Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH EKSTASI

OLEH : KELOMPOK 7
MAULANA AL FATHIR
NADIRA SYIFA
PELANGI RAMADHANI
RAKA RAFZAN RASYID

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 5 BINJAI


2021
KATA PENGKANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran.
Atas dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini, maka kami para
penulis turut mengucapkan terimakasih kepada Bapak guru bidang studi mata pelajaran
“PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN”. Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, pepatah
mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karenanya kami memohon maaf apabila
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Kepada seluruh pembaca yang bersedia memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini selanjutnya, kami membuka tangan
selebar-lebarnya untuk apresiasi tersebut dengan hati yang terbuka dan ucapan terima kasih.

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba,
istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua
istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai
resiko kecanduan bagi penggunanya. Ada berbagai jenis narkoba, tetapi pada kali ini kita
akan membahas jenis ekstasi
Metilendioksimetamfetamina (disingkat MDMA) biasanya dikenal dengan
nama Ekstasi, E, X, atau XTC adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat
rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif. Ketika dimasukkan lewat mulut,
efek obat ini akan kambuh pada 30–45 menit dan berakhir 3–6 jam. Obat ini juga terkadang
dimasukkan melalui hidung atau diasapkan. Sejak 2017, MDMA tidak menerima penggunaan
medis.
Efek dari penggunaan MDMA di antaranya rasa ketagihan, masalah ingatan, paranoia,
susah tidur, penggerusan gigi, pandangan buram, berkeringan, dan detak jantung yang cepat.
Penggunaan juga dapat menyebabkan depresi dan cepat lelah. Kematian telah dilaporkan
karena suhu tubuh meningkat dan dehidrasi. MDMA meningkatkan pelepasan dan
menurunkan asupan kembali neurotransmiter serotonin, dopamina, dan norepinefrin dalam
bagian otak. Ia memiliki efek stimulan dan psikedelik. Peningkatan awal diikuti dengan
penurunan jangka pendek dalam neurotransmiter.
MDMA pertama kali dibuat tahun 1912. Ia digunakan untuk
meningkatkan psikoterapi yang dimulai pada 1970-an dan menjadi populer sebagai obat
jalanan pada tahun 1980-an. MDMA umumnya terkait dengan pesta dansa, dan musik dansa
elektronik. Ia sering dijual dicampur dengan zat lain seperti efedrin, amfetamin,
dan metamfetamina. Pada tahun 2014, antara 9 dan 29 juta orang antara usia 15 dan 64 tahun,
menggunakan ekstasi (0.2% sampai 0.6% dari populasi dunia). Hal tersebut secara luas mirip
dengan persentase orang yang menggunakan kokain, amfetamin, dan opioid, tapi lebih sedikit
daripada ganja. Di Amerika Serikat, sekitar 0.9 juta orang menggunakan ekstasi pada tahun
2010.

B. EFEK

Secara umum, pengguna MDMA mulai melaporkan efek subjektif dalam waktu 30 sampai 60
menit dari konsumsi, mencapai puncak pada sekitar 75 sampai 120 menit yang stabil sekitar
3.5 jam.
Efek psikoaktif (aspek fisik) jangka pendek yang diinginkan dari MDMA telah dilaporkan meliputi:

 Euforia – rasa kesejahteraan dan kebahagiaan umum


 Peningkatan kepercayaan diri, sosialisasi dan perasaan komunikasi yang mudah atau
sederhana
 Efek entaktogenik – peningkatan empati atau perasaan kedekatan dengan orang
lain dan diri sendiri
 Relaksasi dan mengurangi kecemasan
 Peningkatan emosionalitas
 Rasa kedamaian batin
 Halusinasi ringan
 Peningkatan sensasi, persepsi, seksualitas
 Gelisah

Aspek sosial

 Hubungan dengan keluarga, guru, dan teman serta lingkungannya terganggu


 Mengganggu ketertiban umum
 Selalu menghindari kontak dengan orang lain
 Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan positif
 Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
 Melakukan hubungan seks secara bebas
 Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
 Melakukan tindakan kekerasan, baik fisik, psikis maupun seksual

C. UNDANG UNDANG YANG TERKAIT

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, menyatakan :

1) Pasal 45 : Pecandu narkotika wajib menjalani pengobatan dan/atau perawatan


2) Pasal 36 : Orang tua atau wali pecandu yang belum cukup umur bila sengaja tidak
melaporkan diancam kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
satu
juta rupiah.
3) Pasal 88 : Pecandu narkotika yang telah dewasa sengaja tidak melapor diancam
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak dua juta rupiah,
sedang
bagi keluarganya paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak satu juta rupiah.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, menyatakan :
4) Pasal 37 ayat (1) : Pengguna psikotropika yang menderita syndrome ketergantungan
berkewajiban ikut serta dalam pengobatan atau perawatan
5) Pasal 64 ayat (1) barang siapa : a. menghalang-halangi penderita syndrome
ketergantungan untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan pada fasilitas
rehabilitasi
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1(satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak 20 juta rupiah.

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ekstasi adalah obat terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan
dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan ekstasi maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian. Dari segi kesehatan akibat kebiasaan
menggunakan ekstasi akan menyebabkan berbagai penyakit. Melalui sikap
kepedulian, pencegahan berbagai tindak criminal, kenakalan remaja, keamanan,
kedamaian, keharmonisan, akan mudah dicipatakan. Dengan sikap kepedulian
ini,maka motto bahwa, “Mencegah lebih baik dari mengobati” akan benar benar
terbukti. Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah
keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting dalam hal ini. Guna
mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia nakoba, maka
campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting disini
Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat tapi mudhorotnya jelas banyak sekali
banyak organ tubuh menjadi rusak apalagi bila pakai obat bius salah-salah pada
saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para
penggunanya yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu,
sangatlah mahal Salah-salah bisa masuk kalau ketangkep aparat.

B. SARAN
Mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat
meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, belajar, dan lain sebagainya.
Perlunya peran dari orang tua yangharus memperhatikan anaknya agar tidak
terjerumus ke dalam jurang narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar
masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba. Remaja harus
diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan
narkoba itu sendiri

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai