Anda di halaman 1dari 4

Pendekatan Kejang Pada Anak

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat kejang:


1. Airway: bebaskan jalan napas, posisi, suction
 Kalau anaknya kejang longgarkan pakaian di daerah leher, posisikan miring, dan
kalau banyak lendir di-suction
2. Breathing: berikan oksigen
 Kalau anak sudah tidak kejang, oksigen yang diberikan segera lepas jika kondisi
breathing aman
 Saat kejang diberikan terapi oksigen, boleh nasal kanul 2 lpm, kecuali memang dari
awal sudah indikasi intubasi misalnya kesadaran turun sampai GCS di bawah 8,
lakukan intubasi dari awal
 Pada pasien dengan kejang > 15 menit masih kejang, siap-siap intubasi
3. Circulation: monitor nadi, tekanan darah, EKG, akses vena

Algoritma Tatalaksana Kejang


Uraian algoritma:

1. Kondisi pemberian obat diazepam rektal bisa prehospital atau hospital. Kalau prehospital
biasanya pada anak yang riwayat kejang, ibunya sedia di rumah, jadi tanya ibunya sudah
dikasih belum di rumah
2. Pemberian diazepam per rektal maksimal 2 kali dengan jarak 5 menit
3. Jika masih kejang, berikan diazepam IV dosis 0,2-0,5 mg/kg (max 10 mg) atau
4. jika akses IV belum terpasang bisa diberikan midazolam buccal atau IM
5. Kalau berhenti kejangnya dengan diazepam, maintenance-nya dengan fenitoin atau
fenobarbital tapi diberikan IV LD 10 mg/kg dulu baru dosis lanjut MD 5 mg/kg dibagi 2 dosis
setelah 12 jam loading dose
6. Kalau ditunggu 5-10 menit kejang belum berhenti, masuk fenitoin atau fenobarbital
Misalnya pilihan yang tersedia adalah fenitoin, maka berikan fenitoin IV LD (loading dose)
20 mg/kg
7. Bila dalam 10 menit masih kejang juga, tambah dosis fenitoin menjadi 10 mg/kg (berarti
total sudah 30 mg/kg) dengan dosis total maksimal 1000 mg
8. Kalau yang tersedia fenobarbital, langkah 6 dan 7 sama dengan fenitoin
9. Kalau fenitoin sudah dosis maksimal atau sudah dosis 30 mg/kg masih kejang juga, berikan
fenobarbital IV LD 20 mg/kg dan bisa dinaikkan sampai 30 mg/kg. Begitu juga sebaliknya,
kalau yang diberikan pertama tadi fenobarbital dan sudah dosis maksimal atau sudah dosis
30 mg/kg masih kejang juga, berikan fenitoin IV LD 20 mg/kg
10. Jika kejang sudah berhenti, bisa diberikan fenitoin atau fenobarbital IV maintenance dose
(MD) 5 mg/kg dibagi 2 dosis setelah 12 jam loading dose. Jika yang terakhir diberikan LD
adalah fenitoin, maka MD dengan fenitoin. Kalau LD terakhir fenobarbital, maka MD
dengan fenobarbital.
11. Jika masih kejang juga berarti sudah masuk kategori refrakter sehingga diberikan IV drip
kontinus midazolam/propofol/pentobarbital. Jika diberikan propofol atau pentobarbital
harus diintubasi dan masuk ICU. Kecuali memang dari awal sudah indikasi intubasi misalnya
kesadaran turun sampai GCS di bawah 8, lakukan intubasi dari awal. Pada pasien dengan
kejang > 15 menit masih kejang, siap-siap intubasi.
12. Kalau loading dose terakhir midazolam, langsung maintenance dose dengan fenobarbital
atau fenitoin

Mencari dan Mengobati Penyebab

- Periksa darah rutin, kadar gula darah, elektrolit


- Pemeriksaan CT Scan
- Analisa LCS
- Pemeriksaan EEG

Sumber:
1. Deliana, Melda. Tata Laksana Kejang Demam Anak. 2002. Sari Pediatri. 4(2): 59-62
2. Kania, Nia. Kejang Pada Anak. 2007. AMC Hospital Bandung: 1-6
3. Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael s. Kosensus Penatalaksanaan Kejang Demam.
2006. Neurologi IDAI.

Anda mungkin juga menyukai