Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Muhammad Ganang Frasha Pratama

NIM : 152010613066

Pengauditan Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang

Akun-akun Golongan Transaksi dalam Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang


Ada lima kelompok transaksi dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang, yaitu :
1. Penjualan
2. Penerimaan kas
3. Retur dan potongan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Penaksiran kerugian piutang

Fungsi – fungsi bisnis dalam siklus dan dokumentasi serta catatan


Siklus penjualan dan pengumpulan piutang dimulai dengan adanya permintaan dari konsumen
dan diakhiri dengan adanya perubahan dari barang atau jasa menjadi piutang usaha, dan pada akhirnya
menjadi kas. Fungsi-fungsi bisnis dan dokumen- dokumen serta catatan yang digunakan dalam bisnis
yaitu:

• Pengolahan pesanan dari pembeli


Penerimaan pesanan dari pesanan pembeli biasanya disusul dengan terbitnya orde
penjualan.

• Persetujuan kredit
Persetujuan kredit harus diberikan oleh orang yang berhak atau memiliki otoritas
kepada konsumen yang akan melakukan transaksi penjualan secara kredit.
• Pengiriman barang
Kebanyakan perusahaan mengakui terjadinya penjualan Ketika barang dikirimkan.
Dokumen pengiriman dibuat pada saat barang dikirimkan

• Penagihan kepada pembeli dan pencatatan penjualan


Aspek-aspek terpenting dalam penagihan adalah:
1. Semua pengiriman telah dibuat penagihannya (kelengkapannya).
2. Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari sekali (keterjadian).
3. Setiap pengiriman ditagih dengan jumlah yang benar (ketelitian).
• Pengolahan dan pencatatan penerimaan kas
Hal yang penting dalam penanganan kas adalah mencegah terjadinya pencurian. Hal
terpenting lainnya adalah memastikan bahwa semua penerimaan kas harian segera disetorkan
ke bank dengan jumlah yang benar dan tepat waktu.

Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengunjian Substantif Transaksi


untuk Penjualan

• PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN DIRENCANAKAN-PENJUALAN


Ada 4 tahap penting dalam penetapan risiko yaitu :
1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menetapkan risiko pengendalian.
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan defisiensi yang
ada pada penjualan.
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian beserta defisiensinya, auditor
menghubungkan hal tersebut dengan tujuannya.
4. Auditor menetapkan risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan
mengevaluasi pengendalian dan defisiensinya untuk setiap tujuan.

• PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN UNTUK PENJUALAN


Untuk setiap pengendalian kunci, harus dirancang satu atau lebih pengujian
pengendalian untuk memeriksa efektivitasnya. Pengujian yang dilakukan berdasarkan asersi
manajemen yang berkaitan dengan transaksi.

Anda mungkin juga menyukai