DISUSUN OLEH :
NIM : P07520120064
T.A. 2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Diabetes Melitus Tipe 2 terdiri dari serangkaian disfungsi yang ditandai dengan
hiperglikemia dan akibat kombinasi resistensi terhadap aksi insulin, sekresi insulin yang tidak
adekuat, dan sekresi glukagon yang berlebihan atau tidak tepat. Diabetes Melitus Tipe 2
adalah penyakit kronis metabolik berupa kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin
yang progresif dilatarbelakangi resistensi insulin.
B. ETIOLOGI
Menurut Smeltzer 2015 Diabetes Melitus dapat diklasifikasikan kedalam 2 kategori klinis yaitu:
1. Diabetes Melitus tergantung insulin (DM TIPE 1)
a. Genetik : Umunya penderita diabetes tidak mewarisi diabetes type 1 namun mewarisi sebuah predisposisis
atau sebuah kecendurungan genetik kearah terjadinya diabetes type 1. Kecendurungan genetik ini
ditentukan pada individu yang memiliki type antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA
ialah kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen tranplantasi & proses imunnya. (Smeltzer 2015
dan bare,2015)
b. Imunologi : Pada diabetes type 1 terdapat fakta adanya sebuah respon autoimum. Ini adalah respon
abdomal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh secara bereaksi terhadap jaringan tersebut
yang dianggapnya sebagai jaringan asing. (Smeltzer 2015 dan bare,2015)
c. Lingkungan : Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi
selbeta. (Smeltzer 2015 dan bare,2015)
• Obesitas
• Riwayat keluarga
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan resistensi insulin
Nyeri Akut berhubungan dengan Agen cedera fisik
Infeksi b.d peningkatan Leukosit
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan imobilitas
C. INTERVENSI
7
NO DIAG TUJUAN INTERVENSI
NO
SA
1 Ketidaksta Setelah Manajemen hiperglikemia
bilan dilaku Observasi :
gula kan
- Identifikasi kemungkinan penyebab
darah tindak
hiperglikemia
berhub an
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
ungan kepera
denga watan Terapeutik :
n selama
resiste 1x 24 - Berikan asupan cairan oral Edukasi :
nsi jam
- Ajurkan kepatuhan terhadap diet
insulin maka
ketida Kolaborasi :
kstabil
an - Kolaborasi pemberian insulin 6 Iu
gula
darah
memb
aik
KH :
• Kestabilan kadar
glukosa darah
membaik
• Status nutrisi
membaik
• Tingkat pengetahuan
meningkat
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhub tindakan Keperawatan 1
Observasi :
ungan x24 jam diharapkan nyeri
dengan menurun KH : Identifikasi identifikasi lokasi, karakteristik,
Agen • Tingkat nyeri durasi, frekuensi, kualitas,intensitas nyeri
cedera menurun Identifikasi skala nyeri
fisik • Penyembuhan luka Terapeutik :
membaik
• Tingkat cidera Berikan teknik non farmakologis untuk
menurun mengurangi rasa nyeri
Edukasi:
Kolaborasi
8
-Kolaborasi pemberian analgetik
Edukasi:
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
D. IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perawat
maupun tenaga medis lain untuk membantu pasien dalam proses penyembuhan dan perawatan
serta masalah kesehatan yang dihadapi pasien sebelumnya disusun dalam rencana
keperawatan (Nursallam, 2011).
E. EVALUASI
Menurut Nursallam, 2011, evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Evaluasi Formatif. Evaluasi ini disebut juga evaluasi berjalan dimana evaluasi dilakukan
9
sampai dengan tujuan tercapai.
b. Evaluasi Somatif, merupakan evaluasi akhir dimana dalam metode evaluasi ini
menggunakan SOAP.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, R. dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Endokrin. Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS.
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan.
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.
10