Anda di halaman 1dari 2

Dasar Hukum KB (Keluarga Beremcana

Dasar hukum keluarga berencana yaitu berdasarkan Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagaimana tercantum dalam pasal 20
Keluarga Berencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas,
pemerintah menetapkan kebijakan keluarga berencana melalui penyelenggaraan program keluarga
berencana.

Macam-Macam KB (Keluarga Berencana)

a. KB (Keluarga Berencana)
KB ini memanfaatkan hasil penelitin mengenai hormon-hormon yang mengatur
kehidupan proses ovulasi dan menstruasi dalam tubuh wanita, tetapi kemudian mengacu proses
tersebut dengan hormon buatan yang dimasukkan kedalam tubuh wanita seperti pill, suntIkan
atau susu, dengan akibat tidak terjadi ovulasi, tidak ada sel telur yang matang kEluar dari
dinding telur dengan tidak ada sel telur maka tidak terjadi kehamilan.
b. KB (Keluarga Berencana) Dengan cara mekanis
KB ini diartikan dengan memasang suatu rintangan berupa alat yang mengalang-halangi
pertemuan antar sel seperma laki-laki denga sel telur dari wanita. Diantara alat-alat yang dipakai
dalam ber—KB dengan cara ini antara lain: kondom, diagfragma yang meliputi empat cara
kimiawi (vagina tablet, foam, Jelly, pasta, dan tissue KB.

Tujuan dan Hikmah KB (Keluarga Berencana)

Program keluarga berencana (KB) dirumuskan sebaagai upaya peningkatan keperdulian dan
peran serta masyarakat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelainan, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan norma kelurga kecil bahagia dan
sejahtera (NKBBS).

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemeritah, para akseptor akan mendapatkan 3
manfaat optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:

1. Manfaat untuk Ibu:


 Mencegah kehamilan yang tidak diinginkkan
 Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian Ibu
 Menjaga kesehatan Ibu
2. Manfaat untuk anak:
 Mengurangi resiko kematian bayi
 Meningkatkan kesejahteraan bayi
 Mencegah bayi kekurangan gizi
3. Manfaat untuk keluarga
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga
 Harmonisasi keluarga lebih terjaga
Demikianlah manfaat mengikuti program KB, sesui rangkuman informasi dari berbagai sumber
referensi, khususnya brosur tentang info program KB dapat mencegah ledakan penduduk di Indonesia,
produksi SIKIB- Jakarta 2010 “keluarga kecil, kesehatan dan berkualitsa, ya… keluarga berencana…”

a. Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju
pertumbuhan penduduk ( LPP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunya angka
kelahiran atau TFR (Total Fertulity Rate) dari 2,87 menjadi 2,69/ wanita (Hanafi, 2002).
Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akang mengakibatkan kesengsaran dan
menurunkan sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbukan dan kesenjangan
penyediyaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori
Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti
deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.
b. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila
telah dirasakan anak telah cukup.
c. Mengobati kemandulan atau infertilitasi bagi pangan yang telah menikah lebih dari satu tahun
tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tecapainya keluarga
bahagia.
d. Married conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menika
dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetauan-pengatahuan dan pemahaman
yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagian dan berkualitas.
e. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan
membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis,
sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai