Anda di halaman 1dari 46

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

DI INDONESIA
PETA WILAYAH PERSAINGAN
SPANYOL DAN PORTUGIS
KOLONIALISME
DAN
IMPERIALISME

SPANYOL PORTUGIS

INGGRIS BELANDA

DAMPAK DAN
PERLAWANAN
IMPERIALISME KUNO

GOLD GLORY GOSPEL


IMPERIALISME MODERN
• Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri
• Mendapatkan daerah penghasil bahan baku
• Mendapatkan daerah penanaman modal
PENJELAJAHAN SPANYOL
• Pada tahun 1521 armada Spanyol (Victoria)
mendarat di kepulauan Maluku
• Dipimpin oleh Sebastian Del Cano
• Membeli rempah-rempah
• Pada tahun 1534 misi berlanjut dengan
penyebaran agama Katolik (Santo Franciscus
Xaverius)
• penyebaran agama Katolik di Ambon, Ternate
dan Morotai
SEBASTIAN DEL CANO FRANCISCUS XAVERIUS
PENJELAJAHAN PORTUGIS
• Pada tahun 1511, Portugis berhasil
menduduki Malaka
• Di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque
• 1512 dipimpin oleh Francisco Serro, Portugis
sampai di Ternate-Maluku
• Pada tahun 1522, dari pulau Hitu Portugis
melanjutkan perjalanan ke Ternate
• Tujuan utamanya menguasai penghasil
rempah-rempah
• Awalnya disambut baik karena membantu
Ternate berperang dengan Tidore
• Portugis mendirikan benteng dan melakukan
monopoli perdagangan
• Akibat monopoli Portugis, Ternate mengalami
banyak kerugian
• Puncaknya ketika Sultan Hairun (Raja Ternate)
dibunuh oleh Portugis
• 1575 terjadi perlawanan terhadap Portugis
oleh Sultan Baabullah (anak Sultan Hairun)
• Keluar dari Ternate, meluaskan pengaruh ke
Sumatera tetapi gagal
• Berhasil membangun jaringan di Jawa
(Pasuruan, Blambangan, Solo, Jayakarta,
Banten)
ALFONSO DE ALBUQUERQUE SULTAN BAABULLAH
PENJELAJAHAN INGGRIS
• 1602 Inggris berhasil sampai di Aceh dan Banten
• Dipimpin oleh Sir James Lancaster
• Berhasil membawa lada
• 1604 berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon
dan Banda
• Kalah bersaing dengan Portugis
• 1811 menyerang wilayah-wilayah yang dikuasai
Belanda
• Traktat London 1815, Inggris mengembalikan hak
dan wilayah ke Belanda
KEDATANGAN INGGRIS JAMES LANCASTER
KEKUASAAN VOC
• Berawal dari keuntungan berdagang rempah-
rempah
• Pengusaha Belanda berlomba-lomba bersaing
dan berlayar ke Maluku
• 1598, Parlemen Belanda (Staten Generaal)
mengusulkan pembentukan kongsi dagang
• Maret 1602 terbentuklah Perserikatan Maskapai
Hindia Timur (Vereenigde Oost Indische
Compagnie) disingkat VOC
• VOC bermarkas di Amsterdam
• Sumber dana VOC berasal dari perwakilan 6
kota pelabuhan di Belanda (Amsterdam)
• Pengurusnya disebut Heeren XVII (Tuan-tuan
Ketujuhbelas)
• Mempunyai hak octroi dari parlemen Belanda
• Mempunyai kewajiban khusus pada parlemen
Belanda (melaporkan hasil keuntungan dan
membantu pemerintah Belanda dalam kondisi
perang)
HEEREN XVII
HAK OCTROI
• Monopoli perdagangan
• Mencetak dan mengedarkan uang
• Mengangkat dan memberhentikan pegawai
• Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
• Memiliki tentara
• Mendirikan benteng
• Menyatakan perang dan damai
• Mengangkat dan memberhentikan penguasa-
penguasa setempat
KAPAL VOC MATA UANG VOC
KEBIJAKAN VOC
DALAM MONOPOLI PERDAGANGAN
• Verplichte leverantie (penyerahan wajib hasil bumi)
• Contingenten (pajak wajib berupa hasil bumi yang
langsung dibayarkan kepada VOC)
• Ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah
• Ekstirpasi (membatasi jumlah tanaman rempah/tidak over
produksi)
• Pelayaran Hongi (pelayaran bersenjata lengkap yang
dilakukan VOC untuk mengawasi jalannya monopoli
perdagangan)
GUBERNUR JENDERAL VOC
• PIETER BOTH (1610-1614)
• JAN PIETERSZOON COEN (1619-1629)
• ANTONIO VAN DIEMEN (1636-1645)
• JOAN MAETSYCKER (1653-1678)
• CORNELIS SPEELMAN (1681-1684)
PIETER BOTH JAN PIETERSZOON COEN
(1610-1614) (1619-1629)
ANTONIO VAN DIEMEN CORNELIS SPEELMAN
(1636-1645) (1681-1684)
KEMUNDURAN VOC
• Banyaknya korupsi
• Biaya perang yang besar
• Persaingan dengan kongsi dagang yang lain
• Utang yang besar
• Pemberian deviden pada pemegang saham
• Berkembangnya liberalisme
• Anggaran pegawai yang terlalu besar
• Pendudukan Perancis atas Belanda
• 1799 VOC resmi dibubarkan
HERMAN WILLIAMS DAENDELS
1808-1811
• VOC dibubarkan, politik kolonial di Nusantara
dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda
• Perancis berhasil menaklukan Belanda di
bawah pimpinan Napoleon Bonaparte
• Herman Williams Daendels diangkat menjadi
Gubernur Jenderal di Nusantara
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
HERMAN WILLIAMS DAENDELS
• Tugas utamanya adalah mempertahankan
pulau Jawa dari serangan Inggris
• Bidang hukum dan peradilan
a. Pengadilan untuk orang Eropa
b. Pengadilan untuk orang pribumi
c. Pengadilan untuk timur asing
• BIDANG MILITER DAN PERTAHANAN
a. Membangun jalan raya pos (Groote Postweg)
Anyer-Panarukan
b. Penambahan personil angkatan perang (dari
3000 menjadi 20.000 personil)
c. Membangun pabrik senjata di Semarang
dan Gresik
d. Membangun pangkalan Angkatan Laut
di Ujung Kulon dan Surabaya
e. Membangun benteng-benteng pertahanan
f. Meningkatkan kesejahteraan prajurit
• BIDANG EKONOMI
a. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan
Negara (Algemene Rekenkaer)
b. Mencetak uang kertas
c. Memperbaiki gaji pegawai
d. Kebijakan tentang wajib pajak dilanjutkan
e. Mengadakan monopoli perdagangan
f. Mengadakan Preanger Stelsel
• BIDANG SOSIAL
a. Pemberlakuan kerja rodi
b. Mengembangkan perbudakan
c. Menghapus upacara kehormatan kepada
Residen, Sunan atau Sultan
d. Membuat jaringan pos distrik
dengan menggunakan kuda
HERMAN WILLIAMS DAENDELS
1808-1811
THOMAS STAMFORD RAFFLES
1811-1814
• Berawal dari Kapitulasi Tuntang yang isinya :
a. Seluruh Jawa diserahkan kepada Inggris
b. Semua tentara Belanda menjadi tawanan
Inggris
c. Pegawai Belanda yang mau bekerjasama
dengan Inggris dipertahankan
d. Utang Belanda bukan tanggung jawab
Inggris
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
THOMAS STAMFORD RAFFLES
• Bidang Pemerintahan
a. Membagi pulau Jawa menjadi
16 Kerasidenan
b. Mengganti sistem pemerintahan kolonial
menjadi feodal
c. Bupati-bupati dijadikan pegawai pemerintah
• Bidang Ekonomi
a. Petani diberikan kebebasan untuk menanam
tanaman ekspor
b. Penghapusan pajak hasil bumi
c. Menerapkan sistem sewa tanah (landrent)
d. Mengadakan monopoli garam dan
minuman keras
• Bidang IPTEK
a. Ditulisnya buku berjudul History of Java
b. Mendukung Bataviaach Genootschap
c. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
d. Dirintisnya Kebun Raya Bogor
• Bidang Hukum
a. Court Justice
b. Court of Request
c. Police of Magistrate
• Bidang Sosial
a. Penghapusan kerja rodi
b. Penghapusan perbudakan
c. Penghapusan Pynbank
BERAKHIRNYA KEKUASAAN
THOMAS STAMFORD RAFFLES
• Ditandai dengan adanya Convention of London
pada tahun 1814
• Isi Convention of London
a. Nusantara dikembalikan pada Belanda
b. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni
dan Guyana tetap di tangan Inggris
c. Cochin (di pantai Malabar) diambil Inggris
sedangkan Bangka diserahkan pada Belanda
VAN DEN BOSCH
1. Di Eropa, Belanda terlibat peperangan dengan
masa kejayaan Napoleon
2. Terjadinya Perang Kemerdekaan Belgia (1830)
3. Terjadi Perang Diponegoro (1825-1830)
4. Kas kosong dan utang yang ditanggung Belanda
cukup berat
5. Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak
banyak
6. Gagal mempraktikkan gagasan liberal (1816-
1830)
• Cultuur stelsel memiliki arti secara bahasa
yaitu “sistem tanaman”
• Merupakan sistem yang mewajibkan rakyat
Jawa untuk menanam tanaman ekspor yang
laku dijual di Eropa
• Rakyat pribumi menerjemahkannya sistem ini
sebagai “tanam paksa” karena dalam
menjalankannya, sistem ini diterapkan secara
paksa
• Jika rakyat melanggar maka akan dikenakan
hukuman secara fisik
• Tanaman yang wajib ditanam oleh rakyat
antara lain tebu, nila, teh, tembakau, kayu
manis, kapas, merica dan kopi
• Menurut van den Bosch, cultuur stelsel
dilaksanakan atas dasar hukum adat yang
mengatakan barang siapa yang berkuasa atas
satu daerah, maka ia berkuasa atas tanahnya
dan penduduknya
1. Terdapat dalam Staasblad (lembaran negara)
tahun 1834 No.22
Persetujuan penduduk untuk menyediakan
tanahnya untuk penanaman tanaman ekspor
yang dapat dijual di Eropa
2. Tanah yang disediakan tidak melebihi 1/5
dari tanah yang dimilki
3. Penanaman tanaman ekspor tidak melebihi
penanaman padi
4. Tanah yang disediakan bebas dari pajak
tanah
5. Hasil diserahkan kepada pemerintah Hindia
Belanda. Jika harganya melebihi pajak tanah
maka kelebihan itu diberikan kepada penduduk
6. Kegagalan panen yang bukan dikarenakan petani
akan ditanggung oleh pemerintah
7. Bagi yang tidak memiliki tanah akan
diperkerjakan pada perkebunan atau pabrik-
pabrik milik pemerintah selama 65 hari setiap
tahun
8. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada
pemimpin-pemimpin pribumi. Pegawai-pegawai
Eropa sebagai pengawas umum
VAN DE VENTER
• Tanam paksa yang menimbulkan penderitaan bagi
rakyat pribumi
• Berkembangnya paham liberalisme
• Kemenangan partai liberal dalam parlemen Belanda
• Suiker Wet ( UU Gula)
• Agrariche Wet ( UU Agraria)- 1870
1. Tanah dibedakan atas rakyat & pemerintah
2. Tanah rakyat dibedakan atas tanah bebas & tidak
bebas
3. Tanah rakyat tidak boleh dijual
4. Tanah pemerintah dapat disewakan
Kepentingan, antara lain:
• Mendapatkan bahan mentah atau baku untuk
industri di Eropa
• Mendapatkan tenaga kerja yang murah
• Menjadi tempat pemasaran barang-barang
produksi Eropa
• Menjadi tempat penanaman modal asing
• Bagi Belanda
o Memberikan keuntungan sangat besar
o Hasil perkebunan dan pertambangan
mengalir ke Belanda
o Negeri Belanda menjadi pusat
perdagangan dari tanah jajahan
• Bagi rakyat Indonesia
o Kemerosotan kesejahteraan penduduk
o Adanya krisis perkebunan
o Menurunnya konsumsi bahan makanan
o Menurunnya usaha kerajinan rakyat
o Pengangkutan dengan derobak menjadi
merosot
• Pelaksanaan sistem tanam paksa
• Eksploitasi atas tanah dan penduduk Indonesia
• Upaya memperkokoh pertahanan Belanda
• Adanya kritik dari kaum intelektual Belanda
• Desentralisasi pemerintah
• Pembangunan irigasi
• Emigrasi
• Edukasi
• Perbaikan kesehatan dan penanggulangan
penyakit

Anda mungkin juga menyukai