Anda di halaman 1dari 4

PROKLAMATOR DAN PERAN PARA

TOKOH SEKITAR PROKLAMASI

Banyak tokoh penting yang berperan penting dalam berbagai peristiwa di sekitar proklamasi. Beberapa tokoh penting
itu,antara lain sebagai berikut.

PERAN SANG PROKLA


. Ir. SOEKARNO
Ir.Soekarno adalah orang pertama yang mencetuskan konsep Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia. Soekarno dikenal sebagai Bapak Proklamator Republik Indonesia dan
Presiden Pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia periode 1945-1967.
BIOGRAFI Ir. SOEKARNO
 Nama Lengkap : Ir. Soekarno
 Nama Panggilan : Bung Karno
 Nama Kecil : Kusno
 Tempat&tanggal lahir : Surabaya,6 Juni 1901
 Agama : Islam
 Nama Istri : Fatmawati,Hartini,Ratna Sari Dewi,Kartini Manopo,Haryati,Yurike Sanger,dan
Heldy Djafar
 Nama Anak : Dari Fatmawati yaitu Guntur,Megawati,Rachmawati,Sukmawati,Guruh ;
dari Hartini yaitu Taufan & Bayu ; dari Ratna Sari Dewi yaitu Kartik
 Pendidikan : HIS di Surabya, Hogere Burger School (HBS), Technisce Hoogeschool (THS) di
Bandung
 Wafat : Jakarta,21 Juni 1970
 Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur
PERANAN Ir. SOEKARNO DALAM MEMPERJUANGKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA
Ir. Soekarno merupakan salah satu pahlawan yang memiliki peran yang sangat besar bagi kemerdekaan
Indonesia. Perjuangannya bersama dengan pehlawan yang lainnya tidaklah mudah sampai bisa membuat
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.Soekarno adalah bapak bangsa yang sering disebut
dengan putra Sang Fajar. Soekarno adalah anak dari Raden Sukemi Sosrodiharjo dan Ida Nyoman Rai.

Sejak muda Soekarno sudah sering bertukar pikiran dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti
Haji Oemar Said (H.O.S) Cokroaminoto, Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, dan Ahmad Hasan. Kiprah
Soekarno pun berlanjut ke bidang politik. Kemudian, sang proklamator merumuskan ajaran Marhaenisme
serta mendirikan sebuah partai yang bernama PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927. Tujuan
diberdirikannya partai ini adalah untuk menuju Indonesia merdeka.
Kompeni yang tidak senang dengan pergerakan Soekarno mengambil tindakan agar pemerintahan
Hindia-Belanda saat itu masih bisa berdiri kokoh di tanah jajahannya. Akibatnya Belanda menjebloskan
Soekarno ke penjara Sukamiskin yang berada di di Bandung pada 29 Desember 1929.
Delapan bulan mendekam di jeruji besi, ia pun baru disidangkan. Dalam pidato pembelaannya yang
berjudul “Indonesia Menggugat”, beliau menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat
Indonesia di bawah belenggu kolonialisme.
Pembelaannya itu membuat Belanda semakin marah sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.
Setelah bebas pada tahun 1931, beliau bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya,
beliau kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933. Empat tahun kemudian
ia dipindahkan ke Bengkulu.
Sampai pada akhirnya Soekarno dan pahlawan lainnya berhasil memerdekakan Indoneisia pada tanggal
17 Agustus 1945. Soekarno berperan sebagai perumus naskah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
juga pembaca teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Demikian adalah sejarah perjuangan Ir. Soekarno dalam meraih kemerdekaan Indonesia dari tangan
penjajahan kolonial Belanda.

(2). S. SUHUD
S. Suhud merupakan salah satu seorang pengibar bendera pisaka saat Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
BIOGRAFI SINGKAT S. SUHUD
 Nama Lengkap : Suhud Sastro Kusumo 
 Lahir : Pada tahun 1920
 Wafat : Pada tahun 2012

PERANAN S. SUHUD DALAM MEMPERJUANGKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK


INDONESIA
Suhud Sastro Kusumo (S. Suhud) merupakan salah seorang pengibar bendera pusaka saat
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
S. Suhud merupakan anggota Barisan Pelopor dan menjadi pendamping Latif Hendraningrat.
Soediro sebagai wakil kepala barisan pelopor saat 14 Agustus 1945 menugaskan Suhud dan beberapa
pelopor untuk menjaga keluarga Soekarno. Kemudian pada 16 Agustus 1945, S. Suhud melaporkan apabila
Soekarni dan Chaerul Saleh datang. Namun kedatangan Soekarni dan Chaerul Saleh tidak dicurigai oleh S.
Suhud.
Pada 17 Agustus 1945, Soediro memanggil para pembantunya untuk menyebarluaskan berita bahwa
akan ada acara penting di kediaman Soekarno. K. Gunadi diberikan tugas untuk menyerahkan instruksi
tertulis yang ditujukan kepada anggota pelopor. Ketika Soediro tiba di Ikada, Soediro kaget karena penuh
dengan tentara Jepang dan bersenjata.Soediro menanyakan kepada dr Muwardi, dan Muwardi mengatakan
jika proklamasi dilaksanakan di rumah Soekarno. Kemudian S. Suhud diperintahkan untuk menyiapkan tiang
bendera.
Pada saat itu telah hadir beberapa tokoh yakni walikota Soewirjo, Dr Muwardi, Mr Wilopo, Mr Abdul
Gafar Pringgodigdo, Tabrani, SK Trimurti. Acara proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan
pembacaan proklamasi oleh Soekarno disambung pidato singkat, pengerekan bendera merah putih,
sambutan Soewirjo dan sambutan Dr Muwardi. Soekarno membaca naskah proklamasi Kemudian
dilanjutkan Soekarno berpidato tanpa teks dan dilanjutkan dengan berdoa.
Trimurti awalnya ditunjuk untuk melakukan pengibaran bendera, namun Trimurti menolak, dan
mengusulkan untuk dilakukan oleh prajurit. Latief Hendradiningrat yang masih memakai seragam PETA dan
didampingi dengan S. Suhud. Suasana yang cukup tegang karena masih di bawah pengawasan Jepang
membuat pengibaran bendera di tiang bambu.
Bambu tersebut diberi tali dan ditanam beberapa langkah dari teras rumah Soekarno.

(3). SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO


Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo adalah salah seorang ekonom Indonesia yang
terkenal. Murid-muridnya banyak yang berhasil menjadi menteri pada era Suharto seperti J.B. Sumarlin, Ali
Wardhana, dan Widjojo Nitisastro
BIOGRAFI SINGKAT SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO
Nama Lengkap : Sumitro Djojohadikusumo
Tempat & Tanggal Lahir : 29 Mei 1917
Wafat : Pada 9 Maret 2001, Jakarta
Tempat Pemakaman : TPU Karet Bivak, Jakarta
Pasangan : Dora Sigar
Anak : Biantiningsih Miderawati, Mariani Ekowati, Prabowo Subianto, Hashim Sujono
Orang Tua : Margono Djojohadikoesoemo & Siti Katoemi Wirodiharjo

PERANAN SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO DALAM MEMPERJUANGKAN PROKLAMASI


KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Soemitro Djojohadikusumo adalah ahli ekonomi yang turut memperjuangkan pengakuan Internasional
terhadap kedaulatan Indonesia. Meskipun ia memiliki latar belakang pendidikan ekonomi, namun
kemampuannya dalam melakukan diplomasi sangat menngagumkan. Pada tahun 1946, Soemitro
Djojohadikusumo mendengar kabar adanya konflik bersenjata antara Belanda dan Indonesia. Mendengar kabar
tersebut, Soemitro Djojohadikusumo bertekad kembali ke Indonesia untuk membantu perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Soemitro Djojohadikusumo tiba di Indonesia pada awal tahun 1947. Setibanya di Indonesia, ia
diangkat sebagai staf Perdana Menteri Sutan Sjahrir.

Pada 14 Agustus 1947, Soemitro Djojohadikusumo ditunjuk sebagai salah satu delegasi Indonesia dalam
Sidang Dewan Keamanan PBB di Lake Success, New York. Dalam sidang tersebut, Soemitro Djojohadikusumo
hadir bersama Sutan Sjahrir, Agus Salim, Charles Tambu dan Soedjatmoko. Mereka bersama-sama
menghimpun simpati dari negara-negara Internasional untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, tim diplomat Indonesia juga mengungkapkan bahwa Indonesia bersedia menyelesaikan konflik
bersenjata antara Indonesia dan Belanda dengan cara-cara damai. Pada akhirnya, Sidang Dewan Keamanan
PBB menghasilkan sebuah resolusi untuk menyelesaikan permasalahan Indonesia dan Belanda dengan damai
melalui badan arbitrase.

Soemitro Djojohadikusumo menanggapi resolusi Dewan Keamanan PBB dengan mengajukan beberapa
usulan cemerlang. Ia mengusulkan pembentukan sebuah komisi pengawasan perdamaian yang bertugas untuk
menjamin perdamaian antara Indonesia dan Belanda terkait penyelesaian masalah kedua negara. Selain itu,
Soemitro Djojohadikusumo juga menuntut Dewan Keamanan PBB untuk memerintahkan penarikan kekuatan
militer Belanda di Indonesia. Tuntutan tersebut mendapat dukungan dari mayoritas peserta sidang seperti,
Amerika Serikat, Australia, Brazil, Kolombia, Polandia, Ukraina dan negara-negara Timur Tengah.

Anda mungkin juga menyukai