Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL PENELITIAN

“PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI, EFEKTIVITAS SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI, MOTIVASI KERJA, TINGKAT

PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI

KECAMATAN DENPASAR UTARA”

OLEH :

NAMA : NYOMAN TRISNA DAMAYANTI

NPM : 1933121234

JURUSAN : AKUNTANSI
2

A. Latar Belakang

Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan dalam suatu badan usaha atau

organisasi, tak terkecuali Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Akuntansi sangat

diperlukan karena akuntansi digunakan dalam mengolah data-data keuangan.

Tak hanya itu, akuntansi juga sering digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan ekonomi maupun untuk meningkatkan mutu

pengawasan terhadap praktik pengelolaan usaha. Disamping itu, sangat penting

jika suatu organisasi untuk menerapkan sistem informasi akuntansi. Hal ini

dikarenakan organisasi membutuhkan informasi untuk dapat berhadapan

dengan tingkat yang lebih tinggi dari ketidakpastian pasar yang semakin

kompetitif. Penerapan teknologi sistem informasi akuntansi dalam suatu

perusahaan dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna yang pada akhirnya

berdampak positif pada peningkatan kinerja individual.

Lembaga Perkreditan Desa atau yang biasa disebut dengan LPD

merupakan badan usaha milik desa pakraman yang merupakan unit operasional

yang berfungsi sebagai tempat kekayaan milik desa, baik berupa uang atau

surat-surat berharga (Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 tahun 1988).

Saat ini sudah banyak lembaga keuangan lain yang masuk ke pedesaan

seperti bank, koperasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan BUMDES. Oleh

karena itu sangat diperlukannya pengembangan LPD sehingga dapat bersaing

dengan lembaga keuangan lainnya, salah satunya dengan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Memahami pentingnya keberadaan sumber

daya manusia di era global saat ini salah satu upaya yang harus dicapai oleh
3

perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sumber daya manusia yang kompeten

serta memiliki kinerja yang baik akan memberikan hasil maksimal bagi

perusahaan itu sendiri. Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia

diharapkan karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.

Kinerja adalah pencapaian tujuan organisasi yang dapat dilihat langsung

dari output yang dihasilkan yang dapat berupa jumlah, kualitas, kreativitas,

fleksibilitas, kehandalan atau hal lainnya yang sesuai dengan tujuan organisasi

atau perusahaan., Hal-hal yang dapat diperhatikan dalam upaya prose

peningkatan kinerja karyawan, diantaranya motivasi kerja, tingkat pendidikan

dan pengalaman kerja.

Motivasi kerja merupakan upaya dan keinginan suatu individu untuk

melakukan sesuatu dengan baik. Motivasi kerja dapat memberikan dampak

yang positif bagi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Secara

sederhana dapat dikatakan bahwa motivasi kerja sebagai kondisi atau tindakan

yang mendorong seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan atau kegiatan

semaksimal mungkin untuk mencapai suatu tujuan (Murty dan Hudiwinarsih,

2012). Seseorang yang mempunyai motivasi yang rendah cenderung untuk

menampilkan perasaan tidak nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaannya.

Sehingga, semakin besar motivasi yang dimiliki oleh individu sebagai

karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.

Disamping motivasi, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja juga

sanagt penting untuk diperhatikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja karyawan maka akan semakin tinggi kinerja yang


4

ditampilkan. Tingkat pendidikan yang tinggi, diharapkan dapat menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi

terbaik dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Sebuah pengalaman kerja karyawan menentukan tingkat pemanfaatan

keterampilan. Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang

diketahui dan dikendalikan oleh seseorang akibat tindakan atau pekerjaan yang

telah dilakukan dengan periode tertentu. Dengan mempertimbangkan

pengalaman kerja karyawan, maka perusahaan dapat menentukan posisi

karyawan sesuai dengan keahlian mereka. Pengalaman kerja yang memadai

akan membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Pengalaman kerja

yang baik memberikan keahlian dan keterampilan kerja berdasarkan pada

jangka waktu dalam menjalani pekerjaan tersebut (Handoko, 2014). Kinerja

karyawan pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya untuk mencapai target kerja. Terdapat beberapa alasan mengapa

perusahaan mensyaratkan pentingnya pengalaman, karena dengan pengalaman

tersebut maka perusahaan tidak perlu lagi melaksanakan training atau pelatihan

dengan pertimbangan pengenalan terhadap pekerjaanya saat ini, selain itu

dengan perusahaan menerima seorang karyawan yang berpengalaman,

dimaksudkan agar karyawan itu mempunyai atau menemukan ide-ide baru

dalam memecahkan masalah yang pernah timbul sebelumnya dan motivasi

kerja berpengaruh terhadap kinerja kerja karyawan pada dasarnya apabila


5

perusahaan ingin meraih kinerja yang optimal sesuai dengan target yang telah

ditentukan maka perusahaan haruslah memberikan motivasi pada karyawan

agar karyawan mau dan rela mencurahkan tenaga dan pikiran yang dimiliki

demi pekerjaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

pada LPD Kecamatan Denpasar Utara ?

2. Apakah efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada LPD Kecamatan Denpasar Utara ?

3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada LPD

Kecamatan Denpasar Utara ?

4. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

LPD Kecamatan Denpasar Utara ?

5. Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

LPD Kecamatan Denpasar Utara ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada LPD Kecamatan Denpasar Utara

2. Untuk mengetahui apakah efektivitas sistem informasi akuntansi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada LP Kecamatan Denpasar

Utara

3. Untuk mengetahui apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada LPD Kecamatan Denpasar Utara


6

4. Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada LPD Kecamatan Denpasar Utara

5. Untuk mengetahui apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada LPD Kecamatan Denpasar Utara

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang pengaruh pengetahuan akuntansi, efektivitas sistem

informasi akuntansi, motivasi kerja, tingkat pendidikan, dan pengalaman

kerja terhadap kinerja karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa di

Kecamatan Denpasar Utara.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

mendapatkan informasi dan dapat dijadikan referensi atau saran untuk

instansi terkait pengaruh pengetahuan akuntansi, efektivitas sistem

informasi akuntansi, motivasi kerja, tingkat pendidikan, dan pengalaman

kerja terhadap kinerja karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa di

Kecamatan Denpasar Utara.

E. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori

1.1 Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali dicetuskan oleh

Ajzen pada tahun 1980. TRA disusun menggunakan asumsi dasar bahwa
7

manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan

segala informasi yang tersedia. Ajzen menyatakan bahwa niat seseorang

dalam melakukan suatu perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak

dilakukannya hal tersebut. Disamping itu,Ajzen juga menyatakan bahwa

niat melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh

dua penentu dasar, yaitu berhubungan dengan sikap (attitude behaviour)

dan yang berhubungan dengan pengaruh sosial yaitu norma subjektif

(subjectiver norm).

Theori of Reasoned Action (TRA) menyatakan bahwa individu akan

menggunakan teknologi apabila adanya keuntungan atau hal positif dalam

penggunaan komputer. Contohnya seperti menyelesaikan pekerjaan

dengan cepat serta dengan hasil yang lebih baik, sehingga kinerja individu

dapat dikatakan meningkat. Dalam penelitian ini, TRA digunakan sebagai

dasar pemikiran yang menjelaskan hubungan variabel pengetahuan

akuntansi, efektivitas sistem informasi akuntansi, motivasi kerja, tingkat

pendidikan, dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan.

1.2 Pengetahuan Akuntansi

Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,

mengolah data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada

para pengambil keputusan (Jusup, Al Haryono, 2011). Menurut American

Institute of Certified Public Accounting (AICPA), akuntansi adalah sebuah

seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan beberapa cara

tertentu dalam ukuran moneter, transaksi serta peristiwa-peristiwa yang


8

bersifat keuangan, termasuk untuk menjelaskan hasil dan merangkum

dengan cara tertetu dalam ukuran fiskal, pertukaran serta kesempatan yang

biasanya bersifat moneter dan dalam hal mengutarakan hasil.

Pengetahuan akuntansi merupakan penghasil informasi yang

menggambarkan kondisi suatu entitas ekonomi dan informasi tersebut

digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi yang

prosesnya terdiri dari beberapa tahapan, yaitu proses identifikasi,

pencatatan, dan komunikasi (Siregar, 2009). Pengetahuan akuntansi

memiliki andil besar dalam kemajuan usaha yang dikelola, pengetahuan

akuntansi yang rendah akan menyebabkan usaha yang dijalankan

mengalami kegagalan sehingga sulit bagi pelaku usaha dalam menentukan

kebijakan apa yang akan diambil

1.3 Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jogiyanto (2005), sistem informasi akuntansi adalah

sebuah bentuk sistem informasi yang data transaksi bisnisnya dirubah

menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pengguna atau

pemakainya. Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai

sistem informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Terdapat

beberapa komponen dari sistem informasi akuntansi yaitu :

1. Orang yang menggunakan sistem

2. Prosedur dan intruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,

memproses, dan menyampaikan data

3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya


9

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data

5. Infrastruktur teknologi informasi yang meliputi komputer,

peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan

dalam sistem informasi akuntansi

6. Teknologi informasi dan pengukuran keamanan yang menyimpan

data sistem informasi akuntansi

1.4 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Efektivitas berasal dari kata efektif yang memiliki arti pencapaian

atas keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas

merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan

yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut

bagaimana melakukan pekerjaan yang benar (Handoko, 2013).

Efektivitas penggunaan dan pengimplementasian sistem informasi

akuntansi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana pemakai

sistem tersebut dapat mengidentifikasi data, mengakses data, dan

menginterpretasikan data dengan baik. Data yang digunakan sebaiknya

merupakan data yang sudah terintegrasi dari seluruh divisi yang ada pada

perusahaan sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas

dalam perusahaan. Penggunaan sistem informasi akuntansi dalam suatu

perusahaan sebaiknya didukung oleh kemampuan personal atau individu

pemakai sistem informasi tersebut, sehingga sistem informasi akuntansi

dapat berjalan efektif dan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan

juga individu itu sendiri.


10

1.5 Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi

Hasibuan (2016) mengatakan bahwa motivasi adalah bagaimana

cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar bekerja secara

produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah

ditentukan. Menurut Rivai (2015:607), motivasi adalah serangkaian

sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal

yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut

merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk

mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan.

Sedangkan menurut Fahmi (2016), motivasi adalah aktivitas perilaku

yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang

diinginkan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

motivasi merupakan dorongan baik yang berasal dalam diri maupun

yang berasal dari luar diri seseorang yang membuat seseorang

melakukan suatu keinginan.

b. Tujuan Motivasi

Hasibuan (2016) menyatakan bahwa tujuan motivasi antara lain

untuk meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan

kestabilan karyawan perusahaan, meningkatkan kedisiplinan karyawan,

mengefektifkan pengadaan karyawan, menciptakan suasa dan

hubungan kerja yang baik, meningkatkan loyaitas, kreativitas dan


11

partisipasi karyawan, meingkatkan tingkat kesejahteraan karyawan,

meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya,

serta untuk meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan

baku.

c. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Hasibuan (2013), terdapat 2 jenis motivasi, yaitu motivasi

positif dan motivasi negatif. Dalam motivasi positif, manajer

memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada individu yang

berprestasi. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan

meningkat. Dalam motivasi negatif, manajer memotivasi bawahan

dengan standar akan mendapat hukuman, Dengan motivasi negatif ini

semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan

meningkat.

1.6 Tingkat Pendidikan

Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) mengemukakan bahwa

tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan

prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial

mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan

umum. Hariandja (2002:169) menyatakan bahwa tingkat pendidikan

seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan

memperbaiki kinerja perusahaan. Soekidjo Notoatmojo (2015),

mengemukakan bahwa pendidikan dalam sebuah kelompok merupakan

proses perkembangan skill menuju arah yang ditujukan oleh kelompok


12

tersebut. Andrew (2003), tingkat pendidikan merupakan progress dalam

waktu yang lama dan memakai prosedur secara terstruktur, dimana tenaga

kerja menelaah pengetahuan secara konseptual demi tercapai tujuan

bersama. Azyumardi Azra (2003), tingkat pendidikan adalah sebuah usaha

seseorang untuk menjadikan kemampuan dan perilaku, untuk kehidupan

saat ini maupun kehidupan di masa depan secara terorganisir ataupun tidak

terorganisir.

1.7 Pengalaman Kerja

Menurut Hasibuan (2015), pengalaman kerja merupakan sebuah

pekerjaan atau jabatan yang sudah dialami sebelumnya dalam jangka

waktu tertentu. Pengalaman kerja calon karyawan akan dijadikan

pertimbangan dalam proses seleksi calon karyawan. Malayu S.P Hasibuan

(2016), mengemukakan bahwa, seseorang dengan pengalaman adalah

kandidat pegawai yang sudah siap akan bekerja. Pengalaman kerja calon

karyawan tentu akan mendapat pertimbangan dalam proses seleksi calon

pegawai. Pengalaman hanya bisa didapatkan melalui tempat kerja. Dapat

disimpulkan bahwa pengalaman kerja yang cukup akan memudahkan

karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Marwansyah (2015),

mengemukakan bahwa pengalaman kerja merupakan sebuah kemampuan

dan keterampilan karyawan dalam mengemban tanggung jawab pada

pekerjaannya

1.8 Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

a. Pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD)


13

Lembaga Perkreditan Desa atau yang kerap disebut LPD merupakan

badan usaha lembaga keuangan milik desa pakraman. LPD melakukan

kegiatan operasionalnya dilingkungan desa pakraman untuk melayani

masyarakat setempat. Lembaga Perkreditan Desa menjalankan

fungsinya dalam bentuk usaha-usaha kearah peningkatan taraf hidup

krama desa dan dalam kegiatannya banyak menunjang pembangunan

desa. Krama desa adalah orang-orang yang menempati karang Desa

Pakraman atau di tempat lain yang menjadi warga desa atau Banjar

Pakraman.

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan bagian dari harta

kekayaan desa yang mempunyai potensi dalam meningkatkan

perekonomian masyarakat.

Peningkatan kinerja karyawan pengurus LPD sangat dibutuhkan

untuk pengembangan LPD sehingga dapat bersaing dengan lembaga

keuangan lainnya.

b. Tujuan Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

Perda Provinsi Bali No. 3 Tahun 2007 menyatakan pendirian

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) memiliki beberapa tujuan, yaitu :

1. Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui

tabungan yang terarah serta pelayanan modal yang efektif.

2. Memberantas ijin dan gadai gelap di kawasan desa pakraman.

3. Menciptakan pemerataan, kesempatan berusaha bagi masyarakat

desa dan tenaga kerja di desa.


14

4. Meningkatkan daya beli, melancarkan lalu lintas pembayaran dan

peredaran uang.

