TINJAUAN PUSTAKA
tumbuhan ini lazim dikenal sebagai kembang kol yang merupakan terjemahan
Eropa, Mediteran, dan Asia Tengah. Kembang kol merupakan tanaman dataran
pertumbuhannya, dan dapat ditemukan pada ketinggian lebih dari 600 m dibawah
permukaan laut. Kembang kol berbentuk mirip dengan brokoli. Perbedannya yaitu
pada warna, brokoli memiliki warna hijau sedangkan kembang kol berwarna putih
sampai putih kekuningan. Kembang kol memiliki kepala bunga yang banyak dan
teratur dan padat. Kembang kol (Brassica oleracea var. botrytis L. subvar.
cauliflora CD) mempunyai bunga yang berwarna putih, daging bunganya padat,
tebal, yang tersusun dari rangkaian bunga kecil yang bertangkai pendek
dimakan dengan dimasak terlebih dahulu, meskipun dapat pula dimakan mentah
maupun dijadikan acar. Walaupun sayuran cantik ini memiliki banyak khasiat bila
kol mengandung zat anti gizi (goetoregen), yaitu zat pembangkit kembung.
karbohidrat (4,97 g), tiamin (0,057 mg), riboflavin (0,063 mg), niasin (0,53 mg),
5
6
magnesium (15 mg), kalsium (22 mg), zat besi (0,42 mg), zink (0,27 mg),
vitamin B6, asam folat (57 mcg), asam pantotenat (0,667 mg), dan kalium (299
mg). Sayur ini mengandung sedikit lemak jenuh, dan sangat sedikit kolesterol.
Kingdom : plantae
Divisio : spermatophyta
Sub-divisio : angiospermae
Classis : dicotyledonae
Familia : cruciferae
Genus : brassica
Sub-varietas : Cauliflora DC
oleh kalangan terbatas karena harganya yang relatif mahal daripada sayuran
lainnya. Budidaya tanaman kembang kol dalam skala yang lebih besar agaknya
7
cukup menjanjikan mengingat saat ini Indonesia sudah mengekspor bunga kol ke
Hongkong, Jepang, Singapura dan Brunei. Maka dari itu, kualitas dan keamanan
2.2 Pestisida
Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan cide yang berarti
mematikan/racun. Jadi pestisida adalah racun hama. Secara umum pestisida dapat
yang dianggap sebagai pest (hama) yang secara langsung maupun tidak langsung
pestisida adalah semua zat kimia (profenofos) dan bahan lain serta jasad renik
memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian
atau gulma, serta mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-
bagian tumbuhan.
2.2.2 Insektisida
Salah satu jenis pestisida yang digunakan untuk membasmi hama serangga
sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian
8
Insektisida organik umumnya bersifat alami, yaitu diperoleh dari makhluk hidup
yaitu seperti ekstrak bunga lavender, mol daun gamal, sambiloto dan daun bluntas
2.2.2 Profenofos
Golongan insektisida yang saat ini sering digunakan oleh petani adalah
(Irie, 2007)
umumnya diaplikasikan pada cabai dan tomat. Profenofos pada cabai merah di
Sifat-sifat kimia dari senyawa profenofos ini dapat dilihat pada Tabel 1
berikut ini.
9
Kriteria Hasil
Kemurnian Minimum 91,4%
Bentuk Cair
Warna Coklat terang
Bau Bau lemah, seperti bawang yang
Dimasak
Kelarutan dalam pelarut organik pada n-heksan: larut sempurna
suhu 25oC n-oktanol: larut sempurna
toluena: larut sempurna
etanol: larut sempurna
diklorometana: larut sempurna
etil asetat: larut sempurna
aseton: larut sempurna
metanol: larut sempurna
dimana asetilkolin yang terpecah menjadi asetil koensim dan kolin yang terdapat
pada atau dalam jaringan manusia, hewan, tumbuhan, air, udara atau tanah (Anon,
2011). Selain itu, residu pestisida juga diartikan sebagaisisa pestisida yang
dapat hilang atau terurai dengan cepat atau lambat. Faktor-faktor yang
enzimatik dan translokasi yang artinya perpindahan bahan terlarut yang dapat
tertentu masih dapat ditemukan sampai saat produk pertanian tersebut diproses
10
dilakukan oleh Munarso, dkk (2009) di Malang dan Cianjur ditemukan residu
pestisida pada kubis, tomat, dan wortel. Hasil analisis menemukan sebanyak 0,374
mg/kg endosulfan pada kubis, 0,106 mg/kg endosulfan pada wortel, dan 0,079
mg/kg profenos pada tomat. Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh
Wijaya (2013), ditemukan residu pestisida pada sayuran kacang panjang dengan
total 0,0129 mg/kg, serta penelitian yang dilakukan oleh Elvira dan david (2013)
di Pasar Pannampu dan Lotte Mart Kota Makasar terdapat kandungan residu
insektisida berbahan aktif profenofos pada sayuran sawi sebesar 0,0197 mg/kg.
2.3 Pencucian
larut air pencuci (berkaitan dengan sifat fisik dan kimia air) dan daya hidrolisis air
(residu pestisida dapat terhidrolisis tergantung pada jumlah dan pH air yang ada
mutlak diperlukan, karena air juga sangat mempengaruhi keberadaan residu pada
saat pencucian sayuran. Pencucian yang benar adalah dengan air yang mengalir
pestisida yang tidak hilang akibat pencucian, apalagi kalau tidak dilakukan
Air bersih adalah air yang tidak berwarna, berbau, dan berasa, serta bebas
dari mikroorganisme patogen. Sumber air yang tidak bersih sering tercemar oleh
sebagai lalapan.
2.4 Perebusan
memasak makanan berbasis pada cairan seperti kaldu, santan atau susu yang
direbus. Ketika bahan cair dipanaskan sampai titik didih (100oC), maka terjadi
vaporisasi (penguapan) cairan secara cepat. Merebus terjadi dalam tiga tahap yaitu
nucleate, transition boiling dan film boiling, sesuai suhu perebusan yang
bertingkat dari suhu panas yang rendah sampai ke suhu panas tinggi. Nucleate
boiling adalah karakteristik perebusan yang baru dimulai dan mulai tampak
gelembung air di permukaan. Jumlah gelembung yang seperti sel inti (nucleate)
khusus, perebusan dapat ditunda apabila air perebus bergolak terlalu berlebihan
Penguapan mulai terjadi pada saat suhu permukaan cairan yang direbus
telah mencapai nilai maksimum. Karakteristik film boiling terjadi selama proses
secara tiba-tiba. Lapisan uap yang berada di atas permukaan cairan dinamakan
film boiling.
Transition boiling adalah perebusan yang tidak stabil, hal ini terjadi karena
(film boiling). Air perebus yang memiliki suhu tinggi dapat menyebabkan bahan
yang direbus menjadi cepat masak. Peningkatan suhu dapat dilakukan dengan
menutup panci perebus sehingga uap air dari air yang mendidih tidak keluar. Uap
12
air yang tertahan di dalam panci dapat meningkatkan tekanan udara yang
lebih lama untuk merebus sayur karena batas waktu yang digunakan adalah