Anda di halaman 1dari 19

“ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TRANSPORTASI

UNTUK MENUNJANG PARIWISATA WILAYAH PESISIR


SELATAN KABUPATEN BERAU”

Muhammad Nasrullah
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur – Indonesia
mnasrullah14.308@gmail.com

INTISARI

Pesisir Selatan Kabupaten Berau merupakan bagian dari kabupaten Berau


Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah ini terdiri dari lima Kecamatan, yaitu
Kecamatan Tabalar, Lempake, Talisayan, Batu Putih dan Kecamatan Biduk-
Biduk. Potensi pariwisata daerah ini sudah tidak di ragukan lagi keindahan alam
nya. yang juga merupakan salah satu aset yang sangat diunggulkan dalam
membantu roda perekonomian di wilayah Pesisir Selatan Kabupaten Berau
khususnya dalam bidang pariwisata.
Untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata kawasan wilayah Pesisir
Selatan Kabupaten Berau, Pemerintah Daerah perlu merencanakan strategi
pengembangan transportasi yang lebih baik. Kondisi akses yang cukup jauh dan
jaringan jalan yang sebagian besar mengalami kerusakan mengakibatkan waktu
tempuh serta tingkat pelayanan jalan rendah. Hal ini menimbulkan kerugian bagi
pengguna jalan terutama dalam hal pemborosan biaya, waktu, bahan bakar, serta
rendahnya kinerja ruas jalan itu sendiri. Permasalahan transportasi tersebut yang
menyebabkan perkembangan pariwisata di daerah ini kurang mengalami
kemajuan tidak seperti daerah-daerah lainnya.
Dari hasil penelitian dapat diketahui posisi untuk analisa SWOT
pengembangan dan rencana strategi transportasi wilayah pesisir selatan
Kabupaten Berau berada pada Kuadran I dengan sumbu (X,Y) = 0767 ; 0,764.
Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan jaringan trasportasi wilayah pesisir
selatan Kabupaten Berau mempunyai kekuatan dan peluang dengan strategi S-O
(Strengh – Opportunity).

Kata Kunci :Ttransportasi, Pariwisata, Strategi Pengembangan, Analisa SWOT

1
ANALYSIS OF TRANSPORTATION DEVELOPMENT STRATEGY
TO SUPPORT THE SOUTH COASTEL AREA OF BERAU DISTRICT

Muhammad Nasrullah
Civil Engineering Department, Faculty of Engineering
University of 17 Agustus 1945 Samarinda, East Kalimantan – Indonesia
mnasrullah14.308@gmail.com
ABSTRACT

The southern coastel region of Berau regency is part of Berau district, East
Kalimantan Province. This region consists of five sub-districts, namely Tabalar,
Lempake, Talisayan, Batu Putih and Biduk-Biduk Sub-Districts. There is no
doubt to describe how beatiful the nature and the tourism potential of this area.
Even it is one of the special assets which is helping the economy in the southern
coastel region of Berau. Especially for tourism sector.
To accelerate tourism growth in the southern coastel region of Berau
Regency,the regional government needs to plan better transportation development
strategy. The condition of access is quite far and the road network which is mostly
damaged results in travel time and the level of road services being low. This
causes losses for road users, especially in terms of waste of time, fuel, and the low
performance of the road itself. The transportation problems that caused the
development of tourism in this area have not progressed much like other regions.
From the results of the research showed that the position of development
SWOT analysis and transportation strategy plan or for the southern coastel region
of Berau regency is in I quadran and (x,y) axis = 0,767 ; 0,764. This Showed that
the development of the transportaion network in the southern coastel region of
Berau Regency has strenght and opportunity by the S-O (Strenght – Opportunity)
Strategy.

Keywords : Transportation, Tourism, Development Strategy, SWOT Analysis

2
PENDAHULUAN yang juga merupakan salah satu aset
yang sangat diunggulkan dalam
Transportasi merupakan
membantu roda perekonomian di
suatu sistem perpindahan dari suatu
wilayah Pesisir Selatan Kabupaten
tempat ke tempat lain dengan
Berau khususnya dalam bidang
menggunakan alat pengangkutan
pariwisata.
yang terdiri dari sarana dan prasarana
Untuk mempercepat
pendukungnya dengan membentuk
pertumbuhan pariwisata kawasan
jaringan dan pelayanan. Sarana dan
wilayah Pesisir Selatan Kabupaten
prasarana transportasi merupakan
Berau, Pemerintah Daerah perlu
unsur yang sangat penting dalam
merencanakanstrategi pengembangan
mempercepat berkembangnya suatu
transportasi. Untuk mengurangi
daerah. Hal ini berarti bahwa
kesenjangan pada suatu daerah di
kelemahan sektor transportasi akan
perlukan sistem strategi transportasi
mempengaruhi laju pertumbuhan
sehingga mobilitas orang maupun
sektor lainnya. Pengembangan
barang dapat menunjang
sarana dan prasarana jaringan
pertumbuhan ekonomi dan dapat
transportasi dapat meningkatkan
memenuhi kebutuhan sosial
aksebilitas terhadap pertumbuhan
masyarakat. Kondisi akses yang
pada suatu wilayah.
cukup jauh dan jaringan jalan yang
Kota Sanggam yaitu julukan
sebagian besar mengalami kerusakan
Kabupaten Berau yang merupakan
mengakibatkan waktu tempuh serta
salah satu kota yang terletak di
tingkat pelayanan jalan
Provinsi Kalimantan Timur
rendah,sehingga biaya transportasi
Indonesia, luas wilayah Kabupaten
menjadi meningkat. Hal ini
Berau adalah 34.127,47 km2 dan
menimbulkan kerugian bagi
berpenduduk sebesar kurang lebih
pengguna jalan terutama dalam hal
220.601 jiwa. Sesuai dengan
pemborosan biaya, waktu, bahan
julukannya sanggam yang berarti,
bakar, serta rendahnya kinerja ruas
baik, cantik, indah dan mempesona
jalan itu sendiri.
kabupaten ini banyak menyimpan
Permasalahan transportasi
destinasi wisata yang sudah di akui
tersebut yang menyebabkan
banyak wisatawan nusantara maupun
perkembangan pariwisata di daerah
mancanegara.
ini kurang mengalami kemajuan
Untuk wilayah Pesisir Selatan
tidak seperti daerah-daerah lainnya.
Kabupaten Berau terdiri dari lima
Pengembangan pembangunan
Kecamatan, yaitu Kecamatan
tempat-tempat wisata di daerah
Tabalar, Lempake, Talisayan, Batu
Pesisir Selatan tidak berjalan dengan
Putih dan Kecamatan Biduk-Biduk.
baik diakibatkan karena sarana dan
Pesona alam daerah ini sudah tidak
prasarana pendukung dalam hal ini
di ragukan lagi keindahan alam nya.

3
transportasi darat dan transportasi dari satu tempat ke tempat lain.
laut yang kurang memadai, sehingga Moda yang biasanya digunakan
banyak wisatawan dalam maupun dalam transportasi dapat
luar negeri yang mengalami dikelompokkan atas moda yang
kesulitan untuk menjangkau tempat- berjalan di darat, berlayar di perairan
tempat wisata yang berada di laut dan pedalaman, serta moda yang
wilayah Pesisir Selatan Kabupaten terbang di udara.
Berau.
Transportasi dan Perkembangan
TINJAUAN PUSTAKA Wilayah
Pengembangan wilayah
Pengertian Transportasi menurut Adisasmita (2005), adalah
Transportasi atau pengangkutan sebagai upaya pembangunan pada
adalah perpindahan dari suatu tempat suatu wilayah atau beberapa daerah
ke tempat lain dengan menggunakan untuk mencapai kesejahteraan
alat pengangkutan, baik yang masyarakat dengan memanfaatkan
digerakkan oleh tenaga manusia, sumber-sumber daya (alam, manusia,
hewan (kuda, sapi, kerbau), atau kelembagaan, teknologi dan
mesin. Konsep transportasi prasarana) secara efektif, optimal dan
didasarkan pada adanya perjalanan berkelanjutan dengan cara
(trip) antara asal (origin) dan tujuan menggerakkan kegiatan-kegiatan
(destination). Perjalanan adalah roduktif (sektor primer, sekunder dan
pergerakan orang dan barang antara tersier), penyediaan fasilitas
dua tempat kegiatan yang terpisah pelayanan (ekonomi dan sosial),
untuk melakukan kegiatan penyediaan prasarana dan sarana
perorangan atau kelompok dalam serta lingkungan. Keseluruhan usaha
masyarakat. Perjalanan dilakukan yang mengarah pada perbaikan
melalui suatu lintasan tertentu yang dalam tingkat kesejahteraan hidup
menghubungkan asal dan tujuan, masyarakat pada umumnya dapat
menggunakan alat angkut atau dipandang sebagai penyebab
kendaraan dengan kecepatan berlangsungnya proses
tertentu. Jadi perjalanan adalah berkembangnya wilayah.
proses perpindahan dari satu tempat
ke tempat yang lain Hubungan Transportasi dan
Pariwisata
Moda Transportasi Pengembangan sarana dan
Moda transportasi merupakan prasarana jaringan jalan dapat
istilah yang digunakan untuk meningkatkan aksebilitas terhadap
menyatakan alat angkut yang pertumbuhan pariwisata. Usaha
digunakan untuk berpindah tempat mengembangkan dunia pariwisata ini

4
didukung dengan UU No 10 Tahun Teknik Analisis Data
2009 yang menyebutkan bahwa 1. Analisis Deskriptif
keberadaan obyek wisata pada suatu Metode analisis deskriptif
daerah akan sangat menguntungkan, yang dilakukan sesuai dengan
antara lain meningkatnya Pendapatan tujuan penelitian dengan
Asli Daerah (PAD), meningkatnya menggambarkan atau
taraf hidup masyarakat dan menguraikan secara jelas kondisi
memperluas kesempatan kerja. yang terjadi di lokasi penelitian
dan untuk lebih akurat dalam
menginterpretasi digunakan
METODOLOGI instrument berupa peta-peta,
Sumber Data seperti analisis fisik dasar
a. Data primer yaitu data yang
wilayah,analisis ini digunakan
diperoleh secara langsung melalui
untuk mendiskripsikan ciri-ciri
observasi lapangan, kuisioner
atau karakteristik yang dimiliki
dilapangan. Jenis data yang
kawasan pesisir selatan Kabupaten
dimaksud meliputi kondisi objek
Berau.
penelitian,jenis moda transportasi,
2. Analisis SWOT
daya tarik wisata, kondisi sarana
Analisis SWOT adalah
dan prasarana objek wisata, dan
instrumen yang digunakan untuk
tingkat aksessibilitas.
melakukan analisis strategis.,
b.Data sekunder yaitu data
analisis SWOT merupakan suatu
pendukung yang diperoleh
alat yang efektif dalam membantu
melalui instansi-instansi terkait
menstukturkan masalah, terutama
baik dalam bentuk tabulasi
dengan melakukan analisis atas
maupun dekskriptif meliputi
lingkungan strategis, yang lazim
aspek kependudukan, aspek fisik
disebut sebagai lingkungan
wilayah, pola penggunaan lahan,
internal dan lingkungan eksternal.
penyebaran objek wisata dan daya
hasil dari interaksi faktor strategis
tarik wisata , penyebaran sarana
internal dengan eksternal
dan prasarana, peta-peta yang
menghasilkan alternative-
terkait dengan penelitian. Instansi
alternatif strategi. matriks SWOT
yang terkait meliputi Dinas
menggambarkan berbagai
Pariwisata, Badan Pusat Statistika
alternative strategi yang dapat
(BPS), Dinas perhubungan, Dinas
dilakukan didasarkan hasil
Pekerjaan Umum dan Pemerintah
analisis SWOT
Daerah Kabupaten Berau

5
HASIL PENELITIAN DAN penting pembangunan Provinsi
PEMBAHASAN Kalimantan Timur.
Dengan lokasi yang berbatasan
Gambaran Umum Kabupaten
langsung dengan Provinsi
Berau
Kabupaten Berau merupakan Kalimantan Utara, Kabupaten Berau
salah satu kabupaten di Provinsi memiliki peran strategis di bidang
Kalimantan Timur yang memiliki distribusi dan arus barang maupun
keanekaragaman hayati dan potensi jasa. Akses yang lebih dekat
sumber daya alam yang cukup tinggi. merupakan keuntungan tersendiri
Berbagai potensi sumber daya alam dalam pengembangan perekonomian
baik yang terbaharukan maupun tak Kabupaten Berau, jika dibandingkan
terbaharukan menjadikan Kabupaten dengan kabupaten/kota lain di
Berau menjadi salah satu pendukung wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
utama pencapaian beberapa target
Tabel 1 Luas Wilayah dan Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan
No Kecamatan Luas Wilayah Jarak (Km) Transportasi yang
(Km2) di gunakan
1 Kelay 6.134,60 125 Darat
2 Talisayan 1.798,00 150 Darat
3 Tabalar 2.373,45 91 Darat
4 Biduk-Biduk 3.002,99 254 Darat
5 Pulau Derawan 3.858,96 112 Darat
6 Maratua 4.118,80 65 Air
7 Sambaliung 2.403,86 2 Darat
8 Tanjung Redeb 23,76 0 Darat
9 Gunung Tabur 1.987,02 11,6 Darat
10 Segah 5.166,40 86 Darat
11 Teluk Bayur 175,70 10 Darat
12 Biatan Lempake 1.432,04 120 Darat
13 Batu Putih 1.651,42 200 Darat
Sumber : Berau Dalam Angka 2017, BPS Kabupaten Berau
Kebudayaan dan Pariwisata pengembangan kebudayaan dan
pariwisata. Dari sisi aset
Sumber daya yang dimiliki kebudayaan, Kabupaten Berau
Kabupaten Berau selain dari SDM memiliki asset yang cukup beragam
adalah ketersediaan aset-aset yang sebagaimana terlihat pada tabel
terkait dengan sarana dan prasarana berikut.
pendukung pembangunan dan

