Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Bismillahirraahmaanirraahiiim,
Puji syukur kita panjatkan ke hadapan Allah Yang Maha
Kuasa atas berkenan-Nya Paket Isman selesai dikerjakan
atas kerjasama Puskesmas Berbah berkolaborasi dengan
Dokter Internship di Masa Pandemi Covid-19 periode Mei
2020 - Februari 2021. Paket Isman ini bertujuan
memberikan panduan kepada pemegang paket isman
agar mengetahui apa yang boleh, tidak boleh dan
seharusnya dikerjakan selama isolasi mandiri sehingga
tujuan akhir untuk memutus mata rantai penularan
Covid-19 bisa terwujud.
Semoga Rabb Yang Maha Penyayang segera menjauhkan
wabah Covid-19 ini dari hadapan kita.

Kepala Puskesmas Berbah

dr. Hari Pratono, M.KesM.Kes


TIM PENYUSUN

Pembina : dr. Hari Pratono, M.Ke

Koordinator : dr. Faisal Ridho Sakti

Editor : dr. Venty Nur Amalina

Penulis :dr. Joanne Switasanny Alexangela


dr. Muhammad Nanda Satya Pratama
dr. Muhammad Irfan Rizaldy
dr. Rizka Ulfatin Arifah
dr. Barbarani Satriyaninghayu
dr. Erika
dr. Lutfi Trisna Oktaningrum
Layout : dr. Izza Tanzihul Fikri
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Tim Penyusun
Materi :
Apa Itu COVID-19 (Coronavirus Disease 2019)
Gejala Covid-19
Bagaiman Cara Mendeteksi COVID?
Apa Itu Isolasi Mandiri?
Siapa Saja Yang Dianjurkan Untuk Isolasi Mandiri?
Berapa Lama Dilakukan Isolasi Mandiri?
Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Mengisolasi Diri?
Bagaimana Menjalani Rutinitas dengan Aman?
Apa yang Dilakukan jika Kondisi Tidak Membaik saat Isolasi Mandiri?
Bagaiamana Kah Tempat Yang Bisa Digunakan Untuk Isolasi Mandiri?
Tips Isolasi Mandiri Agar Tidak Membosankan
Daftar Pustaka
Lampiran
Poster Cara Cuci Tangan (Kemenkes)
Poster Cara Pakai Masker (Kemenkes)
SOP Isoman Jagalan

1.
Apa itu COVID-19
(Coronavirus Disease 2019)

Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok


melaporkan kasus pneumonia misterius yang
tidak diketahui penyebabnya.Dalam 3 hari,
pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44
pasien dan terus bertambah hingga saat ini
berjumlah ribuan kasus. Pada awalnya data
epidemiologi menunjukkan 66% pasien
berkaitan atau terpajan dengan satu pasar
seafood atau live market di Wuhan, Provinsi
Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi
coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novelCoronavirus (2019-
nCoV).

Pada tanggal 11 Februari 2020, World HealthOrganization(WHO) memberinama


virus baru tersebut Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan
nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Pada mulanya transmisi
virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia.Jumlah
kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi
pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia.Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO
mengumumkan bahwa COVID-19 menjadi pandemi di dunia. Sejak diumumkan pertama kali
ada di Indonesia, kasus COVID-19 meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu sehingga
memerlukan perhatian.
Gejala Covid-19

Berat
Ringan/tidak Sedang /
Gejala /Pneumonia Kritis
berkomplikasi Moderat
Berat

Kondisi Umum Baik Baik Awalnya baik Menurun/tidak


tetapi bisa sadarkan diri
mendadak
menurun
Demam Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat
demam/masih demam/masih demam/masih demam/masih
demam demam demam demam
Batuk Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat
batuk/masih batuk/masih batuk/masih batuk/masih
batuk batuk batuk batuk
Sesak nafas Ringan Terlihat mulai Terlihat Tidak bisa
kesusahan kesusahan bernafas
bernafas bernafas
saturasi
Nafas cepat
oksigen (SpO2) Perlu ventilator
>30x/menit
>90%
saturasi oksigen
(SpO2) < 30%
perlu ventilator
Nyeri Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak
kepala/anggot
a badan
Penurunan Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak
nafsu makan
Diare Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak
Mual/Muntah Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak Bisa Ada/Tidak
Pemeriksaan COVID-19

RT-PCR
RAPID ANTIGEN RAPID ANTIBODI
(standar baku emas)
MATERI GENETIK
DETEKSI TES KOMPONEN VIRUS ANTIBODI
VIRUS (RNA VIRUS)
SWAB SALURAN
JENIS SPESIMEN SWAB SALURAN NAFAS DARAH
NAFAS
LAMA
SEKITAR 6 JAM – 1 Hari 10-30 MENIT 10-30 MENIT
PEMERIKSAAN
TES KONFIRMASI
MENENTUKAN HASIL POSITIF DAN HASIL REAKTIF DAN
KEBUTUHAN TES
SESEORANG NEGATIF PERLU NON REAKTIF PERLU
KONFIRMASI TERINFEKSI SARS-COV2 DIKONFIRMASI RT-CPR DIKONFIRMASI RT-CPR
ATAU TIDAK
WAKTU YANG TEPAT
UNTUK HARI 1-14 SETELAH HARI 1-7 SETELAH HARI KE-7 SETELAH
PENGAMBILAN VIRUS MASUK VIRUS MASUK VIRUS MASUK
SPESIMEN
SENSITIVITAS 18,4%-
SENSITIVITAS 80% SENSITIVITAS 0-94%
SENSITIVITAS DAN 93,3%
SPESIFISITAS SPESIFISITAS 90%- SPESIFISITAS 80%-
SPESIFISITAS >97%
100% 100%
DAPAT DIKERJAKAN
MENDETEKSI MENDETEKSI OLEH SEMUA
LANGSUNG MATERI LANGSUNG LABORATORIUM
GENETIK VIRUS KOMPONEN VIRUS (SELAMA APD
TERSEDIA)
DAPAT MENDETEKSI
BAIK UNTUK DETEKSI
PADA FASE AKUT
FASE AKUT (AWAL HASIL CEPAT
(SEJAK HARI PERTAMA
PENYAKIT)
TERINFEKSI)
TIDAK
KELEBIHAN MEMBUTUHKAN
WAKTU INKUBASI
UNTUK
MENIMBULKAN HASIL
POSITIF
TIDAK MEMERLUKAN
KETERAMPILAN
PETUGAS SECARA
KHUSUS DALAM
MENGERJAKAN
PEMERIKSAAN
ISOLASI MANDIRI
Pengertian
Tindakan yang dilakukan terhadap individu atau kelompok yang terpapar virus COVID-19
untuk menjauhi anggota keluarga atau orang lain yang masih sehat dengan tujuan untuk
menghentikan penyebaran virus.
Isolasi mandiri (ISMAN) dilakukan terhadap seseorang tanpa gejala, atau seseorang yang
bergejala ringan dan tanpa penyakit penyerta lainnya seperti penyakit paru, penyakit
jantung, ginjal dan kondisi imun rendah.

Anjuran ISMAN

ISMAN SUSPEK Kontak Erat Konfirmasi tanpa


gejala
Gejala Orang dengan Infeksi Riwayat kontak Ada hasil RT-PCR
Saluran Pernapasan erat dengan pasien dinyatakan positif dan
Akut (ISPA)ringan dan terkonfirmasi tidak ada gejala
riwayat perjalanan 14 positif covid-19
hari sebelum gejala atau probable
dengan atau tanpa
ISPA dan kontak erat gejala
dengan pasien
terkonfirmasi covid-19
Riwayat Penyakit - - -

Waktu dilakukan ISMAN

Klasifikasi Tanpa Gejala Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat


Gejala
Tindak lanjut Isolasi Isolasi Mandiri di Rujuk ke RS Rujuk ke RS Rujukan
Mandiri di Rumah Darurat
Rumah
Durasi Isolasi 10 hari tanpa 10 hari sejak 10 hari sejak 1x PCR negative + 3
gejala timbul gejala + 3 timbul gejala + hari bebas gejala
hari bebas gejala 3 hari bebas
gejala
Pemantauan Lanjut isolasi mandiri
Lanjutan 7 hari
SELESAI
Berdasarkan rekomendasi WHO :
Dalam hal keterbatasan kapasitas pemeriksaan PCR atau waktu tunggu terlalu lama
Bila memungkinkan, tetap lebih baik evaluasi pemeriksaan RT-PCR
YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM
ISOLASI MANDIRI (ISMAN)
Hubungi Dinas Kesehatan di Kota/Kabupaten atau Puskesmas yang
menjadi narahubung pengawasan kondisi Anda.

