkaian tenaga adalah rangkaian yang terhubung pada beban motor
3 fasa.
isi
c. d.
e.
0
1.
10. Rangkaian Kontrol Y-Δ memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali…
a. Menggunakan TDR dengan pengaturan waktu selang 3-5 detik
isi
Pertanyaan Esai
1. Jelaskan tujuan dari adanya sistem kontrol !
2. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan sistem kontrol berdasarkan teknik
pengendalian umpan baliknya !
3. Gambarkan skema kontaktor, TOR, dan TDR, serta jelaskan cara kerja
masing- masing perangkat tersebut!
4. Sebutkan dan jelaskan pengertian rangkaian kontrol, rangkaian tenaga, dan
rangkaian pengawatan.
5. Gambarkan dan jelaskan rangkaian kontrol dan rangkaian tenaga dari kendali
DOL, Pengatur Putaran (Forward-Reverse), dan Y-Δ.
0
1.
isi
Ed
G. LEMBAR KERJA 1
e. Rangkaian OR
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang nyaman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
f. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
0
a. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program Festo FluidSIM
1.
Pneumatik telah tersedia (jika belum, instal program terlebih dahulu).
b. Bukalah program Festo FluidSIM Pneumatik. Persiapkan halaman kerja.
isi
c. Rangkailah rangkaian kontrol ON sesuai skema yang telah diberikan.
d. Lakukan simulasi rangkaian tersebut. Perhatikan perubahan yang terjadi
pada lampu indikator, dengan menekan saklar kontak.
Ed
6. KESIMPULAN
Melalui percobaan di atas, jelaskan cara kerja dari rangkaian dasar ON, OFF,
ON-OFF, AND, OR, dan SELF-HOLDING.
0
1.
isi
Ed
G. LEMBAR KERJA 2
1. TUJUAN
a. Siswa dapat menyusun rangkaian kontrol motor 3 fasa DOL, Forward-
Reverse, dan Y-Δ.
b. Siswa dapat menguji rangkaian kontrol motor 3 fasa DOL, Forward-
Reverse, dan Y-Δ.
c. Siswa dapat memahami prinsip-prinsip rangkaian kontrol motor 3 fasa
DOL, Forward-Reverse, dan Y-Δ.
0
1.
c. Rangkaian Y-Δ (Star-Delta)
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang nyaman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan terlebih
dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
f. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan cermat.
5. LANGKAH KERJA
0
a. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program Festo FluidSIM
1.
Pneumatik telah tersedia (jika belum, instal program terlebih dahulu).
b. Bukalah program Festo FluidSIM Pneumatik. Persiapkan halaman kerja.
isi
c. Rangkailah rangkaian kontrol DOL sesuai skema yang telah diberikan.
d. Lakukan simulasi rangkaian tersebut. Perhatikan perubahan yang terjadi pada
lampu indikator, dengan menekan saklar kontak.
Ed
6. KESIMPULAN
Melalui percobaan di atas, jelaskan cara kerja dari rangkaian rangkaian
kontrol motor 3 fasa DOL, Forward-Reverse, dan Y-Δ.
0
1.
isi
Ed
BAB II
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
Memahami pengertian dan sejarah PLC
Memahami struktur dan peralatan PLC
Memahami arsitektur dan konfigurasi PLC
Memahami perbandingan PLC dengan sistem elektromekanik konvensional
A. PENGERTIAN DAN SEJARAH PLC
PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah perangkat
mikrokomputer atau komputer dijital, yang dikhususkan untuk mengontrol
mesin berbasis. PLC sendiri berbeda dengan komputer yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. PLC dirancang bekerja pada kondisi lingkungan,
0
serta dilengkapi dengan peralatan masukan (input) dan peralatan keluaran
1.
(output) dan bahasa pemrograman kontrol.
isi
Ed
0
1.
isi
0
CATU DAYA
1.
INPUT OUTPUT
CPU
isi
UNIT MEMORI
Ed
ISOLASI PEMISAH
OPTOCOUPLER
Push-Button Diskrit
(Tombol Tekan)
0
1.
Saklar suhu Diskrit
isi
Potensiometer Analog
0
Transmiter tekanan 1. Analog
0
1.
isi
Timer Analog
0
1.
isi
EMD Analog
Ed
VSD/VFD Analog
0
I/O (input/output) dapat dipasang, disusun, dan dilepaskan secara terpisah.
CATU DAYA
1. OUTPUT
INPUT
CPU
MEMORI
isi
KOMUNIKASI
Ed
Catu Modul
CPU
Daya I/O
Rak
0
Gambar 2.6 Arsitektur PLC
1.
Sebuah perangkat kendali yang memiliki mekanisme bekerja layaknya
komputer (mikroprosesor dan mikrokontroler), yang didalamnya ada
isi
pertukaran data dan alamat, memiliki arsitektur sistem masing-masing,
termasuk PLC dalam hal ini. Arsitektur masing-masing PLC hampir sama
untuk seluruh jenis PLC berbagai merk.
Ed
Gambar 2.5 diatas adalah gambaran berbagai proses yang terjadi pada
CPU PLC. Perangkat CPU menjadi penting karena CPU adalah otak dari
perangkat kerja PLC. Terjadi berbagai hal, terutama pertukaran data, alamat,
dan perintah disana (kita dapat melihat adanya control bus, data bus, dan
address bus).
Untuk penjelasan lebih dalam, penulis menerangkan tiap-tiap bagian
pada PLC beserta peranannya sebagai berikut.
1. Catu Daya (Power Supply Unit)
Unit adalah sumber daya bagi PLC untuk beroperasi. Tegangan kerja
catu daya pada PLC bermacam-macam, tergantung merk, seri, dan
spesifikasinya. PLC pada umumnya bekerja dengan catu daya 220 VAC
atau 24 VDC, sesuai kebutuhan di lapangan. Modul catu daya pada beberapa
PLC, ada yang telah terpasang secara langsung (tipe fixed atau compact),
namun ada juga yang dijual secara terpisah (modular).
Gambar 2.7 PLC Zelio dan PLC FX1 Series dengan Suplai 24 VDC
0
1.
isi
Gambar 2.8 PLC Zelio dan PLC FX1 Series dengan Suplai 220 VAC
Ed
0
1.
isi
1
0
Masukan (input) 220 VAC
1.
(populer di pasaran luas)
Masukan (input) 0 – 10 VDC
Input Analog
Masukan (input) -10 VDC - + 10 VDC
isi
0
1.
5. Unit Khusus (Special Input/Output)
Unit khusus atau lazim disebut special I/O adalah perangkat-
perangkat yang dikhususkan untuk kebutuhan-kebutuhan atau pekerjaan-
isi
c. Modul Motor-Stepper
Modul ini bertujuan untuk menyediakan rentetan pulsa ke motor
stepper, untuk menjalankan kontrol tiap step pada motornya.
0
1.
isi
d. Modul PID
Modul ini bertujuan untuk menerapkan kontrol dari suatu sistem
proses berbasis kontrol PID. Fungsi-fungsi dasar yang disediakan
modul ini adalah kontrol temperatur, aliran, level, dan kecepatan yang
dibatasi oleh titik acuan (set point).
e. Modul Komunikasi
Modul komunikasi serial difungsi sebagai penghubunng
(interface) komunikasi antara PC atau Laptop pada PLC dalam
pertukaran data. Modul komunikasi mengizinkan pengguna
menghubungkan PLC pada jaringan local berkecepatan tinggi. Modul
komunikasi terdiri atas beberapa jenis yaitu modul komunikasi serial
(untuk komunikasi berbasis kabel RS232 dan RS 485), Ethernet
(berbasis LAN), dan Fiber Optik Converter.
0
1.
Gambar 2.15 Modul Komunikasi PLC Merk VB-485A
isi
Ed
Gambar 2.17 RJ-45 LAN (kiri) dan Kabel Optik PLC (kanan)
0
perangkat dan mengendalikan sistem. Sistem operasi ROM pada PLC dibuat
oleh perusahaan manufaktur PLC.
1.
b. Random Access Memory (RAM)
Jenis memori ini memiliki sifat volatile, dimana data yang tersimpan
isi
di dalamnya akan hilang, apabila hubungan catu daya terputus. Memori ini
ditujukan untuk pembacaan program dan penulisan program.
c. Erasable Programmable Read-Only Memory (EPROM)
Ed
0
c. Dua angka terakhir (digarisbawahi atau underline) menunjukkan nomor
kontak serta sisa angka di bagian depan sebagai penunjuk channel.
1.
3. Memori PLC
a. IR (Internal Relay)
isi
IR terduri dari 3 jenis, yaitu IR input, IR output, dan IR work area. IR
input difungsikan untuk mengolah data masukan (input), IR output
difungsikan untuk mengolah data keluaran (output), dan IR work area
Ed
d. HR (Holding Relay)
Rele memori HR bertujuan menyimpan data (bit-bit penting) apabila
sumber tegangan listrik dan PLC terputus.
e. LR (Link Relay)
Rele memori LR difungsikan untuk pertukaran informasi, minimum 2
buah PLC atau lebih, dalam satu sistem kontrol terpadu dan saling
berhubungan satu sama lainnya.
f. TR (Temporary Relay)
Rele memori TR berfungsi menyimpan sementara (temporary) kondisi
logika program pada bahasa pemrograman PLC berbentuk diagram tangga
pada percabangan tertentu.
g. TC (Timer/Counter)
0
Timer berfungsi mendefinisikan waktu tunda (delay time) dan counter
difungsikan sebagai penghitung (count).
1.
h. DM (Data Memory)
Data Memory difungsikan untuk menyimpan data-data program,
isi
walaupun sumber listrik dan PLC diputus. DM terdiri atas 5 macam, yaitu
DM Read/Write, DM Special I/O, DM History Log, DM Link Test Area, dan
DM Setup.
Ed
i. UM (Upper Memory)
Memori ini difungsikan untuk menyimpan dan menjalankan program
yang telah dirancang pengguna.
Seluruh memori (selain DM dan UM), dapat difungsikan sebagai rele
koil, kontak NO, dan kontak NC, termasuk timer dan counter memiliki kontak
NO dan kontak NC. Memori DM dan HR dapat menyimpan data apabila
hubungan listrik terputus dengan PLC, sedangkan jenis memori lainnya akan
memulai dari awal kembali (reset).
4. Perangkat Pemrogram
Dalam menjalankan fungsi kendali dari PLC, maka pengguna (user)
terlebih dahulu perlu memasukkan program, yaitu sekumpulan perintah-perintah
untuk menjalankan suatu perangkat, agar dapat bekerja sesuai dengan keinginan
0
Gambar 2.18 HPT PLC Allen-Bradley (kiri) dan Laptop (kanan)
1.
5. Perekaman dan Penerimaan Data
Pencetakan data pada PLC dapat dilakukan dengan menggunakan mesin
printer. Panjang program PLC tidak akan dapat ditampilkan secara utuh di layar
isi
0
Gambar 2.20 Panel PLC (Kiri) vs Panel Kotrol Berbasis Rele (Kanan)
1.
Tabel 2.6 Perbandingan PLC vs Panel Kontrol Konvensional
Programmable Logic Controller Panel Kontrol Konvensional
isi
Pengabelan (wiring) relatif sedikit Pengabelan (wiring) relatif rumit
Komponen mudah didapatkan Komponen relatif sulit didapatkan
Perawatan relatif lebih mudah Waktu untuk perawatan lebih lama
Ed
0
6. Penerapan proyek pada PLC mudah, cepat, dan sederhana. Selain itu,
1.
modifikasi dapat dilakukan dengan cepat, hanya dengan cukup
mengganti program lama dengan mengunduh (download) program baru
isi
ke PLC tersebut.
