Panduan Proposal
Panduan Proposal
OLEH :
Peneliti
Nama Lengkap : Anggia Murni
NIS : 15.13966
Kelas : X (sepuluh)
Anggota Peneliti
Nama Lengkap :
NIS :
Kelas :
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Nama Lengkap :
NIP :
HALAMAN PENGESAHAN
Menyatakan bahwa proposal penelitian yang berjudul Getah Jarak Obat Manjur
Penyembuh luka belum pernah diikutsertakan dalam lomba apa pun dan dikerjakan di bawah
bimbingan:
Pembimbing 1
Nama Lengkap Nurhayadi, S.Pd
NIP 1971 1214 1998 02 1 004
Bidang Studi yang diampu Bahasa Indonesia
Pembimbing 2
NamaLengkap
NIP
Bidang Studi yang diampu
ANGGIA MURNI
NIS. 15. 13966
ABDURRAHIM, S.Pd
NIP 19651231 198301 1 02
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
MAKALAH DAN STATUS RENCANA PENELITIAN
Menyatakan bahwa proposal penelitian yang berjudul “Getah Jarak Obat Manjur
Penyembuh Luka” adalah sepenuhnya ditulis oleh saya sendiri dan dikerjakan di bawah
bimbingan
Proposal ini adalah orisinal, tanpa ada unsur plagiarisme baik dalam aspek substansi
maupunpenulisan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Bila di kemudian hari
ditemukan kekeliruan, maka kami bersedia menanggung semua risiko atas perbuatan yang
saya lakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
ANGGIA MURNI
NIS 15.13966
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini yang
berjudul “GETAH JARAK OBAT MANJUR PENYEMBUH LUKA” dengan lancar untuk
diikutsertakan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2016 yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang mempunyai andil
dalam proses penyusunan proposal penelitian ini atas bantuan dan partisipasinya. Ucapan
terima kasih disampaikan antara lain kepada:
1. Bapak Abdurrahim, S.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Selong, atas bantuannya memberikan
izin pelaksanaan penyusunan rancangan penelitian ini.
2. Bapak Nurhayadi S,Pd. selaku pembimbing yang selama ini telah banyak memberikan
petunjuk, pengarahan, dan bimbingan.
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan rancangan penelitian
ini.
4. Orang tua atas izin, dukungan, dan doanya sehingga rancangan penelitian ini dapat
terselesaikan.
Akhirnya, penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat diterima untuk
ditindaklanjuti.
Penulis
v
GETAH JARAK OBAT MANJUR PENYEMBUH LUKA
Anggia Murni
SMA NEGERI 1 SELONG
Jalan Tuan Guru Haji Umar, Nomor 17, Selong, Telp : (0376) 21057 Kode Pos 83612
2016
ABSTRAK
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber daya alam (SDA). Namun
pengolahan Sumber daya manusia (SDM) yang belum Bisa diolah dengan baik. Indonesia
merupakan Negara yang terdiri atas beribu ribu pulau dari yang terbesar hingga yag palin
kecil, selain itu Indonesia beriklim tropis sehingga membuat Indonesia kaya akan bermacam
macam Flora dan Fauna yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak nenek moyang dahulu
masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan obat obatan herbal yang digunakan untuk
menyembuhkan berbagai macam luka seperti luka tusuk, sayat dan lain lain seperti salah
satuya tanaman herbal yang akan saya teliti yaitu getah dari tanaman jarak. Banyak sekali
kita temukan tumbuhan jarak yang tumbuh liar, sekarang ini banyak masyarakat yang belum
mengetahui akan manfaat yang sangat besar dari tumbuhan ini,
Penelitian ini bertujan untuk mengetahui
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen metode rancangan acak
lengkap. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak, kemudian
diberikan pre-test. Setelah diberikan pre-test kepada kedua kelompok, langkah berikutnya
adalah memberikan perlakuan khusus pada kelompok eksperimen sedangakan kelompok
kontrol diajar dengan cara konvensional. Dalam hal ini proses pembelajaran materi geometri
ruang pada subpokok bahasan kubus dilaksanakan dengan menggunakan media Kubus
Bambu. Langkah selanjutnya adalah memberikan post-test kepada kedua kelompok. Hasil
post-test akan baik jika ada perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Singkatnya, desain penelitian ini akan melibatkan dua kelompok, dan pengukuran
atau observasi dilakukan dua kali, di awal dan di akhir perlakuan.
DAFTAR ISI
vi
Halaman Muka......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan................................................................................................ ii
Pernyataan Orisinalitas............................................................................................. iii
Kata Pengantar......................................................................................................... v
Abtrsak Proposal Penelitian...................................................................................... vi
Daftar Isi................................................................................................................... vii
Daftar Gambar.......................................................................................................... viii
Daftar Tabel.............................................................................................................. ix
Daftar Lampiran....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …….…………………………….………….……… 1
B. Batasan Masalah …...………………….………………………......... 2
C. Rumusan Masalah…………………………………………………… 3
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 3
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………...... 3
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. RPP
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia.
Penyakit ini sangat sulit untuk ditemukan obatnya, dan kebanyakan penyakit ini
menyebabkan penderitanya meninggal dunia. Sampai saat ini , berbagai ilmuwan dan
peneliti dari penjuru dunia masih bekerja keras menemukan obat untuk menanggulangi
penyakit mematikan ini.
Berbagai bahan – bahan dari alam telah dicoba oleh peneliti untuk membuat obat
penyembuh maupun pencegah kanker. Namun, bahan yang sesuai untuk penyakit ini
susah untuk di temukan sehingga memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak keanekaragaman
hayati. Menurut informasi yang beredar di masyarakat, salah satu bahan alami yang
menjadi alternative pencegah atau obat kanker adalah paku cakar ayam. Paku cakar ayam
dikatakan dapat menjadi obat kanker karena memiliki kandungan alkaloid, saponin, dan
phytosterol yang dapat digunakan sebagai obat kanker.
Oleh karena itu, saya mencoba untuk merangkum apa saja kandungan dalam paku
cakar ayam untuk menyimpulkan bisa atau tidaknya paku cakar ayam digunakan sebagai
obat kanker.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan
adalah paku cakar ayam sebagai obat kanker. Dari rumusan masalah ini, muncul pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kanker
2. Bagaimana cara mengolah atau mengonsumsi paku cakar ayam sebagai obat kanker
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
1) Untuk mendeskripsikan penyakit kanker
2) Untuk mengatahui apa saja kandungan dari paku cakar ayam, sehingga bias
menjadi obat kanker
3) Untuk mengetahui manfaat paku cakar ayan brdasarkan kandungan yang
dimilkinya
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
1
......
2. Bagi Guru
....
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu acuan untuk dapat merangsang peneliti
lain untuk memperdalam hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kanker
Kanker adalah penyakit dimana terjadi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak
normal, cepat dan tidak trkendali, sel selknkerakan terus memblh diri, terlepas dari
pengendalian pertumbuhan dan tidak lagi menuruti hokum- hokum pembiakan. Bila
pertumbuhan ini tidak cepat di hentikan dan diobati maka sel kanker akan terus
berkembang.
Kanker tumbuh dan berkembang secara bertahap. Pertumbuhannya dimulai ketika satu sel
normal tiba-tiba mengalami mutasi genetic. Sel tersebut kemudian berkembang dan
membelah diri. Beberapa tahun kemudian, sel tersebutakan mengalami mutasi lagi yang
menyebabkan pertumbuhan dan ukuran menjadi abnormal. Keadaan ini disebut fase
displasia.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sel-selkanker hidup bersama sejumlah
factor, baik dalam kandungan makanan atau yang lain. Terkait itu kita perlu mengetahui
sejumlah factor pertumbuhan atau perkembangbiakan kanker.
Secara umum kanker mempunyai pemicu yang khas. Terkait itu kita perlu memahami
bahwa ada jenis pemicu kanker tertentu yang bisa menyebabkn terjadinya beberapa jenis
kanker. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Li Peiwen, seorang
dokter ahli kanker dan pakar pengobatan tradisional asal Tiongkok, diketahui bahwa
ngka kejadian kanker di Indonesia lebih banyak daripada di China. Hal ini dikarenakan
masyrakat Indonesia senang mengonsumsi makanan gorengan. Diantaranya ialah
kerupuk, pisang goreng, tempe goreng, ayam goreng, nasi goreng, dan lain sebagainya.
Seseorang bias terserang kanker lantaran banyak factor. Diantranya ialah factor gen,
factor makanan dan minuman tertentu dan lain sebagainya. Untuk dapat mengidentifikasi
adanya kanker didalam tubuh, kita mesti mengenali tanda-tanda kanker sejak dini. Tanda-
tanda kanker dibedakan menjadi dua, yaitu tanda-tanda kanker yang yang bersifat umum
dan bersifat khusus. Layaknya penyakit lain kanker juga memilki gejala dini. Bila
masyarakat bias mengetahui gejala tersebut dan secepatnya ke dokter, peluang kanker
bias dikendalikan sangat besar. Beberapa laporan pengendalian kanker dari Negara maju
membuktikan, gejala dan deteksi dini meningkatkan jumlah kasus yang berhasil
ditemukan dalam stadium dini. Angka ini sekaligus meningkatkan kasus kanker yang
berhasil ditangani . hal senada dikatakan direktur utama rumah sakit Cipto
Mangunkusumo, Cz Heriawan Sujono pada konferensi pers wrld cacer day. “data kami
2
menunjukkan, penegetahuangejala dan deteksi dini telah meningkatkan jumlah kanker
yang bias di ketahui pada stadium dini. Kanker payudara meningkat sebesar 34 %
sementara pada kanker nasofaring, ada peningkatan sebesar 17 %. Seperti yang diketahui,
keduanya merupakan kanker dengan jumlah penderita terbesar,” katanya.
Berikut gejala dan deteksi dini tiga jenis kanker yang banyak terjadi di Indonesia.
1. Kanker usus besar (kolorekktal)
Gejala klinis: pendarahan lewat dubur dan gangguan BAB, nyeri perut, muntah
muntah, tidak nafsu makan, penurunan berat badan.
Deteksi dini: melakukan screening dengan cara colok dubur, tes darah pada tinja
sigmoidoskopi, kolonoskopi barium enema dengan kontras ganda.
2. Kanker nasofaring
Gejala klinis : telinga berdengung dan terasa penuh pada satu sisi, daya pendengaran
berkurang, mimisan, ingus bercampur darah, hidung tersumbat, pilek pada satu sisi,
kelenjar getah bning leher membesarjuling, penglihatan ganda.
Deteksi dini : keluhan pada telinga dan hidung tidak kunjung sembuh dengan
pengobatan standar.
3. Kanker payudara
Gejala klinis: benjolan pada area payudara dan ketiak. Sekitar 80-90 % benjolan
berukuran 1 cm dapat teraba pasien, kulit di area payudara berkerut seperti jeruk,
kemerahan, putting tertarik ke dalam, keluar cairan abnormal dari payudara.
Deteksi dini: sadari (periksa payudara sendiri) secara rutin.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan
karakter keganasan, serta ada tidaknya metastis. Diagnosis biasannya memburuhkan
pemerikasaan mikroskopik jaringan yang di peroleh dengan biopsy. Setelah di
diagnosis kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemotrapi, atau radiasi.
B. Kandungan paku cakar ayam
Cakar ayam menupakan salah satu tanaman obat yang seringkali digunakan sebagai
tanaman hias. cakar ayam memiliki nama latin selaginella doederleinii hieron cakar
ayam bisa tumbuh di batu, selokan dan tempat-tempt teduh dan berudara dingin. Cakar
ayam memiliki tinggi 15-35 cm, bercabang dari akarnya,dun kecil 4,5 mm,lebar 2 mm
bentuk elips, ujung meruncing dan warna daun bagian atas hijau gelap. Daun yang
terletak di kedua sisi yang mirip dengan cakar ayam.
Sinonim :
- Lycopodioides doderleinii (hieron). H. S. Kung.
- Selaginella doederleinii subsp. Doederleines
(data ini dari plants list
Nama umum
Nama simplisida :
3
Klasifikasi
Kingdom : plantae
Kelas : lycopodiinae
Ordo : sellaginelalales
Famili : sellaginellaceae
Genus : selaginella
Salah satu tanman dari suku paku-pakuan yang banyak tumbuh pada tebing-tebing,
dinding sungai, jurang dan tempat-tempat teduh berhawa dingin dan lembab, di ketinggian 400-
750 m dpl .
1. Saponin
Saponin merupakan salah satu golongan senyawa glikosida yang mempunyai struktur
steroid dan triterpenoid.Saponin juga merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan
menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir.Saponin
juga bersifat bisa menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun
bagi hewan berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan.
Saponin bila terhidrolisis akan menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Ini
merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat
dimurnikan dan dipelajari lebih lanjut.Saponin yang berpotensi keras atau beracun
seringkali disebut sebagai sapotoksin.Beberapa saponon bekerja sebagai anti mikroba.
2. Alkaloid
4
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan
dialam.Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat
basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam
molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam
dosiskecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Selain itu ada
beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N(Nitrogen)nya
terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis. (Rasyid, 2011)
Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan
titik lebur yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang
berbentuk amorf dan beberapa seperti; nikotin dan koniin berupa cairan.Kebanyakan
alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks, species aromatik
berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan betanin berwarna merah).Garam alkaloid
dan alkaloid quartener sangat larut dalam air. (Yuliani et al, 2013)
Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami
dekomposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen.Hasil dari reaksi ini
sering berupa N-oksida.Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isolasi dapat
menimbulkan berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung dalam waktu yang
lama.Pembentukan garam dengan senyawa organik (tartarat, sitrat) atau anorganik (asam
hidroklorida atau sulfat) sering mencegah dekomposisi.Itulah sebabnya dalam
perdagangan alkaloid lazim berada dalam bentuk garamnya. (Hasibuan et al, 2007)
3. Phytosterol
Phytosterol adalah kolestrol rantai pendek yang berfungsi sebagai penghadang kolestrol
jahat, biasa disebut dengan kolestrol HDL (High Density Lipoprotein) atai kolestrol baik.
Sama dngan kolestrol jahat (kolestrol LDL) ia juga merupakan turunan dari ‘keluarga’
lemak.
Ia disebut kolestrol baik karena ia mempunyai fungsi mengikis dan membuang kolestrol
jahat yang menyumbat pembuluh darah, dan menggiringnya kembali ke hati untuk di
proses dan dilenyapkan. Ia juga berfungsi sebagai panghadang di pembuluh darah yang
mencegah kolestrol jahat mengendap, serta melindunginya dari aterosklerosis
(terbentuknya flak pada dinding pembuluh darah).
Pembentukan plak di dinding pembuluhdarah yang mengakibatkan peneyempitan ini
dipengaruhi beragam factor internal dan eksternal, seperti glico-lipo toxility (kebanyakan
5
gula dan lemak), physical lazzynes (malas bergerak terlalu banyak duduk dan malas
olahraga), hingga radikal bebas.
Tanaman cakar ayam bersifat anti piretik (penurun panas), anti toxic, anti kanker (anti
neoplastic), hemotatik (mengehntikan pendarahan), anti bengkak (anti oedem), pembersiahn
darah.
C. Cara mengolah atau mengonsumsi paku cakar ayam sebagi obat kanker
Kandungan kimia tumbuhan cakar ayamyang sudah diketahui antara lain
saponin,phylosterol dan alkaloid. Bagian tanaman yang digunakan sebagi obat adalah
seluruh bagian tanaman baik dalam keadaan segar maupun kering.
Untuk mengobati kanker
Pertama-tama sediakan paku cakar ayam kering (50-100)
Rebus bahan tersebut dalam lima gelas air denag api kecil selama 3-4 jam
Setelah dingin minum air rebusannya beberapa kali ehingga habis dalam sehari
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian atau
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis pada penelitian ini adalah :
1) Kanker adalah salah satu penyakit mematikan di dunia yang menyerang jaringan
tubuh manusia
2) Paku cakar ayam mengandung alkaloid, saponin, dan phylosterol.
3) Ekstrak cakar ayam mampu menghambat atu mematikan 50% sel kanker
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
metode eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian
ini digunakan dua perlakuan yaitu, kontrol negatif (K): tidak diobati dan perlakuan (P):
diberikan esktrak paku cakar ayam.
C. Waktu Dan Tempat Penelitian
6
Lokasi penelitian mengenai “Paku cakar ayam (slaginella doderienii hieron) sebagai
obat kanker” ini dilakukan di SMAN 1 Selong, selama 5 bulan dan dimulai pada bulan
Maret sampai dengan bulan Juni 2016.
D. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian eksperimen dengan mengekstrak
paku cakar ayam. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilihi secara acak,
kemudian diberikan pre-test untuk mengetahui keadaaan awal apakah ada perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pre-test yang baik jika nilai kelompok
eksperimen dan nilai kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Setelah diberikan
pretes kepada kedua kelompok, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan khusus
pada kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol diajar tanpa menggunakan media
pembelajaran. Dalam hal ini proses pembelajaran materi geometri ruang pada subpokok
bahasan kubus dilaksanakan dengan menggunakan media Kubus Bambu. Setelah perlakuan
diberikan perlakaukan khusus pada kelompok eksperimen, langkah selanjutnya adalah
memberikan post-test kepada kedua kelompok. Hasil post-test akan baik jika ada perbedaan
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Singkatnya, desain
penelitian ini melibatkan dua kelompok, namun pengukuran atau observasi dilakukan dua
kali, di awal dan di akhir perlakuan. Adapun rancangannya seperti yang disajikan dalam
Gambar3.1.
Kelompok Kontrol O3 O4
Pembelajaran dengan tanpa Media Kubus Bambu
8
G. Instrumen Penelitian
Ada dua alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini. Alat pengumpul
data pertama dalam penelitian ini adalah tes matematika pada materi geometri ruang
subpokok bahasan kubus. Tes hasil belajar siswa ini diberikan dalam bentuk esai dengan
jumlah 10 soal. Soal-soal tersebut berkaitan dengan kubus. Skor maksimal adalah 100
sedangkan skor terendah adalah 0. Skor dari tes belajar siswa ini akan dijadikan sebagai
data primer, yaitu sebagai data utama dalam pengambilan keputusan hasil penelitian. Alat
pengumpul data kedua adalah lembar observasi, yang akan dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Data hasil observasi akan dijadikan sebagai data sekunder,
sebagai data pelengkap dalam pengambilan keputusan.
H. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan ada yang digunakan pada penelitian ini, yaitu :
a. Observasi
Pada penelitian ini peneliti menggunakan observasi terus terang, yaitu dalam
melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia
sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai
akhir tentang aktifitas peneliti.
b. Dukumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono,
2011). Jadi dokumentasi adalah kegiatan mencatat proses yang sudah berlalu. Dalam
penelitian ini, dokumen yang peneliti kumpulkan berupa foto, video dan teks.
I. Alat dan Bahan
Alat ;
- Labu alas bulat
- Corong pisah
- Ekstraktor soxhlet
- Penyaring buchner
Bahan :
J. Langkah-langkah Penelitian
9
1. Tahapan persiapan
Pada tahapan persiapan, peneliti menyiapkan beberapa hal sebagaimana
berikut:
a. Menyiapkan paku cakar ayam Mengumpulkan daun ketapang sebanyak …
b. Mencuci daun ketapang
c. Mengeringkan daun ketapang
d. Menyiapkan alat untuk mengekstrak
e. Menyiapkan lembar observasi.
2. Tahapan pelaksanaan
a) Daun cakar ayam di ekstrak dengan merendam seluruh bagian tanaman kering dalam
96% etanol selam 72 jam.
b) Lalu evaporasi filtrate pada suhu 40’’C hingga menghasilkan ekstrak
10
DAFTAR PUSTAKA
www.organisasi.org/kanker
kesehatan.gen2net.tanaman herbal
www.herbalinusantra
kb.123sehat.com/herbal/cakar-ayam
healt.kompas.com/kanker
http://cnidc715.com/tag/phytosterol
11
LAMPIRAN
Jadwal Kegiatan Penelitian
12
13. Menyempurnakan rancangan Sekretariat KIR 3 Mei 2016
penelitian
BIODATA PENELITI
14
1
2