Ungsikan anggota keluarga yang memiliki daya tahan tubuh rendah, seperti manula,
sedang dalam masa pengobatan penyakit kronis (penyakit
diabetes/gula, riwayat tumor/kanker), memiliki penyakit autoimun
atau kondisi pernapasan yang tidak prima.

Siapkan kamar tidur terpisah dengan anggota lainJIKA


MEMUNGKINKAN, jika tidak bisa dilakukan ISMAN di shelter/Rumah
Sakit darurat.

BAGAIMANA MENJALANI
RUTINITAS DENGAN AMAN?
Penggunaan Kamar Tidur
 Seseorang yang melakukan Isolasi Mandiri (ISMAN) harus menggunakan kamar
terpisah dengan anggota keluarga lain.
 Usahakan rumah atau kamar yang digunakan ISMANmemiliki ventilasi yang baik,
buka pintu dan jendela setiap hari agar udara segar masuk.
 Siapkan kegiatan di dalam kamar, misalnya main musik, prakarya, baca buku, binge-
watching serial TV atau film menarik, bawa pulang pekerjaan, atau angkat beban
sehingga setelah 14 hari Anda bahkan bisa lebih bugar.

Penggunaan Kamar Mandi


 Gunakan kamar mandi terpisah (bila memungkinkan).
 Apabila kamar mandi hanya satu: gunakan bergantian, seseorang yang ISMAN bisa
menggunakan di awal/akhir kemudian anggota keluarga lain yang sehat.
 Bersihkan kamar mandi termasuk toilet dengan cairan pembersih rumah tanggayang
mengandung bahan-bahan aktif ini:
Accelerated hydrogen peroxide (0.5%)
Benzalkonium chloride (0.05%) Contoh merk : Mr Muscle, SoKlin Bebek Kloset, Harpic
Fresh
Chloroxylenol (0.12%) – Dettol

Berkegiatan di Dalam Rumah


 Jangan melakukan kegiatan bersama, termasuk makandengan anggota rumah
lainnya. 
 Hindari memegang, mencium hewan peliharaan seperti kucing atau anjing–bila
punya.
 Menjaga kebersihan selama ISMAN di Rumah
 Cuci alat makan dan pakaian secara terpisah dari anggota keluarga
lainnya. Gunakan spons cuci yang berbeda. 
 Bersihkan benda yang sering disentuh seperti handphone, keyboard laptop,
pegangan pintu, remote TV dan AC, meja, kursi, dan lain-lain secara teratur, dengan
cairan pembersih.
 Cuci tangan dengan air dan sabun secara teratur, setidaknya 20 detik setiap kalinya
setelah batuk, bersin, pergi ke kamar mandi, sebelum makan, setelah melepas atau
memasang masker.
SYARAT ISOLASI MANDIRI DI
RUMAH
*mohon di
PARAMETE
centang (v)
R
bila sesuai*

Privasi/ Kamar tidur terpisah


tempat tidur

Ruang Ventilasi dan pencahayaan di kamar untuk isolasi baik


terbuka
Tersedia ruang terbuka dengan sinar matahari cukup

Tersedia papan informasi di dinding untuk meletakkan nomor


penting, edukasi dan informasi lain

Lokasi Pemukiman tidak padat

Jarak antar rumah lebih dari 2 meter

Bangunan aman dari bencana alam

Ketersediaan Terdapat tempat penampungan air


Air Bersih
Saluran ke fasilitas MCK

Tempat cuci tangan

Tempat cuci pakaian

Tempat cuci peralatan makan

Fasilitas air bersih dibersihkan dengan desinfektan minimal 1x sehari

Fasilitas Cuci Fasilitas CTPS terpisah dengan penghuni lainnya


Tangan Pakai
Sabun (CTPS) Selalu dibersihkan dan didisinfeksi

Tidak menggunakan lap yang sama (*untuk orang yang melakukan


isman dianjurkan menggunakan tisu sekali pakai)

Tersedia tempat sampah khusus infeksius (dahak, lendir, bekas


masker, sarungtangan) dan non infeksius

Tersedia Handsanitizer
Fasilitas air bersih dibersihkan dengan desinfektan minimal 1x sehari

MCK Kamar mandi terpisah

Tersedia air bersih mengalir

Peralatan kebersihan terpisah (handuk, sikat, odol, sabun, pembalut,


sisir, dll)

Tersedia tempat khusus pakaian kotor

Cuci pakaian Cuci pakaian terpisah (tidak satu mesin cuci apabila menggunakan)

Cuci tangan pakai sabun selama 20 detik sesudah mencuci pakaian

Drainase Saluran air terkoneksi keluar atau terkoneksi dengan Instalasi


Pengolahan Air Limbah (IPAL),

Kondisi septictank yang sesuai standar SNI

Sampah Tersedia tempat sampah non infeksius

Tersedia tempat sampah infeksius

Ventilasi Terdapat jendela yang cukup dan bisa dibuka dengan aliran udara
yang baik dan lancar (60 liter/detik).

Satu kamar terdapat satu ventilasi/jendela (aliran udara tunggal)

Logistik Disediakan oleh keluarga atau warga sesuai dengan kesepakatan atau
makanan dengan memanfaatkan dana pemerintah daerah yang dikelola oleh
warga setempat. Pastikan kebersihan makanan yang disajikan.

Peralatan Terdapat alat makan terpisah


makanan
Memiliki fasilitas mencuci peralatan makan secara terpisah misal
menggunakan sarung tangan

Penerangan Memiliki penerangan dan sumber listrik yang memadai (dapat


didukung dengan sumber listrik/penerangan cadangan)

Memastikan cahaya terang di area ruangan, selasar, dan toilet.

Alat Medis Disesuaikan dengan kebutuhan dan panduan dari petugas kesehatan
setempat

Penyediaan obat-obatan dan P3K, terutama bagi yang memiliki


penyakit bawaan lainnya
Akses Ada akses hiburan misalnya televisi, buku atau internet
hiburan

Fasilitas Terpisah dengan penghuni lainnya


Ibadah
Menggunakan peralatan ibadah sendiri

Keamanan Keamanan dari RT/RW setempat atau gugus tugas

Aksesibilitas Memiliki akses dirumah untuk penyandang disabilitas fisik (misalnya


menggunakan kursi roda) *apabila ada

Pendamping dalam kondisi sehat (*apabila ada) dan bukan dalam


kondisi berisiko tinggi COVID-19 (lansia, ibu hamil, dengan penyakit
bawaan)

Akses Memiliki akses untuk evakuasi terutama jika muncul gejala COVID
evakuasi
Sudah mempunyai akses untuk menghubungi bantuan apabila
diperlukan (mempunyai telepon dan nomor telepon bantuan penting,
anggota keluarga/RT RW/gugus tugas

Relasi dengan Anggota keluarga / warga sekitar mengetahui dan memahami risiko
Warga apabila seseorang terpapar COVID-19
Sekitar
Masyarakat sekitar bersedia ikut menjaga situasi yang kondusif di
lingkungan fasilitas ISMAN

Keluarga Keluarga memahami upaya pencegahan infeksi:

cara Cuci Tangan Pakai Sabun yang baik, etika batuk dan bersin, cara
membersihkan perabotan, cara melakukan disinfeksi di rumah, cara
menyiapkan makanan, cara mencuci pakaian, cara berkomunikasi
dengan orang dalam isolasi

Akomodasi Mengetahui petugas kesehatan yang memantau Anda saat isolasi


petugas mandiri di Rumah
kesehatan
KAPAN KITA MEMBUTUHKAN
BANTUAN SAAT ISOLASI MANDIRI?
 Cek kondisi kesehatan diri secara teratur setiap pagi. Bila keadaan memburuk, seperti
sesak nafas,demam tinggi, segera hubungi narahubung Dinas Kesehatan atau
Puskesmas yang sudah Anda catat, kemudian segera ke dokter atau klinik rujukan
terdekat.

 Ketika ingin ke fasilitas kesehatan, pastikan menggunakan masker dan menggunakan


transportasi seperti taksi atau kendaraan pribadi (hindari transportasi publik).

 Jika harus menggunakan transportasi publik, jaga jarak dengan supir dan penumpang
lain. Jika tidak memungkinkan, kurangi interaksi dengan penumpang lain.

!!! Langkah-langkah di atas adalah pencegahan penularan yang diharapkan melindungi


orang serumah dari penularan lebih lanjut (penularan sekunder). Semoga kita semua tetap
sehat.
TIPS AGAR ISOLASI MANDIRI TIDAK
MEMBOSANKAN

Membaca buku
Merupakan salah satu aktivitas yang
menghasilkan banyak manfaat jika anda
nyaman dengan aktivitas ini.

Menulis hingga Blogging

Jika jenuh menulis di gadget atau komputer,


anda dapat melakukan aktivitas menulis di
rumah. Anda bisa menulis puisi, cerita, diary,
atau lirik lagu. Kegiatan ini pun dapat
dituangkan dalam blogging.
Olahraga
Selagi di rumah, luangkanlah waktu anda
dengan berolahraga, tidak perlu yang berat-
berat, melakukan olahraga yang ringan saja
sudah cukup untuk menyehatkan tubuh
anda.

Menonton Serial Drama/TV

Menonton merupakan aktivitas yang


memakan waktu banyak, terlebih lagi jika
tontonan tersebut berupa film atau serial
yang memiliki banyak episode. Hal ini terasa
menyenangkan hingga membuat candu akan
cerita yang disajikan.
Bermain game
Bermain game merupakan salah satu
aktivitas yang diminati oleh orang banyak
ketika memiliki waktu luang. Akan tetapi,
alangkah baiknya jika bermain game di
rumah saja. Bermain game di rumah dapat
meningkatkan konsentrasi anda karena
minim dari gangguan.

Berbenah rumah

Selain membuat suasana rumah menjadi


enak dilihat, bebenah juga dapat membuat
tubuh anda aktif dan dapat membakar kalori
hanya dengan melakukan aktivitas
menyenangkan ini.

Memiliki Hewan Peliharaan


Tidak hanya sebagai teman bermain,
memelihara hewan juga memberikan hal
yang positif bagi anda seperti,
menumbuhkan ikatan dengan peliharaan,
bertanggung jawab, dan kejenuhan
andaakan hilang melihat tingkah lucu si
hewan peliharaan.
Berkebun
Berkebun di rumah juga merupakan
alternatif bagi anda untuk mendekatjan diri
dengan alam karena tidak bisa pergi ke
wisata alam.
Berkebun membuat rumah anda indah
dengan hiasan tanaman, serta
memperlancar sirkulasi udara di sekitar
rumah dan membuatnya jadi lebih sejuk.
Belajar memasak
Jangan biarkan dapur anda berdebu!
Walaupun sekarang banyak orang yang
sering memesan makanan lewat online,
alangkah baiknya untuk berhemat dan
meningkatkan skill memasak anda sendiri!
Memasak dapat meningkatkan kreativitas.
Online Meeting

Jika anda anak rumahan dan rindu


bersosialisasi dengan teman-teman anda,
anda dapat bertemu dengan mereka secara
online. Anda bisa menggunakan aplikasi
seperti Zoom, Google Hangout, dan aplikasi
sosial media lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes, 2020 , Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus 2019-
NCOV revisi ke-5, Kemenkes: Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Kementerian Sosial, 2019, Panduan Shelter untuk Kemanusiaan, 2019
Surat Edaran Kemenkes SE HK.02.01/MENKES/202/2020 tentang Protokol Isolasi Diri
Sendiri dalam Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19)
Sphere, 2018, Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response.
World Health Organization, 2020, Severe Acute Respiratory Infections Treatment Centre
(SARI): practical manual to set up and manage a SARI treatment centre and a SARI
screening facility in health care facilities. WHO : Geneva..
LAMPIRAN
PENULIS

EDITOR DLL

Anda mungkin juga menyukai