G. TUGAS 1
Sebelumnya, kita telah mempelajari PLC secara umum. Diskusikan tentang
struktur dan peralatan PLC di atas bersama teman-temanmu. Carilah
informasi lebih lanjut dengan browsing di internet terkait materi-materi di
atas. Buatlah di kelas, kelompok belajar bersama beranggotakan maksimum
5 orang.
H. TUGAS 2
Sebelumnya, kita telah mempelajari PLC secara umum. Diskusikan tentang
arsitektur dan konfigurasi PLC OMRON CP1 Series di atas bersama teman-
temanmu. Carilah informasi lebih lanjut dengan browsing di internet terkait
materi-materi di atas. Buatlah di kelas, kelompok belajar bersama
beranggotakan maksimum 5 orang.
0
1.
I. TES FORMATIF
Pilihan Ganda (pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini)
isi
1. Perangkat yang saat ini menggantikan posisi kontrol
elektromekanik, lazim digunakan di dunia industri, dan dapat
diprogram adalah …
Ed
a. Mikrokontroler d. PC
0
c. Tetap dapat menyimpan data terakhir saat perangkat terputus
dengan sumber listrik
1.
d. Tetap dapat menyimpan data terakhir saat perangkat terhubung
dengan sumber listrik
isi
e. Tidak dapat menyimpan data terakhir saat perangkat terhubung
dengan sumber listrik
6. Jenis memori PLC yang bertugas menunjukkan bahwa PLC gagal
Ed
0
10. Berikut ini yang merupakan salah satu sifat dari sistem PLC adalah
…
1.
a. Sistem pengawatan lebih fleksibel
b. Dokumentasi gambar sistem sangat banyak
isi
Pertanyaan Esai
1. Jelaskan pengertian PLC menurut pendapatmu sendiri!
2. Sebutkan dan jelaskan kronologi perkembangan PLC dari masa ke
masa!
3. Jelaskan pengertian dari Special I/O dan contoh-contohnya secara rinci!
4. Jelaskan macam-macam memori PLC dan peranannya masing- masing!
5. Jelaskan kelebihan dan kelemehan PLC dibandingkan sistem kontrol
elektromekanik konvensional!
J. LEMBAR KERJA 1
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa
tindakan keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang nyaman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
f. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
a. Bentuklah 1 kelompok beranggotakan 5 orang siswa. Masing-masing
kelompok memiliki 1 buah PLC CP1 series.
b. Identifikasilah bagian-bagian pada PLC yang dimiliki kelompok,
fotolah dan sesuaikan bagian yang di foto dengan bagian yang
diidentifikasi.
0
c. Berdasarkan buku panduan (manual book), deskripsikan bagian-
bagian PLC yang telah diidentifikasi dengan memerhatikan tabel
1.
sebagai berikut.
No Nama Bagian Deskripsi dari Bagian
isi
yang Diidentifikasi yang Diidentifikasi
1
2
Ed
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
0
25
1.
26
27
isi
6. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan di atas, buatlah kesimpulan hasil
praktikum berdasarkan tujuan praktikum.
BAB III
PENGANTAR SISTEM KONTROL BERBASIS PLC
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
Memahami kembali dasar-dasar gerbang logika
Memahami macam bahasa pemrograman di PLC
Memahami instruksi- instruksi dasar pemrograman PLC
Memahami cara mengkonversi rangkaian gerbang logika menjadi diagram
tangga (ladder diagram)
Memahami sistem pengawatan PLC dan aplikasi PLC di berbagai bidang
0
jenis gerbang logika. Masihkah kamu mengingat gerbang-gerbang logika tersebut?
Diantara kita, mungkin beberapa masih mengingatnya, namun juga ada
1.
yang sedikit lupa. Jikalau ada pertanyaan, apakah yang dimaksud dengan gerbang
logika? Anda akan menemukan banyak sekali pengertian dari gerbang logika itu.
isi
Secara sederhana, gerbang logika adalah rangkaian yang terdiri dari
beberapa masukan (input) dengan hanya satu keluaran (output). Dengan kata lain,
diistilahkan dengan MISO (Multi Input Single Output). Gerbang logika (logic gate),
Ed
1. Rangkaian AND
Rangkaian AND adalah rangkaian logika 2 masukan (input) atau lebih
dan 1 keluaran (output). Prinsip dari rangkaian ini adalah apabila salah satu
masukan (input) bernilai LOW atau 0, maka keluaran (output) akan LOW atau
0. Sebaliknya, bila kedua masukan (input) bernilai 1, maka keluaran (output)
akan bernilai 1. Rumus rangkaian AND adalah Y = A.B.
dan 1 keluaran (output). Prinsip dari rangkaian ini adalah apabila salah satu
atau salah dua masukan (input) bernilai HIGH atau 1, maka keluaran (output)
Ed
akan HIGH atau 1. Sebaliknya, bila kedua masukan (input) bernilai 0, maka
keluaran (output) akan bernilai 0. Rumus rangkaian OR adalah Y = A+B.
3. Rangkaian NOT
Rangkaian NOT memiliki 1 masukan (input) dan 1 keluaran (output)
saja. Apabila nilai masukan (input) bernilai 0 atau LOW, maka nilai keluaran
(output) adalah 1 atau HIGH, begitu sebaliknya. Apabila nilai masukan (input)
bernilai 1 atau HIGH, maka nilai keluaran (output) adalah 0 atau LOW. Rumus
̅.
rangkaian OR adalah Y = A
0
Gambar 3.3 Simbol Gerbang NOT
1.
Tabel 3.3 Tabel Kebenaran Gerbang Logika NOT
Masukan (input) A Keluaran (output) Y
isi
0 1
1 0
Ed
Gambar 3.4 Input LOW Output HIGH(Kiri) dan Input HIGH Output LOW (Kanan)
4. Rangkaian NAND
Rangkaian gerbang logika ini mirip dengan gerbang logika AND,
namun perbedaannya terletak dibagian akhir yang di-NOT-kan. Rangkaian
NAND memiliki 2 masukan (input) atau lebih (untuk input lebih dari 2) dan 1
keluaran (output). Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah apabila salah satu
masukan (input) bernilai 0, maka keluaran (output) bernilai HIGH atau 1.
Apabila nilai kedua atau lebih masukan (input) bernilai 1, maka keluaran
̅.B
(output) bernilai 0. Rumus rangkaian OR adalah Y = A ̅ atau Y =A
̅̅̅̅̅̅
.B
0
1.
Gambar 3.6 Ilustrasi Gerbang NAND
isi
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
5. Rangkaian NOR
Gerbang logika ini mirip dengan gerbang logika OR, namun
perbedaannya terletak dibagian akhir yang di-NOT-kan. Rangkaian NOR
memiliki 2 masukan (input) atau lebih (untuk input lebih dari 2) dan 1 keluaran
(output). Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah apabila salah satu masukan
(input) bernilai 0 atau LOW, maka keluaran (output) bernilai HIGH atau 1.
Apabila nilai kedua atau lebih masukan (input) bernilai HIGH atau 1, maka
̅̅̅̅̅̅̅
keluaran (output) bernilai LOW atau 0. Rumus rangkaian OR adalah Y =A + B.
0
Gambar 3.8 Ilustrasi Gerbang NOR
1.
Tabel 3.5 Tabel Kebenaran Gerbang Logika NOR
Masukan (input) A Masukan (input) B Keluaran (output) Y
0 0 1
isi
0 1 0
1 0 0
Ed
1 1 0
6. Rangkaian EX-OR
Rangkaian EX-OR adalah gabungan rangkaian logika AND, OR, dan
NOT. Prinsip kerja rangkaian ini adalah bila seluruh masukan (input) bernilai
sama (sama-sama 0/LOW atau 1/HIGH), maka keluaran (output) akan bernilai
0 atau LOW. Sebaliknya, apabila nilai logika tiap-tiap masukan (input)
berbeda, maka keluaran (output) akan bernilai 1 atau HIGH. Rangkaiannya
adalah sebagai berikut.
7. Rangkaian EX-NOR
Rangkaian EX-NOR adalah rangkaian gerbang logika EX-OR yang di-
NOT-kan. Prinsip kerja rangkaian ini adalah bila seluruh masukan (input)
bernilai sama (sama-sama 0/LOW atau 1/HIGH), maka keluaran (output) akan
bernilai 1 atau HIGH. Sebaliknya, apabila nilai logika tiap-tiap masukan
(input) berbeda, maka keluaran (output) akan bernilai 0 atau LOW.
Rangkaiannya adalah sebagai berikut.
0
1.
isi
Ed
0
kiri ke kanan. Bagian paling kanan dan paling kiri terdiri atas power rail, yang
1.
terhubung oleh rung oleh elemen switching dan coil tertentu. Rung atau network
adalah kumpulan logika yang dibagi dalam beberapa bagian. Urutan eksekusi
program dimulai dari kiri ke kanan dan dilanjutkan dari atas ke bawah.
isi
Ed
0
1.
Gambar 3.12 Contoh Program Berbasis FBD PCWORX Phoenix Contact
isi
0
pemrograman. Instruksi-instruksi ini digunakan
1.
untuk menulis berbagai macam perintah dalam program sesuai kebutuhan dan
peruntukannya. Berikut merupakan instruksi-instruksi dasar pemograman PLC
yang akan dipakai pada pembelajaran (PLC OMRON CP1xx Series).
isi
Kontak (Contact)
AND/AND Digunakan pada kontak-kontak
yang terhubung secara seri.
Logikanya seperti rangkaian
gerbang logika AND dengan rele
NO. Tidak ada pembatasan jumlah
kontak pada rangkaian AND.
AND NOT/AND NOT Digunakan pada kontak-kontak
yang terhubung secara seri.
Logikanya seperti rangkaian AND
dengan rele NC. Tidak ada
pembatasan jumlah kontak pada
rangkaian AND NOT.
OR/OR
0 Digunakan pada kontak-kontak
1.
yang terhubung secara paralel.
Logikanya seperti rangkaian logika
rangkaian OR dengan rele NO.
isi
KEEP
DIFFERENTIATE UP/
DIPU(013)
0
1.
DIFU(013) menyalakan bit desain
ON, pada kondisi eksekusi dari OFF
isi
menuju ON.
DIFFERENTIATE DOWN/
Ed
DIPD(013
DIFU(013) menyalakan bit desain
OFF, pada kondisi eksekusi dari ON
menuju OFF.
Counter/CNT
CNT menjalankan penghitung
mundur (decrementing counter).
Simbol Perbandingan
Instruksi ini membandingkan dua
Ed
DECREMENT/DEC (--)
0 Menghitung mundur (decrement) 4
1.
dijit nilai heksadesimal yang berisi
data word spesifik sebesar 1.
isi
0
Tabel 3.8 Tabel Ekivalen Gerbang Logika, Skema Rele, dan Logika Rele
Gerbang Logika
1.
Skema Rele Logika Ladder
Gerbang AND
isi
Ed
Gerbang OR
`Gerbang NOT
Gerbang Penyangga
(buffer)
Gerbang NAND
Gerbang NOR
Dalam kasus gerbang logika dasar atau campuran, ada cara yang lebih jelas
0
dalam mendapatkan hasil seperti di atas. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam
1.
konversi gerbang logika menjadi ladder diagram.
1. Ambillah atau gunakanlah salah satu gerbang logika yang akan
diterjemahkan menjadi ladder diagram.
isi
sebagai berikut.
0
1.