6
Tabel 2 Aset Kebudayaan Kabupaten Berau Tahun 2015
No Aset Budaya Jumlah
1 Desa Adat/Budaya 3 Desa
2 Desa Wisata 2 Desa
3 Situs dan Bcb 507 Unit
4 Kelompok Kesenian 90 kelompok
5 Permainan Tradisional 18 Jenis
6 Lembaga Budaya 6 Lembaga
7 Upacara Tradisional 20 Event
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau 2016 – 2021
Tabel 3 Aset Pariwisata Kabupaten Berau Tahun 2015
No Aset Wisata Jumlah
1 Wisata Buatan 13 Lokasi
2 Wisata Gelanggang 3 Lokasi
3 Wisata Religi 5 Lokasi
4 Wisata Sejarah 16 Lokasi
5 Wisata Budaya 11 Lokasi
6 Wisata Alam 63 Lokasi
7 Wisata Pantai 8 Lokasi
8 Wisata Pulau 29 Lokasi
9 Wisata Bahari 4 Lokasi
10 Wisata Bahari/Pantai 5 Lokasi
11 Hotel Dan Penginapan 273 Unit
12 Restoran 85 Unit
13 Biro Perjalanan Wisata 61 Unit
14 Toko Souvenir Dan Oleh-Oleh 5 Unit
15 Pramuwisata 10 Orang
16 Pokdarwis 13 Kelompok
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau 2016 – 2021
Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke
Kabupaten Berau
Untuk kunjungan wisatawan yang menjadi andalan Berau saat
Nusantara ke Kabupaten Berau terus ini,bukan hanya itu wilayah pesisir
meningkat. Bahkan pada 2018 saja selatan Kabupaten Berau juga
sudah melampaui target yang memiliki objek wisata yang tidak
dicanangkan Pemerintah Kabupaten kalah menarik salah satunya Labuan
(Pemkab) Berau sekitar 200 ribu Cermin, Pulau Kaniungan panorama
wisatawan. besar nya kunjungan danau dan wisata bahari daerah
wisatawan ke Berau dikarenakan pesisir selatan yang menjadi
daya tarik keindahan alam Pulau destinasi unggulan di wilayah ini,
Derawan dan Maratua, karena karena biaya liburan yang
memang merupakan destinasi baru tergolong cukup ramah di kantong.

7
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Berau Tahun 2010 - 2018
No Tahun Mancanegara Nusantara Jumlah
(jiwa/tahun) (jiwa/tahun) (jiwa/tahun)
1 2010 3.111 15.024 18.135
2 2011 3.300 24.253 27.553
3 2012 837 66.024 66.861
4 2013 4.026 80.753 84.779
5 2014 10.728 77.574 88.302
6 2015 6.119 99.416 105.535
7 2016 2.573 127.450 130.023
8 2017 4.376 203.404 207.780
9 2018 2.586 283.294 285.880
Total 37.656 977.192 1.014.848
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau

Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten


Berau Tahun 2010 - 2018
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Berbeda dengan jumlah di tambah lagi dengan kondisi iklim


kunjungan wisatawan nusantara yang berubah-ubah, seringnya
jumlah kunjungan wisatawan terjadi pembakaran hutan untuk
mancanrgara ke Kabupaten Berau pembukaan lahan perkebunan sawit,
memang tidak begitu stabil, sehingga mengakibatkan transportasi
mengalami naik turun setiap udara mengalami gangguan
tahunnya hal ini di pengaruhi penerbangan mulai dari delay hingga
mahalnya tiket pesawat untuk cancel dan di tambah kabut asap
penerbangan luar negeri untuk yang berlangsung cukup lama hal
menuju destinasi-destinasi wisata ini lah menjadi faktor naik
sehingga mengakibatkan penurunan turunnya kunjungan wisatawan
wisatawan hingga beberapa persen mancanegara ke Kabupaten Berau.

8
Kondisi Jaringan Transportasi transportasi darat. untuk mendukung
Wilayah Pesisir Selatan Berau transportasi darat di Kabupaten
Berau, sampai dengan tahun 2015,
Bidang pekerjaan umum dan Pemerintah Republik Indonesia telah
dinas perhubungan,merupakan salah membangun jalan sepanjang 143,53
satu bidang penting dalam km, Pemerintah Provinsi Kalimantan
peningkatan kualitas dan kuantitas Timur sepanjang 170,6 km,
penunjang pembangunan daerah sedangkan Pemerintah Kabupaten
seperti sarana dan prasarana Berau membangun jalan kabupaten
perhubungan, permukiman layak sepanjang 1.413,39 km. untuk akses
huni, dan sebagainya. oleh karena jaringan transportasi darat menuju
itu, salah satu indikator penting kabupaten Berau di Kalimantan
dalam bidang pekerjaan umum Timur dapat di tempuh melalui dua
adalah terkait proporsi kualitas jalur,untuk jalur 1 dapat di tempuh
transportasi,baik dari segi jalur melalui perbatasan Kutai Timur yaitu
udara,laut,darat,baik dari bahan Kecamatan Muara Wahau,Menuju
pembuatan jalan maupun kondisi Kabupaten Berau yaitu Kecamatan
jalan. kelay,Kecamatan Teluk Bayur dan
Untuk pintu masuk menuju tiba di Ibukota Tanjung Redeb
kabupaten berau dapat di tempuh kemudian untuk Jalur 2 dapat
melalui jalur udara,salah satunya melalui perbatasan Kutai Timur yaitu
dalam penyediaan Bandar Udara yaitu Kecamatan
Kalimarau, Bandara yang dibangun Bengalon,Kaubun,yang terdapat
Pemerintah Kabupaten Berau dan penyebrangan kapal untuk
dikelola penuh oleh UPT Ditjen mengangkut kendaraan baik itu
Hubungan Udara Kemenhub ini mobil,motor dan lain-lain,setelah itu
cukup luas. Terminal domestik akan melalui Kecamatan Batu putih
luasnya 10.462 m2, Terminal VIP sebagi pintu gerbang selatan untuk
505 m2, Terminal Internasional masuk ke Kabupaten Berau.
5.700 m2, dan Terminal Kargo-nya jaringan jalan pada daerah
592 m2. Bandara ini dibangun tahun penelitian memiliki panjang total 163
2010, dan mulai beroperasi dua km, dengan kondisi jalan beraspal
tahun setelahnya. dan kerikil. jaringan jalan wilayah
Sementara itu untuk pesisir selatan Kabupaten Berau
transportasi darat,jalan merupakan terdapat di lima Kecamatan yaitu
salah satu infrastruktur utama dalam Kecamatan Biduk-Biduk, Kecamatan
mendorong perekonomian suatu Batu Putih, Kecamatan Talisayan,
daerah. Jalan sebagai sarana Kecamatan Biatan Lempake dan
penunjang transportasi memiliki Kecamatan Tabalar sebagai objek
peran penting khususnya untuk penelitian.

10
Tabel 5 Ruas jalan dan jarak antar Ibukota Kecamatan
No Kecamatan Jarak antar Ibukota
Kecamatan (Km)
1 Kecamatan Biduk-Biduk – Kecamatan Batu Putih 54 Km
2 Kecamatan Batu Putih – Kecamatan Talisayan 50 Km
3 Kecamatan Talisayan – Kecamatan Biatan 30 Km
4 Kecamatan Biatan – Kecamatan Tabalar 29 Km
Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Berau dan survey lapangan 2019
Analisa dan Strategi
Pengembangan Jaringan
Trasportasi

Pengembangan jaringan memiliki potensi keragaman


trasportasi wilayah pesisir selatan pariwisata
Kabupaten Berau merupakan bagian 5. 5.Tujuan Favorit wisatawan
integral dari pembangunan nasional lokal maupun asing
dan pembangunan di Kabupaten
Berau secara menyeluruh, yang B. Kelemahan (Weakness)
pelaksanaannya disesuaikan dengan 1. Kondisi jalan yang rendah
kondisi dan potensi wilayah pada menghubungkan kearah
lima kecamatan. strategi yang potensi pariwisata pesisir
digunakan dalam pengembangan selatan kabupaten Berau
jaringan jalan dilakukan dengan 2. Akses dan jarak jaringan
menggunakan pendekatan analisis transportasi antar wilayah
SWOT (Strength,Weakness, cukup jauh dan rendah
Opportunity, and Threat). 3. Rendahnya sarana dan
prasarana pelabuhan
Faktor Internal kapal-kapal besar
A.Kekuatan (Strenghts)
4. Minim dan rendahnya
1. 1.Potensi wilayah
fasilitas hotel untuk
pengelolaan pariwisata
menunjang pariwisata
2. 2.Tingginya perhatian
5. Rendahnya angkutan
Pemerintah terhadap
umum ke daerah-daerah
pengembangan pariwisata
Pesisir selatan kabupaten
3. 3.Tersedianya Bandar Udara
berau
Kalimarau
4. 4.Geomorfologi daerah yang
Faktor Eksternal
berbeda-beda di masing- A. Peluang (Opportunities)
masing Kecamatan sehingga
1. Letak kawasan wilayah
pesisir selatan sangat baik

