Anda di halaman 1dari 11

Standar Grooming

A. Pengertian

Kata grooming berarti penampilan yang rapi, serasi, dan harmonis. Dalam kata penampilan
(appeaerance) tercakup aspek keadaan fisik tubuh, tata rias, sedemikian rupa sehingga
menghasilkan penampilan yang serasi dan rapi.

Tidak ada wisatawan yang senang dilayani dengan karyawan yang kurang rapi. Penampilan
yang  rapi, serasi, dan bersih dapat menyenangkan orang  yang diajak berbicara atau dilayani.

Apa beda Personal Hygiene dan Personal Grooming?

Kedua subjek ini saling tunjang-menunjang dalam pelaksanaannya. Personal Hygiene lebih


menitik beratkan pada aspek kesehatan dan kesan sehat, sedangkan personal grooming lebih
menitikberatkan pada aspek kerapian penampilan seseorang.

Kedua bidang tadi (hygiene dan grooming) mempunyai bidang garapan yang sama yaitu sosok
karyawan itu sendiri. Dengan demikian sosok karyawan yang baik adalah sosok yang rapi dan
bersih dalam istilah perhotelan disebut Neat and Clean.
Bahkan neat and clean ini dianggap sebagai salah satu ciri dan insan pariwisata termasuk insan
perhotelan. Rapi dan bersih ditinjau dari sudut wisatawan, bukan ditinjau dari segi karyawan.
Hotel perlu menetapkan bagaimana seharusnya penampilan karyawan yang baik. Bentuk
penampilan ini kemudian dituangkan dalam suatu aturan atau “Standart Operation Prosedure
(SOP)” yang harus diikuti oleh karyawan.

Penampilan yang rapi, bersih ditambah dengan sikap ramah dan sopan akan sangat membantu
karyawan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan (satisfication).

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu ciri dari pada keberhasilan hotel menjual jasa
pelayanan adalah pada kepuasan tamu (guest satisfication).
 Tamu/wisatawan puas berarti pelayanan yang diterima baik. Dengan pelayanan yang
baik tentu tamu/wisatawan akan rela membayar mahal dan keuntungan meningkat bagi hotel.
 Sebaliknya apabila wisatawan tidak puas maka tamu akan mengeluh (complaint) dan
perusahaan perusahaan akan mengalami kerugian.

Dengan demikian betapa pentingnya peranan grooming dalam dunia pelayanan jasa, khususnya pada
dunia perhotelan. Masing – masing perusahaan berusaha mendesain pakaian seragam karyawan agar
tampak rapi dan bersih mulai dari desain mode, warna, dan aksesories.

1.   Rambut (Hair)


1. Rambut agar ditata tidak menutupi wajah.
2. Jangan menggunakan jelly rambut berlebihan.
3. Jangan menggunakan penggeras rambut berlebihan.
4. Tatankan rambut (hair modeling) harus sesuai aturan.
5. Jangan memaksakan tatanan mode yang sedang trendi.
Rambut Wanita
1. Diijinkan menggunakan bando dengan warna hitam polos, apabila tidak disediakan bando oleh
perusahaan.
2. Rambut panjang yang melebihi rambut, harus digulung (ditata) rapi, diikat atau disanggul atau
dikepang.
3. Jepit rambut, pita, karet untuk menjaga agar rambut tetap rapi harus berwarna hitam polos
dengan ukuran yang sesuai.
Rambut  Pria
1. Panjang rambut dibagian belakang tidak boleh melebihi kerah baju.
2. Rambut orang Indonesia berwarna hitam degan demkian jangan mencat rambut dengan warna
lain kecuali hitam.
3. Type atau style potongan rambut agar sesuai aturan(rapi) jangan memaksakan style potongan
rambut yang sedang trendy.
4. Tidak berkumis.
5. Tidak berjenggot.
6. Tidak berjambang.
7.
Kulit (Skin)

Kebersihan kulit sangat perlu diperhatikan karena kulit yang bersih kan memberikan kesan yang baik
kepada tamu. Membersihkan kulit dapat dilakukan cara mandi. Mandi yang direkomendasikan oleh para
ahli kesehatan yakni dua kali sehari.
Mandi yang sesuai standar yakni dengan menggunakan sabun dan bagian yang tertutup pun juga harus
dibersihkan yakni alat kelamin dan dubur, karena merupakan saluran pengeluaran dari tubuh. Apabila
tidak dibersihkan akan menjadi kotoran yang menumpuk dan akan menyebabkan penyakit bagi tubuh.
Selain dengan mandi, menjaga kesehatan kulit juga dapat dilakukan dengan memakai moisturising  pada
bagian luar kulit.