2. Buat persamaan Aljabar Boole dari gerbang logika tersebut.
isi
Y= A.B +A.C
Y=A(B+C)
Ed
A B Y
Contoh C (Kasus Gerbang Logika 3 Masukan (Input) AND, OR, dan NOT)
1. Ambillah/buatlah gerbang logika sebagai berikut.
0
B tidak diiringi tanda “bar” atau “topi” di atas hurufnya, yang mana tanda “bar”
1.
atau “topi”, menandakan dirinya sebagai kebalikan atau invers. Masukan
(input) C mengalami perubahan menjadi kontak NC, karena masukan (input)
̅ . Keluaran (output) adalah
C telah diinversi oleh gerbang NOT menjadi C
isi
Pada kasus tertentu, ada juga yang hanya memberikan 2 atau lebih
kondisi masukan dan 1 kondisi keluaran seperti pada tabel kebenaran logika
berikut.
A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 0
A B C Y
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 0
0
1. Persiapkan tabel kebenaran yang akan dicari persamaan Aljabar Boole-nya.
1.
2. Pilihkan baris yang memiliki keluaran (output) dengan nilai logika HIGH
atau 1.
3. Buatlah persamaan Aljabar Boole dari tiap baris-baris yang telah ditandai,
isi
1 1 0 0
1 1 1 0
2. Pilihkan baris yang memiliki keluaran (output) dengan nilai logika HIGH
atau 1.
A B C Y
0 0 0 1 1
0 0 1 0
1 0 0 1 2
1 0 1 1
1 1 0 0 3
1 1 1 0
0
3. Buatlah persamaan Aljabar Boole dari tiap baris-baris yang telah ditandai,
1.
dengan keluaran (output). Ketentuan dalam membuat persamaan tersebut :
variabel yang bernilai 0 diberi tanda “bar” atau “topi”, sedangkan variabel
yang bernilai 1 tidak diberi tanda “bar” atau “topi” (polos).
isi
Y = A̅ B
̅ ̅C + A B
̅̅ ̅C
C+AB
Y = A̅ B
̅ ̅C + A B
̅(C
̅+C)
Y = A̅ B
̅ ̅C + A B
̅
̅ (A̅ ̅C + A )
Y=B
̅ (A̅ ̅
Persamaan Aljabar Boole dari tabel di atas adalah Y = B C + A ).
4. Setelah ditemukan, buat terlebih dahulu gerbang logikanya. Kemudian ubah
gerbang logika tersebut ke dalam ladder diagram.
̅ (A̅ ̅C + A )
Y=B
Untuk catatan, selesaikan persamaan yang didalam kurung terlebih dahulu.
A C
0 B Y
1.
A
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
0
1.
isi
Pin COM pada PLC biasanya adalah tempat masuknya sumber (common
positif atau common negatif) dari catu daya (AC/DC). Catu daya disini, adalah
untuk menjalankan perangkat yang akan dikendalikan. Untuk pembahasan lebih
dalam, kita dapat membaca terkait PLC berdasarkan buku panduan manual
masing- masing.
0
1.
isi
Ed
Gambar 3.19 Sistem Kontrol Pada Gudang (kiri) dan Pengepakan (kanan)
0
1.
isi
G. TES FORMATIF
Ed
Pilihan Ganda (pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini)
1. Gerbang logika yang memiliki 2 input dan 1 output, yang mana apabila
salah satu input bernilai LOW, akan menyebankan output bernilai
LOW adalah …
0 b. Tengah
1.
c. Kanan
d. Awal
e. Penutup
isi
7.
a. b.
0
1.
c. e.
isi
Ed
d.
Esai
1. Buatlah skema dan tabel kebenaran dan jelaskan prinsip kerja dari
rangkaian gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR, EX-OR, dan
EX-NOR menurut pengertianmu sendiri!
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam bahasa pemrograman PLC
berdasarkan EIC-1132 1992 (minimal 3 macam)!
3. Jelaskan pengertian dari kontak, koil, dan kotak menurut pemahamanmu
0
sendiri atas materi yang telah dipelajari!
1.
4. Diberikan tabel gerbang logika sebagai berikut.
A B C Y
0 0 0 1
isi
0 1 0 0
1 0 1 1
Ed
1 1 0 1
Berdasarkan tabel di atas, carilah:
a. persamaan Aljabar Boole dengan metode Peta Karnough.
b. konversi persamaan Aljabar Boole menjadi gerbang logika dijital.
c. Konversi gerbang logika dijital menjadi ladder diagram.
5. Jelaskan aplikasi sistem kontrol berbasis PLC pada bidang pengairan,
manufaktur mobil, dan lift/elevator.
H. LEMBAR KERJA 1
3. SKEMA/RANGKAIAN
0
1.
isi
0
1.
Skema Rangkaian Dijital 5
4. KESELAMATAN KERJA
isi
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa
tindakan keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang nyaman.
Ed
5. LANGKAH KERJA
a. Persiapkan peralatan yang akan digunakan sesuai yang ada di dalam
lembar kerja praktikum ini.
b. Pada kertas A4, buatlah batas garis tepi 2 cm. Selanjutnya buatlah format
stucklist seperti gambar berikut ini.
0
1.
isi
6. KESIMPULAN
Untuk membantu menyimpulkan hasil praktikum ini, jawablah
pertanyaan berikut.
BAB IV
INSTALASI DAN PENGUJIAN SISTEM KONTROL PLC
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
Memahami tentang K3 bidang kelistrikan.
Memahami pengoperasian aplikasi CX-Programmer.
Memahami perancangan program PLC dengan CX-Programmer.
Memahami proses pengawatan I/O dan pengujian program di PLC.
Memahami macam-macam dokumentasi pada sistem kontrol PLC.
0
kecelakaan di tempat tenaga kerja melakukan pekerjaan. K3 ditujukan untuk
keselamatan seluruh umat manusia agar terhindar dari kecelakaan kerja.
1.
Kecelakaan kerja diartikan sebagai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi selama
proses pengerjaan. Oleh karenanya, sedapat mungkin kita meminimalisasi
isi
terjadinya kecelakaan kerja melalui prosedur-prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) yang berlaku di lingkungan pekerjaan.
Ed
Pada kali ini, sebelum penulis masuk pada instalasi dan pengujian sistem
kontrol dengan PLC, alangkah baiknya memperhatikan hal-hal terkait K3 dalam
dunia kelistrikan sebagai berikut.
0
1.
isi
Ed
Gambar 4.3 Bahaya Primer (kiri) dan Bahaya Sekunder (kanan) dari Listrik
Dampak dari bahaya sengatan listrik bagi manusia bagi tubuh, ditinjau
pada organ vital antara lain:
0
1.
isi
Ed
0
kemungkinan adanya bahaya-bahaya dan dampak serius bagi lingkungan sekitar.
1.
Penilaian dan penentuan pengendalian risiko dilakukan dengan urutan-urutan
a. Meninjau dari awal dan menilai kemungkinan-kemungkinan potensi
timbulnya bahaya. Potensi bahaya ditinjau dari bentuknya dapat
isi
0
1.
isi
Gambar 4.7 Peninjauan Analisa Bahaya dan Laporan JSA
(initial risk).
0
1.
isi
Ed
0
1.
Gambar 4.11 Pemakaian Terminal:
Tidak Sesuai Prosedur (Kiri) dan Sesuai Prosedur (Kanan)
isi
0
1.
isi
Ed
0
1.
Gambar 4.15 Tahapan-tahapan dalam Pelaksanaan LOTO
b. Memberitahukan operator dan pengguna lainnya terkait rencana
isi
0
1.
isi
0
1.
6) Berdebu atau tempat berdebu.
7) Rentan terkena kejutan/getaran tinggi, percikan bahan-bahan cair (air
atau minyak), dan bahan kimia.
isi
b. Pemberian perisai pada PLC pada saat memasang di tempat tempat yang
memiliki medan muatan listrik statis, medan elektrogmanetik kuat, adanya
Ed
pancaran radiasi, dan dengan dengan jaringan power supply (catu daya).
d. Peletakan posisi PLC (sebagai kendali sistem) yang benar adalah sebagai
berikut.
0
1.
isi
d. Memastikan terlebih dahulu jenis catu daya PLC yang digunakan, apakah
PLC beroperasi dengan catu daya tegangan AC atau DC. Rangkaian
internal PLC akan rusak atau tidak beroperasi normal, bila pemasangan
daya tidak sesuai dengan jenis catu dayanya. Contoh sumber listrik 220
0
VAC dihubungkan dengan terminal daya PLC 24 VDC, atau sumber
1.
listrik 24 VDC dihubungkan dengan terminal daya daya PLC 220 VAC.
isi
Ed
0
berperan aktif dan ikut melaksanakan tanggung jawab pemeliharaan dan
1.
peningkatan kesejahteraan dalam mewujudkan perlindungan tenaga kerja dan
keluarganya dengan baik.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
isi
kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakukan sesuai harkat dan martabat
manusia, serta nilai-nilai agama.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970
Dalam isinya, undang-undang ini mewajibkan para pekerja untuk
menggunakan alat pelindung diri selama berada di tempat kerja. Alat
Pelindung Diri adalah alat-alat yang wajib dipakai untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang lain disekelilingnya. Alat-alat
pelindung diri adalah sebagai berikut.
1) Helm Keselamatan (Safety Helmet)
Alat ini berfungsi melindungi kepala dari benda-benda yang dapat
mengenai kepala secara langsung.
2) Tali Keselamatan (Safety Belt)
0
cengkaraman tangan lebih kuat, oleh karena adanya pul-pul di telapaknya.
1.
6) Tali Pengaman (Safety Harness)
Tali pengaman berfungsi sebagai pengaman bagi pekerja, yang
melakukan pekerjaan di tiang-tiang atau tempat yang tinggi.
isi
mesin-mesin atau sumber bising itu sendiri. Bentuk dari ear plug dan ear
muff berbeda. Bentuk ear plug lebih kecil daripada ear muff. Bentuk ear
muff lebih seperti headphone pada umumnya.
8) Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
Alat ini berfungsi sebagai pelindung mata dari berbagai kotoran atau
percikan benda-benda yang memiliki risiko bahaya. Biasanya, alat ini
dipakai saat kegiatan pengelasan logam.
9) Masker (Respirator)
Alat ini bertujuan melindungi sistem pernafasan dari partikel-
partikel berupa percikan atau debu terhirup secara langsung. Selain itu, alat
ini sebagai penyaring udara pada saat melakukan di tempat-tempat
berdebu.
10) Pelindung Wajah (Face Shield)
0
1.
isi
Ed
program, alamat, dan tampilan nilai; pemasangan dan pengawasan (setup and
monitoring) PLC; dan pemrograman dan pengawasan jarak jauh (remote)
berbasis jaringan.
CX-Programmer, dulunya terpisah dari program CX-Series lainnya.
Namun, pada masa kini, CX-Programmer telah satu paket dengan program CX-
Series lainnya, dalam 1 paket yang disebut CX-One. Instalasi CX-One
Program CX-Programmer terdapat pada sistem CX-One, yang terintegrasi
dengan beberapa program CX-series lainnya. Tahapan-tahapan instalasi CX-
One adalah sebagai berikut.
a. Masukkan CD-installer CX-One ke dalam CD-Drive PC/laptop. Apabila
menggunakan aplikasi installer CX-One, klik “Setup.exe”. Tunggu
beberapa saat, hingga muncul pemilihan bahasa. Pilih English, dan klik
OK.
0
1.
isi
0
1.
Gambar 4.27 Tahapan Instalasi CX-One (c)
isi
e. Kotak dialog InstallShield Wizard muncul. Pilih jenis setup type adalah
Complete. Selanjutnya klik Next, tertera di gambar 4.25.
0
Gambar 4.29 Tahapan instalasi CX-One (e)
1.
f. Kotak dialog InstallShield Wizard muncul. Selanjutnya klik Next, tertera
di gambar 4.26.
isi
Ed
0
perbedaan satu dengan yang lain. Dalam pemanfaatan berbagai menu-menu
1.
yang disediakan oleh CX-One, kita dapat mencari buku penggunaan manual
terkait CX-One secara gratis.
