OLEH : KELOMPOK 7
MAULANA AL FATHIR
NADIRA SYIFA
PELANGI RAMADHANI
RAKA RAFZAN RASYID
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba,
istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua
istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai
resiko kecanduan bagi penggunanya. Ada berbagai jenis narkoba, tetapi pada kali ini kita
akan membahas jenis ekstasi
Metilendioksimetamfetamina (disingkat MDMA) biasanya dikenal dengan
nama Ekstasi, E, X, atau XTC adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat
rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif. Ketika dimasukkan lewat mulut,
efek obat ini akan kambuh pada 30–45 menit dan berakhir 3–6 jam. Obat ini juga terkadang
dimasukkan melalui hidung atau diasapkan. Sejak 2017, MDMA tidak menerima penggunaan
medis.
Efek dari penggunaan MDMA di antaranya rasa ketagihan, masalah ingatan, paranoia,
susah tidur, penggerusan gigi, pandangan buram, berkeringan, dan detak jantung yang cepat.
Penggunaan juga dapat menyebabkan depresi dan cepat lelah. Kematian telah dilaporkan
karena suhu tubuh meningkat dan dehidrasi. MDMA meningkatkan pelepasan dan
menurunkan asupan kembali neurotransmiter serotonin, dopamina, dan norepinefrin dalam
bagian otak. Ia memiliki efek stimulan dan psikedelik. Peningkatan awal diikuti dengan
penurunan jangka pendek dalam neurotransmiter.
MDMA pertama kali dibuat tahun 1912. Ia digunakan untuk
meningkatkan psikoterapi yang dimulai pada 1970-an dan menjadi populer sebagai obat
jalanan pada tahun 1980-an. MDMA umumnya terkait dengan pesta dansa, dan musik dansa
elektronik. Ia sering dijual dicampur dengan zat lain seperti efedrin, amfetamin,
dan metamfetamina. Pada tahun 2014, antara 9 dan 29 juta orang antara usia 15 dan 64 tahun,
menggunakan ekstasi (0.2% sampai 0.6% dari populasi dunia). Hal tersebut secara luas mirip
dengan persentase orang yang menggunakan kokain, amfetamin, dan opioid, tapi lebih sedikit
daripada ganja. Di Amerika Serikat, sekitar 0.9 juta orang menggunakan ekstasi pada tahun
2010.
B. EFEK
Secara umum, pengguna MDMA mulai melaporkan efek subjektif dalam waktu 30 sampai 60
menit dari konsumsi, mencapai puncak pada sekitar 75 sampai 120 menit yang stabil sekitar
3.5 jam.
Efek psikoaktif (aspek fisik) jangka pendek yang diinginkan dari MDMA telah dilaporkan meliputi:
Aspek sosial
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ekstasi adalah obat terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan
dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan ekstasi maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian. Dari segi kesehatan akibat kebiasaan
menggunakan ekstasi akan menyebabkan berbagai penyakit. Melalui sikap
kepedulian, pencegahan berbagai tindak criminal, kenakalan remaja, keamanan,
kedamaian, keharmonisan, akan mudah dicipatakan. Dengan sikap kepedulian
ini,maka motto bahwa, “Mencegah lebih baik dari mengobati” akan benar benar
terbukti. Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah
keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting dalam hal ini. Guna
mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia nakoba, maka
campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting disini
Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat tapi mudhorotnya jelas banyak sekali
banyak organ tubuh menjadi rusak apalagi bila pakai obat bius salah-salah pada
saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para
penggunanya yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu,
sangatlah mahal Salah-salah bisa masuk kalau ketangkep aparat.
B. SARAN
Mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat
meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, belajar, dan lain sebagainya.
Perlunya peran dari orang tua yangharus memperhatikan anaknya agar tidak
terjerumus ke dalam jurang narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar
masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba. Remaja harus
diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan
narkoba itu sendiri