Anda di halaman 1dari 7

ASYNCRHONOUS TUGAS INDIVIDU 1

18 Agustus 2022

Nama : Nindia Setyaningrum


NIP : 199505312022042001
Latsar Angkatan : 84
Kelompok :4
Golongan : III
Jabatan : Perawat Ahli Pratama
Instansi : Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Unit : UPT Dinas Kesehatan – RSU Karsa Husada Batu

Buatlah diagnose 5 issu –issu kontemporer yang terjadi di tempat kerja saudara yang
mengandung nilai-nilai SPBN

a. Isu Kontemporer & Identifikasi Isu


No Isu yang sedang Kondisi Sekarang Kondisi yang diharapkan
hangat dibicarakan
1 Terbatasnya obat Heparin yang tersedia Ketersediaan obat dan
(heparin) di ruangan jumlahnya terbatas atau alkes sesuai dengan
hemodialisa habis, sehingga terkadang kebutuhan
terapi hemodialisa tanpa
menggunakan heparin dan
tidak sesuai SOP
2 Fasilitas ruangan Atap bocor, dan toilet rusak, Perbaikan dan
yang kurang memadai sehingga mengganggu maintenance fasilitas di
seperti : atap bocor kenyamanan ruangan hemodialisa
dan toilet rusak
3 Pencegahan resiko Tidak tersedia gelang kuning Pengadaan gelang resiko
jatuh pada pasien penanda pasien pasien jatuh untuk pasien,
belum maksimal dengan resiko jatuh tinggi sosialisasi pencegahan
resiko jatuh
4 Terbatasnya jumlah Manometer oksigen dan Jumlah sediaan oksigen
manometer oksigen oksigen transport digunakan transport dan manometer
dan oksigen transport secara bergantian dan pasien oksigen sesuai dengan
di ruangan mengantri. jumlah bed
hemodialisa
5 Rendahnya kepatuhan Pasien tidak melakukan Pasien melakukan terapi
pasien mengikuti terapi sesuai dengan jadwal sesuai jadwal dan arahan
terapi hemodialisa karena kurangnya support dokter
sesuai arahan dokter keluarga

b. Deskripsi Isu
i. Ketersediaan heparin yang terbatas di ruang hemodialisa
Kondisi keterbatasan obat heparin dikarenakan tidak adanya jadwal khusus bagi
petugas farmasi untuk melakukan stock opname, sehingga terkadang pasien
dilakukan terapi hemodialisa tanpa menggunakan obat heparin dan tidak sesuai
SOP tindakan hemodialisa. Hal ini menyebabkan fungsi sebagai pemberi
pelayanan yang berkualitas pada masyarakat tidak berjalan dengan baik.
ii. Fasilitas ruangan yang kurang memadai seperti : atap bocor dan toilet rusak di
ruang hemodialisa
Kondisi atap di ruangan tengah hemodialisis bocor, dan toilet rusak dikarenakan
kurangnya maintenance dan perawatan fasilitas di ruangan hemodialisa. Hal ini
menyebabkan terganggunya kenyamanan pasien dan karyawan saat proses
hemodialisa sehingga fungsi pemberi pelayanan public yang berkualitas
terganggu.
iii. Pencegahan resiko jatuh pada pasien belum maksimal di ruang hemodialisa
Kondisi ini dikarenakan tidak tersedia gelang kuning penanda pasien pasien
dengan resiko jatuh tinggi dan terkadang perawat lupa memasang side rail pada
bed pasien. Hal ini bisa meningkatkan probabilitas pasien jatuh dan bisa
membahayakan Kesehatan fisik penerima layanan.
iv. Terbatasnya jumlah manometer oksigen dan oksigen transport di ruangan
hemodialisa
Kondisi ini dikarenakan pemasangan oksigen central tidak tersedia pada seluruh
bed pasien, hanya beberapa bed saja. Sehingga masih membutuhkan oksigen
transport dan manometer oksigen. Selain itu ketersediaan manometer oksigen
central juga terbatas (hanya 2 buah) sehingga harus digunakan secara bergantian
dan pasien mengantri. Hal ini menyebabkan tidak maksimalnya fungsi pemberi
pelayanan yang cepat dan tanggap.
v. Rendahnya kepatuhan pasien mengikuti terapi hemodialisa sesuai arahan dokter
Kondisi pasien beberapa kali tidak melakukan hemodialisa sesuai dengan jadwal
dikarenakan kurangnya support keluarga terhadap pasien. Sehingga hal tersebut
memungkinkan perburukan kondisi pasien karena kerja ginjal semakin berat dan
bisa menyebabkan penurunan Kesehatan fisik penerima layanan.

c. Penapisan Issu dan Penetapan Core Isu


Seleksi penetapan isu berdasarkan pertimbangan dan Analisa berbagai factor agar dapat
menentukan isu utama yang dibahas. Penetapan isu menggunakan Analisa metode AKPL.
No Masalah A P K L Total Ranking
1 Terbatasnya obat (heparin) di ruangan 3 4 4 3 14 IV
hemodialisa
2 Fasilitas ruangan yang kurang memadai 3 3 3 4 13 V
seperti : atap bocor dan toilet rusak
3 Pencegahan resiko jatuh pada pasien 4 4 4 3 15 III
belum maksimal
4 Terbatasnya jumlah manometer oksigen 5 4 4 4 17 II
dan oksigen transport di ruangan
hemodialisa
5 Rendahnya kepatuhan pasien mengikuti 4 5 5 4 18 I
terapi hemodialisa sesuai arahan dokter
Keterangan Penilaian
Aktual 1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan 1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajar hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hidup orang banyak
Problematik 1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan 1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Berdasarkan penetapan kualitas menggunakan Teknik penapisan AKPL dapat
dikerucutkan menjadi 3 isu utama yang kemudian akan dipertimbangkan Kembali
menjadi isu prioritas menggunakan Teknik USG
No Isu U S G Total Prioritas
1 Rendahnya kepatuhan pasien mengikuti 4 5 5 14 I
terapi hemodialisa sesuai arahan dokter
2 Terbatasnya jumlah manometer oksigen dan 4 4 3 11 II
oksigen transport di ruangan hemodialisa
3 Pencegahan resiko jatuh pada pasien belum 3 4 3 10 III
maksimal
Keterangan Penilaian :
Urgency 1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting
Seriousness 1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : akibat yang ditimbulkan serius
5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth 1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4 : berkembang
5 : sangat berkembang
Berdasarkan hasil uji dengan pendekatan Teknik USG, maka dapat disimpulkan
prioritas isu mengarah pada rendahnya kepatuhan pasien mengikuti terapi hemodialisa
sesuai arahan dokter.

d. Rumusan Core Isu


Berdasarkan hasil uji penapisan isuu dengan menggunakan Teknik AKPL dan USG di
dapatkan rumusan core issu adalah :
Rendahnya tingkat kepatuhan pasien untuk melakukan terapi hemodialisa sesuai jadwal
dan anjuran dokter di RSU Karsa Husada Batu.

e. Penyebab dan akar masalah

Man Material

Kurangnya Jarak dari rumah ke


pengetahuan pasien RS jauh, tidak ada
dan keluarga yang mengantar

Ketakutan pasien Keterbatasan


terhadap proses akomodasi
hemodialisa
Mengapa tingkat
kepatuhan pasien
untuk melakukan
terapi hemodialisa
Pasien disarankan rendah?
melakukan Motivasi pasien untuk
hemodialisis traveling hemodialisis rendah
di RS yg lebih jauh

Support keluarga
Jumlah mesih pasien rendah
hemodialisa terbatas

Machines Lingkungan
Penetapan akar penyebab isu menggunakan analisis 5 WHY :
1. Mengapa tingkat kepatuhan pasien untuk melakukan terapi hemodialisa
rendah?
Karena rendahnya motivasi pasien untuk melakukan terapi hemodialisa sesuai
advice
2. Mengapa motivasi pasien untuk melakukan terapi hemodialisa rendah?
Karena pasien tidak ada yang mengantar ke rumah sakit untuk melakukan
hemodialisa dan ketakutan pasien terhadap proses hemodialisa
3. Mengapa keluarga pasien hemodialisa tidak mau mengantar pasien untuk
hemodialisa?
Karena akses yang jauh dan keterbatasan akomodasi serta support keluarga
yang rendah
4. Mengapa support keluarga pasien hemodialisa rendah?
Karena rendahnya tingkat pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait
penyakit gagal ginjal kronik dan terapi hemodialisa
5. Mengapa tingkat pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait penyakit
gagal ginjal kronik dan terapi hemodialisa rendah?
Karena kurangnya paparan informasi dan Pendidikan Kesehatan terkait
penyakit gagal ginjal kronik dan terapi hemodialisa

f. Dampak bila tidak ditangani


i. Pasien tidak mendapatkan terapi hemodialisa sesuai jadwal dan sesuai advice dari
dokter spesialis
ii. Penumpukan kadar ureum kreatinin dalam tubuh pasien sehingga semakin
memperberat kerja ginjal sehingga berpotensi memperburuk kondisi Kesehatan
pasien
iii. Meningkatkan potensi terjadinya komplikasi lain bahkan kematian pasien karena
tidak mendapatkan terapi sesuai anjuran
iv. Penurunan kualitas hidup pasien
g. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah
No Alternatif Pemecahan Kemu- Efekti- Efisi- Total Prioritas
dahan fitas Ensi Solusi
1 Melakukan Pendidikan 5 5 4 14 I
Kesehatan pada keluarga
pasien dan pasien tentang
penyakit gagal ginjal kronis
dan terapi hemodialisa
2 Membuat leaflet tentang 4 5 3 12 II
penyakit gagal ginjal kronis
dan terapi hemodialisa
3 Melakukan home visite 3 3 3 9 III

h. Gagasan Pemecahan Isu


Hasil identifikasi mengenai 5 isu yang berkembang di ruang hemodialisa RSU Karsa
Husada Batu adalah hal yang masih terjadi dan selalu menjadi permasalahan rendahnya
kepatuhan pasien mengikuti terapi hemodialisa sesuai arahan dokter. Seperti yang kita
ketahui bahwa penyakit gagal ginjal kronis adalah penyakit yang komplikasi tahap akhir
dimana ginjal manusia tidak bisa lagi menjalankan fungsinya untuk menyaring darah di
dalam tubuh sehingga membutuhkan bantuan alat dan terapi.
Pasien dengan gagal ginjal kronis akan diberikan terapi dialysis agar menunjang angka
kualitas hidupnya. Keberlangsungan terapi dialysis ini juga dipengaruhi oleh beberapa
factor antara lain adalah support keluarga baik dalam bentuk motivasi, akomodasi dan
finansial. Rendahnya support keluarga tentu mempengaruhi angka kepatuhan terapi dan
keberhasilan terapi. Untuk itu perlu adanya solusi alternatif pemecahan masalah terkait
isu ini, salah satunya dalah Pendidikan Kesehatan terkait pentingnya terapi hemodialisa
pada pasien dan keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai