Peran Sang Proklamator
Peran Sang Proklamator
Banyak tokoh penting yang berperan penting dalam berbagai peristiwa di sekitar proklamasi. Beberapa tokoh penting
itu,antara lain sebagai berikut.
Sejak muda Soekarno sudah sering bertukar pikiran dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti
Haji Oemar Said (H.O.S) Cokroaminoto, Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, dan Ahmad Hasan. Kiprah
Soekarno pun berlanjut ke bidang politik. Kemudian, sang proklamator merumuskan ajaran Marhaenisme
serta mendirikan sebuah partai yang bernama PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927. Tujuan
diberdirikannya partai ini adalah untuk menuju Indonesia merdeka.
Kompeni yang tidak senang dengan pergerakan Soekarno mengambil tindakan agar pemerintahan
Hindia-Belanda saat itu masih bisa berdiri kokoh di tanah jajahannya. Akibatnya Belanda menjebloskan
Soekarno ke penjara Sukamiskin yang berada di di Bandung pada 29 Desember 1929.
Delapan bulan mendekam di jeruji besi, ia pun baru disidangkan. Dalam pidato pembelaannya yang
berjudul “Indonesia Menggugat”, beliau menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat
Indonesia di bawah belenggu kolonialisme.
Pembelaannya itu membuat Belanda semakin marah sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.
Setelah bebas pada tahun 1931, beliau bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya,
beliau kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933. Empat tahun kemudian
ia dipindahkan ke Bengkulu.
Sampai pada akhirnya Soekarno dan pahlawan lainnya berhasil memerdekakan Indoneisia pada tanggal
17 Agustus 1945. Soekarno berperan sebagai perumus naskah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
juga pembaca teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Demikian adalah sejarah perjuangan Ir. Soekarno dalam meraih kemerdekaan Indonesia dari tangan
penjajahan kolonial Belanda.
(2). S. SUHUD
S. Suhud merupakan salah satu seorang pengibar bendera pisaka saat Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
BIOGRAFI SINGKAT S. SUHUD
Nama Lengkap : Suhud Sastro Kusumo
Lahir : Pada tahun 1920
Wafat : Pada tahun 2012
Pada 14 Agustus 1947, Soemitro Djojohadikusumo ditunjuk sebagai salah satu delegasi Indonesia dalam
Sidang Dewan Keamanan PBB di Lake Success, New York. Dalam sidang tersebut, Soemitro Djojohadikusumo
hadir bersama Sutan Sjahrir, Agus Salim, Charles Tambu dan Soedjatmoko. Mereka bersama-sama
menghimpun simpati dari negara-negara Internasional untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, tim diplomat Indonesia juga mengungkapkan bahwa Indonesia bersedia menyelesaikan konflik
bersenjata antara Indonesia dan Belanda dengan cara-cara damai. Pada akhirnya, Sidang Dewan Keamanan
PBB menghasilkan sebuah resolusi untuk menyelesaikan permasalahan Indonesia dan Belanda dengan damai
melalui badan arbitrase.
Soemitro Djojohadikusumo menanggapi resolusi Dewan Keamanan PBB dengan mengajukan beberapa
usulan cemerlang. Ia mengusulkan pembentukan sebuah komisi pengawasan perdamaian yang bertugas untuk
menjamin perdamaian antara Indonesia dan Belanda terkait penyelesaian masalah kedua negara. Selain itu,
Soemitro Djojohadikusumo juga menuntut Dewan Keamanan PBB untuk memerintahkan penarikan kekuatan
militer Belanda di Indonesia. Tuntutan tersebut mendapat dukungan dari mayoritas peserta sidang seperti,
Amerika Serikat, Australia, Brazil, Kolombia, Polandia, Ukraina dan negara-negara Timur Tengah.