Anda di halaman 1dari 5

LOGBOOK MATERI 1

TEAM BUILDING DAN TEAMWORK

Disusun Oleh :
Safira Insan Brillianty
(PO.62.20.1.19.429)

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA


RAYA SARJANA TERAPAN
KEPERAWATAN KELAS REGULER V
TAHUN 2022/2023
KASUS

Team management diabetes terdiri dari banyak profesi. Team tersebut terdiri dari dokter umum,
dokter spesialis (Sp. endokrinologi/penyakit dalam, dan Sp. lainnya), perawat spesialis
(diabetes/medikal bedah), perawat, ahli gizi, farmasi, psikolog, rehabillitasi medis dan lain-lain. Di
dalam tim tersebut diabetisi (klien) merupakan anggota tim inti, sehingga diabetisi harus tahu peran
mereka sehari-hari
sebagai pembuat keputusa dan bagaimana bekerja sama dalam tim.
(https://www.diabetes.org.uk/guide-to-diabetes/managing-your-diabetes/interactions-
with-healthcare-professionals)

Ny. AB adalah wanita berusia 54 tahun yang tinggal di desa X bersama suami dan putrinya. Ny. AB
telah mengidap penyakit diabetes tipe 2 selama 10 tahun disertai komplikasi mata buram, hipertensi dan
hiperlipidemia.

A. Prosedur/Petunjuk Kerja
Berdasarkan uraian kasus diatas jawablah pertanyaan dibawah ini:

1. Sebutkan kebutuhan tim manajemen diabetes Ny.


AB? Jawab:
1) Dokter Umum
2) Dokter Spesialis
3) Rehabilitasi Medis
4) Perawat
5) Ahli Gizi
6) Pasien
7) Support System Keluarga
8) Psikologi
9) Fisioterapi
10) Apoteker

2. Jelaskan peran, fungsi dan wewenang dari masing-masing tim manajemen diabetes Ny. AB?
Jawab:
1) Dokter Umum :
Dapat menangani kasus DM kecuali yamg memiliki komplikasi
2) Dokter Spesialis :
Menangani penyakit dm dan komplikasinya termasuk inisiasi insulin dan kasus kesulitan pengontrolan kadar
gula darah
3) Rehabilitasi Medis :
Mengatur aktivitas yang dapat dilakukan
4) Perawat :
Dapat membuat keputusan manajemen klinis mengenai pengobatan diabetes, lipid dan hipertensi, memberikan
pendidikan manajemen mandiri dan mengkoordinasikanlayanan tim untuk memenuhi kebutuhan layanan
perawatan kesehatan pasien
5) Ahli Gizi :
Mengatur jadwal makan, mengatur pola makan
6) Pasien :
Berperan untuk membantu menemukan diagnosis yang akurat, memutuskan pengobatan yang dipilih,
menetapkan dokter/rumah sakit yang kompoten,memastikan monitoring dan kepatuhan pengobatan, serta
mengidentifikasi efek samping dan melakukan tindakan segera yang tepat bila terjadi efek samping.
7) Support System Keluarga :
Sebagai penyemangat,support system juga bisa memberikan dukungan moral,psikis,maupun
spriritual ketika seseorang sedih dan terpuruk.
8) Psikologi
Berperan sebagai indikator untuk menentukan sikap yang baik bagi penderita DM
9) Fisioterapi :
Berperan dalam melatih senam DM
10) Apoteker :
Berperan sebagai pemberi pelayanan kefarmasian pada pasien, serta memberikan edukasi dan efek
samping dari terapi obat DM

3. Jika peran anda didalam tim diabetes tersebut sebagai leadder tim, apa kontribusi anda didalam tim
tersebut?
Jawab:
Peran saya sebagai Leadder DM dapat membuat keputusan manajemen klinis mengenai pengobatan
diabetes, lipid dan hipertensi, memberikan pendidikan manajmen mandiri dan mengkoordinasikan
layanan tim untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan paisen dibandingkan dengan perawatan
dokter biasa, perawatan diabetes yang diarahkan perawat untuk oramg dewasa minoritas meningkatkan
ukuran proses 98% dari waktu dibandingkan dengan 54% tingkat A1C menurun menjadi 7% disbanding
8,7% dan 82% pasien memnuhi target LDL < 100 mgdl dibandingkan dengan 51%.