PLC satu dengan yang lain memiliki perbedaan aplikasi yang dipakai
dalam pemrograman PLC. Oleh karenanya, untuk mengoperasikan PLC, kita
isi
1) Title bar, bagian ini menampilkan nama file yang sedang atau telah
dibuat di CX-Programmer.
0
ikon itu sendiri dapat digeser dengan mengklik salah satu ikon,
selanjutnya diklik, ditahan, dan digeser ke posisi yang diinginkan.
1.
4)
isi
0
1.
isi
Gambar 4.38 Diagram Workspace CX-Programmer
0
Ruang kerja diagram juga terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
1.
isi
4) Busbar
0
menyembunyikannya, klik tab View, lalu klik pilihan Information Window.
1.
isi
0
Program Mode, mode pada saat program sedang dibuat.
1.
Run Mode, mode untuk mengujicoba program yang telah
dibuat.
isi
0
Gambar 4.48 Kontrol Lampu Berbasis Saklar Tukar
1.
Tahapan-tahapan dalam merancang proyek di atas adalah:
a. Merumuskan cara kerja masukan (input) dan keluaran (output).
Masukan dari sistem di atas adalah 2 buah saklar, yaitu S1 dan S2.
isi
Keluaran dari sistem di atas adalah 1 buah lampu. Cara kerja saklar tukar
adalah 2 buah saklar tukar yang saling bergantian menyalakan. Apabila
Ed
kondisi 2 saklar tersebut diposisi yang sama, maka lampu tidak akan
menyala. Berdasarkan keterangan di atas, maka kita dapat merumuskannya
dengan tabel kebenaran logika sebagai berikut.
Tabel 4.3 Tabel Kebenaran Kontrol Lampu Berbasis Saklar Tukar
S1 S2 Lampu
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
0
3) Langkah ketiga, mengubah persamaan Aljabar Boole menjadi ladder
1.
diagram. Berdasarkan persamaan di atas, dihasilkan ladder diagram
sebagai berikut. (Keterangan : Masukan (input) yang diberi simbol
“bar” di atasnya, lambang kontaknya untuk ladder diagram adalah
isi
S1 S2 Y (LAMPU)
S1 S2
0
detail, dapat dibaca pada manual book OMRON CP1L. Buku tersebut dapat
1.
diunggah secara gratis dari internet.
Berdasarkan keterangan di atas, kita dapat menggunakan alamat 0.00
untuk S1 dan 0.01 untuk S2. Hal itu dikarenakan, posisi S1 dan S2 sebagai
isi
Y (LAMPU)
S1 S2
100.00
0.00 0.01
S1 S2
0.00 0.01
0
1.
isi
Ed
d. Klik pilihan Settings disebelah kanan Device Type. Kotak dialog Device
Type Settings akan terbuka. Pilih tipe CPU pada PLC yang akan
digunakan lalu klik OK. Setelah kembali ke kotak dialog change PLC,
klik kembali OK.
0
Gambar 4.54 Kotak Dialog Device Type Settings
1.
e. Klik pilihan jenis jaringan (Network Type) yang akan digunakan pada
PLC. Untuk ubah pilihan, klik list di kotak Network Type. Selanjutnya
kursor hingga menemukan USB. Klik USB (untuk pemula), lalu klik
isi
OK.
Ed
0
Dari ladder diagram di atas, kita akan membuat 2 kontak yaitu S1 dan
S2, sesuai susunan yang telah kita rumuskan. Langkah-langkah dalam
1.
menyusun kontak-kontak itu adalah sebagai berikut.
a. Arahkan kursor pada kontak NC dan geser ke dalam lembar kerja.
isi
Selanjutnya, klik 1 kali dan isi alamat (address) kontak untuk S1 yaitu
0.00. Berikutnya, klik OK dan isi kembali komentar/keterangan
Keterangan itu menunjukkan bahwa kontak itu S1. Selanjutnya klik OK
Ed
0
1.
Gambar 4.58 Pembuatan Kontak S2 (NO)
0
1.
Gambar 4.60 Pembuatan Kontak S2 (NC)
isi
g. Pada bagian akhir (yang berwarna biru), berikan koil sebagai keluaran
(output) dengan alamat 100.00, lalu klik OK. Selanjutnya, berikan
0
komentar/keterangan koil, lalu klik OK.
1.
isi
Ed
h. Pada bagian ini, untuk mengecek rangkaian dalam rung telah benar, klik
tab Program dan pilih Compile. Tunggu beberapa saat. Apabila
rangkaian telah benar, garis busbar sebelah kiri di rung akan berwarna
putih. Namun, apabila rangkaian tidak lengkap atau error, maka garis
busbar akan berwarna merah.
4. Pengujian Program
Program yang telah harus dibuat, harus diperiksa terlebih dahulu
0
kebenarannya. Kebenaran dari rangkaian disesuaikan dengan prinsip kerja
1.
rangkaian. Salah satu cara pengujian yang lazim dilakukan adalah simulasi
program sebelum ditransfer ke PLC. Tahapan-tahapan dalam
menyimulasikan program di CX-Programmer adalah sebagai berikut.
isi
0
1.
Gambar 4.67 Logika Masukan dengan Set
3) Selanjutnya, bandingkan antara hasil tabel kebenaran rangkaian
isi
0
1.
Setelah melakukan pemeriksaan/pengecekan program dengan CX-
Simulator (fasilitas simulasi yang dimiliki oleh OMRON), maka kita dapat
mengirimkan data ke PLC. Akan tetapi, terlebih dahulu kita harus
isi
0
1.
isi
0
1.
isi
0
1.
isi
c. Tuliskan nama file di File name, lalu klik Save. File sudah tersimpan
di dalam PC/laptop.
c. Selanjutnya pilih file yang akan dibuka. Berikutnya, klik file tersebut
lalu pilih Open.
0
Gambar 4.80 Kotak CX-Programmer Project
1.
isi
Ed
0
1.
Tabel 4.4 Daftar Perangkat I/O yang Diperlukan
No Nama dan Jumlah Tegangan Gambar
Jenis Komponen Kerja
isi
0
Gambar 4.82 Diagram Pengawatan I/O Saklar Tukar dengan PLC
1.
Prosedur pengujian sistem kontrol lampu dengan saklar tukar berbasis PLC
dengan riil I/O adalah sebagai berikut.
isi
1. Pasang kontak dan koil pada terminal I/O PLC, pastikan aman dan rapi.
Lakukan pemeriksaan kembali, tujuan dari hal ini meminimalisasi kesalahan
Ed
hubungan yang tidak tepat. Selain itu, mencegah rangkaian hubung singkat
(short-circuit).
2. Hubungkan steker catu daya PLC pada sumber listrik (ingat, perhatikan
tegangan kerja dan jenis catu dayanya).
3. Nyalakan MCB pengaman catu daya (jika ada, usahakan dalam
pengendalian PLC, pengaman minimal yang harus terpasang adalah MCB).
4. Apabila terjadi hubung singkat, lampu RUN akan padam, dan lampu
ERR/ALM (segera padamkan catu daya PLC, perbaiki rangkaian, dan
periksa kembali. Apabila sudah, nyalakan kembali).
5. Perhatikan lampu indikator pada PLC (PLC contoh yaitu CP1L). Saat PLC
telah terhubung catu daya, maka lampu PWR akan berwarna hijau.
6. Transfer program dari PC ke PLC. Apabila sudah, maka lampu indikator
RUN akan berwarna hijau.
7. Ujilah kontrol PLC dengan menekan saklar dan perhatikan kondisi lampu.
Apakah sudah berjalan dengan benar, atau masih ada kesalahan? Apabila
benar, selamat anda telah bisa mengoperasikan PLC secara benar. Bila masih
salah? Jangan menyerah dan cobalah hingga kontrol dengan PLC dapat
0
berjalan dengan benar. 1.
isi
Ed
0
1.
Gambar 4.85 System Abstract Sistem Kontrol Konveyor Berbasis PLC
isi
0
Gambar 4.87 Contoh I/O Wiring Connection Diagram
1.
4. I/O Address Assignment, bagian ini berisi perangkat I/O yang memiliki
alamat (address) khusus atau spesial.
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
8. Control Print Out, bagian ini adalah keseluruhan program dari sistem kontrol.
Bagian ini dapat diperoleh dari menu Print pada software pemrograman PLC.
F. TES FORMATIF
Pilihan Ganda (pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini)
1. Segala hal yang terkait dengan pengupayaan keselamatan pekerja pada
saat melaksanakan pekerjaannya dikenal sebagai…
a. K3 d. P2TL
b. P3K e. M&R
c. SOP
2. Di bawah ini, alat proteksi yang digunakan saat melaksanakan kegiatan
pemeliharaan, di daerah yang berpotensi adanya pencemaran suara
tingkat berat adalah …
a. d.
0
1.
b. e.
isi
Ed
c.
3. Di bawah ini, simbol yang digunakan untuk kontak NO, kontak NC, koil
NO, dan koil NC, secara berurutan adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
a. CTRL + O d. CTRL + F7
b. CTRL + Shift + W e. ALT + M
c. CTRL + W
0
Tidak bekerja; saklar bersifat sebagai elemen listrik, bukan kontak
listrik.
1.
c. Tidak bekerja; saklar bersifat sebagai kontak, bukan elemen listrik.
d. Bekerja ; saklar bersifat sebagai elemen listrik, bukan kontak listrik.
isi
e. Bekerja ; saklar bersifat sebagai kontak, bukan elemen energi
listrik.
9. Jenis dokumentasi yang memuat perangkat I/O yang memiliki alamat
Ed
Esai
1. Jelaskan macam-macam perlengkapan K3 beserta deskripsi
penggunaannya (minimal 5)!
2. Jelaskan tahapan-tahapan transfer data dari PC/laptop ke PLC dan
sebaliknya!
3. Gambarkan skema pengawatan dari tabel persyaratan berikut (keterangan:
pengawatan input dan pengawatan output model sinking). PLC yang
digunakan adalah PLC CP1 series dengan 30 I/O!
LEMBAR KERJA 1
RANGKAIAN PLC BERBASIS GERBANG LOGIKA DASAR
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami penyusunan bahasa pemrograman ladder
diagram contoh rangkaian dasar berbasis gerbang logika
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun bahasa pemrograman tingkat dasar.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
a. Rangkaian AND, OR, dan 2 NOT
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa
tindakan keselamatan sebagai berikut.
0
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
1.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
isi
5. LANGKAH KERJA
a. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program CX-Programmer
telah tersedia (jika belum, instal program terlebih dahulu).
b. Bukalah program CX-Programmer. Persiapkan halaman kerja, dengan
mengklik File, lalu pilih New.
c. Rangkailah skema pertam, terlebih dahulu. Perhatikan dengan seksama.
d. Setelah selesai merangkai, buka tab Program, lalu pilih Compile.
e. Lakukan simulasi rangkaian. Terlebih dahulu, buka tab Simulation, dan
pilih Work Online Simulator.
A B ̅
A ̅
B Y0 Y1
0 0
0 1
1 0
1 1
0
1.
A B Y0 Y1
0 0
0 1
isi
1 0
1 1
Ed
6. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan di atas, apakah terdapat persamaan dan
perbedaan prinsip kerja rangkaian AND, OR, NOT, NAND, NOR, EX-OR,
dan EX-NOR model ladder diagram dan model gerbang logika?
G. LEMBAR KERJA 2
RANGKAIAN PLC BERBASIS GERBANG GABUNGAN
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami penyusunan bahasa pemrograman ladder
diagram contoh rangkaian dasar berbasis gerbang logika gabungan.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun bahasa pemrograman tingkat dasar.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
a. Rangkaian Gabungan AND dan OR
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa
tindakan keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
f. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
0
1.
a. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program CX-Programmer
telah tersedia (jika belum, instal program terlebih dahulu).
b. Bukalah program CX-Programmer. Persiapkan halaman kerja, dengan
isi
A B C Y
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
A B C Y
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
0
0 0 1 0
0 0 1 1
1.
0 1 0 0
0 1 0 1
isi
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
Ed
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 0 1
1 1 1 0
1 1 1 1
6. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan di atas, apakah terdapat persamaan dan
perbedaan prinsip kerja rangkaian AND, OR, NOT, NAND, NOR, EX-OR,
dan EX-NOR model ladder diagram dan model gerbang logika?
H. LEMBAR KERJA 3
RANGKAIAN DASAR SET, RESET, TIMER, COUNTER
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari instruksi dasar set, reset,
timer dan counter.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun instruksi dasar set, reset, timer dan counter.
a. PC/laptop 1 buah
b. Program CX-Programmer 1 unit
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
a. Rangkaian Timer
0
1.
isi
Ed
b. Rangkaian Counter
0
4. KESELAMATAN KERJA
1.
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa
tindakan keselamatan sebagai berikut.
isi
terlebih dahulu.
d. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
e. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
f. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
g. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
0
perubahan yang terjadi pada keluaran (output) lampu.
1.
k. Lakukan kembali tahapan b – d untuk rangkaian set-reset.
l. Berikan logika HIGH pada PB_SET, perhatikan perubahan koil Lampu.
Setelah itu, berikan logika LOW pada PB_SET, lihat apakah yang terjadi.
isi
yang terjadi.
n. Tuliskan hasil praktikum dalam buku laporan praktikum.
6. KESIMPULAN
I. LEMBAR KERJA 4
RANGKAIAN DASAR COMPARE DAN INTERLOCK
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari instruksi dasar compare dan
interlock.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun instruksi dasar compare dan interlock.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
a. Rangkaian Compare
0
1.
isi
Ed
b. Rangkaian Interlock 1
c. Rangkaian Interlock 2
0
4. KESELAMATAN KERJA
1.
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa
isi
tindakan keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
Ed
terlebih dahulu.
d. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
e. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
f. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
g. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
0
i. Atur PB_1 (rangkaian interlock 1) untuk menyala. Lihat perubahan yang
1.
terjadi pada keluaran (output) lampu.
j. Untuk mengatur lampu seperti semula, atur PB_2 (rangkaian interlock
1) berlogika HIGH. Lihat perubahan yang terjadi pada keluaran (output)
isi
lampu.
k. Rangkailah kembali rangkaian interlock 2 di lembar kerja yang baru.
Ed
l. Jalankan simulasi dan nyalakan kontak input satu persatu. Setelah itu,
padamkan input PB_1 (rangkaian interlock 2). Lihatlah perubahan yang
terjadi.
m. Tuliskan hasil praktikum dalam buku laporan praktikum.
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
J. LEMBAR KERJA 5
RANGKAIAN DASAR DIFU DAN DIFD
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari instruksi dasar DIFU dan
DIFD.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun instruksi dasar DIF-U dan DIF-D.
2. ALAT DAN BAHAN
c. PC/laptop 1 buah
d. Program CX-Programmer 1 unit
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
b. Bukalah program CX-Programmer. Persiapkan halaman kerja, dengan
mengklik File, lalu pilih New.
1.
c. Rangkailah rangkaian compare, seperti skema awal. Perhatikan dengan
seksama.
isi
d. Setelah selesai merangkai, lakukan simulasi rangkaian. Terlebih dahulu,
buka tab Simulation, dan pilih Work Online Simulator.
e. Berikan logika HIGH pada PB_UTAMA terlebih dahulu, lihat perubahan
Ed
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
K. LEMBAR KERJA 6
RANGKAIAN DASAR MOV, INCREMENT, DAN DECREMENT
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari instruksi dasar mov, increment,
dan decrement.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun instruksi dasar increment dan decrement.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
5. LANGKAH KERJA
a. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program CX-Programmer
telah tersedia (jika belum, instal program terlebih dahulu).
0
b. Bukalah program CX-Programmer. Persiapkan halaman kerja, dengan
1.
mengklik File, lalu pilih New.
c. Rangkailah rangkaian seperti skema di atas. Perhatikan dengan seksama.
d. Setelah selesai merangkai, lakukan simulasi rangkaian. Terlebih dahulu,
isi
6. KESIMPULAN
Untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum ini, jawablah pertanyaan
berikut.
a. Bagaimana prinsip kerja dari rangkaian instruksi MOV?
0
1.
isi
Ed
L. LEMBAR KERJA 7
PENGENDALIAN MOTOR 3 FASA DARI 1 TEMPAT DAN 3 TEMPAT
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari ladder diagram kendali motor
3 fasa dari 1 tempat dan 3 tempat.
a. PC/laptop 1 buah
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
isi
0
1.
isi
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
Ed
5. LANGKAH KERJA
a. Gambarlah skema atau rangkaian yang disediakan pada kertas A4.
0
Selanjutnya, tekan tombol PB_OFF_1, PB_OFF_2, dan PB_OFF_3.
1.
Lakukan kembali untuk tombol PB_ON_2 dan PB_ON_3.
i. Tuliskan hasil praktikum dalam buku laporan praktikum.
isi
6. KESIMPULAN
Untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum ini, jawablah pertanyaan
Ed
berikut.
a. Bagaimana prinsip kerja dari aplikasi rangkaian kontrol motor 3 fasa dari
1 tempat?
b. Bagaimana prinsip kerja dari aplikasi rangkaian kontrol motor 3 fasa dari
3 tempat?
c. Jelaskan perbedaan antara kedua aplikasi rangkaian di atas!
M. LEMBAR KERJA 8
KONTROL 3 MOTOR 3 FASA BERURUTAN BERGANTIAN
1. TUJUAN
a. PC/laptop 1 buah
b. Program CX-Programmer 1 unit
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
4. KESELAMATAN KERJA
0
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
1.
keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
isi
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
Ed
5. LANGKAH KERJA
7. KESIMPULAN
0
Untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum ini, jawablah pertanyaan
berikut.
1.
a. Bagaimana prinsip kerja dari aplikasi rangkaian kontrol 3 motor 3 fasa
secara berurutan bergantian!
isi
b. Buatlah skema kontrol motor 3 fasa secara visual dalam suatu kontrol
industri!
Ed
N. LEMBAR KERJA 9
KONTROL PUTARAN MOTOR 3 FASA (FORWARD-REVERSE)
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian kontrol putaran
motor 3 fasa (forward-reverse).
a. PC/laptop 1 buah
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
0
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
1.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
isi
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
c. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
Ed
5. LANGKAH KERJA
8. KESIMPULAN
Untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum ini, jawablah pertanyaan
berikut.
a. Bagaimana prinsip kerja dari aplikasi rangkaian kontrol putaran motor 3
fasa (forward-reverse)?
0
b. Buatlah skema kontrol putaran motor 3 fasa (forward-reverse) pada
industri!
1.
isi
Ed
O. LEMBAR KERJA 10
KONTROL MOTOR 3 FASA KONFIGURASI Y-Δ 3 KONTAKTOR
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian kontrol putaran
motor 3 fasa konfigurasi Y-Δ 3 kontaktor.
a. PC/laptop 1 buah
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
4. KESELAMATAN KERJA
0
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
1.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
isi
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
Ed
5. LANGKAH KERJA
6. KESIMPULAN
0
Untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum ini, jawablah pertanyaan
1.
berikut.
a. Bagaimana prinsip kerja dari aplikasi rangkaian kontrol putaran motor 3
fasa konfigurasi Y-Δ 3 kontaktor.
isi
Ed
P. LEMBAR KERJA 11
KONTROL MOTOR 3 FASA KONFIGURASI Y-Δ DENGAN TIMER
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian kontrol putaran
motor 3 fasa konfigurasi Y-Δ dengan timer.
a. PC/laptop 1 buah
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
isi
Ed
0
1.
isi
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
Ed
5. LANGKAH KERJA
0
1.
g. Ubahlah variasi waktu menjadi 3 s, 5 s, 7 s, dan 10 s.
h. Tuliskan hasil praktikum dalam buku laporan praktikum.
isi
6. KESIMPULAN
pertanyaan berikut.
a. Bagaimana prinsip kerja dari aplikasi rangkaian kontrol putaran motor 3
fasa konfigurasi Y-Δ dengan timer.
b. Jelaskan perbedaan rangkaian kontrol motor 3 fasa pada lembar kerja 11
dan lembar kerja 12!
Q. LEMBAR KERJA 12
BLINK LAMP DAN FLIP-FLOP LAMP
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian blink lamp dan flip-
flop lamp.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun ladder diagram rangkaian blink lamp dan flip-flop lamp.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
a. Skema Rangkaian Blink Lamp
0
1.
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
g. Ubahlah nilai timer TIM0001 menjadi 5s, 10s, 15s, dan 20s.
h. Rangkaialah kembali skema (b), lakukan prosedur (c), (d) dan (e).
1.
i. Aktifkan PB_START, amati perubahan pada tiap-tiap instruksi timer.
Lihat apa yang terjadi dengan LAMPU_1 dan LAMPU_2.
isi
j. Ubahlah nilai timer rangkaian (b) dengan ketentuan berikut.
Kegiatan ke- TIM0001 TIM0002
1 1s 1s
Ed
2 2s 2s
3 3s 4s
4 8s 12s
`
h. Tuliskan hasil praktikum dalam buku laporan praktikum.
6. KESIMPULAN
R. LEMBAR KERJA 13
RUNNING LAMP
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian running lamp.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun ladder diagram rangkaian running lamp.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
1.
a. Gambarlah skema atau rangkaian yang disediakan pada kertas A4.
b. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program CX-Programmer
isi
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
S. LEMBAR KERJA 14
BEL KUIS DAN ALARM KEBAKARAN
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian bel kuis dan alarm
kebakaran.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun ladder diagram rangkaian bel kuis dan alarm kebakaran.
0
1.
isi
Ed
0
4. KESELAMATAN KERJA
1.
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
isi
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
j. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
k. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
l. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
SR 1 SR 2 SR 3 L1 L2 L3 FS 1 FS 2 FS 3
0 0 0
0 0 1
0 1 0
1 0 0
0
1.
1 0 1
1 1 0
1 1 1
isi
6. KESIMPULAN
T. LEMBAR KERJA 15
PALANG PARKIR OTOMATIS
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian palang parkir
otomatis.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun ladder diagram rangkaian palang parkir otomatis.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
a. Skema Palang Parkir Otomatis
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
0
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
1.
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
isi
5. LANGKAH KERJA
6. KESIMPULAN
U. LEMBAR KERJA 16
PINTU GARASI
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian pintu garasi.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer untuk
menyusun ladder diagram rangkaian pintu garasi.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
0
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
1.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
isi
5. LANGKAH KERJA
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
V. LEMBAR KERJA 17
KONTROL PINTU AIR BENDUNGAN
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian kontrol pintu air
bendungan.
0
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
1.
a. Gambarlah skema atau rangkaian yang disediakan pada kertas A4.
b. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program CX-Programmer
isi
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
W. LEMBAR KERJA 18
KONVEYOR PENGISIAN BOTOL
1. TUJUAN
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
1.
a. Gambarlah skema atau rangkaian yang disediakan pada kertas A4.
b. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program CX-Programmer
isi
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
X. LEMBAR KERJA 19
LAMPU LALU LINTAS 2 PERSIMPANGAN
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian lampu lalu lintas 2
persimpangan.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
Ed
5. LANGKAH KERJA
6. KESIMPULAN
BAB V
KONTROL PLC TERINTEGRASI HMI/SCADA
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
Memahami sejarah dan pengertian SCADA.
Memahami arsitektur sistem SCADA dan arsitektur jaringan komputer.
Memahami pengertian dari prinsip kerja HMI.
Memahami pemrograman HMI berbasis EasyPro Builder
Memahami pelacakan kesalahan, perbaikan, dan pemeliharaan sistem.
0
berkembang pesat, khususnya pada saat ini di era Revolusi Industri 4.0. Namun,
apa sebenarnya yang dimaksud dengan SCADA itu?
1.
isi
Ed
dapat menampilkan bentuk grafik, menyimpan data, dan terhubung secara langsung
berbasis koneksi internet.
SCADA adalah kepanjangan dari Supervisory Control And Data
Acqusition. Secara sederhana, SCADA ialah sistem yang dapat dan mampu
melakukan supervisi (pengawasan), kontrol (pengendalian), dan pengakuisisian
data-data terkait sebuah plant (sistem yang terpadu menjadi satu dan saling
sambung menyambung). Menurut NIST (National Institute of Standars and
Technology), SCADA adalah sistem terdistribusi yang digunakan dalam
mengendalikan aset-aset secara geografis, terpisah ribuan kilometer persegi, di
mana kontrol (control) dan akuisisi data (data acquisition) terpusat sebagai operasi
sistem. Suatu sistem dapat dikatakan sebagai SCADA, apabila aplikasi-aplikasi
dalam sistem itu mendapatkan berbagai data dari peralatan-peralatan yang diawasi,
dikendalikan, dan diakuisisi di lapangan oleh komputer.
0
1.
isi
Ed
0
1.
Gambar 5.3 Operator yang sedang mengawasi dan mengontrol SCADA
isi
0
Rancangan dari MTU suatu plant satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Secara
1.
umum, desain MTU atau MS terdiri atas:
a. SCADA Server
b. Workstation
isi
c. Historical Data
d. Projection Mimic
Ed
0
1.
Gambar 5.6 Skema Hubungan MTU dan RTU
Fungsi-fungsi dasar dari suatu MTU atau Master Station adalah sebagai
isi
berikut.
a. Input/Output Task, dimana MTU sebagai perantara antarmuka (interface)
Ed
0
1.
a. Pendeteksian perubahan posisi saklar.
b. Mengetahui nilai tegangan, arus, dan frekuensi di gardu induk.
c. Penerima perintah remote control (kontrol jarak jauh) dari pusat kendali
isi
6. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi dalam SCADA adalah komunikasi jarak jauh RTU
dengan MTU/Master Station. RTU dan MTU atau RTU-Field Device saling
bertukar informasi berupa data-data satu sama lain. Komunikasi data yang
digunakan dalam SCADA adalah tranmisi elektronik. Perangkat yang digunakan
untuk sistem komunikasi SCADA antara lain, kabel RS232, jaringan privat (kabel
RS-485/kabel Ethernet LAN), Switched Telephone Network, Leased Lines,
Internet, dan sistem komunikasi nirkabel (wireless LAN, GSM network, dan
modem radio).
0
1.
isi
C. JARINGAN KOMPUTER
Pada bagian sebelumnya, kita telah membahas bahwa pertukaran data dalam
SCADA adalah bukti dari penerapan komunikasi data. Komunikasi data mengarah
ke satu sistem jaringan. Hubungan antara perangkat satu dengan yang lain saat
melakukan komunikasi data, melahirkan jaringan komunikasi data yang
dikoordinasi oleh antar komputer. Oleh berikutnya, maka muncullah jaringan
komputer.
0
1.
isi
Ed
0
1.
Gambar 5.12 Jaringan Komputer LAN
isi
0
Gambar 5.13 Jaringan Komputer MAN
terdiri dari kumpulan LAN dan WAN yang saling terintegrasi. WAN
biasanya digunakan sebagai media internet. Keunggulan WAN adalah
Ed
pertukaran data dan komunikasi antar pengguna lebih cepat, tepat, dan
murah untuk skala besar.
2. Berdasarkan Konfigurasi
a. Peer-to-Peer
Konfigurasi ini lazim dikenal dengan istilah P2P. Sistem ini banyak
digunakan pada jaringan dengan jumlah komputer sedikit. Komputer yang
ada di dalam sistem ini tidak memiliki komputer terpusat (server).
Pertukaran data dilakukan sistem file sharing (berbagi data). Selain itu, tiap
komputer dalam jaringan ini dapat menggunakan perangkat peripheral
bersama, contohnya adalah printer dan faksimili.
0
1.
Gambar 5.15 Jaringan Komputer P2P
isi
b. Client/Server
Konfigurasi jaringan ini digunakan pada jumlah komputer yang
Ed
banyak, di mana salah satu atau lebih komputer sebagai pusat (server).
Server dibedakan berdasarkan tugas dan fungsinya, yaitu data server, email
server, proxy server, web server, dan lain-lain. Tugas utama server adalah
manajemen klien.
0
Gambar 5.17 Kabel UTP
1.
Tabel 5.1 Kategori-kategori Kabel UTP
Jenis/Tipe Penggunaan/Pemanfaatan
Kategori 1 Suara (kabel telepon rumah)
isi
transfer mencapai satuan gigabit per sekon. Penerapan kabel serat optik
adalah pada jaringan WAN, sebagai kabel induk penghubung antar kota
maupun antar negara (kabel bawah laut).
0
Tipe Kabel Jarak Standar Maksimum
10BaseT
1. UTP 100 meter
10Base2 Koaksil tipis 185 meter
10Base5 Koaksil tipis 500 meter
isi
b. Nirkabel (Wireless)
Teknologi wireless adalah teknologi koneksi yang tidak memerlukan
kabel antar komputer. Jaringan komputer ini memanfaatkan media sinyal
radio 2 arah untuk saling berinteraksi antar komputer. Wireless LAN
(WLAN) menggunakan bandwidth 2,4 GHz (802.11b dan 802.11g) dan 5
GHz (802.11a). Jaringan wireless membutuhkan 1 atau lebih access point
sebagai pusat identifikasi dan manajemen jaringan.
0
1.
isi
c. Topologi Star
Pada topologi ini, setiap komputer yang terkoneksi dengan sebuah
perangkat yang disebut switch/hub. Media koneksi yang digunakan yaitu
kabel UTP atau 10/100/1000 Base-T.Topologi jenis ini banyak digunakan,
karena dapat menambah, mengurangi, dan mendeteksi kerusakan jaringan.
Walaupun terdapat kabel yang putus di satu titik, kinerja jaringan tidak akan
terpengaruh. Kelemahan topologi ini adalah memerlukan perangkat
hub/switch dan boros apabila setiap komputer harus terhubung pada
hub/switch.
0
1.
Gambar 5.21 Topologi Star
isi
d. Topologi Tree
Topologi jenis ini memiliki kemiripan seperti topologi star. Perangkat
Ed
yang ada di topologi tree terhubung pada pusat pengendali (hub/switch) yang
mengatur lalu lintas data (traffic) jaringan. Kelebihan dari topologi ini adalah
dapat menjangkau jarak koneksi lebih jauh dengan menguatkan sinyalnya,
berbasis repeater. Kekurangannya adalah bila ada simpul (node) yang lebih
tinggi tak berfungsi, maka kelompok di bawahnya tidak akan menjadi efektif.
0
1.
isi
Ed
2. Struktur HMI
Struktur dari sebuah HMI antara lain adalah sebagai berikut.
a. Main Menu
Main menu adalah tampilan awal saat memasuki tampilan (display).
Selain tampilan awal, terdapat halaman keamanan yang terdiri atas ID
(username) dan kata sandi (password).
0
1.
isi
Ed
b. Plant Overview
Plant overview adalah tampilan-tampilan grafis dari sistem secara
menyeluruh. Pada bagian ini, terdapat pula navigasi atau link pengarah ke
berbagai grup lokal dari plant.
0
1.
Gambar 5.26 Plant Overview Sebuah Layar HMI
isi
c. Area Graphics
Bagian ini menampilkan secara rinci keseluruhan proses beserta
Ed
d. Control Displays
Bagian ini memiliki fungsi- fungsi sebagai berikut.
1) Melakukan kontrol keluaran di plant menggunakan software HMI.
2) Memberikan ruang (field) bagi masukan operator (grafis atau teks).
3) Memberikan interval (range) dari sistem (baik minimum dan
maksimum).
4) Menampilkan bermacam informasi berupa status, mode
(otomatis/manual), jumlah running hours (jam kerja perangkat), dan
jumlah siklus proses.
0
1.
isi
e. Setpoint Display
Bagian ini berfungsi dalam melihat dan menggeser seluruh titik acuan
(set point) dari sistem kontrol pada area tertentu.
0
1.
Gambar 5.30 Trend Display Pada Layar HMI
isi
Ed
0
EasyBuilder Pro. Gambar yang akan tampil setelah memasukkan CD
1.
atau mengklik ikon “Autorun.exe” akan seperti gambar 5.32.
isi
Ed
b. Klik Install dan pilih bahasa untuk proses instalasi, dan lalu klik Next,
seperti gambar 5.33.
c. Pilih folder pemasangan EasyBuilder Pro, atau gunakan folder default.
Selanjutnya klik Next, seperti gambar 5.34.
d. Pilih folder untuk menu start, atau gunakan folder default. Selanjutnya
klik Next, , seperti gambar 5.35.
0
1.
isi
Ed
0
Gambar 5.36 Proses Instalasi EasyBuilder Pro (e)
1.
f. Konfirmasi seluruh pengaturan. Untuk mengubah pengaturan, klik
Back. Untuk memulai instalasi, klik Install, seperti gambar 5.37.
isi
Ed
Decompile
Upload
1. Mengambil data dari HMI ke PC
b. Tab Home
Tabel 5.4 Menu-menu dalam Tab Home
Simbol Nama Simbol Fungsi
Paste Menempel objek atau data yang
disalin (copy) atau dipotong (cut).
Cut Mengambil data/objek.
c. Tab Project
0
Offline Melakukan simulasi secara online (tidak
simulation terhubung dengan PLC atau HMI).
1.
Download Mengunduh objek-objek dari PC ke HMI.
(PC-HMI)
Build Mendownload dan menyimpan files HMi
isi
d. Tab Object
Tabel 5.6 Menu-menu dalam Tab Project
Simbol Nama Simbol Fungsi
Picture Memasukkan gambar dalam
dokumen kerja.
Shape Memasukkan bangun datar dalam
dokumen kerja.
Table Memasukkan tabel dalam dokumen
kerja.
Bit lamp Memasukkan bit lamp dalam
dokumen kerja.
Word lamp Memasukkan word lamp dalam
dokumen kerja.
Set Bit
dokumen kerja.
Time related Memasukkan tanggal, bulan, tahun,
Ed
dan jadwal.
Action related Memasukkan tombol dengan
masukan gesture atau action
trigger.
2) Pilih model tampilan HMI dan orientasi yang ingin digunakan, lalu
klik OK.
0
1.
isi
Ed
0
1.
Gambar 5.40 Kotak Dialog Device Settings
isi
4) Setelah perangkat ditambahkan, maka pada System Parameter
Settings, akan muncul tampilan sebagai berikut.
Ed
0
nama/inisial saklar S1 dengan S1 pada kolom Comment. Lalu pilih PLC
1.
dan alamat I/O S1 yaitu CI/O 0.00 (karena input dikendalikan dari
PLC). Berikutnya, pilih atribut saklar sebagai toggle.
isi
Ed
3) Selanjutnya, klik tab Shape. Ubah kondisi logika indikator, untuk saat
padam (0) dan saat menyala (1), dengan warna berbeda, atau warna
sama kontras berbeda.
0
1.
