(Puisi)
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Satu kasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu—bukan giliranku
Mati hari—bukan kawanku
Lengkapi tabel di bawah ini berdasarkan puisi di atas (Padamu Jua)
No Jenis Majas Teks dalam puisi Alasan
3 Pemandangan senjakala
Senja yang basah meredakan hutan yang terbakar.
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu
tua.
Bau mesiu di udara. Bau mayat. Bau kotoran kuda.
…
4 Di sisimu
…
dekaplah aku meski bukan
untuk yang terakhir kali. Angin terasa
dingin
di batin.
…
5 Diponegoro
…
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
…
6 Pembicaraan
…
yang ada hanya surga. Neraka. adalah rasa
pahit di mulut. waktu bangun pagi.
…
7 Kebun Hujan
…
Aku terbangun dari rerimbunan ranjang,
menyaksikan angin dan dingin hujan
bercinta-cintaan di bawah rerindang
hujan.
…
8 Di Tengah jalan
…
Sayup-sayup terdengar suara kereta
penghabisan
Gerbong-gerbong dikosongkan tinggal
muatan kematian
Di tengah jalan terdengar lolongan
bersahutan
…
9 Catatan Kaki Sehabis Demonstrasi
…
Aku melihat diam
Tak seorang saja
Tapi satu bangsa
kulihat batu
padahal manusia
menunggu waktu
…
10 Suara Terompet Akhir Tahun
…
di ujung malam sedingin
es dalam kulkas;