4. Bagaimana peran anda sebagai perawat dalam meningkatkan Team Building


dan Teamwork dalam kasus
tersebut? Jawab:
1. Memahami tujuan kelompok
2. Lingkungan yang kondusif
3. Saling percaya
4. Membangun komunikasi terbuka
5. Rasa memiliki yang kuat
6. Menghormati pendapat setiap anggota
7. Terus melakukan evaluasi
8. Memiliki aturan yang dipenuhi
9. Berpatisifasi aktif
10. Berkomitmen pada kesepakatan
11. Struktur tim yang kuat
12. Bangun kohesi
13. Ekseskusi ide

5. Apa saja hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan team building dan
teamwork pada kasus diatas?
Jawab:
HAMBATAN DALAM KERJA TEAM
Hambatan umum dalam team work suatu organisasi, yaitu:
1. Tujuan yang tidak jelas - (Unclear Aims)
Dimana alasan dalam pelaksanaan tugas tidak dijelaskan dengan baik sehingga pelaksana tidak
mengetahui apa sebenarnya yang ingin dicapai.
2. Nilai-nilai yang tidak jelas - (Unclear Values)
Dimana nilai-nilai organisasi tidak diketahui oleh anggota organisasi.
3. Filosofi manajemen yang tidak layak (Inappropriate Management Philosophy)
Dimana prinsip-prinsip manajemen yang mendasari pengambilan keputusan dan membentuk
atmosfer kerja tidak berpijak pada kenyataan yang ada dan tidak berpihak pada kemanusiaan.
4. Kurangnya perencanaan dan pengembangan manajemen (Lack of Succession Planning and
Management Development)
Dimana persiapan akan tujuan organisasi di masa depan tidak diantisipasi dan tidak direncanakan
dengan matang.
5. Struktur organisasi yang membingungkan - (Confused Organizational Structure)
Dimana orang-orang di dalam organisasi kurang terurus secara efektif dan
efisien.
6. Kontrol yang tidak memadai (Inadequate Control)
Dimana keputusan yang buruk akan didapat karena informasi yang kurang tepat dan kurang
ditangani oleh orang yang tepat pula.
7. Rekrutmen dan seleksi yang tidak tepat - (Inadequate Recruitment and Selection)
Dimana orang-orang yang direkrut kurang memiliki pengetahuan, kepribadian, atau keterampilan
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
8. Training yang kurang- (Poor Training)
Dimana orang-orang di dalam organisasi kurang dapat belajar secara efisien dalam mengerjakan
tugasnya dan kurang dapat meningkatkan hasil kinerjanya.
9. Stagnasi personel - (Personnel Stagnation)
Dimana orang-orang di dalam organisasi tidak mencerminkan sikap yang dapat mendorong
keefektifan pengerjaan tugas dan pertumbuhan organisasi.
10. Komunikasi yang tidak berjalan lancar - (Inadequate Communication)
Dimana visi organisasi tidak dimengerti, koordinasi antar anggota organisasi lemah, iklim
organisasi rusak dan para pembuat keputusan kekurangan informasi.
11. Tim kerja yang tidak berjalan baik (Poor Teamwork)
Dimana orang-orang di dalam organisasi yang seharusnya dapat bekerja sama tidak dapat
menjalankan perannya dalam kelompok dan menemui banyak hambatan dalam bekerja sama.
12. Motivasi rendah (Low Motivation)
Dimana orang-orang dalam organisasi kurang memiliki perhatian terhadap permasalahan
organisasi dan kurang mengerahkan upayanya dalam mencapai tujuan organisasi.
13. Kreativitas rendah (Low Creativity)
Dimana ide-ide untuk pengembangan tidak dimanfaatkan secara tepat dan terjadi stagnasi dalam
mengembangkan ide-ide baru.

Anda mungkin juga menyukai