Page 16-20
Page 16-20
2. Cakupan KBLI
3. Kegiatan ekonomi
Lebih lanjut, kegiatan suatu unit produksi perlu pula dibedakan antara
kegiatan utama dan kegiatan sekunder dengan kegiatan penunjang. Kegiatan
penunjang diperlukan untuk mendukung kegiatan utama dan kegiatan sekunder.
Kegiatan penunjang ini antara lain berupa kegiatan pembukuan, transportasi,
pergudangan, pembelian, promosi, penjualan, jasa kebersihan, perbaikan dan
perawatan, keamanan, dan sebagainya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan
penunjang ini menghasilkan jasa-jasa, atau mungkin berupa barang, yang
keseluruhannya atau sebagian besar dimanfaatkan untuk kelancaran kegiatan
ekonomi unit produksi yang bersangkutan. Mengingat kegiatan penunjang
merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam bentuk satuan usaha
tersendiri, walaupun kegiatan penunjang tersebut dilakukan pada lokasi berbeda
yang mempunyai catatan sendiri, maka kegiatan penunjang ini tidak dapat
dihitung untuk menentukan kelompok kegiatan dari unit produksi tersebut.
Contoh paling jelas mengenai satuan usaha yang melakukan kegiatan
penunjang adalah kantor administrasi pusat yang lebih dikenal sebagai ’kantor
pusat’.
Dalam beberapa hal, suatu unit menjual barang atau jasa atas nama
mereka sendiri tetapi produksinya, seperti proses perubahan bentuk fisik dalam
kasus industri pengolahan, dilakukan secara penuh atau sebagian oleh pihak
lain melalui pengaturan kontrak tertentu. Bagian ini menguraikan bagaimana
unit yang terlibat dalam kesepakatan sedemikian harus diklasifikasikan dalam
KBLI.
Pengklasifikasian Pemborong
Pemborong yaitu unit yang menyelesaikan kegiatan atas dasar balas jasa
atau kontrak, yang pada umumnya diklasifikasikan dalam kategori KBLI yang
sama dengan unit yang memproduksi barang dan jasa tersebut untuk keperluan
mereka sendiri. Pengecualian ketentuan ini berlaku terhadap kegiatan
perdagangan, di mana disediakan kategori yang terpisah untuk kegiatan
subkontrak ini.
Pengklasifikasian “Prinsipal”