A. Kompetensi Inti
Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi, tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Dasar-dasar Keperawatan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-dasar
Keperawatan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerka mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis kebutuhan psikospiritual manusia
4.3 Melakukan identifikasi kebutuhan psikospiritual manusia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis pemenuhan kebutuhan
psiko-spiritual dengan penuh rasa ingin tahu
2. Melalui menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis asuhan keperawatan pada
masalah kebutuhan spiritual dengan penuh rasa ingin tahu
3. Melalui menggali informasi, peserta didik dapat menafsirkan peran perawat dalam
pemenuhan kebutuhan psiko-spiritual pasien/kline dengan penuh rasa ingin tahu
4. Melalui menggali informasi, peserta didik dapat mengimplementasikan pemenuhan
kebutuhan psiko-spiritual manusia dengan penuh rasa ingin tahu
5. Melalui penugasan, peserta didik dapat melalukan asuhan keperawatan pada masalah
kebutuhan spiritual dengan bertanggung jawab
E. Materi Pembelajaran
1. Pemenuhan kebutuhan psikospiritual manusia
2. Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan spiritual
3. Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan psikospiritual pasien/klien
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Uraian
waktu
Guru memberi salam dan mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk berdo’a kemudian dilanjutkan
absensi, ( Religius )
Guru menagih tugas minggu lalu mengenai pemeriksaan
10
Pendahuluan dan pencatatan hasil tindakan tanda-tanda vital
menit
Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan buku
pelajaran, dan perlengkapannya ( rasa ingin tahu )
Guru menyiapkan bahan ajar dan menyampaikan KD
dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini.
Peserta didik duduk berkelompok (satu kelompok
terdiri dari 6/7 orang)
Kegiatan Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi 110
Inti Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di menit
depan kelas dan melakukan tanya jawab dengan
kelompok lain
Penutup Guru memberikan penguatan materi yang baru saja 15
dibahas , sehingga peserta didik dapat memperoleh
kepastian / kebenaran ilmu yang dipelajarinya.
Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari minggu
yang akan datang/ mengingatkan tugas yang harus
dikerjakan menit
Guru mengajak Peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan bacaan hamdalah / pembacaan do’a penutup
2. Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Uraian
waktu
Guru memberi salam dan mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk berdo’a kemudian dilanjutkan
absensi, ( Religius )
Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan buku
Pendahuluan 10 menit
pelajaran, dan perlengkapannya ( rasa ingin tahu )
Guru menyiapkan bahan ajar dan menyampaikan KD
dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini.
2. Penilaian pengetahuan
dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik untuk membuat pertanyaan berkaitan
dengan materi yang dipelajarinya. (Penilaian Tugas / Tes tertulis / lisan )
3. Penilaian keterampilan
dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan
hasil analisis. (Penilaian Portofolio )
I. Program Remidial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran
dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain
peserta didik secara terencana mempelajari buku teks pelajaran Konsep Dasar Keperawatan
pada bagian tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan atau
pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks pelajaran. Peserta
didik diminta komitmennya untuk belajar secara disiplin dalam rangka memahami materi
pelajaran yang belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali
pada materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan.
J. Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran
sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta
didik diminta untuk mencari informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih
tinggi dari kompetensi yang diharapkan. Selain itu, peserta didik tersebut diminta
menyampaikan atau mengumpulkan hasil informasi yang ditemukan.
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya .
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 8 Batam Guru Mata Pelajaran
Lampiran
Materi Pembelajaran
Psiko-spiritual Manusia
PENGERTIAN SPIRITUAL
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta. Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek :
berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan,
menemukan arti dan tujuan hidup,
menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,
mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi.
Definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup,
kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang
berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri), interpersonal (hubungan antara
orang lain dan lingkungan) dan transpersonal (hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu
hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi). Adapun unsur-unsur
spiritualitas meliputi kesehatan spiritual, kebutuhan spiritual dan kesadaran spiritual. Dimensi
spiritual merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu kesatuan antara unsur psikologikal,
fisiologikal atau fisik, sosiologikal dan spiritual.
Kata “spiritual” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Untuk memahami pengertian
spiritual dapat dilihat dari berbagai sumber. Menurut Oxford English Dictionary, untuk
memahami makna kata spiritual dapat diketahui dari arti kata-kata berikut ini : persembahan,
dimensi supranatural, berbeda dengan dimensi fisik, perasaan atau pernyataan jiwa, kekudusan,
sesuatu yang suci, pemikiran yang intelektual dan berkualitas, adanya perkembangan pemikiran
dan perasaan, adanya perasaan humor, ada perubahan hidup, dan berhubungan dengan organisasi
keagaamaan. Sedangkan berdasarkan etimologinya, spiritual berarti sesuatu yang mendasar,
penting, dan mampu menggerakan serta memimpin cara berfikir dan bertingkah laku seseorang .
Berdasarkan konsep keperawatan, makna spiritual dapat dihubungkan dengan kata-kata : makna,
harapan, kerukunan, dan sistem kepercayaan (Dyson, Cobb, Forman, 1997). Dyson mengamati
bahwa perawat menemukan aspek spiritual tersebut dalam hubungan seseorang dengan dirinya
sendiri, orang lain, dan dengan Tuhan. Menurut Reed (1992) spiritual mencakup hubungan
intra-, inter-, dan transpersonal. Spiritual juga diartikan sebagai inti dari manusia yang memasuki
dan mempengaruhi kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran dan prilaku serta dalam
hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan (Dossey & Guzzetta, 2000)
Para ahli keperawatan menyimpulkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat
diterapkan pada seluruh manusia. Spiritual juga merupakan aspek yang menyatu dan universal
bagi semua manusia. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini mengintegrasi,
memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia.
Pada situasi tertentu, bisa terjadi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan,
seperti pandangan penyakit.
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan
tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan, dan kebutuhan untuk
memberikan dan mendapatkan maaf .
KARAKTERISTIK SPIRITUAL
Spiritualitas mempunyai suatu karakter, sehingga bisa diketahui bagaimana tingkat spiritualitas
seseorang. Karakteristik spiritual tersebut, antara lain
1. Hubungan dengan diri sendiri
Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya).
Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, harmoni atau
keselarasan diri).
2. Hubungan dengan alam
Mengetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa dan iklim.
Berkomunikasi dengan alam (bertanam, berjalan kaki), mengabadikan dan melindungi
alam.
3. Hubungan dengan orang lain
Harmonis
Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik.
Mengasuh anak, orang tua dan orang sakit.
Menyakini kehidupan dan kematian.
Tidak harmonis
Konflik dengan orang lain.
Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi.
4. hubungan dengan Ketuhanan
Agamis atau tidak agamis
Sembahyang/berdo’a/meditasi.
Perlengkapan keagamaaan.
Bersatu dengan alam.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan spiritualnya apabila mampu :
Merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di dunia/kehidupan,
Mengembangkan arti penderitaan dan menyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan,
Menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta,
Membina integritas personal dan merasa diri berharga,
Merasakan kehidupan yang terarah yang terlihat melalui harapan,
Mengembangkan hubungan antar manusia yang positif.
Dimensi Psikologi
Karena fisik, psikologi, dan spiritual merupakan aspek yang saling terkait, sangat sulit
membedakan dimensi psikologi dengan dimensi spiritual. Akan tetapi sebagai perawat harus
mengetahui perbedaan keduanya.Spilka, Spangler, dan Nelson (1983) membedakan dua
dimensi ini dengan mengatakan bahwa dimensi psikologi berhubungan dengan hubungan
antar manusia seperti : berduka, kehilangan, dan permasalahan emosional. Sedangkan dimensi
spiritual merupakan segala hal dalam diri manusia yang berhubungan dengan pencarian
makna, nilai-nilai, dan hubungan dengan Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan
Kebudayaan merupakan kumpulan cara hidup dan berfikir yang dibangun oleh sekelompok
orang dalam suatu daerah tertentu (Martsolf, 1997). Kebudayaan terdiri dari nilai,
kepercayaan, tingkah laku sekelompok masyarakat. Kebudayaan juga meliputi perilaku,
peran, dan praktek keagamaan yang diwariskan turun-temurun. Menurut Martsolf (1997) ada
tiga pandangan yang menjelaskan hubungan spiritual dengan kebudayaan, yaitu spiritual
dipengaruhi seluruhnya oleh kebudayaan, spiritual dipengaruhi pengalaman hidup yang tidak
berhubungan dengan kebudayaan, dan spiritual dapat dipengaruhi kebudayaan dan
pengalaman hidup yang tidak berhubungan dengan kebudayaan.
MANIFESTASI SPIRITUAL
Manifestasi spiritual merupakan cara kita untuk dapat memahami spiritual secara nyata.
Manifestasi spiritual dapat dilihat melalui bagaimana cara seseorang berhubungan dengan diri
sendiri, orang lain, dan dengan Yang Maha Kuasa, serta bagaimana sekelompok orang
berhubungan dengan anggota kelompok tersebut (Koenig & Pritchett, 1998).
Contoh kebutuhan spiritual individu adalah kebutuhan seseorang untuk mencari tujuan hidup,
harapan, mengekspresikan perasaan kesedihan maupun kebahagiaan, untuk bersyukur, dan untuk
terus berjuang dalam hidup. Kebutuhan spiritual menyangkut individu dengan orang lain
meliputi keinginan memaafkan dan dimaafkan serta mencintai dan dicintai. Menurut Nolan &
Crawford (1997) kebutuhan spiritual sekelompok orang meliputi keinginan kelompok tersebut
untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungannya.
Dalam kenyataannya, semua manusia memiliki dimensi spiritual, semua klien akan
mengekspresikan dan memanifestasikan kebutuhan spiritual mereka kepada perawat. Karena
kurangnya pemahaman tentang kebutuhan spiritual, seringkali perawat gagal dalam mengenali
ekspresi kebutuhan spiritual klien, sehingga perawat gagal dalam memenuhi kebutuhan
tersebut.Kesejahteraan Spiritual,merupakan suatu kondisi yang ditandai adanya penerimaan
hidup, kedamaian, keharmonisan, adanya kedekatan dengan Tuhan, diri sendiri, masyarakat, dan
lingkungan sehingga menunjukkan adanya suatu kesatuan (Greer & Moberg, 1998). Dalam
hierarki kebutuhan dasar manusia, kesejahteraan spiritual termasuk dalam tingkat kebutuhan
aktualisasi diri .
Menurut Agus (2002) inti dari pemenuhan kebutuhan spiritual untuk mencapai kecerdasan
spiritual (Spiritual Quotient) adalah proses transendensi dan realisasi. Dalam proses
transendensi (menyendiri), pencerahan-pencerahan spiritual terjadi. Seseorang dapat
menjalankan hubungan yang paling intim dengan hakikat diri terdalamnya atau dengan
Tuhannya. Dengan memusatkan diri untuk sementara waktu dari keributan dunia, seseorang
dapat mencurahkan segenap kemampuannya untuk memahami makna dari apa yang telah
terjadi dan bagaimana seharusnya kejadian itu dapat diperbaiki .
Hal serupa juga dikemukakan oleh Danah Zohar & Ian Marshall (2002). Secara umum kita
dapat meningkatkan kecerdasan spiritual dengan meningkatkan proses tersier psikologi kita,
yaitu kecenderungan untuk bertanya mengapa, untuk mencari keterkaitan antara segala
sesuatu, untuk membawa ke permukaan asumsi-asumsi mengenai makna dibalik atau di
dalam sesuatu. Kita menjadi lebih suka merenung, sedikit menjangkau di luar diri kita,
bertanggung jawab, lebih sadar diri, lebih jujur terhadap diri sendiri, dan lebih pemberani.
Lampiran Instrumen Penilaian
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Bent No
Kompetensi
IPK Materi Indikator Soal uk So
Dasar
Soal al
3.3 3.3.1 Mengetahui Kebutuhan Psiko- Siswa Uraia 1
tentang Spiritual Manusia: diminta n s.d
Menga Definisi Definisi mengetahui 2
na-lisis Spiritualitas. Spiritualitas tentang
kebutuh 3.3.2 Aspek aspek definisi
an Spiritualitas Spiritualitas.
psiko- Menjelaska Karakteristik Siswa
spiritua n Aspek Spiritual diminta
l aspek Konsep konsep menjelaskan
manusi Spiritualitas yang terkait Aspek aspek
a . dengan spiritual Spiritualitas.
3.3.3 Manifestasi .
spiritual
Menjelaska Faktor yang
n Konsep berhubungan
konsep dengan
yang terkait Spiritualitas
dengan Keterkaitan
spiritual. spritual ,
kesehatan dan
sakit
Pemenuhan
kebutuhan
spiritual
perawat
Kompetensi Bentu No
IPK Materi Indikator Soal
Dasar k Soal Soal
4.3. 4.3.1 Membuat Laporan Siswa Tes
laporan identifikasi diminta Prakte
Melakuk identifikas kebutuhan membuat k
an i psiko-spiritual laporan
identifika kebutuhan manusia. identifikasi
si psiko- kebutuhan
kebutuha spiritual psiko-
n psiko- manusia. spiritual
spiritual manusia.
manusia
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan menganalisis Kemampuan menganalisis kebutuhan psiko-spiritual
91 - 100
kebutuhan psiko-spiritual manusia tinggi
manusia Kemampuan menganalisis kebutuhan psiko-spiritual
80 - 90
manusia cukup
Kemampuan menganalisis kebutuhan psiko-spiritual
70 - 79
manusia kurang
b. Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan identifikasi kebutuhan psiko-
91 - 100
identifikasi kebutuhan psiko- spiritual manusia tinggi
spiritual manusia Kemampuan melakukan identifikasi kebutuhan psiko-
80 - 90
spiritual manusia cukup
Kemampuan melakukan identifikasi kebutuhan psiko-
70 - 79
spiritual manusia kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 8 Batam Guru Mata Pelajaran