Gigi (teeth)

Kebersihan gigi perlu diperhatikan waktu berhadapan dengan tamu, karena secara tidak langsung ketika
berbicara dengan tamu, gigi kita akan terlihat oleh tamu tersebut.
Kebersihan gigi dapat dilakukan dengan mengosok gigi setiap hari dengan pasta gigi.
Jika tidak, gigi kita akan terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit yang nantinya akan bisa membuat nafas
tidak sedap, warna gigi berubah, kerusakan gigi dan gusi, serta yang paling parah yaitu keroposnya gigi.
Untuk itu gigi harus tetap dirawat secar teratur dan konsisten. Setidaknya enam bulan sekali melakukan
pengecekan kesehatan gigi di dokter gigi.

Tangan (Hands)
1. Tangan harus selalu bersih dan berkesan bersih.
2. Kuku harus dipotong pendek dan tidak bernoda.
3. Kuku dipotong rapi, rata, dan tidak ada yang patah.
4. Karyawan wanita yang bekerja  operation (Front Office, Housekeeping,  Restaurant, dan
Bar) diijinkan memakai cat kuku berwarna bening.
5. Karyawan wanita yang tidak berhubungan langsung dengan tamu diijinkan menggunakan cat
kuku berwarna bening atau warna yang tidak mencolok.
Kesehatan Menstruasi (Menstrual Hygiene)

Menstruasi memang merupakan takdir dari seorang perempuan. Namun untuk hal yang satu ini pun
harus dijaga kesehatannya.

Riset menunjukkan 1% dari wanita yang menstruasi membawa bakteri Staphylococcus aureus di dalam
liang peranakan mereka. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada saluran reproduksi
wanita. Peradangan ini dapat menyebabkan demam tinggi, mual-mual, bau yang tidak sedap, dan diare
pada saat menstruasi.
Untuk mencegah terjadinya peradangan tersebut, para wanita harus selalu membersihkan alat
kelaminnya setiap hari dengan menngunakan sabun khusus kewanitaan.

Pakaian Seragam (Uniform)

1. Dijaga dengan baik agar dapat digunakan sesuai dengan waktunya.


2. Tidak ada bagian – bagian yang robek.
3. Selalu rapi dan tidak kusut.
4. Dikancing lengkap sesuai dengan desain.
5. Selalu bersih dan tidak ada noda.
6. Gunakan pakaian seragam yang sesuai dengan ukuran tubuh.

Pelat  Nama (Name Tag)

1. Name tag selalu dipakai selama bertugas sesuai dengan desainnya.


2. Dijaga agar utuh dan mudah dibaca.
3. Bersih, tidak tergores dan tidak ternoda.

Kebersihan Badan (Body Cleanliness)


1. Sering mandi 3x sehari dan terutama pada saat memulai tugas.
2. Hindari bau badan, gunakan deodorant seperlunya. Hal yang paling  menjengkelkan wisatawan
adalah bau badan dan kehilangan senyum.

9. Perhiasan/jam tangan (watch)

1. Hanya diijinkan menggunakan satu jam tangan,  ditangan kiri atau kanan.
2. Jam tangan tidak boleh berwarna – warni.
3. Permukaan jam tidak  boleh melebihi ukuran permukaan pergelangan tangan.
4. Karyawan dapur tidak dijinkan memakai jam tangan selama bertugas.

Perhiasan/anting – anting(earing)
1. Hnya karyawan wanita yang boleh menggunakan anting – anting.
2. Jangan memakai anting – anting yang berjuntai.
3. Hanya satu pasang anting – anting atau giwang yang boleh dipakai.
4. Ukuran anting – anting tidak boleh bergaris tengah lebih dari 2 cm.
5. Hanya satu pasang anting – anting atau giwang yang boleh dipakai.
6. Warna anting – anting adalah warna emas, perak atau mutiara

Perhiasan/ kalung, gelang, dan cincin

Karyawan wanita dibagian operation (Front Office, HouseKeeping, Food & Beverage)


1. Tidak diijinkan memakain gelang.
2. Tidak boleh memakai kalung.
3. Hanya satu cincin kawin yang  boleh dipakai di tangan kiri atau kanan.
karyawan wanita dibagian administrasi
1. Boleh memakai satu kalung desain sederhana.
2. Boleh memakai satu kalung desain sederhana.
3. Boleh memakai satu cincin dengan desain sederhana.

Kaki (foot)

1. Kuku kaki dipotong pendek, tidak boleh lebih panjang dari ujung kaki.
2. Kuku kaki harus selalu bersih dan tidak bernoda.
3. Hanya cat kuku kaki yang berwarna bening yang boleh dipakai karyawan
wanita

Alas Kaki(Footwear)
1. Sepatu dan sandal yang digunakan harus sesuai dengan ukuran kaki.
2. Alas kaki yang digunakan harus berwarna hitam.
3. Sepatu, sandal, dan alas kaki lainnya harus dipakai sesuai dengan desainnya.
4. Sepatu dan sandal yang boleh dipakai adalah yang sesuai dengan desain yang disediakan oleh
perusahaan.
5. Kaos kaki berwarna hitam, atau yang ditetapkan oleh perusahaan
Posture (Postur tubuh)
Posture adalah sikap tubuh atau posisi tubuh pada waktu melaksanakan tugas.
Postur tubuh ini juga dapat mempengaruhi tamu terhadap pelayanan yang diterima dan yang akan
diterima.
Postur tubuh yang tegap dan sigap memberikan kesan bahwa karyawan tersebut siap melayani dan
meyakinkan akan melayani dengan baik.Posture yang baik menandakan bahwa karyawan tersebut siap
melayani atau willing to serve people. Postur tubuh yang baik adalah :
1. Berdiri yang tegak pada kedua kaki. Tidak ada kaki yang tertekuk, atau digelayunkan atau
digoyang – goyang.
2. Dada dibusungkan keluar.
3. Tonjolan perut ditarik sedikit.
4. Jangan bersandar pada furniture.
5. Jangan bersandar pada tembok.
6. Jangan berjuntai atau bersikap lemah lunglai.
7. Jangan berpangku tangan.
8. Jangan menunjukan sikap yang tidak hygiene.
Jadilah karyawan hotel yang baik, siap melayani, rapi, dan bersih
1.
o Neat and Clean
o Willing to Serve People
o Courtesy (Manners)
o Disciplined
o Initiative and Inovative
o Loyalty/Honest
 
2. Neat and Clean (Kerapian dan Kebersihan) Dalam dunia perhotelan, kerapian dan kebersihan
ruangan maupun karyawan sangatlah penting. Untuk itu hotel harus rutin mengadakan general check
up bagi para karyawannya untuk menghindari penularan penyakit yang mungkin dibawa oleh karyawan
mereka sendiri kepada para tamu yang mempercayakan jasa mereka.
Kebersihan tubuh merupakan hal yang harus diperhatikan para karyawan hotel dalam menjalankan
pekerjaan mereka.
Kebersihan tubuh tersebut antara lain :
3. Rambut
Rambut pria dipotong pendek atau tidak boleh gondrong. Rambut wanita ditata rapi dan tidak menutupi
wajah dan kerah baju. Rambut yang panjang dan terurai dianggap tidak hygiene karena :
1. Rambut panjang lebih sulit dibersihkan,
2. Rambut panjang berkesan menyimpan kotoran,
3. Rambut panjang dianggap mengganggu pekerjaan dan orang lain,
4. Rambut panjang dan terurai memungkinkan ada yang jatuh ke dalam makanan atau mencemari
tamu.
5. Wajah
Wajah perlu ditata dan dirias, tetapi jangan menggunakan kosmetik yang berlebihan karena :
1. Kosmetik yang berlebihan dapat mencemari makanan dan benda-benda lainnya,
2. Bertata rias dengan kosmetik yang berlebihan tidak untuk bekerja sehingga berkesan tidak
melayani.
3. Hidung
1. Bulu hidung jangan dibiarkan menjorok keluar. Bulu hidung yang tampak akan berkesan
tidak hygiene dan menjijikan,
2. Hidung perlu dibersihkan pada saat mandi.
3. Mulut
1. Jagalah kesehatan mulut dengan menyikat gigi sesering mungkin untuk
menghindari bau mulut yang kurang sedap,
2. Bersihkan gigi secara periodik hingga terbebas dari karang gigi. Kerak dan bau
mulut yang tidak baik berkesan tidak hygiene.
3. Kumis, jenggot, dan jampang
Karyawan hotel sebaiknya tidak berkumis, tidak berjampang, dan tidak berjenggot karena beberapa
alasan :
1. Kumis yang panjang, jenggot dan jampang berkesan tidak hygiene,
2. Untuk mencegah tangan karyawan menyentuh/mempermainkan kumis, jenggot, dan jampang.
3. Badan
Kebersihan dan kesehatan badan harus dijaga dengan baik dengan beberapa cara diantaranya :
1. Mandi setiap akan memulai pekerjaan minimal 2 kalisehari untuk mencegah bau badan. Bau
baan yang tidak sedap dan menyengat berkesan tidak hygiene,
2. Memelihara kesehatan kulit dari panu, kadas, kurap yang berkean tidak hygiene dan jorok,
3. Gunakan pakaian yang bersih/sudah dicuci setiap memulai pekerjaan. Pakaian yang berbau
keringat, lusuh, dan dipakai tidak serasi memberikan kesan tidak hygiene.
4. Tangan dan jari tangan
1. Potonglah kuku sependek mungkin sehingga tidak ada tempat bagi otoran terselip antara
kuku dan kulit,
2. Cucilah tangan setelah merokok, setelah menyentuh bagian tubuh, dan setelah datang
dari toilet atau dari jamban. Cucilah dengan menggunakan sabun dan bilas dengan air yang bersih,
3. Tutuplah luka dengan plester luka yang bersih dan berwarna tidak mencolok,
4. Jangan memakai jam tangan ataupun cincin permata selama bertugas karena ada
kemungkinan bakteri tersimpan dan berkembang biak diantara kulit dan jam tangan/cincin tersebut,
5. Jangan membuat tatto pada tubuh, karena tatto dianggap tiak hygiene.
6. Kaki dan jari kaki
1. Kuku jari kaki perlu dipotong sependek mungkin,
2. Cucilah kaki ssering mungkin. Kuku yang panjang dan kaki yang jarang dicuci
akan menimbulkan bau tidak sedap dan berkesan tidak hygiene,
3. Jangan menggunakan sepat bertumit tinggi karena menyebabkan cepat lelah da
menimbulkan sikap cuek dan emosional,
4. Kaos kaki perlu diganti setiap hari.

Cara Menerima Reservasi


Permintaan Reservasi

Reservation Inguiries adalah permintaan reservasi dari para pelanggan.


Untuk menghadapi permintaan reservasi, waiter/ess harus mengumpukkan informasi atau data tentang
calon tamu dan orang yang memesan.
Informasi yang diperlukan antara lain :
1. Nama Tamu
2. Nomor Telepon
3. Untuk Berapa Orang
4. Tanggal & Jam Kedatangan
5. Info ke customer, berapa lama time waiting restoran kita (Standar kita adalah 5 menit dari tanggal
apabila tidak ada konfirmasi pembatalan
6. Apabila event tertentu, info ke customer berapa minimum pax yang harus dibayarkan dan menu
yang disajikan
7. Info ke customer, berapa Down Payment yang akan dibayarkan
8. Apakah ada permintaan khusus, misal: apakah bawa sound system, proyektor, ataukah ada
setting meja tertentu / prefer duduk di meja tertentu, dan lain-lain

Informasi yang telah diperoleh akan dimasukan kedalam formulir Pemesanan Restoran atau Komputer
Terminal.

SOP Menerima Reservasi by Phone


SOP untuk penerimaan reservasi dengan menggunakan telepon adalah sbb:
1. Angkat gagang telepon dengan tangan kiri
2. Menyampaikan salam
3. Menyebutkan identitas diri, dan menawarkan apakah ada yang bisa dibantu
4. Apabila tamu hendak melakukan reservasi, maka waiter/ess akan menanyakan nama dari tamu
yang sedang menelepon
5. Menanyakan dan mencatat nomor telepon dari tamu tersebut
6. Menanyakan Tanggal & Jam Kedatangan
7. Menanyakan untuk berapa orang
8. Info ke customer, berapa lama time waiting restoran kita (Standar kita adalah 5 menit dari tanggal
apabila tidak ada konfirmasi pembatalan
9. Apabila event tertentu, info ke customer berapa minimum pax yang harus dibayarkan dan menu
yang disajikan
10. Info ke customer, berapa Down Payment yang akan dibayarkan
11. Apakah ada permintaan khusus, misal: apakah bawa sound system, proyektor, ataukah ada
setting meja tertentu / prefer duduk di meja tertentu, dan lain-lain
12. Mencatat semua informasi reservasi yang telah terkumpul
13. Melakukan pengulangan dari semua informasi yang telah didapat ke tamu
14. Menanyakan apakah ada hal lain yang bisa dibantu?
15. Mengucapkan terima kasih atas reservasi dan salam pada bagian akhir
16. Meletakkan gagang telepon dengan pelan

Penyajian Makanan
Ada 3 macam:
1. Buffet Style / Prasmanan
2. Alacarte / Satu per satu menu
3. Set Menu / Table d'hote

* Buffet style
Istilah awamnya adalah prasmanan.
Anda bebas memilih dan mengambil makanan yang tersedia di meja prasmanan.
Umumnya, tamu undangan akan makan sambil berdiri.
Karena Anda makan berdiri, biasanya penggunaan alat makan juga lebih sederhana, bisa jadi cukup menggunakan
sendok saja. Justru agak sulit jika Anda menggunakan peralatan makan lengkap, seperti pisau atau garpu jika makan
berdiri.

Etiket makan untuk jamuan prasmanan juga tak kaku. Anda boleh saja memulai makan dengan makanan penutup
seperti buah, lalu kembali lagi ke buffet untuk mengambil makanan utama atau appetizer.

* Ala carte
Karakter utama penyajian ala carte adalah price per dish atau terdapat harga dari setiap satu menu yang di pesan.
Karakter lainnya adalah makanan dimasak setelah dipesan dan tidak memerlukan menu komplit. Porsi satu jenis
makanan yang Anda pesan cukup besar, jadi tak perlu memesan atau makan lebih dari satu menu.
Penggunaan alat makan juga praktis, karena tak banyak menu yang disajikan. Semakin banyak menu semakin
bervariasi alat makan yang disediakan.

* Table D'hote atau set menu


Penyajian set menu terdiri atas 4-6 menu dan disajikan berurutan dengan jeda.
Etiketnya, Anda tak bisa memilih makanan atau hanya memakan apa yang dihidangkan. Yang juga tak kalah penting
adalah penggunaan alat makan harus sesuai.
Set menu lengkap terdiri atas appetizer, soup, entree, sorbet, main course, dessert, dan ditutup dengan coffee & tea.
Atau secara umum, set menu juga bisa saja hanya terdiri atas makanan pembuka, sup, hidangan utama, makanan
penutup, dan kopi atau teh.

Nah, biasanya ciri paling mudah dikenali dari penyajian set menu ini adalah meja Anda sudah disediakan peralatan
makan lengkap yang tertata rapi, dengan serbet dan sebuah menu yang bertuliskan makanan yang akan dihidangkan
dalam jamuan makan set menu tersebut.
"Jika ternyata dalam menu dituliskan makanan yang tidak Anda makan, misalnya saja Anda vegetarian, sementara
hidangan yang disajikan

Prinsip Waiter Profesional dalam Serving


Sebenarnya semua orang bisa hanya meletakkan piring berisi makanan ke meja.
Tapi ada hal-hal sepele yang perlu diperhatikan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa hanya dengan
meletakkan piring tetapi bisa menawarkan sensasi dan suasana yang elegant serta profesional.

Kualitas servis seorang waiter juga ditentukan dengan cara-cara mereka membawa piring ke meja.
Ada beberapa prinsip dasar yang waiter harus ketahui tentang service.

1. Apabila menyajikan makanan yang masih berada di platter, waiter harus menyajikannya dari sebelah kiri.

2. Apabila makanan sudah siap di piring, waiter menyajikannya dari sebelah kanan. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan dari sebelah kiri apabila keadaan tidak memungkinkan.

3. Semua minuman disajikan dari sebelah kanan. Sebelah kiri hanya digunakan hanya bila waiter memperlihatkan
wine dan tetap membukanya dari sebelah kanan.

4. Selalu menyajikan pertama wanita/ anak-anak/ yang paling muda memutar searah jarum jam.

5. Piring yang sudah selesai diambil dari sebelah kanan.

6. Bila ingin mengganti sendok, garpu atau pisau sesuaikan dengan posisi set up. Yang harus dikanan berikan dari
kanan dan yang dari kiri berikan dari kiri.
Sebenarnya hal terpenting dari service ini adalah tangan seorang waiter jangan pernah mempunyai posisi untuk
menghalangi/ menyentuh duduk tamu. Jadi apabila kita mendapatkan kesulitan posisi dibenarkan untuk menyajikan
dari kiri dengan tangan kiri agar siku waiter tidak menyentuh badan tamu.

7. Perhatikan selalu posisi makanan yang ada dipiring bahwa main course harus berada dibawah dan garnish di atas.

TABLE MANNER

1. Host adalah tuan rumah / orang yang mengundang


2. Guest of honor adalah orang yang diundang / tamu penting bagi tuan rumah
3. Tempat duduk guest of honor selalu berada di sebelah kanan dari Host
4. Yang ditawari menu terlebih dahulu adalah guest of honor, setelah itu tamu wanita dan selanjutnya tamu-tamu
dengan cara serving searah jarum jam.
5. Penyajian makakan dimulai dari guest of honor, lalu berputar searah jarum jam
6. Untuk American Style, untuk penyajian makanan melalui sebelah kiri dari tamu.
Untuk clearing melalui sebelah kanan dari tamu.

Tata Cara Setting Utensil secara umum pada Table Manner:


 Utensil terluar (paling kiri atau paling kanan) adalah untuk menu yang pertama kali dihidangkan, dalam hal
ini adalah Appetizer
 Utensil terdalam (yang ada di dekat piring) adalah untuk menu main course/ menu utama
 Utensil sisi atas (yang ada di depan piring) adalah untuk menu dessert / penutup
Apabila tamu datang, maka yang pertama kali harus dilakukan oleh waiter adalah sbb:
 Membantu menarik tempat duduk untuk tamu
 Membantu membuka serbet dan diletakkan di pangkuan tamu
 Serving Bread / Roti
 Mengisi air putih di gelas / water goblet
 Menawarkan ke tamu pilihan menu yang dihidangkan

Cara Membawa Nampan


Sebagai seorang Waiter, kita harus menguasai cara membawa tray atau nampan dengan baik.
Kemampuan membawa nampan sangat diperlukan saat seorang Waiter harus membawa makanan atau
minuman dan menyajikannya ke meja tamu. Ada kalanya sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi,
misalnya minuman di gelas yang kita bawa di atas nampan tergelincir dan jatuh, apalagi jika sampai
mengenai tamu Restoran, tentunya akan mengundang complaint atau keluhan tamu. Jadi, kita harus
benar-benar tau bagaimana cara membawa nampan yang baik dan benar.

Berikut adalah cara membawa nampan yang baik dan benar :

A. Nampan kosong
Saat kita membawa sebuah nampan yang kosong, maka taruhlah nampan pada telapak tangan kiri
dalam posisi center (tengah) nampan dan sejajar di atas perut. Posisi lengan membentuk huruf L, telapak
tangan dibuka lebar dan ujung jari mengarah ke depan tubuh.
Ilustrasi cara membawa nampan kosong dengan lengan kiri membentuk huruf  L

Hindari membawa nampan dengan cara dijinjing. Selain bisa dianggap tidak professional, hal ini untuk
menghindari kuah dan kotoran yang ada pada nampan jatuh dan mengotori lantai serta tersebar ke
mana-mana. 

B. Nampan berisi
Ada 2 cara membawa nampan yang berisi makanan dan minuman :

1. Posisi lengan kiri membentuk huruf L. Telapak tangan dibuka lebar dan ujung jari mengarah ke depan. 
Hal ini sama persis dengan metode atau cara membawa nampan yang kosong. Namun cara ini dianggap
kurang safety karena jika sang Waiter bersin seketika, maka bersinnya akan mengenai makanan dan
minuman yang dibawanya.

Ilustrasi cara membawa nampan dengan lengan kiri membentuk huruf  L

2. Posisi lengan kiri membentuk huruf V yang tingginya dibuat sejajar dengan tinggi bahu. Telapak tangan
terbuka lebar dengan ujung jari mengarah ke belakang.
Posisi membawa nampan inilah yang paling digemari oleh para Waiter di Restoran, karena dengan cara
ini, beban berat makanan tidak hanya berada pada telapak tangan, melainkan juga pada lengan dan siku
kita. Selain itu juga makanan lebih aman karena terhindar dari bersin dan lainnya.
Ilustrasi cara membawa nampan dengan lengan kiri membentuk huruf V

Namun perlu diingat, cara kedua dalam membawa nampan berisi makanan atau minuman ini hanya bisa
dilakukan oleh Waiter yang telah berpengalaman. Dibutuhkan latihan panjang untuk dapat membawa
nampan berisi makanan dan minuman dengan cara kedua ini.
Hal lain yang pelu kita perhatikan saat membawa makanan dan minuman dengan menggunakan nampan
atau baki dalam jumlah banyak, kita harus sangat berhati-hati. Jika perlu, gunakan saja trolly makanan
agar lebih aman.

Anda mungkin juga menyukai