Anda di halaman 1dari 4

Tari piring

Pengertian Tari Piring:


Tari piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan
atraksi menggunakan piring.Para penari mengayunkan piring di
tangan mengikuti gerakan2 cepat yang teratur,tanpa 1 pun piring
terlepas dari tangan

Sejarah:
tari piring diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12. Saat itu,
masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa-dewa. Awalnya,
tari piring ini dijadikan untuk pemujaan masyarakat Minangkabau
terhadap Dewi Padi atas hasil panen.

Namun, kedatangan agama Islam membawa perubahan pada


kepercayaan dan konsep tari ini. Kini tari piring tidak lagi
dipersembahkan kepada dewa-dewa, tetapi justru dilakukan sebagai
sarana hiburan seperti acara pernikahan atau upacara adat.
Kostum:
Busana Tari Piring yang dikenakan penari lelaki berupa baju rang
mudo atau baju gunting China yang berlengan lebar berhias renda
emas (missia) dengan bawahan saran galembong, yaitu celana
berukuran besar yang bagian tengahnya (pesak) berwarna sama
dengan atasannya.

Iringan:

Tarian ini diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan


saluang. Tempo alunan musik awalnya lembut dan teratur,
kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih cepat.

Properti:

Piring
Piring menjadi properti wajib untuk tarian ini, sebab piring adalah
objek utama dalam tarian. Biasanya, piring yang digunakan terbuat
dari bahan keramik atau porselen.
Selama melakukan tarian ini, piring yang digunakan tidak boleh
terjatuh. Lalu di akhir tarian, piring akan dilempar ke lantai dan
penari akan menari di atas pecahan piring tersebut.
Busana
Penari harus mengenakan busana khusus yang bernama baju kurung.
Baju ini berasal dari beludru atau satin, di bagian luar pakaian
tampak motif bunga dengan warna emas.
Busana ini juga disertai dengan kain kodek yang bentuknya mirip
dengan sarung. Kain ini memiliki motif bewarna keemasan yang
menjadi simbol kebijaksanaan.
Aksesoris
Selain busana lengkap, penari juga mengenakan sejumlah aksesoris
saat tampil. Di antaranya adalah kalung gadang, tengkuluk tanduk,
sisamping, deta, subang, kalung rumbai, dan cincin.

Selendang
Selendang juga menjadi properti wajib untuk tari piring. Properti ini
dikenakan melingkar dari bagian atas bahu ke bawah pinggang
dengan arah lingkaran.
Ikat Pinggang
Penari tari piring biasanya menggunakan ikat pinggang, tujuannya
untuk mengencangkan pakaian bawah. Warna ikat pinggang
umumnya disesuaikan dengan busana yang dikenakan.
Properti ini digunakan untuk penari pria maupun wanita. Penari
wanita mengenakan ikat pinggang ini di dalam baju kurung,
sementara penari pria mengenakannya di luar pakaian.
Alat Musik Tradisional
Tari piring membutuhkan alat musik tradisional sebagai pengiring.
Beberapa alat musik yang dapat digunakan, yaitu saluang, rabab,
bansi, dan saruni. Kendati demikian, iringan tari piring saat ini bisa
digantikan dengan rekaman lagu.

Pencipta:
Tarian piring diciptakan oleh Seniman Huriah Adam sebagai seniman
terkenal dari Minangkabau

Anda mungkin juga menyukai