Anda di halaman 1dari 5

Nama : Syarifa Harsal

Kelas : XII MIPA 3


Absen : 31

LEMBAR KERJA TEKS EDITORIAL

Teks I
Bagian-Bagian Isi Teks Penjelasan
Teks ( Paragraf Ke- )
Judul Mengoptimalkan Kerja dari Rumah
Pengenalan isu Paragraf 1&2 PEMERINTAH pusat telah memutuskan tidak
akan menjadikan lockdown sebagai kebijakan
pilihan untuk menghadang penyebaran virus
korona varian anyar bernama covid-19….
Lockdown atau mengunci akses keluar-masuk
suatu wilayah memang tak bisa diterapkan secara
serampangan. Harus ada pertimbangan matang,
sangat matang, dari semua aspek, seperti aspek
sosial, ekonomi, hingga keamanan…
Argumen-argumen Paragraf 5-9 Resep tiga serangkai itu semestinya ampuh
menahan penyebaran korona. Namun, ia akan
mandul jika tidak disertai kebijakan-kebijakan
lain yang mendukung. Ia pun akan sia-sia jika
tidak dipatuhi dan dijalankan semua kalangan.
Harus kita katakan, belum semua dari tiga
kebijakan itu terimplementasi secara baik…
Mereka tetap berimpitan di transportasi publik
yang tentu saja memperparah potensi penyebaran
virus korona.
Namun, kita tak boleh menyalahkan mereka. Para
pekerja itu tidak bekerja di rumah karena
terpaksa. Mereka tak bekerja di rumah karena
perusahaan masih mengharuskan ke kantor…
Kalau disuruh memilih, kita amat yakin para
pekerja akan lebih suka bekerja di rumah…
Simpulan Paragraf 11 Kita berharap hal itu tidak akan terjadi. Namun,
kita juga harus berusaha bersama-sama agar
ekspansi virus korona tidak semakin menjadi di
negeri ini. Salah satunya dengan mengefektikan
program bekerja dari rumah untuk meminimalkan
mobilitas demi menahan laju penyebaran virus
menular itu.
NO Kalimat Fakta
1. PEMERINTAH pusat telah memutuskan tidak akan menjadikan lockdown sebagai
kebijakan pilihan untuk menghadang penyebaran virus korona varian anyar
bernama covid-19.
2. Pemerintah, seperti yang ditegaskan Presiden Joko Widodo dua hari lalu, lebih
memilih kebijakan-kebijakan yang terukur untuk menahan laju ekspansi virus
korona. Dalam situasi seperti sekarang, di saat untuk sementara lockdown tak akan
diberlakukan, mencegah penyebaran covid-19 dengan mengurangi mobilitas orang
pun dikedepankan. Cara lainnya ialah menjaga jarak dan mengurangi kerumunan
atau social distancing.
3. Pada konteks itulah, baik pemerintah pusat maupun daerah menggencarkan
kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah.
Ketiganya diharapkan andal dalam menghambat penularan virus korona dari orang
yang terpapar ke orang yang sehat.
4. Juru bicara pemerintah terkait dengan penanganan virus korona, Achmad Yurianto,
kemarin mengatakan jumlah penderita covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Kabar buruknya lagi, dia juga memprediksi jumlah itu akan terus membengkak.
5. Lockdown atau mengunci akses keluar-masuk suatu wilayah memang tak bisa
diterapkan secara serampangan. Harus ada pertimbangan matang, sangat matang,
dari semua aspek, seperti aspek sosial, ekonomi, hingga keamanan. Mesti ada
perhitungan cermat, sangat cermat, karena dampak negatifnya luar biasa besar bagi
negara dan terutama buat kehidupan sehari-hari rakyat.

NO Kalimat
Opini
1. Paragraf 5 Resep tiga serangkai itu semestinya ampuh menahan penyebaran
korona. Namun, ia akan mandul jika tidak disertai kebijakan-
kebijakan lain yang mendukung. Ia pun akan sia-sia jika tidak
dipatuhi dan dijalankan semua kalangan.
2. Paragraph 6 Harus kita katakan, belum semua dari tiga kebijakan itu
terimplementasi secara baik. Yang paling menjadi persoalan ialah
kebijakan bekerja dari rumah karena realitasnya masih sangat
banyak pekerja yang terpaksa tetap bekerja di kantor atau di luar
rumah.
3. Paragraf 11 Kita berharap hal itu tidak akan terjadi. Namun, kita juga harus
berusaha bersama-sama agar ekspansi virus korona tidak semakin
menjadi di negeri ini. Salah satunya dengan mengefektikan program
bekerja dari rumah untuk meminimalkan mobilitas demi menahan
laju penyebaran virus menular itu
4. Paragraf 8 Namun, kita tak boleh menyalahkan mereka. Para pekerja itu tidak
bekerja di rumah karena terpaksa. Mereka tak bekerja di rumah
karena perusahaan masih mengharuskan ke kantor…
5. Paragraf 9 Kalau disuruh memilih, kita amat yakin para pekerja akan lebih suka
bekerja di rumah.
6. Paragraf 9 Dalam situasi darurat seperti saat ini, negara butuh kepedulian dan
pengorbanan seluruh anak bangsa. Mengizinkan karyawan bekerja
dari rumah tanpa menghilangkan hak-hak mereka ialah wujud
kepedulian dan pengorbanan yang sangat mulia.

Teks 2
Bagian-Bagian Isi Teks Penjelasan
Teks ( Paragraf Ke- )
Judul Cerdas Ambil Keputusan
Pengenalan isu Paragraf 1&2 TIDAK ada kebijakan penutupan wilayah alias
lockdown. Itu keputusan terbaru yang dilontarkan
Presiden Joko Widodo, kemarin, terkait dengan
langkah penanganan wabah covid-19. Penegasan
tersebut untuk menepis menguatnya desakan dari
sejumlah pihak agar pemerintah menerapkan
lockdown seperti yang berlaku di beberapa
negara.
Lockdown, atau dalam Undang-Undang No 6
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
disebut karantina wilayah, memang tidak bisa
dilakukan begitu saja. Banyak syarat yang harus
terpenuhi, termasuk dukungan sumber daya dan
petimbangan ekonomi sosial. Penetapannya pun
hanya bisa dilakukan menteri.
Argumen-argumen Paragraf 5-9 Maksud kebijakan tersebut sebetulnya baik.
Transportasi umum dianggap sebagai salah satu
medium yang memudahkan penularan virus…
Sebaiknya otoritas fokus pada mencegah sumber
kerumuman, keramaian, dan pertemuan orang
dalam jarak dekat. Buat situasi yang membuat
warga merasa tidak perlu bepergian bila tidak
mendesak. Langkah menutup tempat-tempat
wisata sudah tepat dilakukan. Kemudian,
meliburkan sekolah-sekolah.
Selanjutnya, menginstruksikan perusahaan-
perusahaan agar menerapkan sistem bekerja dari
rumah bagi sebanyak mungkin karyawan…
Sumber pertemuan jarak dekat lainnya ialah
restoran dan warung-warung makan. Tidak
masalah mereka tetap buka, tapi perbesar jarak
sosial di lokasi itu. Caranya dengan larangan
makan di tempat.
Pasar dan toko-toko ritel pun tidak bisa ditutup
karena menyangkut kebutuhan pokok masyarakat.
Namun, lebih baik bila dilengkapi skrining suhu
badan dan pendataan identitas setiap pengunjung.

Simpulan Paragraf 13 Setidaknya dalam dua pekan ke depan


kedisiplinan jaga jarak sosial mesti ditegakkan.
Dengan begitu, penyebaran wabah covid-19 yang
lebih luas bisa dicegah sekaligus menghindari
dampak ekonomi sosial yang lebih besar. Mari
bersatu melawan korona dengan keputusan cerdas

NO Kalimat Fakta
1. TIDAK ada kebijakan penutupan wilayah alias lockdown. Itu keputusan terbaru
yang dilontarkan Presiden Joko Widodo, kemarin, terkait dengan langkah
penanganan wabah covid-19. Penegasan tersebut untuk menepis menguatnya
desakan dari sejumlah pihak agar pemerintah menerapkan lockdown seperti yang
berlaku di beberapa negara
2. Lockdown, atau dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan disebut karantina wilayah, memang tidak bisa dilakukan begitu saja.
Banyak syarat yang harus terpenuhi, termasuk dukungan sumber daya dan
petimbangan ekonomi sosial. Penetapannya pun hanya bisa dilakukan menteri.
3. Presiden juga meminta pemerintah daerah mengoordinasikan kebijakan penanganan
dengan kementerian terkait dan Satgas Covid-19.
4. Protokol jaga jarak sosial sangat krusial untuk dipatuhi. Keberhasilan meredam
penyebaran wabah covid-19 memerlukan partisipasi dari masyarakat. Tiap individu
memikul tanggung jawab yang sama.
5. Pemprov DKI kemudian berupaya mengurangi peluang penularan itu dengan
membatasi pemakaian transportasi umum. Langkah yang kemudian menjadi
bumerang. Apalagi tanpa waktu sosialisasi yang cukup.

NO Kalimat
Opini
1. Paragraf 3 Dengan keputusan tidak ada lockdown, kita percaya pemerintah
sudah memperhitungkan dengan baik sesuai kondisi saat ini.
2. Paragraf 6 Sebaiknya otoritas fokus pada mencegah sumber kerumuman,
keramaian, dan pertemuan orang dalam jarak dekat. Buat situasi
yang membuat warga merasa tidak perlu bepergian bila tidak
mendesak. Langkah menutup tempat-tempat wisata sudah tepat
dilakukan. Kemudian, meliburkan sekolah-sekolah.
3. Paragraf 7 Selanjutnya, menginstruksikan perusahaan-perusahaan agar
menerapkan sistem bekerja dari rumah bagi sebanyak mungkin
karyawan. Ini tidak bisa sekadar imbauan. Otoritas daerah ataupun
pusat harus memastikan pola kerja tersebut dijalankan seluruh
perusahaan.
4. Paragraf 8 Sumber pertemuan jarak dekat lainnya ialah restoran dan warung-
warung makan. Tidak masalah mereka tetap buka, tapi perbesar
jarak sosial di lokasi itu. Caranya dengan larangan makan di tempat
5. Paragraf 9 Pasar dan toko-toko ritel pun tidak bisa ditutup karena menyangkut
kebutuhan pokok masyarakat. Namun, lebih baik bila dilengkapi
skrining suhu badan dan pendataan identitas setiap pengunjung.
6. Paragraf 10 Pemerintah pusat masih bisa pula memperketat masuknya orang dari
luar negeri. Pasalnya, di awal-awal, mayoritas kasus terinfeksi virus
korona merupakan orang yang baru bepergian dari luar negeri.

Perbedaan penyajian kedua tesk tersebut adalah


Unsur-unsur Teks 1 Teks2
penyajiannya Berisi bagian pendahuluan Berisi pembahasan yang
yang ditandai dengan merupakan tanggapan
pengenalan isu atau redaksi terhadap isu atau
permasalahan yang akan permasalahan yang dibahas
dibahas
kebahasaannya Menggunakan konjungsi Banyak menggunakan
antarkalimat Adverbia Frekuentatif
Isu aktualnya mengefektikan program Keputusan pemerintah untuk
bekerja dari rumah untuk tidak melakukan kebijakan
meminimalkan mobilitas penutupan wilayah alias
demi menahan laju lockdown.
penyebaran virus menular
itu.
Pihak yang terlibat Pemerintah Pusat, Presiden, Pemprof DKI Jakarta,
masyarakat, dan Pemerintah Menteri, Presiden, dan
Daerah Warga Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai