Modus korupsi yang paling sering dilakukan berupa penggelapan. Modus lainnya
adalah kegiatan atau proyek fiktif dan laporan fiktif. Kedua modus tersebut
seringkali ditemukan dalam kasus korupsi pengadaan barang atau jasa. Sejak
tahun 2005 higga saat ini, ICW (Indonesian corruption watch) rutin melakukan
pantauan dan perkumpulan data vonis tindak pidana korupsi mulai tindak
pengadilan tipikor (dan sebelumnya juga pengadilan umum), pengadilan tinggi,
hingga Mahkamah Agung baik kasasi maupun peninjauan kembal (PK).
Hukuman yang tepat bagi para koruptor. Pada dasarnya, korupsi merupakan
tindak pidana yang luar biasa yang harus mendapatkan hukuman yang amat sangat
berat. Hal ini karena korupsi tergolong sebagai perampokan harta rakyat yang
menyebabkan kemiskinan bertambah, pembangunan yang gagal, serta banyak lagi
kerugian besar lainnya. Ide tentang hukuman mati untuk Koruptor sudah bukan
barang baru. Juga sudah ditentang oleh orang-orang yang merasa dirinya pembela
hak asasi manusia. Padahal hukuman “mati” pasti akan membuat para calon
koruptor berpikir 2x untuk melakukan hal yang tercela ini, asal ditentukan nilai
nominal minimal korupsinya sebagai batas untuk diberlakukannya hukuman mati,
dan interval antara dijatuhkannya vonis dengan eksekusi tidak lebih dari 3 x 24
jam.