Gambar 5.44 Tab Shape pada Kotak Dialog New Set Bit
Object
isi
4) Selanjutnya, klik tab Label. Centanglah tanda Use Label dan tuliskan
label S1 pada kolom Content. Perubahan atribut tulisan dan warnanya,
Ed
Gambar 5.45 Tab Label pada Kotak Dialog New Set Bit
Object
6) Buatlah tampilan untuk lampu LAMPU. Klik tab Object, lalu pilih Set
Lamp.
0
1.
isi
0
1.
Gambar 5.48 Tab General Pada Kotak Dialog New Bit Lamp
isi
Ed
Gambar 5.49 Tab Shape Pada Kotak Dialog New Bit Lamp
0
1.
isi
Gambar 5.50 Tab Label Pada Kotak Dialog New Bit Lamp
c. Menyimpan dan Mengompilasi File Proyek
Ed
Setelah merancang objek yang akan menjadi HMI dengan program PLC
yang akan kita ujikan, maka kita harus menyimpan dan mengompilasi
file proyek terlebih dahulu. Tahapan-tahapan dalam menyimpan file dan
mengompilasi file adalah sebagai berikut.
1) Klik Tab File, lalu pilih Save, atau shortcut keyboard CTRL+S.
Gambar 5.51 Tampilan Menu Save dan Save As pada Tab File
2) Pilih folder penyimpan dan isi nama file yang diinginkan. Lalu pilih
Save.
0
Gambar 5.52 Tampilan Kotak Dialog Save
1.
3) Untuk mengompilasi, klik tab Project dan pilih Compile.
isi
0
1.
isi
Ed
4. Objek yang telah dibuat akan muncul, dengan contoh pada gambar
5.55 berikut.
0
Gambar 5.58 Salah Satu Contoh Proyek Offline Simulation
1.
isi
Ed
0
ketidaklengkapan program, peletakan instruksi pada posisi yang tidak
1.
seharusnya, kesalahan penulisan bit operand, dan duplikasi output.
b. Kesalahan-kesalahan lain dimunculkan pada Window Output. Pesan
kesalahan itu direkam, dan tidak akan dihapus hingga dihapus oleh user.
isi
satu persatu. Namun, hal tersebut akan memakan waktu yang sangat lama.
Adanya fitur Compile pada PLC OMRON tipe dan merk apapun, lebih
mempermudah dan mempercepat pencarian kesalahan pada program atau alamat
input atau output yang bermasalah.
0
2. Pemeliharaan Preventif (Pemeliharaan Pencegahan)
1.
Pemeliharaan preventif ditujukan untuk mengurangi risiko kerusakan
perangkat, yang mana kerusakan itu akan menyebabkan terhentinya, bahkan
lumpuhnya sistem. Hal ini mengakibatkan kerugian pada sisi biaya dan waktu.
isi
panas.
b. Pembersihan komponen dari debu. Debu menghambat sirkulasi
pendinginan pada perangkat kerja, termasuk PLC. Pendinginan yang
terhambat menyebabkan ketidakstabilan operasi kerja sistem PLC.
c. Pemeriksanaan karat pada terminal I/O, sambungan kabel, dan beberapa
perangkat yang terhubung PLC, secara rutin dan periodik.
d. Penyediaan sejumlah spareparts (suku cadang), untuk pengupayaan
perbaikan atau penggantian komponen. Dengan demikian, waktu
perbaikan dapat diefisiensikan, dan sistem dapat segera beroperasi normal.
e. Pengarsipan dan penyimpanan dokumentasi dari rangkaian sistem.
MULAI
KESALAHAN
YA
0
YA
1.
isi
LED ERR/ALM TIDAK
CEK KESALAHAN
PLC
NON FATAL
MENYALA
Ed
YA
TIDAK
URUTAN I/O CEK I/O
NORMAL
YA
TIDAK
LINGKUNGA N CEK LINGKUNGA N
NORMAL OPERASI
YA
GANTI CPU
G. TUGAS
Pada pembelajaran bagian terakhir, kita telah menyinggung tentang pelacakan
kesalahan, perbaikan dan pemeliharaan sistem. Dalam bagan alir pelacakan
kesalahan, kita menemukan istilah kesalahan fatal dan kesalahan non fatal.
Bentuklah kelompok diskusi sebanyak 4 orang. Carilah pengertian kesalahan
fatal dan non fatal. Berdasarkan pengertian tersebut, rumuskanlah bagan alir
pengecekan kesalahan fatal dan non fatal pada PLC secara umum.
H. TES FORMATIF
Pilihan Ganda (pilihlah jawaban yang tepat dari soal-soal di bawah ini)
1. SCADA adalah kepanjangan dari…
a. Supervisory Control And Data Acquisition
b. Supervisory Control And Data Amplification
0
c. Supervisory Concept And Data Acquisition
1.
d. Supervisory Concept And Data Attenuator
e. Supervisiory Control And Data Attenuator
2. Dalam arsitektur SCADA, terdapat beberapa bagian pendukung. Bagian
isi
b.
0
e.
1.
c.
8 Berikut ini, ikon yang digunakan untuk mengatur jenis PLC yang akan
isi
b. e.
c.
9 Berikut ini, jenis pilihan address pada PCL OMRON yang mana, input
dikontrol langsung dari terminal input PLC adalah…
a. C_Bit d. D_Bit
b. A_Bit e. CIO_Bit
c. T_Bit
10 Fitur pada CX-Programmer yang mendeteksi error dan warning dari
program yang telah dibuat adalah…
a. Mnemonics d. Protection
b. Compile e. Memory Location
c. Debug
Esai
0
1.
isi
Ed
I. LEMBAR KERJA 1
SIMULASI MASUKAN DAN KELUARAN DIGITAL
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari simulasi masukan dan keluaran
dijital.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer dan
EasyBuilder Pro untuk menyusun HMI simulasi masukan dan keluaran
dijital.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
5. LANGKAH KERJA
0
1.
isi
Ed
e. Klik New seperti pada gambar, berikutnya arahkan pada direktori folder
tempat gambar disimpan.
0
1.
isi
Ed
j. Pada kotak dialog New Set Bit Object, tab General, aturlah device
“Local HMI”, alamat (address) LB 0, dan attribute “toggle”.
k. Pada tab Shape, aturlah warna dan bentuk pilihan, baik pada kondisi
0 (LOW) dan kondisi 1 (HIGH).
0
1.
isi
Ed
l. Pada tab Label, centang kotak “Use Label”, dan isi content dengan
S1. Berikutnya klik OK.
0
Tab General Tab Shape
1.
Address Blinking Warna
Kondisi 0 Kondisi 1
Merah LB 0 On state 1 Merah Merah
isi
LOW LOW
LOW HIGH
HIGH LOW
HIGH HIGH
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
J. LEMBAR KERJA 2
SIMULASI MASUKAN DAN KELUARAN ANALOG
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari simulasi masukan dan keluaran
analog.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer dan
EasyBuilder Pro untuk menyusun HMI simulasi masukan dan keluaran
dijital.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
Sebelum melaksanakan praktikum ini, perhatikanlah beberapa tindakan
keselamatan sebagai berikut.
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
f. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
0
halaman kerja, dengan mengklik File, lalu pilih New.
d. Lembar kerja telah tersedia. Arahkan kursor pada tab Home/Object.
1.
Carilah dan klik ikon “Bar Graph”.
isi
Ed
e. Pada kotak dialog Bar Graph, tab Shape, konfigurasikan keluaran berupa
pipa sebagai berikut. Hapus tanda centang pada kotak selain Bar Graph.
f. Pada kotak dialog Bar Graph, tab Shape, konfigurasikan keluaran berupa
parameter range sebagai berikut.
0
1.
isi
Ed
0
1.
l. Pada kotak dialog Slider, tab General, konfigurasikan pengaturannya
isi
sebagai berikut, dengan alamat (address) LW 0. Aturlah batas terendah
adalah 0 dan batas tertinggi adalah 1000. Lalu klik OK.
Ed
m. Untuk membuat objek masukan tabung II, maka kita menggunakan ikon
numerik. Ikon numerik dapat diakses pada tab Home/tab Object.
n. Selanjutnya kita akan masuk pada Numeric Object Properties. Klik tab
Shape, dan konfigurasikan pengaturannya sebagai berikut.
o. Selanjutnya, pada
0
Numeric Object Properties, klik tab Data Entry.
1.
Konfigurasikan pengaturannya sebagai berikut.
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
6. KESIMPULAN
Untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum ini, jawablah pertanyaan
berikut.
a. Bagaimana prinsip kerja dari simulasi HMI masukan dan keluaran analog
di atas?
K. LEMBAR KERJA 3
RANGKAIAN KONTROL DASAR ON, OFF, AND, DAN OR
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian kontrol kelistrikan
dasar ON, OFF, AND, dan OR.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer dan
EasyBuilder Pro untuk menyusun ladder diagram dan HMI dari
rangkaian kontrol kelistrikan dasar ON, OFF, AND, dan OR.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
e. Berikutnya, rancanglah desain HMI menggunakan EasyBuilder Pro.
Rancanglah sesuai dengan keterangan pada skema di atas.
1.
f. Lakukan pengujian pada sistem, perhatikan perubahan apa saja yang
terjadi pada sistem.
isi
g. Tuliskan hasil praktikum dalam buku laporan praktikum.
6. KESIMPULAN
Ed
L. LEMBAR KERJA 4
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
1.
a. Gambarlah skema atau rangkaian yang disediakan pada kertas A4.
b. Nyalakan PC/laptop terlebih dahulu, pastikan program CX-Programmer
isi
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
M. LEMBAR KERJA 5
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
0
1.
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
0
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
1.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
isi
5. LANGKAH KERJA
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
N. LEMBAR KERJA 6
0
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
1.
isi
Ed
0 0.00 toogle
Tombol Stop
1. 0.01 toogle
Sensor Elektroda 1 0.04 toogle
Sensor Elektroda 2 0.03 toogle
isi
4. KESELAMATAN KERJA
0
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
1.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
f. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
isi
5. LANGKAH KERJA
Ed
6. KESIMPULAN
0
1.
isi
Ed
O. LEMBAR KERJA 7
0 0.00 toogle
Tombol Stop
1. 0.01 toogle
Sensor benda 1 cm 0.02 toogle
Sensor benda 2 cm 0.03 toogle
isi
4. KESELAMATAN KERJA
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
e. Jagalah sikap kondusif selama melaksanakan praktikum.
f. Ikutilah prosedur langkah kerja praktikum secara berurutan, teliti, dan
cermat.
5. LANGKAH KERJA
0
c. Bukalah program CX-Programmer. Persiapkan halaman kerja, dengan
mengklik File, lalu pilih New.
1.
d. Gambarkanlah skema di atas pada lembar kerja anda. Selanjutnya,
rangkailah diatas dan perhatikan dengan seksama.
isi
e. Setelah selesai merangkai, lakukan simulasi rangkaian. Terlebih dahulu,
buka tab Simulation, dan pilih Work Online Simulator. Lalu simpan file.
f. Berikutnya, rancanglah desain HMI menggunakan EasyBuilder Pro.
Ed
6. KESIMPULAN
P. LEMBAR KERJA 8
PENDETEKSI LOGAM
1. TUJUAN
a. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian sistem kontrol
pendeteksi logam.
b. Siswa dapat menyusun dan mengoperasikan CX-Programmer dan
EasyBuilder Pro untuk menyusun ladder diagram dan HMI dari
rangkaian sistem kontrol pendeteksi logam.
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
isi
Ed
0 0.01 toggle
Tombol Count
1. 0.04 toggle
Sensor Metal Kiri 0.02 toggle
Sensor Metal Kanan 0.03 toggle
isi
4. KESELAMATAN KERJA
5. LANGKAH KERJA
0
d. Gambarkanlah skema di atas pada lembar kerja anda. Selanjutnya,
rangkailah diatas dan perhatikan dengan seksama.
1.
e. Setelah selesai merangkai, lakukan simulasi rangkaian. Terlebih dahulu,
buka tab Simulation, dan pilih Work Online Simulator. Berikutnya,
isi
simpanlah file tersebut.
f. Berikutnya, rancanglah desain HMI menggunakan EasyBuilder Pro.
Rancanglah sesuai dengan keterangan pada skema di atas.
Ed
6. KESIMPULAN
Q. LEMBAR KERJA 9
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
Keran
isi
Ed
Sensor
Sensor Kipas
Proksimiti 1 Pengering
Proksimiti 2 Tangan
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
0
1.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
menimbulkan kelainan pertumbuhan badan di masa pertumbuhan.
d. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
isi
cermat.
5. LANGKAH KERJA
6. KESIMPULAN
0
a. Bagaimana prinsip kerja dari prinsip kerja dari rangkaian sistem kontrol
pembersih otomatis berbasis sensor proksimiti di atas?
1.
isi
Ed
R. LEMBAR KERJA 10
0
1.
3. SKEMA/GAMBAR/RANGKAIAN
isi
Ed
0
1.
isi
Ed
4. KESELAMATAN KERJA
0
a. Simpanlah peralatan yang tidak diperlukan pada tempat yang aman.
1.
b. Perhatikan kondisi tangan, apabila basah atau berkeringat, keringkan
terlebih dahulu.
c. Duduklah dengan posisi yang benar. Hal ini bertujuan agar tidak
isi
5. LANGKAH KERJA
6. KESIMPULAN
0
a. Bagaimana prinsip kerja dari prinsip kerja dari rangkaian sistem kontrol
pencuci mobil otomatis di atas?
1.
isi
Ed
BAB VI
EVALUASI
A. UJIAN KOMPETENSI
0
1.
Pada suatu ketika, perusahaan kereta api akan membuat palang pintu
perlintasan rel kereta api. Perusahaan menyuruh seorang siswa magang SMK untuk
isi
0
Sebagai siswa magang, rancanglah dan implementasikanlah:
1.
a. Skema pengawatan PLC
b. Ladder diagram berbasis CX-Programmer
c. HMI berbasis EasyPro Builder
isi
0
1.
Kategori : Kompeten/Tidak Kompeten
*) coret yang tidak perlu
isi
Terkait dengan penilaian seluruh aktivitas siswa, guru mata pelajaran dapat
merumuskan penilaian dengan berkoordinasi dengan kepala jurusan terkait.
Ed
C. PENUTUP
Setelah dapat menyelesaikan keseluruhan tugas-tugas dalam modul ini, siswa
yang dianggap telah memenuhi kompetensi berhak mendapatkan sertifikat hasil uji
kompetensi pada mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram kelas XII Teknik
Otomasi Industri. Namun, apabila siswa masih belum dapat menyelesaikan
keseluruhan tugas-tugas modul ini dengan baik, siswa perlu diberikan pembinaan
dan uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan hingga siswa bersangkutan
kompeten.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Hasnul. (2010). Merakit Sendiri Komputer Tahan Banting: Modal 1 Jutaan.
Jakarta: PT Suka Buku.
Bryan, L.A., dan Bryan E.A. (1997). Programmable Controllers – Theory and
Implementation. USA : Industrial Text Company.
Haritman, Erik. Diktat Pembelajaran Mata Kuliah Teknik Otomasi Industri DPTE
FPTK UPI. (tidak dipublikasi).
0
Ismara, Ketut Ima dan Eko Prianto. (2016). Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
1.
Bidang Kelistrikan (Electrical Safety). Solo: Penerbit Adimeka, CV Adicandra
Media Grafika.
isi
Ogata, Katsuhiko dan Edi Leksono. (1994). Teknik Kontrol Automatik (Sistem
Pengaturan) : Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.
OMRON. (2007). CP1L CPU Unit: Getting Started Guide. Kyoto, Japan: OMRON
Corporation.
Pusat Pelatihan Kerja Industri Jasa dan Manufaktur. (tanpa tahun). Modul Program
Upgrading ILK Spesialisasi Otomasi Industri. Bandung: Pusat Pelatihan Kerja
Industri dan Manufaktur.
0
Weintek. (tanpa tahun). EasyBuilder Pro V6.04.01 Manual Book. Weintek Labs:
1.
Taiwan.
LAMPIRAN
0
1.
ANALISA KD-3 DAN KD-4
isi
Ed
0
petunjuk operasi manual.
1.
3.8 Menganalisis hubungan digital I/O PLC dengan Siswa dapat memahami dan menganilisa hubungan dijital I/O PLC
komponen eksternal dengan komponen eksternal.
3.9 Menerapkan konfigurasi dan set-up PLC Siswa dapat memahami prinsip-prinsip konfigurasi dan set-up
si
PLC.
i
Siswa dapat menganalisa konfigurasi dan set-up PLC berdasarkan
Ed buku petunjuk pengoperasian manual.
3.10 Menentukan peta memori PLC dan pengalamatan I/O Siswa dapat memahami peta memori dan pengalamatan I/O PLC.
Siswa dapat menunjukkan peta memori PLC dan pengalamatan I/O
PLC.
Nomor Rincian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
KD
3.11 Menentukan bahasa pemrograman PLC berdasarkan Siswa mengetahui jenis-jenis bahasa pemrograman PLC
programming manual berdasarkan programming manual.
Siswa dapat menentukan jenis bahasa pemrograman PLC yang
akan digunakan berdasarkan programming manual.
3.12 Menerapkan instalasi sistem kontrol dengan PLC Siswa dapat menjelaskan skema pengawatan I/O PLC berdasarkan
0
kebutuhan instalasi.
1.
Siswa dapat menjelaskan teknik-teknik pemrograman PLC sesuai
kebutuhan instalasi.
Siswa dapat melakukan proses instalasi I/O sesuai skema
si
pengawatan yang telah dibuat.
3.13 Menentukan prosedur komisioning dan pengujian Siswa memahami prinsip-prinsip K3 pada kegiatan pemeliharaan
i
sistem kontrol dengan PLC
Ed dan perbaikan bidang kelistrikan.
Siswa dapat menjelaskan prosedur-prosedur komisioning dan
pengujian sistem kontrol dengan PLC secara umum.
Siswa dapat menentukan prosedur komisioning dan pengujian
sistem kontrol PLC pada kondisi khusus.
Nomor Rincian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
KD
3.16 Mengevaluasi plant proses produksi dan manufaktur Siswa dapat menganalisa plant dari sebuah proses produksi dan
di industri. manufaktur di industri.
Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip atau proses dari sebuah
plant dari sebuah proses produksi dan manufaktur di industri.
3.17 Menentukan dokumentasi sistem kontrol industri. Siswa dapat memahami dan menentukan jenis-jenis dari
0
dokumentasi sistem kontrol PLC di industri
1.
3.18 Menganalisis sistem dan komponen perangkat keras Siswa dapat memahami prinsip kerja SCADA.
Human Machine Interface (HMI) pada SCADA. Siswa dapat memahami prinsip kerja HMI dalam SCADA.
Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen penyusun HMI.
si
Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dari komponen-komponen
penyusun HMI dalam mendukung SCADA.
i
3.19 Menentukan parameter
Ed
operasional (program) Siswa dapat memahami parameter-parameter operasional
Human Machine Interface (HMI) pada SCADA. (program) Human Machine Interface (HMI) pada SCADA.
Siswa dapat menjelaskan parameter-parameter operasional
(program) Human Machine Interface (HMI) pada SCADA.
Siswa dapat menentukan parameter operasional (program) Human
Nomor Rincian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
KD
Machine Interface (HMI) pada SCADA.
3.20 Menentukan kondisi operasional Human Machine Siswa dapat memahami macam-macam prinsip parameter
Interface pada SCADA. operasional (program) Human Machine Interface (HMI) pada
SCADA.
Siswa dapat menentukan prinsip dari parameter-parameter
0
operasional (program) Human Machine Interface (HMI) pada
1.
SCADA sesuai kebutuhan instalasi.
3.21 Menentukan prosedur pemeliharaan sistem kontrol Siswa dapat memahami prosedur pemeliharaan, perbaikan, dan
PLC pada SCADA pelacakan kesalahan pada sistem kontrol PLC pada SCADA.
si
Siswa dapat menentukan prosedur pemeliharaan, perbaikan, dan
pelacakan kesalahan pada sistem kontrol PLC pada SCADA.
i
Ed
ANALISA KOMPETENSI DASAR 4 (KD-4)
Nomor Rincian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
KD
4.7 Mengoperasikan sistem dan komponen Siswa dapat mengoperasikan sistem dan komponen perangkat keras PLC.
perangkat keras PLC.
4.8 Memeriksa hubungan digital I/O PLC Siswa dapat memeriksa hubungan Digital I/O PLC dengan komponen
dengan komponen eksternal eksternal.
4.9 Menggunakan PLC sesuai dengan buku Siswa dapat menggunakan PLC sesuai dengan buku manual dan fungsinya.
0
manual dan fungsinya.
1.
4.10 Menggunakan peta memori dan Siswa dapat menggunakan peta memori dan Pengalamatan I/O pada
pengalamatan I/O pada pemrograman PLC pemrograman PLC sesuai kebutuhan instalasi.
4.11 Merancang pengontrolan dengan bahasa Siswa dapat merancang pengontrolan dengan bahasa pemrograman PLC
si
pemrograman PLC. sesuai kebutuhan instalasi.
4.12 Menginstalasi PLC sebagai pengendali Siswa dapat merancang pengontrolan dengan bahasa pemrograman PLC
i
sistem otomasi industri
Ed sesuai kebutuhan instalasi.
4.13 Melakukan komisioning dan pengujian pada Siswa dapat komisioning dan pengujian pada sistem kontrol dengan PLC
sistem kontrol dengan PLC. sesuai kebutuhan instalasi.
Nomor Rincian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
KD
4.16 Menyajikan proses produksi dan manufaktur Siswa dapat menyajikan proses produksi dan manufaktur di industri sesuai
di industri. kebutuhan instalasi.
4.17 Membuat dokumentasi system control Siswa dapat membuat dokumentasi sistem kontrol industri sesuai kebutuhan
industri instalasi.
4.18 Mengorganisasikan sistem dan komponen Siswa dapat mengorganisasikan sistem dan komponen perangkat keras
perangkat keras Human Machine Interface Human Machine Interface pada SCADA.
0
pada SCADA.
1.
4.19 Memasukan parameter operasional Human Siswa dapat memasukan parameter operasional Human Machine Interface
Machine Interface pada SCADA untuk untuk mengontrol sistem otomasi industri.
mengontrol sistem otomasi industri.
si
4.20 Mengoperasikan Human Machines Interface Siswa dapat mengoperasikan Human Machines Interface (HMI).
(HMI) pada SCADA Siswa dapat mengintegrasikan Human Machines Interface (HMI) dan PLC.
i
4.21
Ed
Melakukan pemeliharaan Sistem Kontrol Siswa dapat melakukan pemeliharaan, pemeliharaan, dan pendeteksian
PLC pada SCADA kesalahan pada sistem kontrol PLC dan HMI.
0
1.
isi
Ed
Modul ini adalah modul perdana untuk mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram, untuk paket
keahlian Teknik Otomasi Industri jurusan Listrik. Modul ini berisi dasar-dasar pembelajaran PLC dan
HMI bagi siswa-siswa SMK. Selain itu, modul ini juga dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi
pembelajar PLC pemula. Selain materi teori, terdapat 36 lembar kerja berupa praktikum penunjang
pembelajaran.