1.9 Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja

Kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam

melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu. Kinerja karyawan juga

dapat diartikan sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang

dilakukan karyawan dibandingkan dengan kriteria yang telah

ditetapkan bersama. (Sinambela, 2018:480)

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh suatu individu

maupun sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing, dalam rangka

upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan norma etika

(Sinambela, 2018:481)

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja perseorangan anggota

organisasi atau karyawan perusahaan. Pencapaian tujuan suatu

organisasi sangat dipengaruhi oleh sumber daya yang terdapat dalam

organisasinya, termasuk anggota yang mempunyai peranan aktif

sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis,

dan melaporkan berbagai informasi yang berhubungan dengan tingkat

kerja dari individu, divisi, atau perusahaan (Candra,2017).


15

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut Kasmir (2016:189), terdapat beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja, yaitu kemampuan dan keahlian, pengetahuan,

rancangan kerja, kepribadian, motivasi kerja, kepemimpinan, gaya

kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja, lingkungan kerja,

loyalitas, komitmen, dan disiplin kerja.

2. Publikasi Penelitian Sebelumnya

1. Monica Zelvia Conny Astari, Rispantyo dan Djoko Kristianto (2017)

Pada tahun 2017, Monica Zelvia Conny Astari, Rispantyo dan Djoko

Kristianto meneliti mengenai pengaruh kompensasi, motivasi, komitmen

organisasional dan pengetahuan akuntansi terhadap kinerja karyawan

bagian akuntansi. Variabel independen dalam penelitian ini ialah

kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan pengetahuan

akuntansi, sedangkan variabel dependennya ialah kinerja karyawan.

Sampel dalam penelitian ini ialah 32 responden. Teknik analisis yang

digunakan ialah analisis linier berganda. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan

pengetahuan akuntansi berpengaruh positif secara parsial dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

2. Fajar Muttaqin (2020)

Pada tahun 2020, Fajar Muttaqin meneliti mengenai pengaruh

pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap kinerja

karyawan pada PT. Indometro di Kota Metro. Variabel independen dalam


16

penelitian ini ialah pengetahuan akuntansi dan kepribadian usaha,

sedangkan variabel dependennya ialah kinerja karyawan. Sampel dalam

penelitian ini ialah 58 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah

regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

karyawan, sedangkan kepribadian wirausaha tidak memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja karyawan.

3. Mariana E. Sigarlaki, S. Moniharapon, Rita N. Taroreh (2019)

Pada tahun 2019, Mariana E. Sigarlaki, S. Moniharapon, Rita N. Taroreh

telah meneliti mengenai pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman

kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor BAPPEDA Provinsi Sulawesi

Utara. Variabel independen dalam penelitian ini ialah tingkat pendidikan

dan pengalaman kerja, sedangkan variabel dependennya ialah kinerja

karyawan. Sampel dalam penelitian ini ialah 50 responden. Teknik analisis

yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pengalaman kerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4. Nia Putri Astriyani, Andi Sessu, Budi Permana Yusuf (2021)

Pada tahun 2021, Nia Putri Astriyani, Andi Sessu, Budi Permana Yusuf

telah meneliti pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap

kinerja karyawan PT Jasamarga Tollroad Operator. Variabel independen

dalam penelitian ini ialah tingkat pendidikan dan pengalaman kerja,

sedangkan variabel dependennya ialah kinerja karyawan. Sampel dalam


17

penelitian ini ialah 117 responden. Teknik analisis data yang digunakan

ialah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa tingkat pendidikan dan pengalaman kerja memiliki pengaruh positif

signifikan secara simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan.

5. Ni Luh Metri Lestari dan A.A Media Martadiani (2021)

Pada tahun 2021, Ni Luh Metri Lestari dan A.A Media Martadiani telah

melakukan penelitian mengenai pengaruh pendidikan, pengalaman kerja

dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Champlung Mas

Resort and Spa Legian. Variabel independen dalam penelitian ini ialah

pendidikan, pengalaman kerja, dan motivasi kerja, sedangkan variabel

dependennya ialah kinerja karyawan. Terdapat 52 ornag yang digunakan

sebagai dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis

regresi linier berganda. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa

pendidikan, pengalaman kerja, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Champlung Mas Resort

and Spa Legian.

6. Diana Lestari, Wulan Suryandani, dan Sunarto (2017)

Pada tahun 2017, Diana Lestari, Wulan Suryandani, dan Sunarto telah

melakukan penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi,

lingkungan kerja, budaya organisasi dan efektivitas penerapan sistem

informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan (studi kasus pada PT. Varia

Usaha Beton Cabang Rembang). Variabel independen dalam penelitian ini

yaitu gaya kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja, budaya organisasi


18

dan efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi. Sedangkan variabel

dependen atau variabel terikatnya ialah kinerja karyawan. Jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 responden. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja,

dan budaya organisasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

kinerja, sedangkan efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

7. Maftukhin, Yenny Ernitawati, dan Hilda Kumala Wulandari (2021)

Pada tahun 2021, Maftukhin, Yenny Ernitawati, dan Hilda Kumala

Wulandari melakukan penelitian mengenai pengaruh efektivitas

penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan (studi

pada karyawan Hotel Dedy Jaya Group). Variabel bebas atau independen

yang digunakan pada penelitian ini ialah efektivitas penerapan sistem

informasi akuntansi, sedangkan variabel terikat atau dependen dalam

penelitian ini adalah kinerja karyawan hotel. Sampel pada penelitian ini

berjumlah 30 responden. Penelitian ini menggunakan teknik analisis

regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap

kinerja karyawan hotel.

8. Rahel Mutiara Ratu, Victor P. K. Lengkong dan Yantje Uhing (2018)

Pada tahun 2018, Rahel Mutiara Ratu, Victor P. K. Lengkong dan Yantje

Uhing melakukan penelitian mengenai pengaruh pengalaman kerja dan


19

tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai pada dinas lingkungan hidup

Kota Manado. Variabel independen dalam penelitian ini ialah pengalaman

kerja dan tingkat pendidikan, sedangkan variabel dependennya adalah

kinerja pegawai. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 61

responden. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier

berganda . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja

dan tingkat pendidikan berpengaruh positif secara simultan dan parsial

terhadap kinerja pegawai.

9. Ketut Edy Wirawan, I Wayan Bagia dan Gede Putu Agus Jana Susila

(2018)

Pada tahun 2018, Ketut Edy Wirawan, I Wayan Bagia, dan Gede Putu

Agus Jana Susila melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan. Variabel

independen dalam penelitian ini ialah tingkat pendidikan dan pengalaman

kerja, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja karyawan. Terdapat

48 karyawan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik analisis

yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis jalur. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pengalaman

kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

10. Abdul Basyit, Bambang Sutikno, dan Joes Dwiharto (2020)

Pada tahun 2020, Abdul Basyit, Bambang Sutikno, dan Joes Dwiharto

melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan. Variabel independen dalam


20

penelitian ini ialah tingkat pendidikan dan pengalaman kerja, sedangkan

variabel dependennya adalah kinerja karyawann. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 32 responden . Penelitian ini menggunakan

teknik analisis resgresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan baik

secara parsial maupun simultan.

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian merupakan ekstrapolasi ataas sintesis dari

tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan

merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan

hipotesis. Teori yang telah dideskripsikan selanjutnya dianalisis secara kritis

dan sistematis, sehingga menghasilkan estrapolasi atau sintesis tentang

hubungan antar variabel yang diteliti. Ekstrapolasi atau sintesis tentang

hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan

hipotesis. Hipotesis yang telah disusun diuji dengan alat bantu statistik guna

memperoleh hasil penelitian. Setelah memperoleh hasil penelitian, peneliti

dapat manarik kesimpulan secara menyeluruh mengenai penelitian. Penelitin

ini juga memberikan saran mengenai kelemahan penelitian yang telah

dilakukan maupun pengembangan yang dapat dilakukan untuk penelitian

selanjutnya.
21

Gambar 1

Kerangka Pemikiran
Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi,
Motivasi Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan
Denpasar Utara

Isu : peralihan sistem dari sistem manual ke sistem berbasis komputer serta telah menerapkan sistem informasi
akuntansi untuk meningkatkan kinerja para karyawan dan kinerja LPD di kecamatan Denpasar Utara.

Fenomena : kurangnya kinerja karyawan dalam penerapan sistem informasi akuntansi sehingga kerap terjadi
kesalahan dalam menyalin serta menginput data. Hal tersebut dikarenakan perkembangan teknologi yang pesat
dibandingkan dengan perkembangan sumber daya manusianya.

Teori Utama Penelitian Sebelumnya :


Theory of Reasoned Action (TRA) 1. Monica Zelvia Conny Astari, Rispantyo, Djoko Kristianto
(2017) pengaruh kompensasi, motivasi, komitmen
organisasional dan pengetahuan akuntansi terhadap kinerja
karyawan bagian akuntansi.
Hipotesis :
2. Diana Lestari, Wulan Suryandani, dan Sunarto (2017) pengaruh
1. Pengetahuan akuntansi berpengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja, budaya
terhadap kinerja karyawan pada organisasi dan efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi
LPD di Kecamatan Denpasar Utara terhadap kinerja karyawan
2. Efektivitas SIA berpengaruh 3. Rahel Mutiara Ratu, Victor P. K. Lengkong, Yantje Uhing
terhadap kinerja karyawan pada (2018) pengaruh pengalaman kerja dan tingkat pendidikan
LPD di Kecamatan Denpasar Utara terhadap kinerja pegawai pada dinas lingkungan hidup Kota
3. Motivasi kerja berpengaruh Manado.
terhadap kinerja karyawan LPD di 4. Ketut Edy Wirawan, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana
Kecamatan Denpasar Utara Susila (2018) pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman
4. Tingkat Pendidikan berpengaruh kerja terhadap kinerja karyawan.
terhadap kinerja karyawan pada 5. Mariana E. Sigarlaki, S. Moniharapon, Rita N. Taroreh (2019)
LPD di Kecamatan Denpasar Utara pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap
5. Pengalaman kerja berpengaruh kinerja pegawai pada kantor BAPPEDA Provinsi Sulawesi
terhadap kinerja karyawan pada Utara.
LPD di Kecamatan Denpasar Utara 6. Fajar Muttaqin (2020) pengaruh pengetahuan akuntansi dan
kepribadian wirausaha terhadap kinerja karyawan pada PT.
Indometro di Kota Metro.
7. Abdul Basyit, Bambang Sutikno, Joes Dwiharto (2020)
Teknik Analisis : pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap
Analisis Regresi Linier berganda kinerja karyawan
8. Nia Putri Astriyani, Andi Sessu, Budi Permana Yusuf (2021)
tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja
karyawan PT Jasamarga Tollroad Operator
Hasil dan Pembahasan
9. Ni Luh Metri Lestari, A.A Media Martadiani (2021) pengaruh
pendidikan, pengalaman kerja dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada Hotel Champlung Mas Resort and Spa
Legian
10. Maftukhin, Yenny Ernitawati, dan Hilda Kumala Wulandari
(2021) pengaruh efektivitas penerapan sistem informasi
akuntansi terhadap kinerja karyawan.

Sumber : Pemikiran Peneliti (2022)


22

G. Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam penelitian ini dibuat suatu kerangka konsep yang dijadikan landasan

dalam penelitian yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengetahuan akuntansi, efektivitas sistem informasi

akuntansi, motivasi kerja, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Variabel

dependen yang digunakan ialah kinerja karyawan. Penelitian ini mencoba

menganalisis apakah pengetahuan akuntansi, efektivitas sistem informasi

akuntansi, motivasi kerja, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa di

Kecamatan Denpasar Utara. Berdasarkan dari pernyataan diatas, maka dapat

disusun kerangka konsep sebagai berikut :

Gambar 2
Kerangka Konseptual Penelitian
Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi,
Motivasi Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan
Denpasar Utara

Pengetahuan Akuntansi
(X1)

Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi


(X2)

Motivasi Kerja
(X3) Kinerja Karyawan
(Y)
Tingkat Pendidikan
(X4)

Pengalaman Kerja
(X5)

Sumber : Pemikiran Peneliti (2022)


23

H. Hipotesis

1. Pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap kinerja karyawan

Robert (2016) menjelaskan bahwa pemahaman akuntansi dapat

meningkatkan kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Semakin mahir

pekerja dibidang keuangan dari suatu organisasi atau perusahaan, maka

pihak keuangan tersebut akan membantu perencanaan cashflow yang

baik. Cashflow yang baik akan meningkatkan kinerja keuangan teruntuk

kinerja keuangan jangka panjang.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Monica Zelvia Conny Astari, Rispantyo, dan Djoko Kristianto pada

tahun 2017 dengan judul pengaruh kompensasi, motivasi, komitmen

organisasional dan pengetahuan akuntansi terhadap kinerja karyawan

bagian akuntansi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan pengetahuan

akuntansi berpengaruh positif secara parsial dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Pemahaman akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan pada LPD di Kecamatan Denpasar Utara

2. Pengaruh efektivitas sistem informasi terhadap kinerja karyawan

Menurut Marshall B. Romney dan Paul Jhon Steinbart (2015),

sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk

mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk


24

menghasilkan suatu informasi untuk pengambilan keputusan.

Sigalingging (2017) menyatakan bahwa sistem efektif secara umum

didefinisikan sebagai sistem yang data memberikan nilai tambah kepada

perusahaan, sehingga setiap sistem diharapkan dapat memberikan

pengaruh positif kepada pemakainya. Sistem informasi akuntansi yang

berkualitas tinggi dipercaya mampu meningkatkan kinerja karyawan.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Maftukhin, Yenny Ernitawati, dan Hilda Kumala Wulandari pada

2021 dengan judul pengaruh efektivitas penerapan sistem informasi

akuntansi terhadap karyawan (studi pada karyawan Hotel Dedy Jaya

Group). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas

penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H2 : Efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan pada LPD di Kecamatan Denpasar

Utara

3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Motivasi merupakan kekuatan pendorong yang ada pada seseorang

guna mewujudkan suatu perilaku dalam mencapai tujuan kepuasan

dirinya. Motivasi dapat membangkitkan semangat kerja karyawan untuk

berkerja lebih baik. Seorang karyawan bagian akuntansi yang memiliki


25

motivasi yang tinggi akan mempengaruhi kinerja karyawan menjadi

lebih tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Monica, Rispantyo, Kristianto pada tahun 2017 yang berjudul

pengaruh kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan

pengetahuan akuntansi terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan

diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

pada LPD di Kecamatan Denpasar Utara

4. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan

Pendidikan merupakan salah satu fattor yang penting dalam

pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan memberikan

pengetahuan bukan saja yang langsung dengan pelaksanaan tugas, akan

tetapi pendidikan juga merupakan landasan untuk pengembangan diri

serta memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada disekitar untuk

kelancaran tugas. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin

tinggi pula kemampuan dan kesempatan untuk bekerja. Pengetahuan

yang didapatkan dari pendidikan mampu membuat seseorang untuk

memahami manfaat dari sistem informasi akuntansi yang digunakan.

Kemampuan yang didapatkan dari proses pendidikan juga mampu


26

membuat seseorang merasa mudah dalam menjalankan atau

mengoperasikan sistem informasi tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Ketut Edy Wirawan, I Wayan Bagia

dan Gede Putu Agus Jana Susila pada tahun 2018 menyatakan bahwa

tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Basyit,

Bambang Sutikno, dan Joes Dwiharto pada tahun 2020 juga menyatakan

bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara positif terhadap kinerja

karyawan. Hasil yang berbeda didapatkan pada penelitian yang

dilakukan oleh Mariana E. Sigarlaki, S. Moniharapon, Rita N. Taroreh

pada tahun 2019, yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan diatas,

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan pada LPD di Kecamatan Denpasar Utara

5. Pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan

Pengalaman kerja merupakan salah satu hasil kerja yang dapat

dicapai oleh suatu individu atau kelompok dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

mencapi tujuan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan secara

legal, serta tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun

etika.
27

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ketut Edy Wirawan, I Wayan Bagia dan Gede Putu Agus Jana Susila

pada tahun 2018 menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan. Begitu pula dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rahel Mutiara Ratu, Victor P. K. Lengkong dan Yantje

Uhing pada tahun 2018 yang menyatakan pengalaman kerja berpengaruh

positif terhadap kinerja pegawai. Tetapi hasil yang berbeda didapatkan

pada penelitian yang dilakukan oleh Mariana E. Sigarlaki, S.

Moniharapon, Rita N. Taroreh pada tahun 2019, yang menyatakan bahwa

pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H5 : Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan pada LPD di Kecamatan Denpasar Utara

I. Metode Penelitian

1. Tempat dan Obyek Penelitian

1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang

tersebar di Kecamatan Denpasar Utara.

1.2 Obyek Penelitian

Objek yang menjadi kajian dalam penelitian ini ialah pengetahuan

akuntansi, motivasi kerja, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan

kinerja karyawan
28

2. Populasi dan Metode Penentuan Sampel

2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80), populasi ialah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karateristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari, kemudian ditarik

kesimpulannya. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

populasi tidak hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau subyek

yang dipelajari, melainkan meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut. Populasi dalam penelitian ini

seluruh pegawai yang bekerja di 10 Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

yang ada di Kecamatan Denpasar Utara.

2.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2019:127). Metode pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling yang merupakan

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel (Sugiyono, 2019:131). Yang menjadi sampel dalam

penelitian ini meliputi Kepala LPD, Bagian Keuangan dan Tata Usaha.

3. Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen atau Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2019:69), variabel bebas atau variabel

independen sering juga disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan


29

antecent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Variabel

independen atau variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini

ialah pengetahuan akuntansi, efektivitas sistem informasi akuntansi,

motivasi kerja, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja.

b. Variabel Dependen atau Terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2019:69), variabel terikat atau variabel

dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kinerja karyawan.

4. Definisi Operasional Variabel

4.1 Pengetahuan Akuntansi (X1)

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang

sangat penting dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan, termasuk

dalam penggunaan sistem informasi akuntansi keuangan dari suatu

organisasi. Semakin baik sumber daya manusia dalam memahami

akuntansi, maka semakin akurat pula laporan keuangan organisasi

tersebut.

4.2 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (X2)

Sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi berbasis

komoputerisasi yang mengolah data keuangan yang berhubungan


30

dengan data transaksi dalam siklus akuntansi dam menyajikannya

dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan.

4.3 Motivasi kerja (X3)

Motivasi merupakan serangkaian dorongan yang dirumuskan

dengan sengaja oleh pimpinan yang ditunjukkan kepada karyawan agar

para karyawan bekerja secara ikhlas dalam melakukan perilaku tertentu

yang berdampak pada peningkatan semangat kerja karyawan dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi.

4.4 Tingkat Pendidikan (X4)

Tingkat pendidikan merupakan tahapan pendidikan yang

berkelanjutan yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.

Dalam mengoperasikan sistem informasi akuntansi dibutuhkan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan. Dengan

pendidikan yang tinggi, maka wawasan pengetahuan dan keterampilan

yang dimiliki oleh pengguna sistem informasi akuntansi menjadi lebih

luas, sehingga penggunaan sistem informasi akuntansi menjadi lebih

efektif

4.5 Pengalaman Kerja (X5)

Pengalaman kerja merupakan suatu pengetahuan atau

keterampilan yang didapat dengan mempraktikan secara langsung

dengan kurun waktu tertentu. Semakin lama pengalaman kerja yang

dimiliki, maka mudah dalam pengoperasian sistem informasi akuntansi,

sehingga dapat mengatasi dan meminimalisir permasalahan yang


31

mungkin terjadi dan penggunaan sistem informasi akuntansi menjadi

efektif

4.6 Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja individu merupakan perilaku nyata yang ditampilkan

setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan

sesuai dengan peran masing-masing dalam perusahaan atau organisasi.

Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

upaya perusahaan dalam mencapai tujuannya.

J. Jenis Data

1. Menurut sifat

Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digolongkan sebagai data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka-angka dan dapat dihitung dengan satuan hitung (Sugiyono,

2019:14).

2. Menurut sumber

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer. Data primer adalah data yang memberikan data kepada pengumpul

data (Sugiyono,2019:219)

K. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan penyebaran kuisioner kepada calon responden yang setelah itu

dikumpulkan lalu dianalisis. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang


32

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau penyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2019:225)

L. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2019:206)

1. Uji Statistik Deskriptif

Langkah awal dari setiap uji pada sebuah penelitian adalah dengan

melakukan deskripsi terhadap variabel-variabel penelitian tersebut,

sehingga akan terlihat gambaran data secara umum yang dapat menjadi

pertimbangan awal dalam mengambil sebuah kesimpulan terhadap hipotesis

penelitian.

2. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid apabila pertanyaan dan

pernyataan dalam kuisioner mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuisioner tersebut. Untuk mengukur validitas instrument dalam

penelitian, akan digunakan korelasi pearson correlation dengan bantuan

program SPSS.

b. Uji Reliabilitas
33

Uji reliabilitas merupakan suatu alat untuk mengukur suatu

kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Uji reliabilitas

digunakan untuk mengukur konsistensi hasil pengukuran dari kuisioner

dalam penggunaan yang berulang. Suatu kuisioner dikatakan reliabel

atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian jenis ini digunakan untuk menguji asumsi, apakah model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak. Uji asumsi

klasik digunakan untuk memastikan auto korelasi, heteroskedastisitas dan

multikoloniaritas tidak terdapat dalam model yang digunakan dan data yang

dihasilkan berdistribusi normal. Uji asumsi klasik mencakup :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan asumsi klasik yang pertama diuji. Uji

normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Apabila variabel tidak berdistribusi normal,

maka hasil uji statistic akan mengalami penurunan (Ghozali, 2016:154).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah pengujian yang bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (Ghozali, 2016:103).

c. Uji Heteroskedastisitas
34

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Jika nilai probabilitas signifikansi dari variabel

independen (bebas) diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh signifikan terhadap suatu variabel terikat dan lebih dari

satu variabel bebas. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi, efektivitas

sistem informasi akuntansi, motivasi kerja, tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada Lembaga Perkreditan

Desa di Kecamatan Denpasar Utara. Model dari hubungannya dapat disusun

dalam persamaan linear sebagai berikut :

Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

Keterangan :

Y : variabel kinerja karyawan

X1 : variabel pengetahuan akuntansi

X2 : variabel efektivitas sistem akuntansi informasi

X3 : variabel motivasi kerja


35

X4 : variabel tingkat pendidikan

X5 : variabel pengalaman kerja

β : koefisien regresi

e : standar error

5. Uji Kelayakan Model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat dinilai

dengan Goodness of Fit. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari

nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t.

Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik jika nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak), begipula

sebaliknya, dikatakan tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada

dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali, 2016:95).

a. Uji Statistik t (t-test)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Uji t memiliki nilai signifikan α = 5%. Kriteria

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t adalah apabila nilai

signifikansi t (p-value) ≤ 0,05 maka hipotesis alternatif diterima, yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016:97).

b. Uji Statistik F (F test)

Uji statistik F mengukur goodnees of fit, yaitu ketepatan fungsi regresi

sampe dalam menafsirkan nilai actual. Jika nilai signifikan F ≤ 0,05,


36

maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

independen. Uji statistik F juga menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F memiliki

signifikansi 0,05 (Ghozali, 2016:96). Kriteria pengujian hipotesis dengan

menggunakan statistik F adalah apabila nilai signifikansi F ≤ 0,05, maka

hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel

dependen (Ghozali, 2016:96).

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) merupakan alat mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur sejauh mana variabel

bebas dapat menjelaskan variasi variabel terkait, baik secara parsial

maupun simultan. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai

denga satu (0 < R2 < 1). Nilai R2 yang kecil mengandung arti bahwa

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel dependen

(terikat) sangat terbatas. Sebaliknya, nilai R2 yang hamper mendekati

satu mengandung arti bahwa variabel bebas memberikan hamper semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen

(bebas).
37

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate IBM SPSS 23. Universitas

Diponegoro

Handoko, T. H. (2014). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi : Edisi ke

1. Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, dan Marihot, T. E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo,

Jakarta

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi.

Jusuf, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Tujuh. BPFE. Yogyakarta.

Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Praktik. Edisi Kedua.

PT Rajagrafindo Persada

Malayu S.P. Hasibuan. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara, P. A. 2003. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Marshall B.Romney. Paul Jhon Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi.

Salemba Empat.

Murty, Windy Aprilia dan Gunasti Hudiwinarsih. 2012. “Pengaruh Kompensasi,

Motivasi, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan Bagian


38

Akuntans”i. Jurnal the Indonesian Accounting Review.Vol. 2, No. 2, July

2012, pages 215-228

Noer, Rida Nadia, Rachmawati, Ike, & Basori, Yana Fajar. (2020). Pengaruh

motivasi kerja terhadap kinerja pegawai billing manajemen di PT. Haleyora

power ulp SUKABUMI KOTA. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi

Negara, 7(2), 323–332.

Rivai, Veithzal. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Edisi

kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Robert. 2016. Akuntansi Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Siregar, Aditya Fitri. 2009. “Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian

Wirausaha terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Jasa di Kota

Medan”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Sinambela. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai