Anda di halaman 1dari 25

PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENGANTISIPASI

KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI


(Studi Kasus di PT. Taspen (Persero) Padang)

Oleh:

SA’ID ALKHUDRI

1916040068

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2022 M/ 1443 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................
D. Manfaat .....................................................................................................

BAB II. KAJIAN TEORI ...................................................................................


A. Teori (Variabel).........................................................................................
1. Pengendalian Internal....................................................................
2. Kecurangan Akuntansi ..................................................................
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ..................................................................
C. Pengembangan Hipotesis dan Rerangka Konseptual ................................

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................

A. Desain Penelitian.......................................................................................
B. Operasionalisasi Varriabel ........................................................................
C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data....................................................
D. Teknik Pengambilan Sampel.....................................................................
E. Analisis Data .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya manusia perusahaan perlu dikelola secara profesional untuk
mencapai keseimbangan antara kebutuhan karyawan dan kebutuhan serta
kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan merupakan kunci utama
sebuah perusahaan atau organisasi (instansi), sehingga dapat berkembang
secara efisien dan wajar.
Menurut Griffin dalam Arifiyani dan Sukirno (2012 : 6) semakin
pentingnya sumber daya manusia berakar dari meningkatnya kerumitan
hukum, kesadaran bahwa sumber daya manusia merupakan alat berharga bagi
peningkatan produktivitas dan kesadaran mengenai biaya yang berkaitan
dengan manajemen sumber daya manusia yang lemah.
Lemahnya sumber daya manusia dan sistem pengawasannya
menimbulkan banyak masalah khususnya dalam hal keuangan dan
penyelewengannya. Pada dasarnya ada dua tipe kecurangan yang terjadi di
suatu instansi ataupun perusahaan, yaitu eksternal dan internal. Kecurangan
eksternal yaitu kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap
perusahaan dan kecurangan internal adalah tindakan tidak legal dari
karyawan, manajer dan eksekutif terhadap perusahaan (Udayani dalam
Widjaja, 2013).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan individu untuk
menerapkan kecurangan akuntansi adalah sistem pengendalian internal yang
lemah. Terjadinya kecurangan akuntansi dapat dikatakan sebagai korupsi
dalam definisi dan terminologi, yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain pengungkapan fakta yang menyesatkan, pelanggaran aturan, atau
penyalahgunaan kepercayaan. Tanda-tanda kecenderungan kecurangan
akuntansi dapat dilihat dalam bentuk kebijakan dan tindakan yang disengaja
untuk melakukan kecurangan atau manipulasi yang merugikan orang lain.
Salah satu BUMN yang memiliki kerentanan terhadap penyelewengan
dalam pelaporan keuangan adalah PT. TASPEN (Persero) Cabang Padang
yang bertugas dalam hal pengklaiman uang pembayaran asuransi kematian
dan asuransi hari tua. Instansi ini, dalam menjalankan kegiatan usahanya
menghadapi tingkat resiko yang dapat dikatakan cukup tinggi.Pengendalian
internal suatu perusahaan diciptakan untuk membantu manajemen
melaksanakan fungsinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian
internal bertujuan untuk melindungi harta perusahaan,memperolehlaporan
keuangan yang dapat diandalkan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi
operasi perusahaan, dan mendorong kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku (Safriyana dalam Hery, 2013 : 87). Pengendalian internal
berperan penting dalam organisasi untuk meminimalkan terjadinya
kecurangan. Pengendalian internal yang efektif akan menutupi peluang
kecurangan dalam akuntansi. Instansi berusaha untuk membangun,
menerapkan dan memantau struktur pengendalian internal yang baik untuk
mencapai efektivitas perusahaan. Pengendalian internal yang baik akan
memastikan keakuratan data akuntansi yang diperoleh, sehingga data tersebut
dapat dipercaya.

Terdapat lima komponen dasar dalam pengendalian internal berdasarkan


Committee of Sponsoring Organization of the Tread way Commision (COSO)
dalam (Hery, 2013 : 90-101) yaitu dapat dilihat dari (1) Lingkungan
pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang
mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas
secara keseluruhan mengenai pengendalian internal, (2) Penilaian resiko yang
terdiri atas rotasi pekerjaan, prosedur yang jelas, dan pertanggungjawaban atas
transaksi yang terjadi, (3) Informasi dan komunikasi akuntansi agar transaksi
yang dicatat, diproses, dan dilaporkan telah memenuhi tujuan audit umum atas
transaksi, (4) Aktivitas pengendalian melalui pemisahan tugas, otorisasi
transaksi, dokumen memadai, pengendalian fisik, dan verifikasi internal, (5)
Pemantauan oleh pemeriksa internal mengenai validitas dan verifikasi atas
pengelolaan keauangan, dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka yang menjadi


rumusan masalah adalah :
1. Apakah lingkungan pengendalian berperan dalam mengantisipasi
kecurangan akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang ?
2. Apakah penilaian risiko berperan dalam mengantisipasi kecurangan
akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang ?
3. Apakah aktivitas pengendalian berperan dalam mengantisipasi
kecurangan akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang ?
4. Apakah informasi dan komunikasi berperan dalam mengantisipasi
kecurangan akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang ?
5. Apakah pemantauan berperan dalam mengantisipasi kecurangan
akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang ?
6. Apakah komponen pengendalian internal secara bersama-sama
berperan dalam mengantisipasi kecurangan akuntansi pada PT. Taspen
(Persero) Padang ?
C. Tujuan

Tujuan dari rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk


mengetahui :
1. Peran lingkungan pengendalian dalam mengantisipasi kecurangan
akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang.
2. Peran penilaian risiko dalam mengantisipasi kecurangan akuntansi
pada PT. Taspen (Persero) Padang.
3. Peran aktivitas pengendalian dalam mengantisipasi kecurangan
akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang.
4. Peran informasi dan komunikasi dalam mengantisipasi kecurangan
akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang.
5. Peran pemantauan dalam mengantisipasi kecurangan akuntansi pada
PT. Taspen (Persero) Padang.
6. Peran komponen pengendalian internal secara bersama-sama dalam
mengantisipasi kecurangan akuntansi pada PT. Taspen (Persero)
Padang.

D. Manfaat

1. Secara Teoritis

Agar mahasiswa dapat menerapkan atau mengembangkan teori dan


konsep yang nantinya diharapkan dapat dipergunakan dalam
penelitian- penelitian berikutnya.
2. Secara Praktis

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan


referensi bagi perusahaan untuk evaluasi ke depannya.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Teori
Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2013) definisi pengendalian internal meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
perusahaan.
Sedangkan Committee of Sponsoring Organization of the Tread way
Commision (COSO) (2013) mendefinisikan pengendalian internal sebagai
proses, dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personel
perusahaan, yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang dapat dipercaya
untuk mencapai tujuan perusahaan, yang digolongkan menjadi dapat
dipercayainya pelaporan keuangan, kepatuhan dengan hukum dan aturan yang
berlaku, efisiensi dan efektivitas operasi.
Menurut Hery (2013 : 90-101) mengatakan bahwa terdapat lima
komponen dalam pengendalian secara internal berdasarkan Committee of
Sponsoring Organization (COSO), yaitu :
1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment).
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam
suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi
tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan,
kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen
puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan
mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas
tersebut.
2) Penetapan Resiko (Risk Assessment)
Penetapan resiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan
dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang umum di Indonesia. Meliputi ; (1) Rotasi Pekerjaan
dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rutinitas yang diterapkan, (2)
Prosedur yang Jelas mengenai penggunaan formulir-formulir atau
dokumen-dokemen pengelolaan keuangan perusahaan, dan (3)
Pertanggungjawaban Transaksi, dimana setiap terjadinya transaksi di
pertanggungjawabkan kepada bagian keuangan pusat.
3) Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat
untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh
manajemen dilaksanakan. Kebijakan tersebut terdiri dari ; (1)
Pemisahan Tugas, (2) Otorisasi yang Tepat atas Transaksi, (3)
Dokumen dan Catatan yang Memadai, (4) Pengendalian Fisik atas
Aktiva dan Catatan hal ini sangat terkait dengan pengamanan
terhadap aktiva, (5) Verifikasi Internal atau Pemeriksaan Independen.
4) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Akuntansi Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada
semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang
bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain,
baik yang berada di dalam maupun diluar organisasi. Tujuan dari
sistem ini adalah agar transaksi yang dicatat, diproses, dan dilaporkan
telah memenuhi keenam tujuan audit umum atas transaksi, yaitu :
transaksi yang dicatat memang ada, transaksi yang ada sudah dicatat,
transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar, transaksi
yang dicatat di posting dan diikhtisarkan dengan benar, transaksi
diklasifikasi dengan benar, dan transaksi dicatat pada tanggal yang
benar.
5) Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian
internal sepanjang waktu oleh manajemen untuk menentukan bahwa
pengendalian telah berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan
dimodifikasi sesuai dengan perkembangan kondisi yang ada dalam
perusahaan. Pemantauan meliputi pemeriksaan internal melakukan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan, secara rutin dilakukan pemeriksaan atas pengelolaan
keuangan dan dicocokkan dengan catatan yang ada oleh bagian
Pemeriksaan Internal, dan rekonsiliasi catatan dengan bukti fisik
yang dilaksanakan yang disesuaikan dengan jumlah dana yang
tercantum.

