Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2017
1
SKRIPSI
Oleh:
ANINDYKA ALFISYAH PUTRI
NIM: 201302005
PRODI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2017
2
3
4
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 201302005
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil dari pekerjaan saya sendiri
dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian baik yang sudah maupun
pustaka.
Anindyka Alfisyah P
NIM. 201203005
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Kota Madiun
Email : anin.syah@gmail.com
6
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Dalam ................................................................................................... i
Lembar Persetujuan ..........................................................................................ii
Lembar Pengesahan ........................................................................................iii
Lembar Pernyataan......................................................................................... iv
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... v
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
Daftar Tabel ...................................................................................................vii
Daftar Gambar ...............................................................................................viii
Daftar Lampiran .............................................................................................. ix
Daftar Istilah..................................................................................................... x
Daftar Singkatan.............................................................................................xii
Abstrak ..........................................................................................................xiii
Kata Pengantar ............................................................................................... xv
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 7
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................ 7
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
7
BAB 4 Metodologi Penelitian
4.1 Rancang Bangun Penelitian ............................................................ 44
4.2 Populasi dan Sampel ....................................................................... 44
4.3 Teknik Sampling ............................................................................. 46
4.4 Kerangka Kerja Penelitian .............................................................. 47
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................. 48
4.6 Instrumen Penelitian........................................................................ 51
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 52
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................... 53
4.9 Teknik Analisa Data ........................................................................ 57
4.10 Pengolahan Data............................................................................ 60
4.11 Etika Penelitian ............................................................................. 60
8
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................. 45
Tabel 5.1 Data Jumlah Sumber Daya Manusia di RSI Siti Aisyah
Madiun tahun 2017 ................................................................ 64
Tabel 5.2 Distribusi Reseponden Berdasarkan Jenis Kelamin............... 64
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ................................ 65
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........ 65
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja .................... 66
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pernikahan .......... 66
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jabatan ........................... 66
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Stres Kerja ........ 67
Tabel 5.9 Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner OSI-R ............. 67
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan IKI (Indikator Kinerja
Individu) RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 .................... 70
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Tingkat Stres Kerja dan Kinerja................. 71
9
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
Gambar 2.1 Model Stres Kerja menurut NIOSH 1999 ............................... 17
Gambar 2.2 Hubungan Faktor Organisasi, Individu, Psikologi dengan
Kinerja menurut Gibson 1997................................................. 25
Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan antara Stres Kerja dan
Kinerja Perawat....................................................................... 38
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ....................................................... 42
10
DAFTAR LAMPIRAN
11
DAFTAR ISTILAH
Ability : Kemampuan
Absenteisme : Ketidak hadiran
Achievements : Pencapaian/prestasi
Anonimity : Tanpa nama
Antecedent : Yang didahulukan (variabel)
Attitude : Sikap
Check list patient safety : Daftar cek keamanan pasien
Coding : Pengkodean
Confidentiality : Kerahasiaan
Cross sectional study : Potong lintang
Define : Menggambarkan
Differences : Berbeda
Distress : Stres yang bersifat merusak
Editing : Menyunting
Employee performance : Kinerja Karyawan
Effort : Usaha
Eustress : Stres yang bersifat membangun
Inform Consent : Lembar Persetujuan
Intangible Standard : Standar yang tidak terukur
Intensive Care Unit : Unit Perawatan Intensif
Job Performance : Kinerja
Knowledge : Pengetahuan
Motivation : Motivasi
National Institute Occupational : Institut Nasional Keamanan Kerja dan
Safety and Health Kesehatan
National Safety Council : Konsiliasi Keamanan Nasional
Occupational Stress Inventory- : Inventori Stres kerja Edisi Revisi
Revised Edition
12
Operatie Kamer : Kamar operasi
Opportunity : Kesempatan
Performance : Kinerja
Performance appraisal : Penghargaan Kinerja
Recovery Room : Ruang pemulihan
Reward System : Sistem penghargaan
Right or wrong : Benar atau salah
Scrub nurse : Perawat pendamping (kamar operasi)
Scientific attitude : Sikap ilmiah
Scoring : Skoring
Skill : Keterampilan
Staffing : Proses pembagian staf
Stressful : Kondisi stres
Stressful event : Pemicu stres
Tabulating : Proses tabulasi
Tangible Standard : Standar yang terukur
Terminal Illness : Penyakit Terminal
Turn over : Menyerahkan
13
DAFTAR SINGKATAN
14
ABSTRAK
Kata Kunci : Tingkat Stres Kerja, Kinerja Perawat, Perawat Kamar Bedah
dan Perawatan Kritis
15
ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN WORK STRESS LEVELWITH JOB
PERFORMANCE BY NURSE OF SURGICAL ROOM (OK AND RR) AND
CRITICAL TREATMENT (ICU) IN RSI SITI AISYAH MADIUN
16
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi dengan
judul “Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Kamar Bedah (OK
& RR) dan Perawatan Kritis (ICU) RSI Siti Aisyah Madiun”. Tersusunnya skripsi
ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan dukungan moral kepada saya,
1. Dr. Sudijo, M.Kes sebagai Direktur Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
penelitian.
3. Mega Arianti P., M.Kep sebagai Ketua Prodi S-1 Keperawatan STIKES
penelitian.
4. Aris Hartono, S.Kep.,Ns M.Kep sebagai ketua dewan penguji yang telah
ini.
ini.
17
6. Mertisa Dwi Klevina, S.ST., M.Kes sebagai pembimbing 2 skripsi yang
ini.
7. Keluarga dan teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
18
BAB I
PENDAHULUAN
didukung oleh sumber daya yang berkualitas. Sumber daya yang dibutuhkan
oleh sebuah Rumah Sakit sangat beragam, salah satunya adalah sumber daya
manusia yang merupakan unsur penting bagi sebuah Rumah Sakit karena
et al, 2009).
merupakan sumber daya manusia terbanyak di rumah sakit dari segi jumlah
penghubung penting dalam suatu rumah sakit, salah satu contohnya perawat
kamar bedah dan perawat perawatan kritis. Tugas dan tanggung jawab
perawat kamar bedah dan perawat perawatan kritis bukan hal yang ringan
untuk dipikul.
19
pembedahan selama tindakan pembedahan berlangsung, administrasi dan
safety di kamar bedah, mengatasi kecemasan dari pasien yang akan di operasi,
pembedahan baik menjadi scrub nurse atau pun sirkuler nurse, dan asuhan
Berbagai situasi dan tuntutan kerja yang di alami perawat dapat menjadi
ruang ICU memiliki tingkat pekerjaan dan tingkat pengetahuan yang lebih
memastikan pasien menerima perawatan yang akut atau pasien dengan sakit
dengan standar.
Penyebab stres kerja pada perawat kamar bedah dan perawatan kritis
buruk dokter bedah kepada perawat kamar bedah yang paling sering terjadi
2
dapat memberi efek negatif kepada kedua profesi, dapat menyebabkan stres,
terganggu di tempat kerja. Dan hal ini dapat menjadi konflik antara profesi,
sebagai penyebab stres kerja di ruangan ICU. Faktor sikap kerja merupakan
faktor yang dominan, faktor lainnya yang menyebabkan stres kerja adalah
(2009) dalam Gaffar tahun (2014) mengemukakan bahwa ada 9 faktor yang
pekerja lebih rentan terhadap stres (Taylor, 2006 dalam Yana, 2014). Borril
seluruh tenaga profesional di rumah sakit memiliki risiko stres, namun para
dalam Yana (2014) bahwa 50,9% perawat Indonesia mengalami stres kerja
sering mengalami pusing, lelah, tidak ada istirahat karena beban kerja yang
terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah dan insentif yang tidak memadai.
Sebuah studi cross sectional terhadap 775 tenaga profesional di Taiwan tahun
3
2010 menghasilkan informasi bahwa 64,4% pekerja mengalami kegelisahan,
40,8% pekerja mengalami sakit kepala, 35% pekerja insomnia, dan 41,4%
penelitian Gaffar (2012) yang berjudul Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja
sebanyak 74,3%.
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah merupakan salah satu rumah sakit
Oleh karena itu Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun sangat memerlukan
maksimal kepada pasien. Beberapa unit di rumah sakit menuntut para perawat
dan tanpa resiko lanjutan, termasuk di kamar bedah dan di ruang perawatan
kritis. Ruang yang melibatkan pembedahan di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
4
terminasi/kritis sekaligus menampung pasien dengan perawatan lebih lanjut
(intensif). RSI Siti Aisyah Madiun telah melakukan penilaian prestasi kerja
tergolong rendah dengan banyaknya perawat yang mendapat nilai cukup dari
dan 14 lainnya mendapatkan nilai baik. Sementara berdasarkan data IKI tahun
dan 13 orang mendapatkan nilai baik. Sementara itu, jumlah BOR (Bed
Occupation Rate) untuk RSI Siti Aisyah Madiun pada tahun 2016 mencapai
keselamatan pasien, apabila ditinjau dari sisi perawat, munculnya stres dapat
stres tidak dikelola dengan baik, angka turn over terus meningkat.
mengenai stres kerja perawat terutama pada pelayanan klinis, stres kerja dapat
terjadi karena beban kerja yang tinggi, peran ambiguitas perawat, konflik
5
dengan dokter dan teman sejawat lainnya, kekurangan jumlah perawat, terlalu
prestasi.
Tata manajemen yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Islam Siti
dengan estimasi tingkat stres perawat yang tinggi seperti di kamar bedah dan
ruang perawatan kritis. Stres kerja pada perawat ruangan kamar bedah dan
ruang perawatan kritis perlu ditinjau oleh pihak manajemen secara lebih
terutama perawat pada kamar bedah dan perawat perawatan kritis. Upaya
dapat diketahui dan ditemukan solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut
sehingga kinerja perawat kamar bedah dan perawatan kritis dapat meningkat
masalah stres kerja dan pengaruhnya terhadap kinerja perawat pada kamar
bedah meliputi Ruang Recovery Room (RR) dan Ruang Operatie Kamer
(OK) serta perawat pada ruang perawatan kritis Intensive Care Unit (ICU) di
6
lebih lanjut mengenai stres kerja perawat untuk meningkatkan kualitas
kerja terhadap kinerja perawat kamar bedah (OK,RR) dan perawatan kritis
1.3 Tujuan
kamar bedah (OK,RR) dan perawatan kritis (ICU) di Rumah Sakit Islam Siti
Aisyah Madiun?
Madiun?
kamar bedah (OK, RR) dan perawatan kritis (ICU) di Rumah Sakit
7
1.4 Manfaat Penelitian
1) Bagi Peneliti
perawatan kritis.
8
2) Bagi Perawat
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap individu yang hidup di dunia tidak pernah terlepas dari stres.
keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik
(badan), atau lingkungan dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan
suatu hal yang tidak diharapkan yang muncul karena tingginya suatu
dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan
apa yang dihasratkan oleh individu tersebut dan hasilnya dipandang tidak
bersifat individual dan pada dasarnya merusak bila tidak ada keseimbangan
sebuah tekanan yang terjadi pada diri seseorang individu baik itu berupa
10
beban pekerjaan dan lainnya, dan membuat individu tersebut merasa
disimpulkan, bahwa stress merupakan tekanan yang tidak biasa terjadi pada
mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu: eustres dan distres. Eustres,
yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan
Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifta tidak sehat,
pengalaman dan pola hidup, faktor lingkungan, struktur dan fungsi keluarga,
pengalaman masa lalu dengan stres dan mekanisme koping. Terganggu atau
11
dialaminya. Dengan kata lain bahwa reaksi terhadap stres dipengaruhi oleh
respon yang berbeda pada stres tersebut. penilaian kognitif itu, bisa
mengubah cara pandang akan stres. Dimana stres diubah menjadi suatu cara
Potter & Perry (2005) membagi tingkatan stres ke dalam 3 bagian yaitu :
1) Stres ringan
teratur, seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas serta kritikan
penyakit.
2) Stres Sedang
12
3) Stres Berat
ditimbulkan.
karena akan mengalami suatu kontra produktif. Stres sendiri dapat juga
membantu proses mengingat yang dialami dalam jangka pendek dan tidak
1) Faktor Lingkungan
13
b) Ketidakpastian politik, misalnya adanya peprangan akibat perebutan
kekuasaan.
2) Faktor Organisasional
organisasi.
3) Faktor Personal
pasti sangat sering terjadi. Hal inilah yang perlu dihindari agar kinerja
mengalami stres pula yang cukup berat dan sangat mengganggu kerja otak
14
Osipow (1998) dalam Jackson (2008) menjelaskan bahwa area
b) Ketidakcukupan peran
c) Kerancuan/ketidakjelasan peran
d) Batasan peran
e) Tanggung jawab
f) Lingkungan fisik
a) Tekanan vokasional
b) Ketegangan psikologis
d) Ketegangan fisik
b) Kepedulian diri
15
c) Dukungan sosial
d) Koping kognitif
mengatasi suatu stressor kerja tersebut artinya tidak ada gangguan fungsi
Tetapi sebaliknya bila ternyata ia mengalami gangguan pada satu atau lebih
Muthmainah 2012).
sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi
sebagai : sikap pesimis, tidak puas, produktivitas rendah, dan sering absen.
atau tuntutan di tempat kerja yang bersifat merugikan. Stres kerja juga
16
perilaku atau kejadian-kejadian pada lingkungan kerja dan menimbulkan
sendiri.
sangat tinggi terhadap stres. Hal tersebut disebabkan karena perawat memiliki
sebagai salah satu organisasi yang paling sering meneliti tentang stres,
17
NIOSH mengemukakan model kondisi kerja yang menyebabkan stres
Gambar 2.1 Model Stres Kerja menurut NIOSH. Sumber : NIOSH (1999)
dalam Yana (2014)
kerja yang menentukan sejauh mana situasi yang dihadapi merupakan situasi
stres atau tidak. Interaksinya dalam pekerjaan dipengaruhi pula oleh hasil
sebgainya. Sumber stres yang menyebabkan seseorang jatuh sakit, tidak datang
dari satu pembangkit stres saja, melainkan bisa jadi dari beberapa pembangkit
stres. Karena sebagian besar waktu manusia adalah bekerja, maka lingkungan
pekerjaan mempunyai pengaruh yang besar sebagai sumber stres bagi para
Penyebab stres yang terjadi pada petugas kesehatan meliputi (1) kerja
shift (2) jam kerja yang panjang (3) peran yang ambigu dan konflik peran (4)
dan (5) terpaparnya petugas kesehatan terhadap infeksi dan substansi bahaya
lainnya yang ada di rumah sakit. Beberapa penelitian tentang stres kerja
18
terhadap perawat juga telah dilakukan berhubungan dengan (1) beban kerja
berlebih (work overload), (2) tuntutan waktu pengerjaan tugas yang cepat, (3)
tidak adanya dukungan sosial dalam bekerja (khususnya dari supervisor, kepala
perawat dan managerial keperawatan yang lebih tinggi), (4) terpapar penyakit
infeksi, tertusuk jarum, (5) dan berhubungan dengan pasien sulit atau kondisi
yaitu :
1) Menghadapi kematian
7) Ketentuan pengobatan.
19
3) Faktor stres kerja yang beberapa bagian yang dapat tercermin dalam cara
tanpa memperoleh dampak yang negatif. Manajemen stres lebih dari pada
efektif. Hampir sama pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh
dan apa yang harus dicoba. Sebagian para pengidap stres di tempat kerja
berlebihan. Ini bukanlah cara efektif yang bahkan tidak menghasilkan apa-
apa untuk memecahkan sebab dari stres, justru akan menambah masalah
lebih jauh.
20
(jika menyediakan), pergi sebentar ke kamar kecil untuk membasuh
muka air dingin atau berwudhu bagi orang Islam, dan sebagainya.
bisa dilakukan di rumah pada malam hari atau hari-hari libur kerja.
mengucapkan doa.
c) Melakukan diet dan fitness. Beberapa cara yang bisa ditempuh adalah
21
mengurangi stres kerja untuk pekerja individual. Manajemen stres
22
penyebab stress ini dapat dihilangkan atau dikurangi. Masing-masing
yang terdekat, seperti keluarga, teman sekerja, pemimpin atau orang lain.
karyawan (job performance) atau hasil kinerja yang dicapai oleh seorang
sehingga jika kinerja karyawan baik maka kinerja organisasi juga akan
2016)
23
dirumuskan sebagai (P = E + A) atau Performance = Effort + Achievement.
bahwa penilaian kinerja (prestasi kerja) adalah suatu proses sistematik untuk
periodik dan secara objektif. Penilaian dilakukan terhadap hasil kerja yang
1) Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang
merupakan faktor bawaan dari lahir (misalnya bakat, sifat pribadi, serta
24
keadaan fisik dan kejiwaan) dan faktor yang diperoleh ketika
pengalaman kerja).
kinerja pegawai.
pegawai meliputi (1) kepuasan kerja, (2) disiplin kerja, (3) motivasi kerja,
(4) semangat kerja, (5) sikap kerja, (6) stress kerja, (7) keterlibatan kerja, (8)
semakin tinggi motivasi pegawai) maka kinerja pegawai akan semakin baik
(Yuli, 2012).
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
25
keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan
26
Zebua (2016; 8) menyatakan bahwa terwujudnya kinerja SDM
rumah sakit dengan nilai baik tentu ada beberapa faktor yang ikut
rumah sakit, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor lain yang ikut mendorong
dimiliki
sehari-hari
27
2) Motivation = attitude + situation
memperbaiki prestasi.
28
2) Penyesuaian kompensasi
3) Keputusan-keputusan penempatan
harus dikembangkan.
7) Ketidak-akuratan informasional
29
8) Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
kesalahan-kesalahan tersebut.
lanjut,
kemampuannya
30
Zebua (2016; 122) menambahkan tujuan penilaian kinerja antara
lain:
sebagai berikut:
31
sehingga penilaiannya jujur, adil, dan objektif. Penilai tidak boleh
adil.
Secara umum standar berarti apa yang akan dicapai sebagai ukuran
32
a) Standar dalam bentuk fisik yang terbagi atas : standar kuantitas,
berikut :
dihasilkan.
pelaksanaa kegiatan.
tepat waktu.
33
Menurut American Hospital Association (2010) dalam
1) Produktivitas
2) Kualitas
4) Kepandaian
5) Keterkaitan
6) Inisiatif
7) Penampilan
8) Hubungan personal
2) Produktivitas
karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi. Raharjo (2005) dalam Gaffar
34
(2012) menyebutkan beberapa karakteristik karyawan yang memiliki kinerja
dirinya.
2) Percaya Diri
3) Pengendalian Diri
4) Kompetensi
5) Persisten
35
berdasarkan ilmu yang dimiliki dan diperoleh melalui pendidikan
daya manusia terbanyak di rumah sakit dari segi jumlah dan paling lama
adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun
diperoleh.
36
2.3.2 Definisi Perawat Kamar Bedah
Operasi tahun 1993 yang tercantum pada BAB II pasal 1 , kamar operasi
atau kamar bedah adalah suatu unit khusus di Rumah Sakit tempat untuk
membutuhkan keadaan suci hama atau steril. Perawat kamar bedah adalah
pelayanan yang konstan dan terus–menerus 24 jam kepada pasien setiap hari.
Perawat sebagai salah satu anggota yang membawa perspektif yang unik
sebagai penghubung penting dalam suatu rumah sakit. Salah satu contohnya
(Kemenkes, 2010).
37
Menurut Hipkabi (2012), perawat kamar bedah bertanggung jawab untuk :
7) Persiapan alat
room).
perawatan yang optimal (Chulay & Burn, 2006). Perawat intensif dalam
pada kode etik keperawatam dapat berfungsi sebagai perwakilan pasien secara
38
Hanafie (2007) dalam Muthmainah (2012) menyebutkan beberapa
4) Pelayanan yang dilakukan oleh staf yang profesional dan berpengalaman dan
dalam keadaan kegawat dan kedaruratan yang perlu ditanggulangi dan diawasi
secara ketat, terus menerus serta tindakan segera, ditujukan untuk observasi,
dimiliki oleh perawat perawatan kritis (ICU) dan merupakan tanggung jawab
4) Melakukan pengkajian dan analisa data yang didapat mengenai henti nafas
39
5) Mempertahankan potensi jalan napas dengan menggunakan (Endotracheal
Tube) ETT
12) Memberikan BLS (Basic Life Support) dan ALS (Advanced Life Support)
16) Mengetahui koreksi terhadap hasil analisa gas darah dan elektrolit yang
tidak normal
40
2.4 Alat Ukur Stres Kerja
Stres kerja dapat diukur melalui kuesioner stres kerja sesuai dengan kondisi
untuk tingkat stres kerja yang mengacu pada penilaian dari OSI-RTM
(2012) dengan skor total item minimum 0,2. Parameter untuk stres kerja dari
memang dipengaruhi banyak hal salah satunya adalah stres kerja. Manajer
rangka pengendalian stres kerja. Perawat yang baru memulai pekerjaan atau
perawat baru memiliki resiko stres kerja karena berinteraksi dengan tempat
dan tuntutan kerja yang baru. Perawat baru harus senantiasa dibekali
dengan baik.
41
BAB 3
berfikir dalam kegiatan ilmu yang didapatkan dari konsep ilmu/teori yang
Faktor Stres :
1. Faktor Lingkungan
Stres Kerja
2. Faktor Organisasi
3. Faktor Personal
Sumber : Mulyadi, 2012
Keterangan :
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan antara Stres Kerja dan Kinerja
42
Gambar 3.1 menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang
yaitu kepuasan kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, semangat kerja, sikap
kerja, keterlibatan kerja, loyalitas, dan budaya organisasi. Pada penelitian ini
peneliti akan meneliti tentang tingkat stres kerja yang berhubungan dengan
kinerja perawat. Penelitian ini hanya dilakukan pada hubungan tingkat stres
43
BAB 4
METODE PENELITIAN
Pengukuran variabel sesaat artinya subjek diobservasi satu kali saja dalam
Liawati, 2013).
4.2.1 Populasi
(Rosjidi & Liawati, 2013: 78). Populasi pada penelitian ini adalah perawat di
kamar bedah yang terdiri dari 2 ruang yaitu ruang Recovery Room (RR) dan
ruang Operatie Kamer (OK) serta perawat perawatan kritis yaitu ruang
4.2.2 Sampel
44
untuk mewakili populasi. Kerepresentatifan sampel ini ditinjau dari
n=
n=
n=
n = 25,2
n = 25
keterangan :
n = jumlah sampel
N = besar populasi
45
4.3 Teknik Sampling
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono; 2013: 82).
n= x besar sampel
1. R. OK = x 25
= 9,3
= 9 orang
2. R. Recovery = x 25
= 4,6
= 5 orang
3. R. ICU = x 25
= 11,1
= 11 orang
46
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
Perawat di kamar bedah RSI Siti Aisyah Madiun yang berjumlah 27 orang
Sampel
Sebagian perawat kamar bedah dan perawatan kritis di RSI Siti Aisyah
Madiun yang berjumlah 25 orang
Sampling
Menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling
Desain penelitian
Desain penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross
sectional study
Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan yaitu data primer (kuesioner) dan data sekunder
(administrasi)
Pengolahan data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Kendall’Tau
b dengan bantuan pengolah data statistik SPSS 16
47
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
1) Variabel independen
dependen yaitu kinerja perawat. Dalam hal ini tingkat stres kerja
dilambangkan dengan X.
2) Variabel dependen
48
Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan kinerja perawat sebagai
bagaimana suatu variabel akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan
yang mempunyai lëbih dari satu cara pengukuran, atau variabel yang
standard dan perlu dikembangkan alat ukur oleh peneliti (Rosjidi &
sebagai berikut:
Definisi Skala
Variabel Parameter Alat Ukur Skor
Operasional Data
Tingkat Suatu 1) Peran dalam Kuesioner Ordinal Skala Likert
Stres tahapan dari kedudukan/jabat OSI-RTM (STS) = 1
Kerja stres an (Occupati (TS) = 2
perawat a) Beban peranan onal Stres (R) = 3
yang yang terlalu Inventory (S) =4
dipengaruhi berat –Revised (SS) = 5
oleh respon b)Ketidakcukupan Edition)
dari peran 2008 Hasil
lingkungan c) Kerancuan/ Ukur :
kerja di RSI ketidakjelasan 1. Tingkat
Siti Aisyah peran Stres
Madiun. d) Batasan peran Rendah
Dilanjutkan...
49
Lanjutan tabel 4.1
102).
tertutup dan kuesioner terbuka. (Rosjidi & Liawati, 2013: 81). Dalam
bagi stres kerja dan data hasil penilaian kinerja sebagai instrumen kinerja
perawat. Kuesioner untuk tingkat stres kerja mengacu pada penilaian dari OSI-
(2012) dengan skor total item minimum 0,2. Kuesioner OSI-RTM memiliki
nilai standar deviasi sebesar 10. Skor dari tingkat stres kerja kemungkinan
Selanjutnya ditetapkan pengukuran tingkat stres kerja rendah dengan skor 25-
58, stres kerja sedang dengan skor 59-92, dan stres kerja tinggi dengan skor
(93-125).
51
Peneliti menggunakan data hasil penilaian kinerja karyawan dari
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun, yaitu Indikator Kinerja Individu (IKI)
yang diperoleh dari bagian Sumber Daya Insani (SDI) sebagai instrumen
utnuk variabel kinerja perawat. Skor berjenjang antara 1 sampai dengan 100
dengan kriteria nilai kinerja Kurang dengan skor (<70), Cukup dengan skor
(71-80), Baik dengan skor (81-99) dan Sangat Baik dengan skor (100). Pada
yaitu skala likert. Skala ini menggunakan ordinal karena hanya dapat membuat
rangking tetapi tidak dapat diketahui berapa kali satu responden lebih baik
atau lebih buruk dari responden lainnya didalam nilai skala (Sidik & Muis,
Lokasi penelitian ini di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Penelitian ini
akan dilaksanakan di kamar bedah (OK, RR) dan rung perawatan kritis (ICU).
52
4.8 Prosedur Pengumpulan Data
1) Studi lapangan
2) Studi kepustakaan
dan juga sumber lainnya seperti penelitian terdahulu, company profile dan
hasil laporan IKI (Indikator Kinerja Individu) Rumah Sakit Islam Siti
Aisyah Madiun.
4) Peneliti mengurus izin kepada Direktur Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
Madiun.
53
5) Setelah mendapatkan izin, peneliti meminta data Indikator Kinerja Individu
berikut :
yaitu hari kamis. Pengambilan data pada hari kamis diharapkan tidak
minggu.
Kinerja Individu (IKI) dari RSI Siti Aisyah Madiun. Kinerja karyawan RSI
Siti Aisyah Madiun dinilai oleh atasan langsung (Pejabat Penilai) pada
bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Februari 2017 pada minggu 1
dan 2.
54
9) Data yang telah di dapatkan dari penilaian tingkat stres kerja kemudian
16.
1) Editing
meliputi:
2) Coding
Data demografi :
a) Jenis Kelaminn
(1) Laki-laki
(2) Perempuan
55
b) Pendidikan terakhir:
(1) D3
(2) S1
c) Status Pernikahan
(2) Menikah
d) Jabatan
3) Scoring
Penilaian skor terdiri dari 5 jenis yaitu STS (Sangat Tidak Setuju)
tingkat stres kerja rendah dengan skor 25-58, stres kerja sedang dengan
56
b) Pengukuran kinerja karyawan
Islam Siti Aisyah Madiun, yaitu Indikator Kinerja Individu (IKI) sebagai
sampai dengan 100 dengan kriteria nilai kinerja Kurang dengan skor
(<70), Cukup dengan skor (71-80), Baik dengan skor (81-99) dan Sangat
4) Tabulating
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Teknik analisa data yang
menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel
57
1) Data Umun
menggunakan rumus :
b) Distribusi frekuensi
P=
Keterangan :
P : Presentase
N : Banyaknya responden
2) Data Khusus
a) Variabel Independen
58
Setuju (4)
Ragu-ragu (3)
didapatkan skor terendah sebesar 25, dan skor tertinggi sebesar 125
b) Variabel Dependen
berikut:
59
4.10.2 Analisis Korelasi Kendall Tau (t)
untuk menganalisis hubungan dua variabel atau lebih dengan skala data
untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan atau tidak dengan jenis data
ordinal dan tidak harus berdistribusi normal. Kelebihan teknik ini bila
digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10.
kendall tau dapat menguji dua skala data ordinal, salah satu skala data ordinal,
dan lainnya nominal maupun rasio. Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Uji Kendall Tau yang digunakan untuk mengetahui
korelasi atau hubungan antara dua variabel. Pada penelitian ini peneliti akan
60
menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang
dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau
(Jacob, 2004 dalam Rosjidi & Liawati, 2013: 118). Berikut prinsip etika
penelitian yang dijelaskan oleh peneliti dan yang sudah tertulis di dalam
penelitian.
responden tersebut.
61
3) Kerahasiaan (Confidentiality)
peneliti. Identitas asli yang didapatkan dari inform consent disimpan oleh
62
BAB 5
5.1.1 Geografi
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun (RSI Siti Aisyah Madiun)
adalah rumah sakit Tipe C yang terletak di Jl. Mayjend Sungkono No.38-40
berbatasan dengan :
selatan pada lantai 3. Ruang perawatan kritis/intensif yang ada di RSI Siti
Aisyah Madiun disebut ICU (Intensive Care Unit). Ruang ICU terletak di
63
gedung selatan pada lantai 2. Lokasinya persis di bawah kamar bedah. Ruang
Adapun data jumlah Sumber Daya Manusia di RSI Siti Aisyah Madiun
Tabel 5.1 Data Jumlah Sumber Daya Manusia di RSI Siti Aisyah
Madiun
Berdasarkan tabel 5.1 data jumlah Sumber Daya manusia di RSI Siti
Aisyah Madiun terdiri dari Direksi sebanyak 2 orang, Tenaga medis sebanyak
64
Pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 25 responden, responden laki-
responden (56%).
2) Usia
adalah 38,76 tahun. Usia responden yang paling banyak adalah 50 tahun
3) Tingkat Pendidikan
(0%).
65
4) Lama Bekerja
5) Status Pernikahan
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pernikahan Perawat
Kamar Bedah dan Perawatan Kritis RSI Siti Aisyah Madiun tahun 2017
No. Status Pernikahan Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Belum Menikah 5 20 %
2 Menikah 20 80 %
3 Cerai hidup/meninggal 0 0%
Total 25 100%
Sumber : Data Primer tahun 2017
Pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 25 responden, responden
(20%).
6) Jabatan
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jabatan Perawat Kamar Bedah
dan Perawatan Kritis RSI Siti Aisyah Madiun tahun 2017
No. Jabatan Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Kepala Ruang 2 8%
2 Perawat Ahli 0 0%
3 Perawat Pelaksana 15 60 %
4 Jabatan tambahan 8 32 %
Total 25 100%
Sumber : Data Primer tahun 2017
66
Pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 25 responden, responden
responden (32%).
5.2.2 Tingkat Stres Kerja Perawat Kamar Bedah dan Perawatan Kritis
Tabel. 5.9 Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Stres Kerja OSI-R Perawat
Kamar Bedah dan Perawatan Kritis RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017
67
pekerjaan
5. Kurang mampu - - 24% 56% 20% 57,07
menyelesaikan
pekerjaan
6. Kurang mampu - 8% 20% 44% 28% 56,57
menuntaskan
pekerjaan dengan baik
7. Bekerja dalam batas 4% 8% 16% 64% 8% 53,09
waktu ketat
8. Berharap mendapat - - 8% 20% 72% 65,53
bantuan lebih
9. Mengerjakan tugas 4% 24% 20% 48% 4% 48,11
lebih banyak dalam
waktu yang sangat
singkat
10. Bekerja di area 4% 52% 12% 20% 12% 43,13
berbeda dalam satu
waktu
Mean T Komposit 49,52
2. 11. Karir kurang 8% 20% 32% 20% 20% 48,11
Ketegangan berkembang
karir 12. Pekerjaan - 4% 24% 44% 28% 57,07
pribadi menuntut sesuai
dengan keahlian
13. Bosan dengan 36% 48% 16% - - 30,19
pekerjaan
14. Dituntut memiliki - 4% 28% 44% 24% 56,07
tanggung jawab yang
cukup
15. Bakat hanya - 4% 24% 48% 24% 56,57
berguna dalam
pekerjaan
16. Pekerjaan kurang - 4% 32% 36% 28% 56,07
memiliki masa depan
baik
17. Butuh - 4% 32% 32% 32% 56,57
penghargaan lebih
dalam pekerjaan
Mean T Komposit 51,52
3. Sumber 18. Harus mempelajari - 4% 24% 52% 20% 56,07
diri sendiri keahlian baru
dan rekan 19. Atasan hanya 4% 28% 20% 44% 4% 47,11
kerja memberi umpan balik
yang cukup pada
pekerjaan
20. Kurang jelas - - 36% 52% 12% 54,58
68
dalam pencapaian
kerja
21. Kurang jelas 32% 48% 12% 8% - 32,18
dalam tujuan kerja
22. Kurang tahu mana - 4% 24% 24% 48% 59,56
pekerjaan yang harus
diselesaikan dahulu
23. Kurang tahu - - 44% 48% 8% 53,09
bagaimana mulai
mengerjakan tugas
baru
24. Atasan meminta - 64% 28% 8% - 38,15
satu hal namun
menginginkan hal lain
25. Terkadang kurang - - 52% 32% 16% 53,09
memahami perilaku
pribadi yang dapat
diterima dalam
pekerjaan.
Mean T Komposit 49,23
Mean T Keseluruhan 50, 09
Sumber : Data Primer Tahun 2017
responden menurut kuesioner stres kerja dari OSI-RM. Tabel di atas menggunakan
rumus Mean T yang diaplikasikan pada nilai skor T per aspek. Untuk aspek peran
dan beban kerja, skor mean T komposit sebesar 49,52. Sementara itu, untuk aspek
ketegangan karir pribadi, skor mean T komposit sebesar 51,52. Kemudian untuk
aspek stres kerja yang bersumber dari diri sendiri dan rekan kerja, skor mean T
komposit sebesar 49,23. Untuk skor mean T keseluruhan adalah 50,09. Dari tabel
di atas akan diketahui aspek manakah yang merupakan sumber stres kerja
kompositnya.
69
5.2.3 Kinerja Perawat Kamar Bedah dan Perawatan Kritis
Pada penelitian ini, kinerja merupakan variabel dependen yang memiliki
tertinggi yaitu cukup dengan jumlah 15 responden (60%) dan kinerja baik
5.2.4 Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Kamar Bedah
dan Perawatan Kritis RSI Siti Aisyah Madiun
Berdasarkan hasil pengolahan data variabel Tingkat Stres Kerja
dan Kinerja, didapatkan hasil pengolahan data dengan uji Kendall Tau_b
bahwa hubungan tingkat stres kerja dengan kinerja perawat kamar bedah
dan perawatan kritis RSI Siti Aisyah Madiun memiliki tingkat signifikansi
sebesar 0,010 < 0,05, maka Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan
antara tingkat stres kerja dengan kinerja. Koefisien korelasi Kendall’s Tau_b
yaitu -0,523 disebut hubungan linear yang negatif. Maka semakin rendah
70
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Tingkat Stres Kerja dan Kinerja Perawat Kamar
Bedah dan Perawatan Kritis RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017
Kinerja Total
Stres Kerja
Cukup Baik
N % N % N %
Sedang 2 8 8 32 10 40
Berat 11 44 4 16 15 60
Total 13 52 12 48 25 100
α= 0,05 p value =0,010
Sumber : Pengolahan data primer tahun 2017
tingkat stres kerja dan kinerja, didapatkan hasil sejumlah 2 orang mengalami
tingkat stres kerja sedang dengan nilai cukup (8%), 8 orang mengalami
tingkat stres kerja dengan sedang dengan kinerja baik (32%), 11 orang
mengalami tingkat stres kerja berat dengan kinerja cukup (44%), dan 4
orang mengalami tingkat stres kerja berat dengan kinerja baik (16%) .
5.3 Pembahasan
merupakan sebuah tekanan yang terjadi pada diri seorang individu baik itu
Mulyadi (2015) menambahkan bahwa stres dapat dipicu oleh beberapa hal.
71
Faktor stres tersebut dibagi atas 3 hal, meliputi faktor lingkungan, faktor
mengalami stres sedang (20%) dan 8 lainnya mengalami stres berat (80%).
Stres kerja yang dialami oleh perawat laki-laki dan wanita bisa saja berbeda
karena hal tersebut disebabkan oleh fisik dan mental yang tidak sama serta
stres lebih berat pada perawat. Walaupun kondisi tersebut dapat memicu
maksimum adalah 52. Nilai rata-rata usia responden adalah 38,76 tahun.
72
responden yang berusia <38,76 tahun, sebanyak 7 responden (46,7%)
kerja berat. Melalui hasil tersebut, dapat digambarkan bahwa semakin tua
usia responden, tingkat stres kerja akan meningkat. Hal tersebut tidak
semakin muda usia perawat maka tingkat stres kerjanya semakin tinggi.
(2009) yang menyatakan bahwa kelompok usia dewasa awal yakni usia 20-
masih labil dan sukar beradaptasi dengan lingkungan kerja. Sementara itu,
kelompok usia dewasa tengah dan dewasa akhir merupakan kelompok usia
produktif yang sangat stabil dan mantap dalam dalam mengambil keputusan
dan hasil penelitian dari Muthmainah (2012) tersebut dapat disebabkan oleh
73
Peneliti berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat pendIdikan, semakin luas
kritis adalah 9,08 tahun. Responden yang memiliki lama kerja <9,08 tahun
sebanyak 11 orang (44%) dan yang memiliki lama kerja >9,08 tahun
mengalami stres kerja sedang sebanyak 4 orang dan yang mengalami stres
kerja berat sebanyak 7 orang. Sementara itu, responden yang telah bekerja
mengalami stres kerja berat. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diperoleh
semakin berat pula. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Siboro (2008) yang menyatakan bahwa semakin lama masa kerja
seseorang maka semakin stres di dalam pekerjaannya. Hal ini dapat terjadi
semakin lama masa kerja perawat di ruangan tertentu, diharapkan stres kerja
74
orang (20%). Dari 20 responden yang sudah menikah tersebut, sebanyak 11
konflik peran ganda yang dapat menjadi potensial terjadinya stres kerja.
menikah tidak stabil dikarenakan beberapa hal yang terjadi di rumah tangga
termasuk konflik peran dan tanggung jawab untuk keluarga. Selain itu,
sebagai kepala ruang (8%) dan 8 orang memiliki jabatan atau tugas
stres kerja berat dan 7 orang mengalami stres kerja sedang. Dari 2
stres berat (100%) dan dari 8 responden yang memiliki jabatan tambahan, 5
orang mengalami stres berat dan 3 orang lainnya mengalami stres ringan.
75
pemicu stres kerja adalah faktor organisasional dimana tuntutan peran yang
stres yang berlebihan. Selain itu, tanggung jawab berbeda dan berhadapan
5.3.2 Tingkat Stres Kerja Perawat Berdasarkan Aspek Stres Kerja OSI-R
dari responden menurut kuesioner stres kerja dari OSI-RM. Skor mean T
tersebut menjadi sumber stres utmana jika memiliki nilai di atas nilai T rata-
rata yaitu 50,09. Skor mean T komposit yang memiliki nilai di atas 50,09
sebesar 51,52. Sementara itu, 2 aspek lainnya yaitu aspek peran dan beban
kerja memiliki skor mean T sebesar 49, 52. Kemudian untuk aspek stres
kerja yang bersumber dari diri sendiri dan rekan kerja, skor mean T sebesar
49,23. Menurut tabel di atas, dari ketiga aspek stres kerja tersebut dapat
sekali waktu dengan skor T 40,14 (2) Beban pekerjaan bertambah dengan
76
skor T 45,12 (4) Membawa pulang pekerjaan dengan skor T 26,70 (9)
Mengerjakan tugas lebih banyak dalam waktu yang sangat singkat dengan
skor T 48,11 (10) Bekerja di area yang berbeda dalam satu waktu dengan
yang berarti bahwa pernyataan tersebut tidak sejalan dengan kenyataan yang
terjadi pada perawat. Dengan kata lain, kelima pernyataan tersebut bukan
merupakan sumber stres kerja dari aspek peran dan beban kerja.
Pernyataan lain dari aspek peran dan beban kerja yang memiliki
nilai skor T di atas rata-rata adalah (3) Mengerjakan tugas dimana belum
menuntaskan pekerjaan dengan baik dengan skor T 56,57 (7) Bekerja dalam
batasan yang sangat ketat dengan skor T 53,09 (8) Berharap mendapat
bantuan lebih dengan skor 65,53, dimana kelima pernyataan tersebut disebut
kenyataan yang terjadi pada perawat. Dengan kata lain, kelima pernyataan
tersebut merupakan sumber stres kerja dari aspek peran dan beban kerja.
kenyataan yang terjadi pada perawat. Dengan kata lain, kedua pernyataan
77
tersebut bukan merupakan sumber stres kerja dari aspek ketegangan karir
pribadi.
nilai skor T di atas rata-rata adalah (12) Pekerjaan menurut sesuai dengan
keahlian (14) Dituntut memiliki tanggung jawab yang cukup (15) Bakat
hanya berguna dalam pekerjaan (16) Pekerjaan kurang memiliki masa depan
yang baik (17) Butuh penghargaan lebih dalam pekerjaan, dimana kelima
Dengan kata lain, kelima pernyataan tersebut merupakan sumber stres kerja
Pernyataan dari aspek sumber stres dari diri sendiri dan rekan kerja
balik yang cukup (21) Kurang jelas dalam tujuan kerja (24) Atasan meminta
satu hal namun menginginkan hal lain, dimana ketiga pernyataan tersebut
sejalan dengan kenyataan yang terjadi pada perawat. Dengan kata lain,
kedua pernyataan tersebut bukan merupakan sumber stres kerja dari aspek
Pernyataan lain dari aspek stres yang bersumber dari diri sendiri dan
rekan kerja yang memiliki nilai skor T di atas rata-rata adalah (18) Harus
memperlajari keahlian baru (20) Kurang jelas dalam pencapaian kerja (22)
78
Kurang tahu mana pekerjaan yang harus diselesaikan dahulu (23) Kurang
Dengan kata lain, kelima pernyataan tersebut merupakan sumber stres kerja
dari aspek stres yang bersumber dari diri sendiri dan rekan kerja.
sumber stres kerja perawat kamar bedah dan perawatan kritis. Dan dari
ketiga aspek stres kerja, aspek ketegangan karir pribadi menjadi aspek yang
perawatan kritis memiliki kinerja cukup dan 48% perawat memiliki nilai
kinerja baik.
bahwa penilaian kinerja (prestasi kerja) adalah suatu proses sistematik untuk
dilakukan secara periodeik dan secara objektif (Aditama, 2007 : 46 dan 47)
79
Wirawan (2009) mengemukakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh 9
faktor yaitu (1) kepuasan kerja, (2) disiplin kerja, (3) motivasi kerja, (4)
semangat kerja, (5) sikap kerja, (6) stress kerja, (7) keterlibatan kerja, (8)
jenis kelamin, perawat kamar bedah dan perawatan kritis sejumlah 15 orang
kinerja baik sebanyak 7 orang (70%) dan kinerja cukup sebanyak 3 orang
perusahaan.
maksimum adalah 52. Nilai rata-rata usia responden adalah 38,76 tahun.
80
bahwa rentang umur 22 tahun hingga 56 tahun merupakan rentang usia yang
dimilikinya potensi perawat yang masih berada dalam rentang usia produktif,
kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki SDM. Dalam hal ini, peneliti
mencapai kinerja yang baik sesuai dengan bidang yang dipelajari ketika
tinggi.
yang memiliki lama kerja <9,08 tahun sebanyak 11 orang (44%) dan yang
(2010) menyatakan bahwa sesorang yang memiliki masa kerja lama lebih
81
pekerjaan dapat mempengaruhi nilai kinerja karyawan. Berdasarkan dua
mempengaruhi kinerja.
kinerja baik (50%) dan 10 orang mendapatkan nilai kinerja cukup (50%).
stres kerja merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kinerja. Peneliti
sebagai kepala ruang (8%) dan 8 orang memiliki jabatan atau tugas
82
mendapatkan nilai cukup (53,3%) dan 7 responden mendapatkan nilai baik
responden yang memiliki jabatan lain 5 orang memiliki nilai kinerja cukup
menyatakan bahwa untuk mencapai kinerja SDM yang baik, salah satu hal
kepemimpinan dan kinerja baik pula. Dalam hal ini, disebutkan bahwa
seluruh kepala ruang di ruang bedah dan perawatan kritis memiliki nilai
kinerja yang baik, dimana hal tersebut menjadi potensi untuk memotivasi
dipengaruhi oleh banyak hal. Hal yang paling mendasar adalah diri sendiri,
dan perawatan kritis di RSI Siti Aisyah Madiun tahun 2017 diketahui
hubungan yang sangat signifikan antara tingkat stres kerja dengan kinerja
terdapat nilai linear yang negatif. Yang berarti semakin rendah tingkat stres
83
Gibson (1997) dalam Nursalam (2015) menyatakan ada 3 faktor
system).
dengan teori dari Wirawan (2009) yang menyatakan bahwa salah satu faktor
mampu mengatasi stres tersebut. Misalnya perawat RSI Siti Aisyah Madiun
mampu memanajemen stres kerja supaya tingkat stres kerja dapat menurun.
Selain itu, perawat juga harus mampu mengatasi permasalahan stres yang
timbul tersebut. dalam penelitian ini, ditemukan bahwa ada hubungan antara
tingkat stres kerja dengan kinerja perawat kamar bedah dan perawatan kritis
RSI Siti Aisyah Madiun. Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang berarah
negatif, maka semakin rendah tingkat stres kerja maka kinerja semakin baik.
84
Beberapa penelitian terdahulu juga menyatakan bahwa ada hubungan dan
pengaruh antara stres kerja dengan kinerja karyawan, maka RSI Siti Aisyah
1) Penelitian ini tidak menganalisis lebih dalam tentang faktor stres kerja
perawat.
hanya menggunakan data jadi Indikator Kinerja Individu (IKI) RSI Siti
Aisyah Madiun
4) Penelitian ini hanya dilakukan pada subjek yang relatif sedikit sehingga
85
BAB 6
6.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
tingkat stres kerja perawat di Kamar Bedah (OK dan RR) serta Perawatan
Insani (SDI) RSI Siti Aisyah Madiun tahun 2016, hasil penilaian Indikator
Kinerja Individu (IKI) perawat di Kamar Bedah (OK dan RR) serta
Perawatan Kritis (ICU) RSI Siti Aisyah Madiun berkinerja cukup (60%).
tau yaitu -0,523 disebut hubungan linear yang negatif. Artinya, semakin
rendah tingkat stres kerja, maka semakin baik kinerja perawat atau
sebaliknya.
86
6.2 Saran
a) Perlu adanya penambahan jumlah tenaga kerja di kamar bedah (OK dan
b) Perlu adanya evaluasi dari aspek peran dan beban kerja perawat di
kamar bedah (OK dan RR) serta perawatan kritis (ICU) atas kinerja
Bedah (OK dan RR) serta Perawatan Kritis (ICU) agar perawat mampu
ini sebagai referensi dan bahan tolak ukur untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
penelitian yang berbeda dan pada objek yang berbeda. Selain itu,
DAFTAR PUSTAKA
88
Aditama, T.Y.2007. Manajemen Administrasi Rumah SakitEdisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta. Salemba
Gaffar, Hulaifah. 2012. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Bank Mandiri (PERSERO TBK Kantor Wilayah X Makassar.
Dalam
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1531/SKRIPSI
%20LENGKAP%20-FEB-MANAJEMEN-
%20HULAIFAH520GAFFAR.pdf (diakses tanggal 4 Desember 2016
pukul 9:52)
Hariyono, dkk. 2009. Hubungan Antara Beban Kerja, Stres Kerja dan tingkat
konflik dengan Kelelahan Kerja Perawat di Rumah Sakit Islam
Yogyakarta PDHI Kota Yogyakarta
Dalam
http://www.journal.uad.ac.id/index.php/KesMas/article/viewFile/1107/pd
f_29 (diakses tanggal 4 November 2016 pukul 12:17)
Hutasuhut, Amrizal. 2014. Gambaran Stressor dan Stres Kerja Perawat Kamar
Bedah di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan. Dalam
http://text-id.123dok.com/document/9ynknkyv-gambaran-stresor-
danstres-kerja-perawat-kamar-bedah-di-rumah-sakit-umum-daerah-dr-
pirngadi-kota-medan.html (diakses tanggal 3 Desember 2016 pukul
11:39)
Indriyani, A. (2009) Pengaruh Konflik Peran Ganda & Stres Kerja terhadap
Kinerja Perawat wanita di Rumah Sakit. Tesis. Fakultas Manajemen
Universitas Diponegoro.
88
Jackson, Angela. 2008. A Survey of the Occupational Stress, Psychological Strain,
and Coping Resources of Licensed Professional Counselors in Virginia.
Dalam https://theses.lib.vtedu/theses/available/etd-12212004-
144456/unrestricted/adjfinalted.pdf (duakses tanggal13 Maret 2017)
Martina, Anggra. 2014. Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Paru Dr. Moehammad Goenawan Partowidigdo
Cisarua Bogor. Dalam http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/203153883-
S43883-Gambaran%20tingkat.pdf (diakses tanggal 3 Januari 2017)
Potter, G., Perry A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep,
proses dan praktik. vol 2. Jakarta. EGC
Saptorini, Iin. 2016. Hubungan Tingkat Stres Akibat Kerja dengan Tingkat
Kepuasan Kerja Pada Perawat RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Dalam http://eprints.ums.ac.id/41881/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
(diakses tanggal 3 Desember 2016)
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta. Graha Ilmu
89
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.Buku Panduan Penyusunan Tugas Akhir.
2017. Madiun.
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Yana, Dewi. 2014. Stres Kerja pada Perawat Instalasi Gawat Darurat di RSUD
Pasar Rebo Tahun 2014.
Dalam http://journal.ui.ac.id/index.php/arsi/article/view/5218/3503
(diakses tanggal 4 November 2016)
90
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
NO.
Assalamualaikum wr.wb.
Saya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada
Mulia Madiun Program Studi S-1 Keperawatan akan melakukan penelitian
terhadap tingkat stres kerja perawat kamar bedah di RSI Siti Aisyah Madiun. Saya
mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini.
Jawaban Bapak/Ibu/Saudara/I akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi
kepentingan penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karyawan di
Instalasi Bedah, tingkat stres kerja di Instalsasi Bedah, kinerja karyawan di
Instalasi Bedah dan seberapa besar hubungan stres kerja dengan kinerja karyawan
di Instalasi Bedah RSI Siti Aisyah Madiun.
Jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I berikan tidak dinilai dari benar atau
salah. Saya mengharapkan kejujuran Bapak/Ibu/Saudara/I dalam menjawab setiap
pertanyaan, karena kevalidan `(kesesuaian) penelitian ini berdasarkan jawaban
Bapak/Ibu/Saudara/I.
Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara/I sebagai responden akan dijaga.
Atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum, Wr.Wb.
Hormat Saya,
Anindyka Alfisyah P.
91
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :…………………………………
Alamat :…………………………………
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta hak dan kewajiban
sebagai responden. Dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya
bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul Hubungan
Tingkat Stres Kerja dengan Kinerja Perawat di Kamar Bedah (RR, OK, ICU)
Rumah Sakit Islm Siti Aisyah Madiun
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran tanpa ada
paksaan dari pihak lain.
Responden
(…………………….)
92
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Jenis kelamin:
1) Laki-laki 2) Perempuan
2. Usia:
tahun
3. Pendidikan terakhir:
1) D3
2) S1
5. Status Pernikahan
1) Belum Menikah 3) Cerai hidup/meninggal
2) Menikah
6. Jabatan
1)Kepala Ruangan
2) Perawat Ahli
3) Perawat Pelaksana
4) Jabatan Tambahan
93
PETUNJUK UMUM
c. Ragu-ragu (R)
d. Setuju (S)
94
KUESIONER STRES KERJA OSI-RTM
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Dalam pekerjaan saya diharapkan untuk
mengerjakan tugas yang berbeda dengan
waktu yang sangat sedikit
2. Saya merasa beban pekerjaan saya
bertambah
3 Saya diharapkan untuk dapat mengerjakan
tugas dimana saya belum pernah
mendapatkan pelatihan tentang tugas
tersebut
4 Saya harus membawa pulang pekerjaan
5 Saya kurang mampu untuk menyelesaikan
pekerjaan saya
6 Saya kurang mampu mengerjakan
pekerjaan saya dengan baik
7 Saya bekerja dengan batasan waktu yang
ketat
8 Saya berharap memperoleh bantuan lebih
untuk menghadapi tuntutan yang diberikan
ke dalam pekerjaan saya
9 Pekerjaan menuntut saya untuk bekerja di
beberapa area yang sama pentingnya dalam
waktu yang bersamaan
10 Saya diharapkan dapat mengerjakan tugas
lebih banyak dalam waktu singkat
11 Karir saya kurang berkembang seperti yang
saya harapkan
12 Pekerjaan menuntut saya sesuai dengan
keahlian dan ketertarikan saya
95
13 Saya merasa bosan dengan pekerjaan saya
14 Saya dituntut memiliki tanggung jawab
yang cukup dalam pekerjaan saya
15 Bakat saya hanya berguna dalam pekerjaan
saya
16 Pekerjaan saya kurang memiliki masa
depan yang baik
17 Saya membutuhkan penghargaan yang
lebih dalam pekerjaan saya
18 Saya harus mempelajari keahlian baru
dalam pekerjaan saya
19 Atasan saya hanya memberikan umpan
balik yang cukup mengenai kinerja saya
20 Kurang jelas bagi saya apa yang harus saya
capai dalam pekerjaan saya
21 Saya merasa kurang jelas mengenai tujuan
dari pekerjaan saya
22 Ketika berhadapan dengan beberapa tugas
saya kurang tahu mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu
23 Saya kurang tahu dimana harus memulai
mengerjakan tugas baru ketika diberikan
kepada saya
24 Atasan saya meminta satu hal namun
sebenarnya menginginkan yang lain
25 Terkadang saya kurang memahami
perilaku pribadi bagaimana yang dapat
diterima dalam pekerjaan saya (contoh cara
berpakaian)
96
Lampiran 2
97
98
99
Lampiran 3
100
Lampiran 4
101
Lampiran 5
102
Lampiran 6
103
Lampiran 7
104
105
106
Lampiran 8
107
Lampiran 9
108
109
110
Lampiran 10
DOKUMENTASI
111
Lampiran 10
Kinerj Lama
No. Tingkat a Jenis Usia Pendidikan Kerja Status Jabatan
Kelami
Responden Stres Kerja n Pernikahan
1 2 3 2 24 1 4 1 3
2 3 3 2 42 1 11 2 1
3 2 2 1 28 1 3 2 3
4 2 2 2 43 1 13 2 3
5 2 3 2 33 1 10 2 4
6 3 2 2 23 1 3 1 3
7 2 3 2 36 1 12 2 3
8 3 2 2 31 1 9 2 3
9 2 3 2 52 1 10 2 3
10 3 3 1 50 1 13 2 1
11 3 3 1 41 1 12 2 4
12 3 2 1 42 1 11 2 4
13 2 3 2 41 1 8 2 3
14 2 3 1 40 1 11 2 4
15 3 2 1 24 1 2 1 3
16 3 2 1 29 1 3 1 3
17 2 3 2 50 1 13 2 3
18 3 2 1 50 1 13 2 3
19 3 3 2 48 1 13 1 3
20 2 3 2 44 1 8 2 3
21 3 2 2 35 1 7 2 4
22 3 2 2 38 1 8 2 4
23 3 2 2 30 1 7 2 3
24 3 2 1 47 1 11 2 4
25 3 2 1 48 1 12 2 4
112
Lampiran 11
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No.
Resp Skor Stres Ket
1 2 3 3 2 4 4 2 5 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 5 85 Sedang
2 4 4 5 2 4 5 4 5 2 5 1 3 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 98 Berat
3 2 2 3 2 3 4 4 5 2 2 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 86 Sedang
4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 3 89 Sedang
5 3 2 5 2 4 4 4 5 3 4 2 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 4 3 2 5 88 Sedang
6 2 5 5 2 4 5 5 5 3 5 3 5 1 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 97 Berat
7 4 2 5 1 4 3 5 5 3 4 1 2 2 3 2 4 4 3 2 4 2 4 4 2 3 85 Sedang
8 3 4 4 2 5 4 4 5 4 2 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 97 Berat
9 2 2 5 2 4 4 4 5 4 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 89 Sedang
10 2 2 3 1 5 5 4 5 4 2 4 5 1 5 5 5 5 5 2 3 1 5 5 2 3 99 Berat
11 2 2 5 1 5 5 4 5 4 2 5 5 1 5 5 5 5 5 2 3 1 5 3 2 4 102 Berat
12 4 2 4 1 5 5 4 5 4 2 4 5 1 5 5 3 5 4 2 5 1 5 3 2 3 101 Berat
13 1 4 5 1 4 3 4 3 1 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 89 Sedang
14 1 3 5 2 4 4 2 5 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 4 2 3 4 4 3 88 Sedang
15 4 4 4 1 3 5 4 4 4 4 5 5 1 5 5 5 4 5 5 3 2 5 5 3 3 113 Berat
16 2 4 3 2 4 4 1 5 2 2 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 2 4 101 Berat
17 2 4 5 1 3 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 88 Sedang
18 1 2 3 1 3 3 3 5 3 3 2 4 1 4 4 5 5 4 1 4 1 5 4 3 4 96 Berat
107
19 2 2 5 1 3 2 4 5 4 3 5 4 2 3 5 5 5 3 4 5 1 5 4 2 5 108 Berat
20 1 1 4 1 4 2 3 5 4 2 4 4 1 2 3 3 5 3 4 3 1 2 3 2 3 90 Sedang
21 2 2 3 1 5 5 4 4 4 2 5 5 1 5 5 5 5 5 2 5 1 5 4 2 5 113 Berat
22 3 4 5 1 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 5 4 3 4 107 Berat
23 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 2 5 4 2 3 109 Berat
24 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 5 3 3 3 110 Berat
25 4 3 5 2 4 3 3 5 5 5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 5 3 3 4 117 Berat
Nilai
Item 65 75 105 38 99 98 91 116 81 71 81 99 45 97 98 97 98 97 79 94 49 104 91 61 91
Skor T 40.14 45.12 60.06 26.70 57.07 56.57 53.09 65.53 48.11 43.13 48.11 57.07 30.19 56.07 56.57 56.07 56.57 56.07 47.11 54.58 32.18 59.56 53.09 38.15 53.03
Mean
T 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Std.
Deviasi 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Mean
T
Aspek 49,5 51,52 49,23
108
Lampiran 12
Distribusi Frekuensi
JENIS_KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Usia Lama_Kerja
N Valid 25 25
Missing 0 0
Mode 50 13
Minimum 23 2
Maximum 52 13
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
109
ST_PERNIKAHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TINGKAT_STRES
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KINERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
110
Lampiran 13
Cross Tabulation
JABATAN
baik Count 2 7 3 12
Total Count 2 15 8 25
Symmetric Measures
N of Valid Cases 25
111
TINGKAT_STRES * JABATAN Crosstabulation
JABATAN
jabatan
kepala ruang perawat pelaksana tambahan Total
berat Count 2 7 6 15
% within
13.3% 46.7% 40.0% 100.0%
TINGKAT_STRES
Total Count 2 15 8 25
% within
8.0% 60.0% 32.0% 100.0%
TINGKAT_STRES
Symmetric Measures
N of Valid Cases 25
112
TINGKAT_STRES * PENDIDIKAN Crosstabulation
PENDIDIKAN
D3 Total
berat Count 15 15
Total Count 25 25
PENDIDIKAN
D3 Total
baik Count 12 12
Total Count 25 25
113
KINERJA * PENDIDIKAN Crosstabulation
PENDIDIKAN
D3 Total
baik Count 12 12
Total Count 25 25
JENIS_KELAMIN
baik Count 3 9 12
Total Count 10 15 25
114
% within JENIS_KELAMIN 100.0% 100.0% 100.0%
Symmetric Measures
N of Valid Cases 25
115
TINGKAT_STRES * JENIS_KELAMIN Crosstabulation
JENIS_KELAMIN
berat Count 8 7 15
Total Count 10 15 25
Symmetric Measures
N of Valid Cases 25
116
KINERJA * ST_PERNIKAHAN Crosstabulation
ST_PERNIKAHAN
baik Count 2 10 12
Total Count 5 20 25
Symmetric Measures
N of Valid Cases 25
117
TINGKAT_STRES * ST_PERNIKAHAN Crosstabulation
ST_PERNIKAHAN
berat Count 4 11 15
Total Count 5 20 25
Symmetric Measures
Spearman
-.204 .174 -1.000 .328c
Correlation
N of Valid Cases 25
118
USIA * KINERJA Crosstabulation
KINERJA
USIA 23 Count 1 0 1
24 Count 1 1 2
28 Count 1 0 1
29 Count 1 0 1
30 Count 1 0 1
31 Count 1 0 1
33 Count 0 1 1
119
% within KINERJA .0% 8.3% 4.0%
35 Count 1 0 1
36 Count 0 1 1
38 Count 1 0 1
40 Count 0 1 1
41 Count 0 2 2
42 Count 1 1 2
43 Count 1 0 1
120
44 Count 0 1 1
47 Count 1 0 1
48 Count 1 1 2
50 Count 1 2 3
52 Count 0 1 1
Total Count 13 12 25
TINGKAT_STRES
USIA 23 Count 0 1 1
121
% within TINGKAT_STRES .0% 6.7% 4.0%
24 Count 1 1 2
28 Count 1 0 1
29 Count 0 1 1
30 Count 0 1 1
31 Count 0 1 1
33 Count 1 0 1
35 Count 0 1 1
122
36 Count 1 0 1
38 Count 0 1 1
40 Count 1 0 1
41 Count 1 1 2
42 Count 0 2 2
43 Count 1 0 1
44 Count 1 0 1
47 Count 0 1 1
123
% within TINGKAT_STRES .0% 6.7% 4.0%
48 Count 0 2 2
50 Count 1 2 3
52 Count 1 0 1
Total Count 10 15 25
TINGKAT_STRES
LAMA_KERJA 2 Count 0 1 1
3 Count 1 2 3
124
4 Count 1 0 1
7 Count 0 2 2
8 Count 2 1 3
9 Count 0 1 1
10 Count 2 0 2
11 Count 1 3 4
12 Count 1 2 3
13 Count 2 3 5
125
% within TINGKAT_STRES 20.0% 20.0% 20.0%
Total Count 10 15 25
KINERJA
LAMA_KERJA 2 Count 1 0 1
3 Count 3 0 3
4 Count 0 1 1
7 Count 2 0 2
8 Count 1 2 3
126
9 Count 1 0 1
10 Count 0 2 2
11 Count 2 2 4
12 Count 1 2 3
13 Count 2 3 5
Total Count 13 12 25
127
Lampiran 14
TABULASI HASIL
Correlations
TINGKAT_STRE
S KINERJA
N 25 25
N 25 25
128