11
dan strategis terhadap Y = Total Peluang – Total Ancaman
investasi jangka panjang = 1,783 – 1,019
2. Calon kabupaten Berau = 0,764
pesisir selatan (BPS)
3. Memiliki potensi
pariwisata yang menjadi
ikon di Kalimantan timur
bahkan di Indonesia
4. Permintaan Investor
untuk ber investasi tinggi
B. Ancaman (Threat)
1. Pertumbuhan wilayah
yang lambat
2. Kesadaran masyarkat
yang rendah terhadap
lingkungan
3. Tingkat kepedulian
masyarakat rendah
terhadap ekosistem di
daerah pariwisata
4. PERDA yang sering di
abaikan

Berdasarkan diagram
analisa SWOT gambar
menunjukkan bahwa sumber nilai
masing-masing kuadran yaitu
berdasarkan matriks pembobotan
dapat di ketahui posisi sumbu X
dengan rumus sebagai berikut :

X = Total Kekuatan – Total


Kelemahan
= 1,852 – 1,084
= 0,767

Kemudian untuk posisi sumbu Y


dapat di ketahui dengan rumus
sebagai berikut :

12
Analisis Matriks SWOT Faktor Internal dan Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Faktor Internal 1 .Potensi wilayah 1. Kondisi jalan yang rendah
Pengelolaan Pariwisata menghubungkan kearah
potensi pariwisata pesisir
2.Tingginya perhatian selatan kabupaten Berau
Pemerintah terhadap
pengembangan pariwisata 2.Akses dan jarak jaringan
transportasi antar wilayah
3.Tersedianya Bandar cukup jauh dan rendah
Udara Kalimarau
3.Rendahnya sarana dan
4.Geomorfologi daerah yang prasarana pelabuhan
berbeda-beda di masing- kapal-kapal besar
masing Kecamatan
sehingga memiliki potensi 4.Minim dan rendahnya
keragaman daerah fasilitas hotel untuk
menunjang pariwisata
5.Tujuan Favorit
wisatawan domestic 5.Rendahnya angkutan
Faktor Eksternal maupun mancanegara umum ke daerah
daerah Pesisir selatan
kabupaten berau

STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)


Peluang (O)
1.Mengelola dan 1.Perbaikan dan
meningkatkan kualitas perencanaan transportasi
1. Letak kawasan wilayah
potensi kekayaan antar wilayah untuk
pesisir selatan sangat
pariwisata guna menarik
baik dan strategis melayani kesenjangan
minat investor untuk ber
terhadap investasi jangka aksesbilitas secara merata
investasi dalam
panjang
menunjang peningkatan
sarana dan prasarana 2.Membuka akses-akses ke
jaringan transportasi wilayah terpencil dan
2. Calon kabupaten Berau
pariwisata. kawasan di pedesaan
pesisir selatan (BPS)
2.adanya upaya memperkuat
3.Memiliki potensi 3.Meningkatkan mobilitas
bidang promosi oleh
pariwisata yang menjadi
pemerintah daerah maupun orang maupun barang
ikon di Kalimantan timur untuk menunjang
masyarakat seperti
bahkan di Indonesia
membuat website pertumbuhan

13
kepariwisataan, pariwisata,ekonomi dan
4.Permintaan Investor menyelenggarakan event- memenuhi kebutuhan
untuk ber investasi tinggi event acara adat atau sosial masyarakat.
budaya tahunan, guna
meningkatkan kunjungan
pariwisata ke wilayah 4.Peningkatan ketersediaan
pesisir selatan Kabupaten sarana prasarana moda
Berau. transportasi baik itu
jaringan darat,laut,udara
3.Pemerintah dan investor maupun jaringan
dapat bekerja sama dalam telekomunikasi untuk
meningkatkan kebutuhan
mempermudah wisatawan
fasilitas sarana dan
prasarana jaringan menuju destinasi
transportasi untuk pariwisata
menunjang kebutuhan
pariwisata di wilayah
pesisir selatan Kabupaten
Berau.

4.Percepatan pencapaian
fungsi daearah otonomi
baru untuk wilayah pesisir
selatan Kabupaten Berau
sebagai pusat sektor
pariwisata,perikanan dan
agrobisnis.

5.Mengeksplor dan
memberikan inovasi baru
terhadap produk pariwisata
yang di tawarkan

14
STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
Ancaman (T)
1.Adanya kebijakan 1.Meningkatkan anggaran
1.Pertumbuhan wilayah pengelolaan dan biaya (penguatan dana)
yang lambat
perencanaan infrastruktur untuk menunjang
2.Kesadaran masyarkat terkait pengembangan pengembangan jaringan
yang rendah terhadap
kepariwisataan jalan pada kawasan
lingkungan
wilayah pesisir selatan
3.Tingkat kepedulian
2.Mengajak masayrakat Kabupaten Berau
masyarakat rendah
terhadap ekosistem di sekitar agar menyadari
daerah pariwisata
peran,fungsi dan manfaat 2.Perlu di tetapkan beberapa
pariwisata peraturan yang berpihak
4.PERDA yang sering di
pada peningkatan mutu
abaikan
3.Pembangunan objek pelayanan jaringan
wisata yang ramah transportasi bukan
lingkungan dan melakukan berpihak pada
kontrol tegas terhadap kepentingan orang-orang
wisatawan,maupun tertentu
masyarakat yang dapat
mengancam kerusakan 3. Membuka jalur jaringan
ekosistem di wilayah jalan alternatif lain yang
pariwisata dapat langsung
memhubungkan ke
daerah-daerah Kabupaten
kota lain maupun jalur
jaringan jalan Provinsi

Sumber : Hasil Analisa SWOT, 2019

15
Tahap Pengambilan Keputusan 6. Mempercepat pencapaian fungsi
Rencana Strategi perkotaan Kabupaten Berau
Pasisir Selatan
Jadi dapat diketahui posisi
untuk analisa SWOT pengembangan
PENUTUP
dan rencana strategi wilayah pesisir
selatan Kabupaten Berau berada Kesimpulan
pada Kuadran I dengan sumbu (X,Y) 1. Kondisi jaringan transportasi
= 0,767 ; 0,764. Hal ini di wilayah Pesisir Selatan
menunjukkan bahwa pengembangan Kabupaten Berau masih
jaringan moda trasportasi wilayah tergolong rendah dengan
pesisir selatan Kabupaten Berau tingkat aksesbilitas jarak
mempunyai kekuatan dan peluang yang cukup jauh. dimana
dengan strategi S-O (Strengh – tingkat pelayanan untuk
Opportunity). kewenangan jalan Provinsi
masih terdapat banyak titik-
Tujuan pencapaian strategi titik kerusakan yang perlu
dibenahi. Di antaranya untuk
Berdasarkan dari hasil
kondisi jalan yang rusak berat
penelitian dan survey lapangan
terdapat di wilayah
Pengembangan jaringan transportasi
kecamatan Tabalar, Biatan
wilayah pesisir selatan Kabupaten
dan Kecamatan Talisayan.
Berau di buat untuk mencapai tujuan
selain itu juga belum
sebagai berikut :
tersedianya moda transportasi
1. Perbaikan prasarana transportasi
umum untuk melayani
jalan dalam mendukung
kunjungan-kunjungan
mobilitas penduduk antar wilayah
pariwisata ke daerah daerah
2. Membuka akses jalan ke wilayah
yang ada di wilayah pesisir.
terpencil dan kawasan sentra-
hal ini lah yang menjadi
sentra Pariwisata
faktor penghambat kunjungan
3. Membangun suatu jaringan jalan
pariwisata ke wilayah Pesisir
dan sistem transportasi yang lebih
Selatan Kabupaten Berau.
efektif dan efisien.
4. Menyediakan fasilitas moda
2. Dari hasil penelelitian survey
transportasi umum pariwisata
lapangan dan analisis SWOT
jalur darat dan laut
pariwisata di wilayah Pesisir
5. Meningkatkan kelancaran arus
selatan Kabupaten Berau
lalu lintas angkutan orang dan
memiliki kekuatan dan
barang.
peluang untuk menjadi
destinasi unggulan bertaraf

16
nasional, yang mampu umum, pengelolaan dan
mendatangkan minat pemeliharaan sarana
wisatawan lokal maupun prasarana transportasi.
wisatawan mancanegara. 2. Mengikut sertakan
Untuk itu di perlukan Strategi masyarakat sekitar dalam
pengembangan transportasi pengelolaan dan
yang lebih baik lagi pengembangan kawasan
kedepannya untuk wisata agar dapat menjaga
meningkatkan kunjungan lingkungan dalam kawasan.
pariwisata yang ada di 3. hasil Penelitian ini memiliki
wilayah pesisir selatan keterbatasan karena luasnya
Kabupaten Berau. Yaitu wilayah studi, sehingga hasil
dengan melakukan perbaikan yang diperoleh bersifat
jalan di titik-titik kerusakan gambaran umum kondisi
penghubung antar aksesibilitas serta strategi
wilayah,membuka akses ke pengembangan moda
pusat sentra-sentra pariwisata transportasi. karenanya
yang lebih efektif dan diperlukan penelitian lanjutan
efisisen dalam meningkatkan untuk menghasilkan
mobilitas orang dan barang gambaran kondisi
serta membangun moda aksesibilitas transportasi yang
transportasi umum guna lebih detail serta lingkup
meningkatkan kunjungan studi yang lebih kecil
pariwisata. (lingkup wilayah dan sektor
transportasi).

DAFTAR PUSTAKA
Saran Adisasmita,R., 2008. Pengembangan
1. Untuk menunjang
keberhasilan dalam Wilayah. Graha Ilmu, Yogyakarta.
mengembangkan jaringan Adisasmita, H Rahardjo. 2005.Dasar-
transportasi di wilayah Dasar Ekonomi Wilayah.Makasar:
pesisir selatan Kabupaten
Graha Ilmu.
Berau diperlukan komitmen
yang kuat dari pemerintah Agus Mulyadi, 2017. Skripsi
dan pihak yang terkait dalam Analisis Strategi
hal kebijakan, serta Pengembangan Objek
perencanaan yang matang
Wisata Air Terjun Bissappu
dalam bidang transportasi
mulai dari perencanaan di Kabupaten Bantaeng.

17
Universitas Islam Negeri Daerah Kabupaten Berau
Alauddin Makassar Pesisir Selatan. Universitas
Arwandi, 2016. Skripsi Studi Muhammadiyah Malang.
Peningkatan Sarana dan Entang., 2001. Teknik-teknik Analisis
Prasarana Objek Wisata Manajemen, LAN-RI.
pantai Pa’Badilang Jadmiko, RD. 2003. Manajemen
Kecamatan Bontomatene Stratejik. Malang : UMM Press.
Kabupaten Kepulauan Kurtz, D. L. (2008). Principle of
Selayar.Universitas Islam Contemporary Marketing. Stamford:
Negeri Alauddin Makassar South Western Educational
Asri, 2016. Skripsi Strategi Publishing.
Pengembangan Jaringan Maria Goreti oktaviana,Harnen
Transportasi Darat Sulistio,Achmad
Kabupaten Muna Barat. Wicaksono, Jurnal Strategi
Universitas Haluoleo Pengembangan Transportasi
Kendari. Antar Wilayah di Provinsi
A.Yoeti, Oka. 2008. Perencanaan Papua Barat. Universitas
dan Pengembangan Pariwisata. Brawijaya Malang
Cet.2Jakarta:Praditya Paramita Nani Tambunan, 2009. Jurnal Posisi
Badan Pusat Statistik Kabupaten Transportasi dalam
Berau, 2017. Berau dalam Pariwisata. Universitas
angka.Berau. Badan Pusat Mpu Tantular Jakarta.
Statistik Porter, M. E. 1985. Competitive
Brohman, J. (1996) New directions Advantage : Creating and
in tourism for third world Sustaining Superior Performance :
development, Annals of with a new introduction. The Free
Tourism Research, Vol. 23, Press. New York, USA.
No. 1, 48-70. Rangkuti, F. 2008. Analisa SWOT
Ermin Trisna Ramadhani, 2018. Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Skripsi Proses Politik Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Dalam Upaya Pemekaran

18
Rencana Tata Ruang Wilayah Tarigan, Robinson. 2006.
(RTRW) Kabupaten Berau Perencanaan Pembangunan
Tahun 2012. Wilayah, Bumi Aksara, Jakarta.
Rencana Pembangunan Jangka Travis, A.S. (1985) Collected papers
Menengah Daerah RPJMD on leisure and tourism, Center for
Kabupaten Berau Tahun Urban and Regional Studies,
2016-2021. University of Birmingham,
Roby Setyawan, 2015. Skripsi Birmingham.
Penerapan Analisis SWOT
Sebagai Landasan
Merumuskan Strategi
Pemasaran Usaha Jasa
Sewa “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel
Ambarketawang Sleman
Yogyakarta. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sisca V. Pandey, Alva Noviana
Sarajar. 2017. Jurnal
Pentingnya Pembangunan
Sarana Prasarana
Transportasi Sebagai
Upaya Membangun Desa
di Kabupaten Minahasa
Utara Provinsi Sulawesi
Utara. Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Sugiyono. 2008. Metodologi
Penelitian Bisnis. Bandung:
Alphabeta

19

Anda mungkin juga menyukai