Kecurangan Akuntansi
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2001) menjelaskan kecurangan akuntansi
sebagai :
1) Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan
Yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai
laporan keuangan.
2) Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva
Seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan
berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan
keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di indonesia Perlakuan tidak semestinya terhadap
aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk
penggelapan tanda terima barang/uang, dan pencurian aktiva.
Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan
dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu
atau lebih individu di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.
Dari perspektif kriminal,
kecurangan akuntansi dikategorikan sebagai kejahatan kerah putih
(white collar crime).

3) Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan


Kecurangan Akuntansi
Sistem pengendalian internal diharapkan mampu mengurangi adanya
tindakan menyimpang yang dilakukan oleh pegawai yang bertanggungjawab
menjalankan proses akuntansi dan menyusun laporan keuangan. Jika
pengendalian internal telah dirancang dengan baik dan efektif, maka
pengendalian internal dapat melindungi dari adanya kecurangan termasuk
apabila ada karyawan yang berniat melakukan kecenderungan kecurangan
akuntansi. Peran inspektorat selaku pengawas internal harus mampu
membantu pemerintah daerah untuk mengefektifkan sistem pengendalian
internal yang dimiliki. Penelitian Thoyibatun (2009) menunjukkan bahwa
dengan efektifnya pengendalian internal maka kecenderungan kecurangan
akuntansi akan menurun.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian Judul penelitian Metode Hasil penelitian Relevansi


No. (tahun) analisis data dengan
penelitian ini
1. Rusli Peranan Pengendalian Metode Lingkungan 1) Variabel :
Amrul & Internal Dalam deskripsi pengendalian a. Tendency of
Herawati Mengantisipasi kualitatif berperan dalam Insincerity
Khotmi Kecenderungan mengantisipasi Accountanc
(2016) Kecurangan kecenderungan y
Pengelolaan Keuangan kecurangan
Desa (Studi Kasus pengelolaan 2)Metode
Pada 14 Desa Di keuangan desa pada pengumpulan
Kecamatan Gerung 14 Desa di kecamatan data
Kabupaten Lombok Gerung
Barat)
2. Dewa Ayu Pengaruh Keefektifan Metode Keefektifan 1) Variabel :
Nanda Pengendalian Internal, kuantitatif pengendalian internal a. Kecenderung
Widyaswa Kesesuaian memiliki pengaruh an
ri et al. Kompensasi, Dan negatif dan signifikan Kecurangan
(2017) Budaya Organisasi terhadap (Fraud )
Terhadap kecenderungan b. Keefektifan
Kecenderungan kecurangan (Fraud) Pengendalian
Kecurangan (Fraud) akuntansi. Hal ini Internal
Pada Lembaga berarti apabila 2) Metode
Perkreditan Desa keefektifan pengumpulan
(Lpd) Se-Kecamatan pengendalian internal data
Susut semakin meningkat
maka mengakibatkan
kecenderungan
kecurangan (Fraud)
akuntansi semakin
menurun
3. Paulina Pengaruh Metode Terdapat perbedaan 1) Variabel :
Rosna Pengendalian Internal analisis kecenderungan untuk a. Fraud
Dewi Dan Moralitas varians melakukan b. Interna
Redjo & Individu Terhadap (ANOVA) kecurangan akuntansi l
Yudha Kecurangan Akuntansi antara individu dalam control
Aryo kondisi terdapat
Sudibyo Di Kabupaten Timor elemen pengendalian 2)Metode
(2017) Tengah Utara internal dan tidak pengumpulan
terdapat elemen data
pengendalian internal
4. Deni Analisis Pengaruh Metode Simpulan Tidak 1) Variabel :
Ahriati et Sistem Pengendalian kuantitatif terdapat pengaruh a. Interna
al. (2015) Internal, Asimetri sistem pengendalian l
Informasi, Perilaku internal terhadap Control
Tidak Etis Dan kecenderungan System
Kesesuaian kecurangan s
Kompensasi Terhadap akuntansi. b. Tendency
Kecenderungan of
Kecurangan Akuntansi Accounting
Pada Pemerintah Fraud
Daerah Kabupaten
Lombok Timu
5. Dian Penerapan Sistem Metode Pengaruh 1) Variabel :
Efriyenty Informasi Akuntansi kualitatif pengendalian internal a. Interna
(2020) Dan Pengendalian (X2) terhadap l
Internal Terhadap kecurangan akuntansi Control
Kecurangan Akuntansi (Y). Hasil b. Accountin
Pada Bank Perkreditan perhitungan untuk t g Fraud
Rakyat Kota Batam hitung (2,012) > t
tabel (1,990) dan nilai
signifikan 0,000 <
0,05. Jadi
pengendalian internal
(X2) berpengaruh
signifikan terhadap
kecurangan akuntansi
(Y).
6. Silvia Pengaruh Perilaku Uji Regresi Pengendalian internal 1) Variable :
Yuliani Tidak Etis, Berganda tidak berpengaruh a. Interna
(2018) Pengendalian Internal signifikan terhadap l
Dan Budaya kecendrungan Control
Organisasi Terhadap kecurangan b. Failure
Kecenderungan akuntansi. of
Kecurangan Akuntansi Accounting
(Studi Empiris Instansi Fraud
Pemerintahan Kab.
Pasaman Barat)
7. Claudia Dampak Teknologi Metode Kecurangan 1) Variabel :
W. M. Informasi Dalam deskripsi Akuntansi dapat a. Kecurangan
Korompis Pengendalian Internal kualitatif diantisipasi dengan akuntansi
(2014) Untuk Mengantisipasi adanya pengendalian b. Pengendalian
Kecenderungan internal yang baik. Internal
Kecurangan Akuntansi Pengendalian intern
merupakan suatu cara
untuk mengarahkan,
mengawasi, dan
mengukur sumber
daya suatu organisasi.
Ia berperan penting
untuk mencegah dan
mendeteksi
penggelapan (fraud)
dan melindungi
sumber daya
organisasi baik yang
berwujud maupun
tidak. Pengendalian
internal dapat
ditingkatkan dengan
teknologi informasi
yang memadai.
