Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Batam


Mata Pelajaran : Konsep Dasar Keperawatan
Komp. Keahlian : Asisten Keperawatan
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
Materi Pokok : Profesi Keperawatan

A. Kompetensi Inti
Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi, tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Dasar-dasar Keperawatan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-dasar
Keperawatan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerka mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami keperawatan
4.1 Mengelompokkan profesi keperawatan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan tentang perkembangan keperawatan Dunia dan di Indonesia
3.1.2 Menguraikan tentang profesi keperawatan
3.1.3 Menjelaskan tentang falsafa h dan paradigma keperawatan
4.1.1 Mengidentifikasi profesi keperawatan
4.1.2 Menggambarkan profesi keperawatan

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penyampaian materi , Peserta didik dapat memahami tentang perkembangan
keperawatan Dunia dan di Indonesia dengan penuh rasa ingin tahu
2. Melalui menggali informasi peserta didik dapat menguraikan tentang profesi
keperawatan dengan penuh rasa ingin tahu
3. Melalui Penyampaian materi, peserta didik dapat memahami falsafah dan paradigma
keperawatan dengan penuh rasa ingin tahu
4. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi profesi
keperawatan dengan penuh rasa ingin tahu
5. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menggambarkan profesi
keperawatan dengan penuh rasa ingin tahu
E. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan keperawatan Dunia
2. Perkembangan keperawatan di Indonesia
3. Pengertian dan pengelompokan profesi keperawatan
4. Falsafah dan paradigma keperawatan

F. Pendekatan, Model dan Metode


1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Model pembelajaran : Discovery learning
3. Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Uraian
waktu
 Guru memberi salam dan mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk berdo’a kemudian dilanjutkan
absensi, ( Religius )
 Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan buku
Pendahuluan
pelajaran, dan perlengkapannya ( rasa ingin tahu ) 10 menit
 Guru menyiapkan bahan ajar dan menyampaikan KD
dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini.

 Peserta didik mendengarkan bahan ajar dengan seksama


( rasa ingin tahu )
Kegiatan  Peserta didik mencatat informasi / membuat pertanyaan 110
Inti yang didapat pada saat mendengarkan bahan ajar ( rasa menit
ingin tahu )

Penutup  Guru memberikan penguatan materi yang baru saja


dibahas , sehingga peserta didik dapat memperoleh
kepastian / kebenaran ilmu yang dipelajarinya.
 Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari minggu
yang akan datang
15 menit
 Guru mengajak Peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan bacaan hamdalah / pembacaan do’a penutup

2. Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Uraian
waktu
 Guru memberi salam dan mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk berdo’a kemudian dilanjutkan
absensi, ( Religius )
 Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan buku
Pendahuluan 10 menit
pelajaran, dan perlengkapannya ( rasa ingin tahu )
 Guru menyiapkan bahan ajar dan menyampaikan KD
dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini.

 Guru memberi pertanyaan mengenai materi minggu lalu


kepada peserta didik guna mengulang pelajaran minggu
lalu (rasa ingin tahu)
Kegiatan  Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan bahan 110
Inti ajar dengan seksama ( rasa ingin tahu ) menit
 Peserta didik mencatat informasi / membuat pertanyaan
yang didapat pada saat mendengarkan bahan ajar ( rasa
ingin tahu )
Penutup  Guru memberikan penguatan materi yang baru saja 15
dibahas , sehingga peserta didik dapat memperoleh menit
kepastian / kebenaran ilmu yang dipelajarinya.
 Guru memberikan tugas tentang sejarah keperawatan di
Dunia dan di Indonesia
 Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari minggu
yang akan datang/ mengingatkan tugas yang harus
dikerjakan
 Guru mengajak Peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan bacaan hamdalah / pembacaan do’a penutup

H. Penilaian Pembelajaran, Remidial Dan Pengayaan


1. Penilaian Sikap
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan
observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta
didik pada saat pembelajaran berlangsung. ( Penilaian Jurnal Observasi )

2. Penilaian pengetahuan
dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik untuk membuat pertanyaan berkaitan
dengan materi yang dipelajarinya. (Penilaian Tugas / Tes tertulis / lisan )

3. Penilaian keterampilan
dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan
hasil analisis. (Penilaian Portofolio )

I. Program Remidial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran dan
belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta
didik secara terencana mempelajari buku teks pelajaran Konsep Dasar Keperawatan pada
bagian tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan atau pertanyaan
yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks pelajaran. Peserta didik diminta
komitmennya untuk belajar secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang
belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada materi yang
belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan.
J. Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran
sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta
didik diminta untuk mencari informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi
dari kompetensi yang diharapkan. Selain itu, peserta didik tersebut diminta menyampaikan
atau mengumpulkan hasil informasi yang ditemukan.

K. Media/Alat, Bahan, Dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : Buku ajar
2. Bahan : Spidol , Penghapus.

3. Sumber Belajar
a. Yeni Lestari, S.Kep dkk, Konsep Dasar Keperawatan SMK/MAK Kelas X, Penerbit
Andi 2018.
b. Diva Viva Febriana, S.Kep., Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Healthy 2017.
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya .

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

Batam, Agustus 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Refio, MPd Yunita Mandasari, AMd.Keb, SKM


NIP. 19670101 199802 1 006

Catatan Kepala Sekolah


........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

Lampiran
Materi Pembelajaran

Sejarah Keperawatan

1. Sejarah Keperawatan di Dunia


a. Mother Instink
Pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia diciptakan, keperawatan ada sebagai suatu
naluri (instink). Setiap manusia pada tahap ini menggunakan akal pikirannya untuk
menjaga kesehatan, menggurangi stimulus kurang menyengkan, merawat anak, menyusui
anak dan perilaku masih banyak perilaku lainnya.

b. Zaman Purba
Pada zaman ini orang percaya bahwa sesuatu yang ada dibumi mempunyai suatu kekuatan
mistik yang dapat mempengaruhi kebudayaan manusia. Kepercayaan ini bias disebut
Animisme, dimana mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan oleh kekuatan
alam (pengaruh kekuatan gaib seperti : batu besar, gunung tinggi, pohon besar, sungai
besar), mereka percaya bahwa jiwa yang sehat membawa kebaikan dan jiwa yang jahat
membawa kesakitan dan kematian (Calon.Taylor, Lilis de Lemone,1997).

c. Zaman Keagamaan
Pada zaman ini, kuil menjadi pusat perawatan medis sebab orang percaya bahwa penyakit
disebababkan oleh dosa dan kutukan tuhan. Pemimpin agama dijunjung tinggi sebagai
tabib, perawat dianggap sebagai budak dan mendapat penghargaan yang rendah karena
pekerjaannya didasarkan perintah dari pemimpin agama yang berperan sebagai tabib. Pada
tahun 632 Masehi, Agama Islam melalui Nabi Muhamad SAW dan para pengikutnya
menyebarkan agama Islam keseluruh pelosok dunia. Selain menyebarkan ajaran agama
beliau juga menyebarkan ilmu pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan pengobatan
terhadap penyakit (kedokteran).

d. Zaman Permulaan Masehi


Berkembang sejak ± 400 SM, para diakones memberikan pelayanan perawatan yang
diberikan dari rumah ke rumah, tugas mereka adalah membantu pendeta memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan pada masa ini merupakan cikal bakal berkembangnya
ilmu keperawatan kesehatan masyarakat. Philantop adalah kelompok yang mengasingkan
diri dari keramaian dunia, dimana mereka merupakan tenaga inti yang memberikan
pelayanan di pusat pelayanan kesehatan (RS) pada masa itu. Pada zaman ini, agama kristen
mulai berkembang. Pada masa ini keperawatan mengalami kemajuan yang berarti seiring
dengan kepesatan perkembangan agama kristen. Organisasi wanita pertama yang dibentuk
pada saat itu dinamakan Deaconesses, mengujungi orang-orang sakit dan anggota
keagamaan laki-laki memberikan perawatan serta mengubur orang mati. Pada perang salib
perawat laki-laki dan perempuan bertugas merawat orang-orang yang luka dalam peperang
tersebut.

Kemajuan profesi keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya rumah
sakit terkenal di Roma yang bernama Monastic Hospital. Rumah sakit ini dilengkapi
dengan fasilitas perawatan berupa bangsal-bangsal perawatan untuk merawat orang sakit
serta bangsal-bangsal lain sebagai tempat merawat orang cacat, miskin dan yatim piatu.

Seperti halnya di Eropa, pada pertengahan abad VI masehi keperawatan juga berkembang
di benua Asia. Tepatnya di Timur Tengah seiring dengan perkembangan agama islam.
Pengaruh agama islam terhadap perkembangan keperawatan tidak terlepas dari
keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama islam ke berbagai pelosok
negara. Pada masa ini di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu
pasti, ilmu kimia, hygene dan obat-obatan. Hal ini menyebabkan keperawatan juga
berkembang. Prinsip dasar keperawatan seperti pentingnya menjaga kebersihan diri
(personal hygene), kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang pesat. Tokoh
keperawatan yang terkenal dari dunia arab pada masa ini adalah Rafidah.

e. Zaman Pertengahan
Pada zaman ini, terjadi perang besar antara agama yang dikenal dengan perang salib.
Perang ini membawa banyak derita bagi rakyat, korban luka dan terbunuh, kelaparan,
berbagai penyakit. Untuk mengatasi kondisi tersebut, mulai didirikan sejumlah rumah sakit
guna memberikan pertolongan dan perawatan bagi korban perang. Akhirnya ilmu
pengobatan dan perawatan pun terus mengalami kemajuan, akan tetapi kiblat pembelajaran
untuk ilmu pengobat dan perawatan yang semula ada dinegara islam kini beralih ke negara
barat.

f. Zaman Baru (Renaisans)


Pengaruh renaisans juga merambah ke ilmu kesehatan atau ilmu keperawatan. Pengelolaan
rumah sakit, yang semula dikerjakan oleh pihak gereja, pada masa tersebut diambil alih
oleh sipil. Akhirnya perawatan bagi orang sakit pun mengalami kemunduran karena peran
perawat digantikan oleh orang awam yang tidak mengerti tentang keperawatan.

Pada zaman ini, muncul seorang tokoh keperawatan yang bernama Florence Nightingale.
Ia mengembangkan suatu model praktik asuhan keperawatan yang menyatakan bahwa
kondisi sakit seseorang disebabkan oleh faktor lingkungan. Karenanya praktik keperwatan
ditekankan pada perubahan lingkungan yang memberi pengaruh kesehatan.

Padangan Florence Nightingale mengenai keperawatan timbul dari filosofi spiritual yang
tumbuh pada masa remaja dan dewasanya (MacRae, 1995), dan menggambarkan
perubahan dalam kebutuhan masyarakat. Beliau memandang peran keperawatan sebagai
“tugas menjaga kesehatan seseorang” berdasarkan pengetahuan “bagaimana membuat
tubuh berada dalam keadaan yang bebas penyakit atau untuk sembuh dari penyakit”
(Nightingale, 1960). Pada tahun yang sama, Florence Nightingale mendirikan program
pertama yang teroganisasi untuk melatih perawat yaitu Nightingale Training School for
Nurses di Rumah sakit St. Thomas di Kota London.

Selain itu pada zaman ini berdiri Palang Merah Internasional yang dipelopori oleh Hendry
Dunand. Lembaga ini dibentuk untuk menampung para korban perang, mendirikan rumah
sakit dan mendidik perawat dalam melakukan PPPK (pertolongan pertama pada
kecelakaan). Pekerjaannya dititik beratkan pada upaya memajukan kesehatan, mencegah
penyakit dan meringankan penderitaan pasien.

2. Sejarah Keperawatan di Indonesia


a. Masa kuno
Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh
perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada masyarakat,
sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun untuk mendapatkan
pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mantra-mantra dan
bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit
hanya dirawat oleh kaum wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc).
Tidak ada catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan
alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang sakit. Pada
masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan perkembangan yang berarti dalam
bidang keperawatan.

b. Masa Penjajahan Belanda


Di masa penjajahan, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemajuan.
Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep keperawatan dari Negeri
Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah Belanda yang mendirikan dinas
kesehatan khusus tentara (saat itu disebut MGD) dan dinas kesehatan rakyat (saat itu disebut
BGD). Melalui kedua dinas tersebut pemerintah Belanda merekrut perawat dari penduduk
pribumi.

Perawat yang dalam bahasa Belanda disebut Velpleeger menjalankan tugasnya sebagai
perawat dengan dibantu oleh penjaga orang sakit yang disebut Zieken Opposer. Para perawat
dan penjaga orang sakit ini difasilitasi untuk membentuk organisasi profesi. Organisasi
profesi perawat pertama dibentuk di Surabaya pada tahun 1799, organisasi tersebut bernama
Perkoempoelan Zieken Velpleeger / Velpleester Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi
Poetra). Para perawat ini bekerja di Binnen Hospital di Surabaya untuk merawat staf dan
tentara Belanda.

Untuk meningkatkan kemampuan para perawat ini agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang profesional, maka para perawat ini melalui organisasinya diberikan
semacam pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah Belanda. Ilmu keperawatan pada masa
Belanda disebut Verpleegkunde. Sejak saat itu banyak sekali istilah-istilah keperawatan
Indonesia yang mengadopsi bahasa Belanda. Sampai sekarang masih sering kita dengar istilah
Belanda tersebut, misalnya nierbeken (bengkok), laken (sprei), bovenlaken (kain penutup),
warm-water zak (buli-buli hangat), Iiskap (buli-buli dingin), scheren (gunting/cukur), dan
lain-lain
.
Ketika kekuasaan beralih ke masa Pemerintahan Jepang, keperawatan Indonesia mengalami
masa kegelapan. Wabah penyakit menyebar di mana-mana, jumlah orang sakit meningkat,
sementara bahan-bahan yang dibutuhkan seperti balutan dan obat-obatan dalam kondisi
kekurangan. Pendidikan keperawatan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhenti.
Banyak perawat yang berhenti bekerja sebagai perawat dikarenakan ketakutan dan
kecemasan. Selanjutnya tidak ada catatan perkembangan sampai akhirnya Indonesia
mendapatkan kemerdekaan. .

c. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)


Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara
lain :
- pencacaran umum
- cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
- kesehatan para tahanan
Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju.
Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919
dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942
berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST
Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan
dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.

d. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)


Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di
Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak
terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat
sehingga timbul wabah.

e. Zaman Kemerdekaan
Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah sebagai berikut:
 Sebelum tahun 1950: Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang keperawatan.
 Tahun 1950: Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR).
 Tahun 1945 – 1955: Berdirinya beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu Persatuan
Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI), Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru
Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan.
 Tahun 1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper).
 Tahun 1955 - 1974: Organisasi profesi keperawatan mengalami perubahan yaitu Ikatan
Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat Indonesia, Korps Perawat
Indonesia, Majelis Permusyawaratan Perawat Indonesia Sementara (MAPPIS), dan
Federasi Tenaga Keperawatan.
 Tahun 1974: Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat Tingkat Dasar
yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang mengganti Sekolah Penata Rawat
(SPR).
 Tahun 1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
 Tahun 1876: Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu dengan
pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari rumah sakit.
 Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya Nasional Keperawatan I yang
menghasilkan: a) Peranan Independen dan Interdependen yang lebih terintegrasi dalam
pelayanan kesehatan; b) Program gelar dalam pendidikan keperawatan; c) Pengakuan
terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang mempunyai identitas profesional
berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak untuk mengawasi praktek keperawatan dan
pendidikan keperawatan.
 Tahun 1985: Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1 Keperawatan) yang
pertama yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang menjadi momentum
terbaik kebangkitan Profesi Keperawatan di Indonesia.
 Tahun 1999: Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2 Keperawatan).
 Tahun 2000: Keluarnya Lisensi Praktek Keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan.

3. Pengertian dan Pengelompokan Profesi Keperawatan


a. Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah bagian integral dalam system pelayanan di bdang kesehatan.
Seorang perawat memberikan pelayanan professional berdasarkan pada ilmu
keperawatan.
Perawat atau nurse berasal dari Bahasa latin nutrix, yang artinya merawat atau
memelihara. Perawat itu merupakan seseorang yang pekerjaan atau profesinya
melaksanakan pelayanan / asuhan keperawatan pada klien atau pasien.

b. Pengelompokan Profesi Keperawatan


1) Perawat Vokasional
Merupakan seorang yang memiliki sebuah wewenang untuk melakukan praktik,
tetapi ada batasan tertentu yang berada di bawah supervise langsung dan tidak
langsung oleh perawat professional.
2) Perawat Profesional
Merupakan tenaga profesional yang mandiri , bekerja secara otonom dan
berkolaborasi dengan yang lain, telah menyelesaikan program pendidikan profesi
keperawatan, dan telah lulus uji kompetensi perawat professional.
3) Asisten kesehatan (Asisten Perawat)
Merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di
bawah jenjang Diploma III.
4. Falsafah dan Paradigma Keperawatan
a. Pengertian Falsafah Keperawatan
Dalam dunia perawat, yang dimaksud dengan falsafah keperawatan adalah dasar
pemikiran yang hendaknya dipahami dan dimiliki oleh para perawat yang digunakan
sebagai kerangka dalam berpikir, pengambilan keputusan , dan bertindak yang diberikan
pada klien atau pasien.

b. Paradigma Keperawatan
Paradigm keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar dalam melihat
memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap fenomena yang
ada dalam bidan keperawatan.
Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
2. Sikap kerja sama
Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Batam


Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I

Bent No
Kompetensi
IPK Materi Indikator Soal uk So
Dasar
Soal al
3.1 3.1.1 Mengetahui Sejarah  Siswa Uraia 1
tentang Keperawatan: diminta n s.d
Memaha definisi  Definisi mengetahui 3
mi keperawata Keperawatan tentang
keperawa n.  Sejarah definisi
tan 3.1.2 Mengetahui Perkembanagan keperawatan.
proses Keperawatan  Siswa
sejarah Dunia diminta
perkembana  Sejarah mengetahui
gan Perkembanagan proses
keperawata Keperawatan sejarah
n dunia dan di Indonesia perkembanag
di Indonesia  Trend an
3.1.3 Mengetahui Keperawatan keperawatan
trend sekarang dan dunia dan di
Keperawata masa depan Indonesia
n sekarang  Karakteristik  Siswa
dan masa Profesi diminta
depan Keperawatan mengetahui
3.1.4 Mengetahui  Perkembangan trend
karakteristi Profesionalisme Keperawatan
k profesi Keperawatan sekarang dan
keperawata  Tujuan masa depan
n. Pendidikan
3.1.5 Mengetahui Profesi
perkemban Keperawatan
gan  Jenis
profesionali Pendidikan
sme Keperawatan di
keperawata Indonesia
n
.3.1.6

Menjelaska
n jenis
pendidikan
keperawata
n di
Indonesia

Instrumen Soal Pengetahuan :


N Sko Level
Soal Kunci Jawaban
o r Kognitif
1 Jelaskan Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Pehamam
definisi Latin: nutrix yang berarti merawat atau memelihara) an ( C2 )
keperawatan adalah suatu profesi yang difokuskan pada
…? perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam
mencapai, memelihara, dan menyembuhkan
kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi
modern mengenai keperawatan didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang
memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup
yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui
seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai
asuhan pada kematian.

Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 38


tahun 2014, definisi keperawatan adalah kegiatan
pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan
sakit maupun sehat. Perawat mengembangkan
rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan
dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim
lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan
meningkatkan kualitas hidup.

Perawat bekerja dalam sebagian besar spesialisasi


dimana mereka bekerja secara independen maupun
sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai,
merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi
perawatan.
2 Uraikan Perkembangan keperawatan di Indonesia Analisis
proses dipengaruhi oleh kondisi social dan ekonomi yaitu ( C4 )
sejarah penjajahan pemerintahan colonial Belanda, Inggris
perkembanag dan Jepang serta situasi pemerintahan Indonesia
an setelah Indonesia merdeka dibedakan atas :
keperawatan 1. Masa sebelum kemerdekaan
dunia dan di Masa penjajahan belanda I. Pada masa ini
Indonesia..? perawat berasal dari penduduk pribumi yang
disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken
oppaser sebagai penjaga rumah sakit. usaha
pemerintahan Belanda dibidang kesehatan
adalah :
- Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di
Jakarta pada tahun 1799 Mendirikan rumah
sakit II Butten Hospital
- Membentuk dinas kesehatan tentara (military
gezond herds dients)
- Membentu Dinas Kesehatan Rakyat
(Burgerlijke gezandherds dienst)
Jaman penjajahan Inggris, Gubernur jendral
Rafles sangat memperhatikan rakyat
semboyan :Kesehatan adalah milik manusia.
Usaha-usahanya dibidang kesehatan :
 Pencacaran secara umum
 Membenahi cara perawatan pasien dengan
gangguan jiwa
 Memperhatikan kesehatan pada para
tawanan
Jaman penjajahan Jepang menyebabkan
perkembangan keperawatan mengalami
kemunduran yang juga merupakan zaman
kegelapan dunia keperawatan di Indonesia.
Kemunduran-kemunduran ini terlihat pada
pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang
yang tidak terdidik, Pimpinan RS diambil alih
oleh orang-orang jepang, Obat-obatan sangat
kurang. Wabah penyakit terjadi dimana-mana.

2. Jaman Kemerdekaan
Usaha-usaha dibidang kesehatan tahun 1949
mulai dibangun rumah sakit dan balai kesehatn.
Tahun 1952 mulai didirikan sekolah perawat
yaitu sekolah guru perawat dan sekolah perawat
setingkat SLTP tahun 1962 mulai didirikan
pendidikan keperawatan professional. Tahun
1962-sekarang keperawatan mulai berkembang
dengan pesat

Tahun 1962 mulai banyak berdiri akademi


keperawatan (AKPER) tahun 1985 program
studi ilmu keperawatan (PSIK) diselenggarakan
oleh fakultas kedokteran universitas Indonesia
lulusan I tahun 1988. Dampaknya ialah
meningkatkan pelayanan keperawatan,
pendekatan proses keperawatan dan
meningkatkan peran dan fungsi perawat.

Keperawatan penyakit jiwa di IndonesiaTahun


1800 pasien jiwa sudah dikumpulkan di
bangsal-bangsal dan perawatannya bersifat
penjagaan. RS jiwa didirikan pertama kali
tahun 1875 di Cilandak Bogor dnegan kapasitas
400 orang. Rumah sakit jiwa kedua di Lawang
tahun 1894 dengan kapasitas 3300 pasien.
Rumah sakit jiwa ketiga RSJ Prof. Dr. Soeroyo
di magelang tahun 1923 dengan kapasitas 1400
pasien.

Pendidikan keperawatan jiwa baru dibuka bulan


September 1940 di bogor dengan kursus. Saat
ini perawatan jiwa diselenggarakan secara
modern. Dibangsal- bangsal, pengobatan
dengan shock terapi, menggunakan obat-obat
tidur dnegan musik, olah raga dan rekreasi.
Konteks keperawatan sendiri banyak
dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam
Islam, budaya dan kepercayaan di Arab
keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang
Islam (Islamic health belief) dan nilai-nilai
profesi yang diperoleh dari pendidikan
keperawatan. Tidak seperti pandangan
keperawatan di Negara barat, keyakinan akan
spiritual Islam tercermin dalam budaya mereka.

Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi


tinggal bagaimana keperawatan dan islam
berkembang sejalan dalam harmoni percepatan
tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas
penyakit, perkembangan teknologi kesehatan
dan informatika kesehatan agar tetap
mengenang dan menteladani sejarah
perkembangan keperawatan dimulai oleh
Rufaidah binti Sa’ad.
3 Bagaimanaka Trend Keperawatan Sekarang dan Masa Depan Analisis
h trend ( C4 )
Keperawatan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
sekarang dan segala bidang termasuk bidang kesehatan,
masa peningkatan status ekonomi masyarakat,
depan…? peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak
asasi manusia, kesadaran masyarakan akan
kebutuhan kesehatan mengakibatkan
masyarakatsemakin sadar akan pentingnya hidup
sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.

Pergeseran akan fenomena tersebut, telah


mengubah sifat pelayanan keperawatan dari
pelayanan fokasional yang hanya berdasarkan
keterampilan belaka kepada pelayanan profesional
yang berpijak pada penguasaan iptek keperawatan
dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.

Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari


penekanan aspek kuratif kepada peran aspek
preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran
kuratif dan rehabilitatif.

Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi


keperawatan, yaitu profesionalismekeperawatan.
Proses ini meliputi pembenahan pelayanan
keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan
proses keperawatan, pengembangan dan penataan
pendidikan keperawatan dan juga antisipasi
organisasi profesi (PPNI).

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Batam


Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I

Kompetensi Bentu No
IPK Materi Indikator Soal
Dasar k Soal Soal
4.1. 4.1.1  Pengelompokk  Siswa Tes
an profesi diminta Prakte
Mengelo Melakuka keperawatan. melakukan k
m- n  Membuat pengelompo
pokkan pengelom laporan kkan profesi
profesi pokkan pengelompokk keperawatan
keperawa profesi an profesi
tan keperawat keperawatan
an.
4.2.1 Membuat
laporan
pengelom
pokkan
profesi
keperawat
an

Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan memahami Kemampuan memahami keperawatan tinggi 91 - 100
keperawatan Kemampuan memahami keperawatan cukup 80 - 90
Kemampuan memahami keperawatan kurang 70 - 79
b. Kemampuan mengelom-pokkan Kemampuan mengelom-pokkan profesi keperawatan
91 - 100
profesi keperawatan tinggi
Kemampuan mengelom-pokkan profesi keperawatan
80 - 90
cukup
Kemampuan mengelom-pokkan profesi keperawatan
70 - 79
kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d.  Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik (NP)


Proses dan
Persiapan Sikap Kerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6
Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Batam, Agustus 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Refio, MPd Yunita Mandasari, AMd.Keb, SKM


NIP. 19670101 199802 1 006

Anda mungkin juga menyukai