Anda di halaman 1dari 2

Tatalaksana Status Epileptikus

Jadi ada yang di mulai dari 0-10 menit. Begitu kejang pertama kali di prehospital/dirumah. Yang
di lakukan pertama kali adalah pemberian diazepam yang rektal dimana dosisnya tergantung
dengan BB. Apakah kurang dari 12 kg atau lebih dari 12 kg. Bila di bawah 12 kg beri 5 mg per
rektal tetapi kalau lebih dari sama dengan 12 kg beri 10 mg per rektal. Maksimal diberikan 2x
dengan jarak 5 menit antara pemberian. Misalkan pasien kurang dari 12 kg lalu pada saat kejang
pertama kali berikan diazepam dengan dosis 5 mg per rektal setelah pemberian berhenti
kejangnya lalu 5 menit kemudian di berikan dosis kedua.
Setelah 2x pemberian masih belum berhenti di bawa ke rumah sakit, tetapi bila sudah berhenti
yang namanya kejang pertama kali indikasi rawat karena kita mau tau penyebabnya apa. Apakah
kejang demam atau epilepsy. Ketika di rumah sakit kejangnya belum berhenti dapat diberikan
Diazepam secara IV dengan dosis 0,2 – 0,5 mg/kg atau midazolame 0,2 mg/kg IM/buccal. Untuk
pemberian diazepam diberikan dengan kecepatan 2 mg/menit atau bolus lambat. Karena bila di
berikan secara cepat akan beresiko depresi nafas dan bisa tidak sadarkan diri. Dan untuk
midazolame maksimal 10 mg.
Ketika selama 5-10 menit kejangnya masih belum berhenti dengan pemberian diazepam IV atau
midazolame IM dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg IV atau fenobarbital 20 mg/kg IV. Cara
pemberiannya untuk fenitoin diencerkan dalam 50 ml Nacl selama 20 menit sedangkan kalau
fenobarbital diberikan 10-20 mg/menit. Ketika di berikan fenitoin atau fenobarbitol berhasil lalu
lanjut ke rumatannya. Kalau dengan dosis fenitoin berhasil maka rumatannya pakai fenitoin tapi
kalau dengan dosis fenobarbital berhasil maka rumatannya pakai yang fenobarbital. Dengan
dosis fenitol 5-10 mg/kg dan fenobarbital 3-5 mg/kg dengan dua duanya di bagi 2 dosis.
Ketika diberikan loading fenitoin dan fenobarbital gagal di berikan loading yang satu laginya
yaitu bila pemberian fenitoin gagal jangan lanjut ke rumatan tapi kasih lagi yang fenobarbital
begitu pun juga bila pemberian fenobarbital gagal jangan lanjut ke rumatan tetapi beri fenitoin.
Bila loading keduanya itu berhasil maka rumatannya pakai dua duanya.
Bila di loading 2x gagal berarti di sebut dengan status epilepticus yang refrakter artinya pasien
harus masuk ke ICU. Di berikan obat obatan yang kuat lg seperti midazolam, propofol atau
pentobarbital. Bila pemberian obat tersebut pasien harus di intubasi karena resikonya pasien akan
terjadi penurunan kesadaran sampai depresi nafas.

Anda mungkin juga menyukai