8. Gusti Ayu Pengaruh Moralitas Metode Terdapat perbedaan 1) Variabel :
Ketut Individu Dan kuantitatif kecenderungan a. interna
Rencana Pengendalian Internal individu dalam l
Sari Dewi Pada Kecurangan melakukan control
(2016) Akuntansi (Studi kecurangan akuntansi b. Fraud
Eksperimen Pada antara individu dalam
Pemerintah Daerah kondisi terdapat
Provinsi Bali) elemen pengendalian
internal maupun tidak
terdapat elemen
pengendalian internal
9. Harum Pengaruh Sumber Analisis Pengendalian internal 1) Variabel :
Nazra Daya Manusia Dan Regresi berpengaruh negatif a. interna
Fazini & Pengendalian Internal Linear terhadap kecurangan l
Suparno Terhadap Kecurangan Berganda akuntansi pada PT. control
(2018) Akuntansi Studi Pada Pegadaian di Kota b. accountin
Pt Pegadaian (Persero) Banda Aceh. g fraud
Di Kota Banda Aceh
10. Anak Pengaruh Teknik Simpulan bahwa 1) Variabel :
Agung K. Pengendalian Internal analisis pengendalian internal a. interna
Finty Dan Moralitas regresi linear dan moralitas l
Udayani & Individu Pada berganda individu berpengaruh control
Maria M. Kecenderungan negatif terhadap b. the tendency
Ratna Sari Kecurangan Akuntansi kecenderungan of accounting
(2017) kecurangan akuntansi fraud
pada villa di kawasan
umala
11. Ni Pengaruh Regresi linear Pengendalian internal 1) Variabel :
Komang Pengendalian Internal, berganda berpengaruh negatif a. Interna
Norma Integritas, Asimetri pada kecurangan l
Nita & Ni Informasi Dan akuntansi. Hal ini control
Luh Kapabilitas Pada berarti pengendalian b. accountin
Supadmi Kecurangan Akuntansi internal lemah pada g fraud
(2019) OPD, maka
menyebabkan
kecurangan akuntansi
semakin meningkat.
12. Chindy Pengaruh Metode Pengendalian internal 1) Variabel :
Kurnia Pengendalian Internal, regresi linear berpengaruh a. Control
Rahma Kesesuaian berganda signifikan negatif b. Fraud
Dewi Kompensasi, Ketaatan terhadap
(2017) Aturan Akuntansi, Dan kecenderungan
Perilaku Tidak Etis kecurangan
Terhadap akuntansi, artinya
Kecenderungan semakin efektif
Kecurangan Akuntansi pengendalian internal
(Studi Empiris Pada perusahaan, semakin
Skpd Kabupaten rendahnya
Bengkalis) kecenderungan
kecurangan akuntansi
perusahaan
13. Riskyandr Pengaruh Metode Lingkungan 1) Variabel :
a Denata Pengendalian Internal kuantitatif pengendalian tidak a. Pengendalian
(2017) Dalam Mengantisipasi berpengaruh internal
Kecurangan Akuntansi signifikan terhadap b. Kecurangan
Pada PT. Taspen kecurangan akuntansi akuntansi
(Persero) Padang pada Bank PT.
Taspen (Persero)
Padang
14. Fifi Peranan Pengendalian Deskriptif Lingkungan cukup 1) Variabel :
Safriyana Internal Dalam kualitatif pengendalian cukup a. Internal
(2014) Mengantisipasi berperan dalam Operation
Kecenderungan mengantisipasi ,
Kecurangan Akuntansi kecenderungan b. Tendency
(Studi Kasus Di Pt. kecurangan akuntansi of Insincerity
Taspen (Persero) pada PT. Taspen Accountancy
Tanjungpinang) (Persero)
Tanjungpinang.
15. Karsam Pengaruh Kesesuaian Metode Pengendalian internal 1) Variabel :
Sunaryo Kompensasi, Sistem kuantitatif berpengaruh positif a. Efektifitas
et al. Informasi Akuntansi dan signifikan Pengendalian
(2019) Dan Keefektifan terhadap terhadap Internal
Pengendalian Internal kecenderungan b. kecenderung
Terhadap kecurangan an
Kecenderungan akuntansi, kesesuaian kecurangan
Kecurangan Akuntansi kompensasi, sistem akuntansi
informasi akuntansi,
dan pengendalian
internal secara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi, dan
variabel sistem
informasi akuntansi
merupakan variabel
yang paling dominan
dalam mempengaruhi
kecenderungan
kecurangan
akuntansi.

