Anda di halaman 1dari 7

REVIUW JURNAL

Peningkatan Ranah Kognitif Dan Afektif Perkembangan Afektif Siswa Terhadap


Analisis Kesulitan Kognitif Dan Masalah Peserta Didik Kelas Vi Sdn 1 Pengenjek Pembelajaran Matematika
Judul Afektif Siswa Sma Dalam Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui
Matematika Menghadapi Ujian Nasional Pendekatan Ctl Dengan Model Picture And
Student Active
Penulis Azis, Sugiman Sapii M.Shofi Fiqri , Anggun Badu Kusuma
Tahun Publikasi November 2015 April 2019 2019
Nama/Identitas Jurnal Riset Pendidikan Matematika Volume Paedagoria p-ISSN 2086-6356 || e-ISSN Prosiding Sendika: Vol 5, No 1
Jurnal 2 – Nomor 2 2614-3674 Vol. 10, No. 1
Latar Belakang karena melihat kemampuan siswa sebelum karena matematika masih dianggap sebagai Dalam tujuan pendidikan di indonesia di
Masalah menghadapi Ujian Nasional, mengana- lisis mata pelajaran sulit bagi sebagian siswa, harapkan memenuhi tiga ranah yaitu
kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi para bahkan matematika cenderung dijauhi atau kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam
siswa tersebut, menganalisis kesalahan- dihindari, meskipun jumlah jam mata tujuan pendidikan di indonesia di harapkan
kesalah- an apa yang dilakukan dalam pelajaran matematika di sekolah lebih memenuhi tiga ranah yaitu kognitif,
mengerjakan soal- soal Ujian Nasional. banyak dibandingkan mata pelajaran lain. psikomotorik, dan afektif.
Kemudian ditelaah dan diberikan sosuli Berikut beberapa permasalahan yang
terbaik untuk guru agar dapat diatasi tingkat dihadapi anak-anak dalam belajar
prestasi belajar matematika siswa menjadi matematika, misalnya anak-anak usia dini
meningkat. dalam hal pelajaran matematika,antara lain:
1) masih banyak anak- anak usia 3-12 tahun
yang kesulitan dalam mempelajari
matematika terutama dalam hal berhitung
pada operasi bilangan, yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian, 2)
masih kuatnya keinginan orangtua agar
anak-anak menguasai matematika sementara
anak-anak merasa berat dan kesulitan
sehingga terjadi proses memaksa-terpaksa
(yang sangat tidak menyenangkan kedua
belah pihak), dan 3) banyak kursus-kursus
ektra yang diikuti anak-anak. Kondisi-
kondisi diatas menyebabkan pelajaran
matematika menjadi kurang disenangi oleh
sebagian siswa. Jika dikaji lebih lanjut,
proses kegiatan pendidikan tidak harus
berpusat pada guru/tenaga pendidikan, tetapi
anak haruslebih aktif. Keaktifan anak disini
diartikan keaktifan yang timbul bukan atas
dasar paksaan, oleh karena itu materi yang
dipelajari harus menarik minat belajar siswa
dan menantang sehingga mereka dan terlibat
dalam proses pembelajaran. Keberhasilan
pembelajaran matematika dapat diukur dari
keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu
dapat dilihatdari tingkat pemahaman,
penguasaan materi serta hasil belajar siswa.
Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan
materi serta hasil belajar maka semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan
pembelajaran. Namun, dalam kenyataan
hasil belajar yang dicapai siswa masih
rendah.
Penelitian ini bertujuan mencari gambaran bertujuan untuk memberi tahu
yang sekaligus menjawab permasalahan perkembangan afektif terhadap
untuk mendeskripsikan tingkat dan letak
penelitian dengan paparan deskripsi tentang pembelajaran matematika, dimana terdapat 4
kesulitan belajar matematika siswa pada
penerapan Pendekatan CTL Dengan Model faktor yang mempengaruhi perkembangan
aspek kognitif dan kategorisasi masalah
Tujuan Dari Jurnal PASA (Picture and Student Active) dapat afektif di dalamnya yaitu emosi, sikap,
belajar matematika siswa pada aspek afektif
meningkatkan Ranah Kofnitif Dan Afektif moral dan nilai .
dalam mengha- dapi Ujian Nasional tahun
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
pelajaran 2013/2014 SMA di Kota Baubau.
Matematika.
: siswa SMA di kota Baubau berjumlah
1106 , siswa kelas XII program IPA SMA Kelas VI SDN 1 Pengenjek sebanyak 25
Populasi Dan
Negeri yang ada di Kota Baubau tahun orang siswa
Sampel
pelajaran 2013/2014

Rancangan penelitian tindakan yang


digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral, melalui siklus yang terdiri dari 4
tahap yakni Rencana tindakan, Tindakan,
Penelitian ini menggunakan penelitian observasi, dan Refleksi. Teknik
dengan metode survei. Pengumpulan data pengumpulan data yang dilakukan pada
Metode Penelitian yang digunakan adalah teknik pengukuran penelitian ini adalah metode observasi,
(tes diagnostik), kuisioner, dan wawancara. metode tes dan dokumentasi. Pada penelitian
ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian
yang bersifat menggambarkan kenyataan
atau fakta

Hasil Peneitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat Berdasarkan hasil penelitian Pendekatan Perkembangan Afektif Siswa Indikator
kesulitan belajar matematika yang dialami CTL mampu meningkatkan hasil belajar dari sikap terhadap pembeljaran matematika
oleh siswa untuk menyelesaikan soal-soal siswa pada mata pelajaran Matematika. Pada yaitu : a. Kegiatan siswa saat proses
Ujian Nasional berada pada kategori sedang; tahap prasiklus yaitu dari 25 siswa diperoleh pembelajaran matematika; b.
letak kesulitan belajar matematika siswa data bahwa terdapat 17 atau 68% anak yang Mempelajari/mengerjakan soal matematika;
pada aspek kognitif dalam menyelesaikan memperoleh nilai kurang dari KKM 75 dan c. Interaksi dengan guru matematika
soal-soal Ujian Nasional dilihat dari segi 8 atau 32% anak yang nilainya lebih dari Interaksi; d. Tindakan siswa jika ada tugas
pengetahuan faktual dengan persentase KKM dengan nilai rata-rata sebesar 67.6 matematika; e. Melakukan diskusi tentang
interval kesulitan sebesar , segi Selanjutnya siklus I dari 25 siswa diperoleh matematika
pengetahuan konseptual dengan persentase data bahwa terdapat 12 atau 48% anak yang
interval kesulitan sebesar , dan segi memperoleh nilai kurang dari KKM 75 dan
pengetahuan prosedural dengan persentase 13 atau 52% anak yang nilainya lebih dari
interval kesulitan sebesar ; dan KKM 75 dengan nilai rata-rata sebesar 76.8,
kategorisasi masalah belajar matematika dan pada siklus II 25 siswa diperoleh data
bahwa terdapat 5 siswa atau 20% yang
siswa pada kategori aspek afektif dalam
memperoleh nilai kurang dari KKM 75 dan
menghadapi Ujian Nasional tahun pelajaran
20 atau 80% anak yang nilainya lebih dari
2013/2014 SMA di Kota Baubau secara
KKM 75 dengan nilai rata-rata sebesar
umum berada pada kategori rendah.
83.2..

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- Berdasarkan hasil penelitian dan Perkembangan afektif siswa berbeda- beda
hasan, maka dapat disimpulkan hal-hal pembahasan dapat diambil bahwa tergantung dari masing-masing latar
sebagai berikut. (1) Tingkat kesulitan belajar pendekatan CTL mampu meningkatkan hasil belakang siswa dan lingkungan siswa, hal
matema- tika yang dialami oleh siswa untuk belajar siswa pada mata pelajaran ini dikarenakan perkembangan afektif siswa
menyelesai- kan soal-soal Ujian Nasional Matematika terlihat (1) pada tahap pra di pengaruhi oleh 4 faktor yang
tahun pelajaran 2012/2013 SMA di Kota siklus, Siklus I, dan Siklus II mengalami mempengaruhi yaitu emosi, sikap, moral
Baubau dalam meng- hadapi Ujian Nasional kenaikan hasil belajar. Pada tahap prasiklus dan nilai. Siswa yang perkembangan
tahun pelajaran 2013/ 2014 berada pada yaitu dari 25 siswa diperoleh data bahwa afektifnya bagus dan terus meningkat sesuai
kategori sedang. (2) Letak kesulitan belajar terdapat 17 atau 68% anak yang indikator yang di
matematika siswa pada aspek kognitif dalam memperoleh nilai kurang dari KKM 75 dan jelaskan maka akan berdampak positif
menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional 8 atau 32% anak yang nilainya lebih dari terhadap pembelajaran matematika.
tahun pelajaran 2012/2013 siswa SMA di KKM dengan nilai rata-rata sebesar 67.6 Sebaliknya, siswa yang perkembangan
Kota Baubau dalam menghadapi Ujian Selanjutnya siklus I dari 25 siswa diperoleh afektifnya kurang baik maka akan
Nasional tahun pelajaran 2013/2014 dilihat data bahwa terdapat 12 atau 48% anak yang berdampak negatif terhadap pembelajara
dari segi pengetahuan: (a) faktual, siswa memperoleh nilai kurang dari KKM 75 dan matematika, contohnya siswa tidak
tidak dapat memahami apa yang diketahui 13 atau 52% anak yang nilainya lebih dari mempunyai keinginan belajar matematika,
oleh soal, siswa tidak mampu menganalisis KKM 75 dengan nilai rata- rata sebesar tidak memperhatikan guru bahkan lebih
apa yang ditanyakan oleh soal, dengan 76.8, dan pada siklus II 25 siswa diperoleh ekstrim lagi siswa bisa tidak menghormati
persentase interval kesulitan belajar data bahwa terdapat 5 siswa atau 20% yang guru sehingga menimbulkan perlakuan yang
matematika siswa pada pengetahuan faktual memperoleh nilai kurang dari KKM 75 dan tidak baik atau tidak sopan bagi siswa
adalah ; (b) kon- septual, siswa 20 atau 80% anak yang nilainya lebih dari terhadap guru. Berdasarkan kesimpulan
tidak mampu mengingat konsep- konsep KKM 75 dengan nilai rata-rata sebesar 83.2; tersebut diharapakan para pendidik tidak
yang dibutuhkan soal untuk mnyelesai- kan (2) Berdasarkan hasil penelitian ini dapat mengkesampingkan lagi dan memperhatikan
setiap nomor soal, siswa tidak mampu disimpulkan bahwa kemampuan afektif perkembangan afektif siswa dan
memahami konsep-konsep lain yang terkait (affective responses) siswa kelas VI SDN 1 membenahinya agar terwujud tujuan
di dalam soal, dengan persentase interval Pengenjek pada Pokok materi Perhitungan pedidikan indonesia dan menghasilkan
kesulitan belajar matematika siswa pada putra-putri bangsa yang berguna bagi nusa
pengetahuan konseptual adalah ; dan bangsa.
dan (c) prosedural, siswa tidak mampu Lingkara dapat ditingkatkan dengan
mengingat cara menggunakan pengetahuan penggunaan strategi pembelajaran CTL
konseptual yang telah diketahuinya, siswa model PASA (picture and studen active)
tidak memahami pengetahuan faktual dan disertai modul hasil penelitian. Berdasarkan
pengetahuan konsep- tual, yang artinya hasil penelitian yang diperoleh, maka
siswa hanya asal menjawab, pengetahuan peneliti memberikan saran yakni (1) pihak
konseptual diketahuinya, tetapi kebanyakan sekolah, metode pembelajaran dengan
siswa yang salah menjawab tidak mampu pendekatan CTL model PASA (picture and
mengaplikasikan dengan baik, siswa ter- lalu studen active) yang telah diterapkan oleh
terburu-buru dalam menyelesaikan soal atau peneliti di kelas VI SDN 1 Pengenjek dapat
tidak ada analisis kembali dalam pengerjaan dijadikan sebagai alternative pembelajaran
soal sehingga jawaban akhir atau Matematika untuk meningkatkan hasil
penyimpulan ada- kalanya jawaban mereka belajar. Lebih dari itu, CTL dapat digunakan
salah, Dengan persen- tase interval kesulitan pada mata pelajaran yang lain dan memiliki
belajar matematika siswa pada pengetahuan masalah yang sama atau hampir sama; (2)
prosedural adalah . (3) Kategorisasi siswa, diharapkan siswa menanamkan
masalah belajar matematika siswa pada kesadaran diri bahwa menuntu ilmu
kategori aspek afektif dalam menghadapi sangatlah penting dan bermanfaat untuk
Ujian Nasional tahun pel- ajaran 2013/2014 masa depan.
SMA di Kota Baubau secara umum berada
pada kategori rendah.

tidak paparkan metode apa yang dipaparkan


Kelebihan Dan
dalam penelitian, tidak dijabarkan dimana
Kekurangan
ia memperoleh sampel dan populasi
Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka
peneliti menyarankan hal-hal sebagai
berikut. (1) Kepada para siswa yang
terkhusus siswa SMA, untuk dapat
menindak lanjuti hasil pene- litian ini
dengan belajar lebih giat lagi dalam
mendalami aspek kognitif dan aspek
afektifnya. Materi matematika yang
dianggap sulit jangan dibiarkan sulit, dalam
artian cari tahulah bagai- mana agar materi
matematika yang sulit tersebut dapat mudah
untuk dikerjakan agar hasil belajar- nya bisa
optimal. (2) Kepada para guru matema- tika
dan calon guru matematika, untuk dapat
menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan
mempertegas kembali kepada para siswanya
de- ngan memberikan pelajaran-pelajaran
tambahan. Metode lama yang digunakan
guru yang diang- gap kurang efektif agar
bisa diubah. Materi- materi yang dianggap
sulit oleh siswa, agar dapat dibantu
bagaimana cara mempermudah- nya. (3)
Kepada para pemerintah atau pejabat-
pejabat yang berwenang, perlu diupayakan
kegiatan evaluasi terhadap hasil Ujian
Nasional secara lebih insentif setiap
tahunnya agar sedikit demi sedikit kualitas
dan hasil belajar siswa selalu terpantau dan
kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa dapat teratasi. (4) Kepa- da para
akademisi khususnya bidang matematika
atau pihak lain yang ingin mensukseskan
dunia pendidikan, untuk dapat melakukan
penelitian lanjutan guna meningkatkan
kualitas pendidikan matematika di sekolah
yang terkait denga kesulitan belajar
matematika siswa agar bisa teratasi.

Anda mungkin juga menyukai