Proposal Sa'id
Proposal Sa'id
Oleh:
SA’ID ALKHUDRI
1916040068
2022 M/ 1443 H
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................
D. Manfaat .....................................................................................................
A. Desain Penelitian.......................................................................................
B. Operasionalisasi Varriabel ........................................................................
C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data....................................................
D. Teknik Pengambilan Sampel.....................................................................
E. Analisis Data .............................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia perusahaan perlu dikelola secara profesional untuk
mencapai keseimbangan antara kebutuhan karyawan dan kebutuhan serta
kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan merupakan kunci utama
sebuah perusahaan atau organisasi (instansi), sehingga dapat berkembang
secara efisien dan wajar.
Menurut Griffin dalam Arifiyani dan Sukirno (2012 : 6) semakin
pentingnya sumber daya manusia berakar dari meningkatnya kerumitan
hukum, kesadaran bahwa sumber daya manusia merupakan alat berharga bagi
peningkatan produktivitas dan kesadaran mengenai biaya yang berkaitan
dengan manajemen sumber daya manusia yang lemah.
Lemahnya sumber daya manusia dan sistem pengawasannya
menimbulkan banyak masalah khususnya dalam hal keuangan dan
penyelewengannya. Pada dasarnya ada dua tipe kecurangan yang terjadi di
suatu instansi ataupun perusahaan, yaitu eksternal dan internal. Kecurangan
eksternal yaitu kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap
perusahaan dan kecurangan internal adalah tindakan tidak legal dari
karyawan, manajer dan eksekutif terhadap perusahaan (Udayani dalam
Widjaja, 2013).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan individu untuk
menerapkan kecurangan akuntansi adalah sistem pengendalian internal yang
lemah. Terjadinya kecurangan akuntansi dapat dikatakan sebagai korupsi
dalam definisi dan terminologi, yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain pengungkapan fakta yang menyesatkan, pelanggaran aturan, atau
penyalahgunaan kepercayaan. Tanda-tanda kecenderungan kecurangan
akuntansi dapat dilihat dalam bentuk kebijakan dan tindakan yang disengaja
untuk melakukan kecurangan atau manipulasi yang merugikan orang lain.
Salah satu BUMN yang memiliki kerentanan terhadap penyelewengan
dalam pelaporan keuangan adalah PT. TASPEN (Persero) Cabang Padang
yang bertugas dalam hal pengklaiman uang pembayaran asuransi kematian
dan asuransi hari tua. Instansi ini, dalam menjalankan kegiatan usahanya
menghadapi tingkat resiko yang dapat dikatakan cukup tinggi.Pengendalian
internal suatu perusahaan diciptakan untuk membantu manajemen
melaksanakan fungsinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian
internal bertujuan untuk melindungi harta perusahaan,memperolehlaporan
keuangan yang dapat diandalkan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi
operasi perusahaan, dan mendorong kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku (Safriyana dalam Hery, 2013 : 87). Pengendalian internal
berperan penting dalam organisasi untuk meminimalkan terjadinya
kecurangan. Pengendalian internal yang efektif akan menutupi peluang
kecurangan dalam akuntansi. Instansi berusaha untuk membangun,
menerapkan dan memantau struktur pengendalian internal yang baik untuk
mencapai efektivitas perusahaan. Pengendalian internal yang baik akan
memastikan keakuratan data akuntansi yang diperoleh, sehingga data tersebut
dapat dipercaya.
B. Rumusan masalah
D. Manfaat
1. Secara Teoritis
A. Teori
Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2013) definisi pengendalian internal meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
perusahaan.
Sedangkan Committee of Sponsoring Organization of the Tread way
Commision (COSO) (2013) mendefinisikan pengendalian internal sebagai
proses, dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personel
perusahaan, yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang dapat dipercaya
untuk mencapai tujuan perusahaan, yang digolongkan menjadi dapat
dipercayainya pelaporan keuangan, kepatuhan dengan hukum dan aturan yang
berlaku, efisiensi dan efektivitas operasi.
Menurut Hery (2013 : 90-101) mengatakan bahwa terdapat lima
komponen dalam pengendalian secara internal berdasarkan Committee of
Sponsoring Organization (COSO), yaitu :
1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment).
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam
suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi
tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan,
kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen
puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan
mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas
tersebut.
2) Penetapan Resiko (Risk Assessment)
Penetapan resiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan
dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang umum di Indonesia. Meliputi ; (1) Rotasi Pekerjaan
dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rutinitas yang diterapkan, (2)
Prosedur yang Jelas mengenai penggunaan formulir-formulir atau
dokumen-dokemen pengelolaan keuangan perusahaan, dan (3)
Pertanggungjawaban Transaksi, dimana setiap terjadinya transaksi di
pertanggungjawabkan kepada bagian keuangan pusat.
3) Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat
untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh
manajemen dilaksanakan. Kebijakan tersebut terdiri dari ; (1)
Pemisahan Tugas, (2) Otorisasi yang Tepat atas Transaksi, (3)
Dokumen dan Catatan yang Memadai, (4) Pengendalian Fisik atas
Aktiva dan Catatan hal ini sangat terkait dengan pengamanan
terhadap aktiva, (5) Verifikasi Internal atau Pemeriksaan Independen.
4) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Akuntansi Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada
semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang
bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain,
baik yang berada di dalam maupun diluar organisasi. Tujuan dari
sistem ini adalah agar transaksi yang dicatat, diproses, dan dilaporkan
telah memenuhi keenam tujuan audit umum atas transaksi, yaitu :
transaksi yang dicatat memang ada, transaksi yang ada sudah dicatat,
transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar, transaksi
yang dicatat di posting dan diikhtisarkan dengan benar, transaksi
diklasifikasi dengan benar, dan transaksi dicatat pada tanggal yang
benar.
5) Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian
internal sepanjang waktu oleh manajemen untuk menentukan bahwa
pengendalian telah berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan
dimodifikasi sesuai dengan perkembangan kondisi yang ada dalam
perusahaan. Pemantauan meliputi pemeriksaan internal melakukan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan, secara rutin dilakukan pemeriksaan atas pengelolaan
keuangan dan dicocokkan dengan catatan yang ada oleh bagian
Pemeriksaan Internal, dan rekonsiliasi catatan dengan bukti fisik
yang dilaksanakan yang disesuaikan dengan jumlah dana yang
tercantum.
Kecurangan Akuntansi
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2001) menjelaskan kecurangan akuntansi
sebagai :
1) Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan
Yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai
laporan keuangan.
2) Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva
Seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan
berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan
keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di indonesia Perlakuan tidak semestinya terhadap
aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk
penggelapan tanda terima barang/uang, dan pencurian aktiva.
Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan
dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu
atau lebih individu di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.
Dari perspektif kriminal,
kecurangan akuntansi dikategorikan sebagai kejahatan kerah putih
(white collar crime).
Lingkungan pengendalian
H1
Penetapan resiko
H2
H4
Informasi dan akuntansi
H5
Pemantaua
n
H6
Gambar 1
Rerangka Konseptual
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu studi kasus
pada PT. TASPEN (Persero) Padang. Dilakukan berdasarkan realitas atau
kenyataan di lapangan dan hasilnya hanya berlaku pada perusahaan yang
diteliti. Sedangkan deskriptif adalah upaya mendeskripsikan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah
(Sugiyono, 2010 : 62).
B. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yang akan digunakan untuk
menganalisa data. Variabel tersebut terdiri dari variabel dependen dan
variabel independen
1. Menurut Sarwono (2006), variabel dependen adalah variabel yang
memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel
independent. Variabel dependen adalah variabel yang variabelnya
diamati dengan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan
oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kecurangan akuntansi
Sampel
Sampel merupakan subkelompok dari populasi. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah karyawan disetiap bagian (divisi) di PT. TASPEN
(Persero) Padang.
E. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012 : 332) menyatakan bahwa Analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, pencatatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis regresi linear sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah suatu alat analisis yang
digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y) (Sugiyono, 2011).
Uji validitas
Pengertian validitas menurut Suryabrata (2000:41) adalah derajat fungsi
pengukuran suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas
suatu tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur atap
yang hendak diukur.
DAFTAR PUSTAKA