C. Pengembangan Hipotesis dan Rerangka Konseptual

1. Peran lingkungan pengendalian dalam mengantisipasi


kecenderungan kecurangan akuntansi
Penelitian dari Safriya (2014) menyimpulkan bahwa lingkungan
pengendalian cukup berperan dalam mengantisipasi kecenderungan
kecurangan akuntansi. Amrul dan Khotmi (2016) menyimpulkan bahwa
lingkungan pengendalian berperan dalam mengantisipasi kecenderungan
kecurangan akuntansi. Dari penelitian diatas dapat diajukan hipotesis 1, yaitu :
Hipotesis 1 : Lingkungan cukup pengendalian berperan dalam
mengantisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi pada
PT. Taspen (Persero) Padang.

2. Peran penilaian resiko pengendalian dalam mengantisipasi


kecenderungan kecurangan akuntansi
Penelitian dari Safriya (2014) menyimpulkan bahwa penilaian resiko
pengendalian cukup berperan dalam mengantisipasi kecenderungan
kecurangan akuntansi. Denata (2017) meyimpulkan bahwa penilaian risiko
berperan signifikan terhadap kecurangan akuntansi. Amrul dan Khotmi (2016)
menyimpulkan bahwa penilaian resiko pengendalian sangat berperan dalam
mengantisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi. Dari penelitian diatas
dapat diajukan hipotesis 2, yaitu :
Hipotesis 2 : Penilaian resiko pengendalian berperan dalam mengantisipasi
kecenderungan kecurangan akuntansi pada PT. Taspen
(Persero) Padang.
3. Peran aktivitas pengendalian dalam mengantisipasi
kecenderungan kecurangan akuntansi
Penelitian dari Safriya (2014) menyimpulkan bahwa aktivitas
pengendalian cukup berperan dalam mengantisipasi kecenderungan
kecurangan akuntansi. Amrul dan Khotmi (2016) menyimpulkan bahwa
aktivitas pengendalian cukup berperan dalam mengantisipasi kecenderungan
kecurangan akuntansi. Dari penelitian diatas dapat diajukan hipotesis 3, yaitu :
Hipotesis 3 : Aktivitas pengendalian berperan dalam mengantisipasi
kecenderungan kecurangan akuntansi pada PT. Taspen
(Persero) Padang.
4. Peran informasi dan komunikasi akuntansi dalam mengantisipasi
kencederungan kecurangan akuntansi
Penelitian dari Safriya (2014) meyimpulkan bahwa informasi dan
komunikasi akuntansi cukup berperan dalam mengantisipasi kencederungan
kecurangan akuntansi. Amrul dan Khotmi (2016) meyimpulkan bahwa
informasi dan komunikasi akuntansi sangat berperan dalam mengantisipasi
kencederungan kecurangan akuntansi. Dari penelitian diatas dapat diajukan
hipotesis 4, yaitu :
Hipotesis 4 : Informasi dan komunikasi akuntansi berperan dalam
mengantisipasi kencederungan kecurangan akuntansi pada
PT. Taspen (Persero) Padang.

5. Peran pemantauan dalam mengantisipasi kecenderungan


kecurangan akuntansi
Penelitian dari Safriya (2014) menyimpulkan bahwa pemantauan cukup
berperan dalam mengantisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi. Amrul
dan Khotmi (2016) menyimpulkan bahwa pemantauan sangat berperan dalam
mengantisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi. Dari penelitian diatas
dapat diajukan hipotesis 5, yaitu :
Hipotesis 5 : Pemantauan berperan dalam mengantisipasi kecenderungan
kecurangan akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Padang .

6. Peran lingkungan pengendalian, Penilaian resiko pengendalian,


Aktivitas pengendalian, Sistem informasi dan komunikasi
akuntansi, dan pemantauan secara bersama-sama dalam
mengatisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi
Penelitian dari Safriya (2014) menyimpulkan bahwa Lingkungan
pengendalian, Penetapan resiko pengendalian, Aktivitas pengendalian, Sistem
informasi dan komunikasi akuntansi, dan pemantauan secara bersama-sama
cukup berperan dalam mengatisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi.
Denata (2017) menyimpulkan bahwa Lingkungan pengendalian, Penilaian
resiko pengendalian, Aktivitas pengendalian, Sistem informasi dan
komunikasi akuntansi, dan pemantauan secara simultan berperan signifikan
dalam mengatisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi. Amrul dan
Khotmi (2016) menyimpulkan bahwa Lingkungan pengendalian, Penetapan
resiko pengendalian, Aktivitas pengendalian, Sistem informasi dan
komunikasi akuntansi, dan pemantauan secara bersama-sama berperan dalam
mengatisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi. Dari penelitian diatas
dapat diajukan hipotesis 6, yaitu :
Hipotesis 6 : Lingkungan pengendalian, Penilaian resiko pengendalian,
Aktivitas pengendalian, Sistem informasi dan komunikasi
akuntansi, dan pemantauan secara bersama-sama berperan
dalam mengatisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi
pada PT. Taspen (Persero) Padang.
Rerangka Konseptual

Lingkungan pengendalian

H1
Penetapan resiko
H2

H3 Kecurangan Akuntansi (Y)


Aktivitas pengendalian

H4
Informasi dan akuntansi

H5
Pemantaua
n

H6

Gambar 1
Rerangka Konseptual
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu studi kasus
pada PT. TASPEN (Persero) Padang. Dilakukan berdasarkan realitas atau
kenyataan di lapangan dan hasilnya hanya berlaku pada perusahaan yang
diteliti. Sedangkan deskriptif adalah upaya mendeskripsikan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah
(Sugiyono, 2010 : 62).

B. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yang akan digunakan untuk
menganalisa data. Variabel tersebut terdiri dari variabel dependen dan
variabel independen
1. Menurut Sarwono (2006), variabel dependen adalah variabel yang
memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel
independent. Variabel dependen adalah variabel yang variabelnya
diamati dengan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan
oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kecurangan akuntansi

2. Menurut Abdullah (2015), variabel independen adalah variabel yang


menentukan arah atau perubahan tertentu pada variabel tergantung,
sebaliknya variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari pengaruh
variabel tergantung. Variabel independent merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel
independen adalah sistem pengendalian internal (lingkungan
pengendalian, penetapan resiko, aktivitas pengendalian,informasi dan
akuntansi, pemantauan).

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


Sumber Data
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini dari
hasil wawancara dan jawaban kuesioner yang dibagikan,
Sumber sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Data sekunder diperoleh dari literatur, penelitian
terdahulu, dan referensi-referensi yang berkaitan.

Teknik Pengambilan Data


Dalam penelitian ini ada 3 teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu
dengan cara :
1. Wawancara
Wawancara yang digunakan untuk studi pendahuluan dalam
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
(Sugiyono, 2010 : 194).
2. Kuesioner.
Menurut Sugiyono (2012 : 162) kuesioner adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Teknik
pengumpulan data dengan cara membagikan lembaran pertanyaan
mengenai peranan pegendalian internal di PT. Taspen (Persero)
Cabang Padang dalam mengantisipasi terjadinya kecenderungan
kecurangan akuntansi.
3. Dokumentasi.
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan,
membaca dan mengkaji dokumen, buku-buku yang relevan.

D. Teknik Pengambilan Sampel


Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti. Obyek penelitian
yang digunakan adalah PT. TASPEN (Persero) Padang. Sedangkan yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT.
TASPEN (Persero) Cabang Padang.

Sampel
Sampel merupakan subkelompok dari populasi. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah karyawan disetiap bagian (divisi) di PT. TASPEN
(Persero) Padang.

E. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012 : 332) menyatakan bahwa Analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, pencatatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis regresi linear sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah suatu alat analisis yang
digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y) (Sugiyono, 2011).
Uji validitas
Pengertian validitas menurut Suryabrata (2000:41) adalah derajat fungsi
pengukuran suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas
suatu tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur atap
yang hendak diukur.
DAFTAR PUSTAKA

Amrul, R. dan H. Khotmi. 2016. Peranan Pengendalian Internal Dalam


Mengantisipasi Kecenderungan Kecurangan Pengelolaan Keuangan Desa :
Studi Kasus Pada 14 Desa di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat.
Jurnal Valid 13 (4) : 384- 389.
Denata, R. 2017. Pengaruh Pengendalian Internal Dalam Mengantisipasi Kecurangan
Akuntansi Pada BPR di Tanjungpinang. Skripsi. Prodi Akuntansi Universitas
Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Dewi, C. K. R. 2017. Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi,
Ketaatan Aturan Akuntansi, dan Perilaku Tidak Etis Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi : Studi Empiris Pada Skpd Kabupaten Bengkalis.
Skripsi. Prodi Akuntansi Universitas Riau. Pekanbaru.
Efriyenty, D. 2020. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal
Terhadap Kecurangan Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat Kota Batam.
Jurnal Akuntansi Barelang 4 (2) : 7-16.
Safriyana, F. 2014. Peranan Pengendalian Internal Dalam Mengantisipasi
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi : Studi Kasus Di PT. Taspen (Persero)
Tanjungpinang. Skripsi. Prodi Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Tanjungpinang.

Anda mungkin juga menyukai