Anda di halaman 1dari 9

RESUME PEMBELAJARAN

Nama : Astri Dinia Agustina, S.Pd


NIM : 223171913522
Kelas : 001-Geografi-Kemenag

1. Hari ke-4
Hari/Tanggal : Senin, 29 Agustus 2022
Dosen Pemateri : Dr. Hadi Soekamto, S.H., M.Pd, M.Si
Guru Pamong : Drs. Moh. Mundzir, M.Si
Topik : 2.c. Pengantar - Eksplorasi Penyebab Masalah

 Pemilahan identifikais masalah berorientasi pada permasalahan yang mampu di selesaikan oleh
guru
 Menekankan pada permasalahan siswa yang menjadi kewenangan guru untuk menyelesaikannya
 Dari sekian masalah tetapkan masalah yang krusial dan urgent, yang akan mennjadi focus dalam
pembelajaran
 Pilih 2 masalah yang sangat urgent, kemudian dicari penyebabnya
 Eksplor penyebab munculnya masalah
 Tiga kategori permasalahan : masalah dari guru, masalah dari siswa, masalah dari lingkungan
belajar
 Cari solusi masalah dari proses pembelajaran
 Pada saat eksplorasi lakukan studi literatur gunakan modul pedagogic, wawancara,
 Tahap eksplorasi: pengklasifikasian masalah, pilih masalah yang urgent,
2. Hari ke-5
Hari/Tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022
Dosen Pemateri : Drs. Rudi Hartono, M.Si
Guru Pamong : Susi Hernawati, S.Pd.
Topik : 2.e. Ruang Kolaborasi - Eksplorasi Penyebab Masalah - Kajian Literatur
2.e.1. Diskusi dan Penguatan - Eksplorasi Penyebab Masalah - Kajian
Literatur

 Lanjutan presentasi identifikasi masalah:


Astri, Tanggapan:
 Masalah kesulitan belajar peserta didik. Materi pembelajaran yang menjadi masalah di tuliskan.
KeTika terjadi miskonsepsi materi harus diulang, semua itu berhubungan dengan penggunakan
model/metode pembelajaran.
 Masalah tingkat konsentrasi yang menurun, berikan penanganan berupa stimulant terhadap
tindakan siswa tersebut. Tingkat konsentrasi siswa berkaitan dengan kondisi yang dialami
peserta didik dan harus diberikan materi motivasi
 Metode pembelajaran, yang mampu mengetahui keberhasilan model pembelajaran adalah guru,
terapkan kolaborasi melalui HOTS
 Teknologi, guru harus mengupdate media pembelajaran. Penggunaan media tergantung
kelengkapan sarpras sekolah.
 Miskonsepsi bisa terjadi karena literatur kurang, anak tidak konsentrasi
 Teknik memilih media yang sesuai dengan materi: analisis pokok bahasan materi
3. Hari ke-6
Hari/Tanggal : Rabu, 31 Agustus 2022
Dosen Pemateri : Dr. Budi Handoyo, M.Si
Guru Pamong : Nandar Prasetiyo Budi. S. Pd.
Topik : Eksplorasi Penyebab Masalah – Wawancara

 Menentukan penyebab utama dan tidak utama, jika penyebab utama tidak teridentifikasi akan
berpengaruh kepada kurang tepatnya tidakan yang diambil
 Gejala permasalahan yang terjadi harus dicari akar masalahnya, mencari akar maslaah harus di cari
sumber informasi tentunya sumber informasi itu adalah siswa itu sendiri.
 Cara lainnya adalah dengan wawancara dengan siswa yang mengalami masalah dan yang tidak
mengalami masalah
 Hindari membuat asumsi untuk mencari akar maslaah, agar tidak terjadi kesalahan
 Wawancara untuk mengetahui secara otentik penyebab masalah
 Selanjutnya yang bisa diwawancarai adalah pakar tentang permasalahan pembelajaran
 Untuk menentukan pakar/ahli harus dilihat dulu latar belakang pendidikan dibidang pembelajaran,
dilihat dari sisi pengalaman. jika sulit untuk ditemukan ahli dengan latar belakan pendidikan di
bidang pembelajaran alternatifnya bisa dipilih sesorang yang memiliki pengalaman mengajar yang
mumpuni
 Dicari factor internal dan eksternal dalam eksplor penyebab masalah (penyebab dasar)
 Jumlah peserta didik yang diwawancarai diambil dari siswa yang mampu mengkomunikasikan
penyebab masalah
4. Hari ke-7
Hari/Tanggal : Kamis, 01 September 2022
Dosen Pemateri : Dr. Satti Wagistina, S.P., M.Si.
Guru Pamong : Dadin Mahardika, S.Pd.
Topik : 2.g.1. Diskusi dan Penguatan - Eksplorasi Penyebab Masalah - Wawancara
Pakar

 Hasil eksplor penyebab masalah akan dituangkan pada RPP (model, strategi, penilaian, LKPD yang
akan digunakan
 Wawancara tidak harus interview, tapi bisa juga menggunakan instrument wawancara/googleform
 Pertanyaan secara terbuka
 Penggunaan pembelajaran inovatif berdasar pada model pembelajaran
 Media pembelajaran berupa alat bantu pembelajaran
 Pada penyusunan perangkat ajar diwajibkan menggunakan PBL
 Pilih satu permasalahan yang krusial
 Hasil belajar adalah damapak maka penyebabnya rendah
 Arahkan keaktifan siswa pada level kognitif, psikomotorik, atau afektif
 Peningkatan kognitif bisa dilakukan dengan analisis gaya belajar
 Gaya belajar yang sesuai dengan karakter anak mampu meningkatkan keaktifan siswa
5. Hari ke-6
Hari/Tanggal : Jum’at, 2 September 2022
Dosen Pemateri : Dr. Yusuf Suharto, M.Pd
Guru Pamong : Aris Yulianto, M.Pd.
Topik : 2.h. Presentasi dan Penguatan - Eksplorasi Penyebab Masalah

 Presentasi
1. Bu Robiatul Adawiyah: Motivasi belajar rendah
 Bu Luthfi karina: Kondisi lingkungan sekolah di sekitar home industry sehingga terganggu
dengan polusi suara yang berasal dari kegiatan home industry
 Astri: Membuat taman kelas di dalam kelas/di teras untuk mengantisipasi udara panas yang dapat
menyebabkan motivasi belajar menurun
 Bu Thea: Factor ekonomi sudah tidak menjadi kendala dalam melakuakn sekolah lanjutan ke
jenjang yang lebih tinggi. Karena banyak PT yang menawarkan beasiswa. Meningkatkan motivasi
belajar siswa, dengan memberikan pengarahan mengenai potesi melanjutkan sekolah ke PT.
Tinggal ketekunan belajar dari tiap siswa
 Pa Maskun: Kerjasama pihak madrasah dengan alumni untk peluang melanjutkan ke PT bagi
peserta didik
 Pa Binorehan: Mengembangkan motivasi siswa dengan bekerjasama dengan PT untuk siswa yang
berprestasi, mensiasati media pelajaran foto udara bisa mendownload dari google untuk
melakukan interpretasi citra dan memanfaatkan lingkungan untuk media pembelajaran
 Pak Aris: lebih sharing mengenai informasi pembelajaran di group MGMP.
 Pa Yusuf: tujuan melakukan kajian literatur adalah untuk mendapatkan dukungan yang
didasarkan pada hasil penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan. Upaya untuk mengungkap
masalah dilakukan melalui langkah-langkah ilmiah melalui liiteratur. Literatur diusahakan dari
hasil penelitian agar dapat dipertanggungjawabkan. Dari identifikasi masalah kita lokalisisr,
karena tidak semua masalah tidak bisa diselesaikan. Terutama permasalahan yang bersumber dari
pembelajaran, karena guru yang mampu menyelesaikan. Sehingga variable masalah akan
ditemukan dan berlanjut kepada tindakan yang harus dilakukan guru untuk menyelesaikan
masalah. Diantaranya variabel hasil identifikasi masalah dan variable Tindakan (terkait
dengan tinakan yang akan dilakukan yang menjamin masalah dapat teratasi). Dari variable
hasil dan tindakan, diharapkan pada pengemabangan perangkat, kita dapat mengembangkan
perangkat yang inovatfi )berdasarkna permasalahan ynag secara nyata ada terkait dengan kualitas
pembelajaran di kelas dan inovasinya terletak pada tindakan yang akan dituangkan pada kegiaatan
pembelajaran. Sebelum mengembangkan perangakat pembelajaran, bener2 diminta untuk
menegmbangkan perangkan berdasarkan variable tersebut. Yang secara inovatif dapat
menyelasakan masalah.
Masalah yang diangkat lebih spesifik agar membantu guru unutk memecahkan masalah dengan
Tindakan yang lebih spesifik pula.
Dimulai dengan pengembangan RPP, sesuaikan IPK dengan indicator, sajikan materi yang
mampu mengakomodasi IPK,.
2 identifikasi masalah, 2 akar masalah, membuat 2 RPP dalam satu siklus dalam 2 RPP harus
menunjukan perangkat pembelajaran inovatif (didasarkan atas hasil identifikasi dan pemecahan
masalah dengan tindakan yang mampu memecahkan masalah)
Agar perangkat utuh dan mendukung maka RPP lengkapi dengan bahan ajar, media pembelajaran,
mengadaptasi media yang sudah ada legngkapi latihan, LKPD,instrument evaluasi pembelajaran
semiuanya diupayakan inovatif
2. Bu Vina
 Pa Haryono: mengadakan even untuk meningkatkan literasi
 Pa Popo: membuat pemetaan keberlanjutan keahlian peserta didik, branding terhadap focus minat
anak, program alumni untuk memberikan gambaran yang akan ditempuh untuk persiapan langkah
berikutnya pada pendidikan
 Bu Thea
 Pa yusuf: aktifitas pondok yang padat tidak sama disejajarkan dengan sekolah lain, dan sarpras
terbatas, siswa terpengaruh dengan aktifitas medsos. Guru enggan keluar dari zona nyaman
terhadap gaya mengajar, Biasanya terjadi pada guru senior. Kajian literatur ditambah dengan
kajian sdari diri sendiri. Terkait inovasi jangan terpaut pada model pembelajaran
3. Bu Erika
 Pak haryono
 Bu Thea: siswa dengan nilai masih kosong apa termasuk dampak/penyebab, PPt di variasikan
agar tidak jenuh
 Bu ika: motivasi siswa diakibatkan belum sarapan ketika dirumah sehingga konsentrasi peserta
didik rendah
 Pak Yusuf: kajian literatur tidak ada kajian dari pribadi. Kajian literartur sebaiknya tidak selalu
berupa pemahaman lanjutkan dengan factor yang mepengaruhinya. Pada literatur tekankan
kepada jenis literatur yang lebih spesifik. Semakin spesifik semakin mudah dalam menemukan
pemecahan masalah
Analisis bisa berasal dari literatur atau wawancara atau kombinasi dari keduanya. Lebih baik lagi
dikombinasikan dengan kenyataan di lapangan
4. Bu Sri Retno
 Bu Astri: maksud dari terbatasnya waktu untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai
 Bu Sujarwati: penulisan referensi
 Pa haryono: variasi soal HOTS
 Pa Yusuf: daftar rujukan relative tergantung pada gaya daftar Pustaka.
Seluruh active learning didasarkan atas langkah-langkah ilmiah berbasais riset (identifikasi,
kejian , pengumpulan data, analisis, laporan, mengkomunikasikan),
PPG dibatasi pada PBL dan PJBL.
Disarankan Ketika PPl sintak PBL selesai dalam 1 kali pertemuan.
Penilaian HOTS, kemampuan HOTS tidak bisa di ukur dari satu soal saja. Saran permasalahan
terkait dengan HOTS kembangkan tes dalam bentus Esssey atau PG dengan jenisnya yang lain
Penialian yang diberikan sisiwa harus menggambarkan kemampuan yang benar-benar akan kita
ukur
5. Hari ke-9
Hari/Tanggal : Sabtu, 3 September 2022
Dosen Pemateri : Drs. Djoko Soelistijo, M.Si
Guru Pamong : Mishad, S.Pd., M.Pd..
Topik : 2.i. Presentasi dan Penguatan - Eksplorasi Penyebab Masalah

Presentasi:
1. Bu Asma;
 Astri: mengenai hasil wawancara masih mengarah kepada solusi bukan penyebab
 Bu Thea: belum menampilkan kolom hasil analisis eksplorasi penyebab masalah, analisis lebih
mengarah pada solusi
 Pa Binorehan: maksud dari kurangnya pendekatan personal terhadap peserta didik
 Bu Vina: Link apakah dimasukan ke daftar Pustaka /dimasukan ke kajian teori
 Pa Mishad: bukan model yang di nomor satukan tapi harus konsisiten di depan siswa, dan sis
wakan respect dengan guru. Bagaimana gru bisa menjdai contoh
 Pa Djoko: harus membedakan analisis dengan hasil eksplorasi. Kolom ke 3 hasil analisis kolom
ke 2
Sumber langsung tulis di bawah setelah kajian, tidak perlu dibuat daftar Pustaka.
Guru tidak perlu menginformasilkan model pembelajaran yang digunakan Ketika proses
pembelajaran, cukup lakukan sintak pada model yang dipilih
2. Bu ika
 Bu Sujarwati: kajian referensi cukup banyak, kajian literatur lebih baik di soesifikan sesuai
dengan identifikasi masalah. Hasil kajian wawancara tidak perlu mencantumkan pertanyaan/hasil
dari waancara. Pada kolom analisis tidak perlu mencantumkan pengertian dari materi identifikasi
masalah
 Pa Binorehan: tulisan miring untuk asing
 Bu Thea: terkait presentasi dalam membacakan referensi sesuai dengan nama asli
 Pa Djoko: literasi yang banyak harus disertai pemahaman dengan hasil literasi tersebut. Dan guru
harus mengecek isi dari literatur apakah benar sesuai dengan konteks atau tidak.
Mengerucut maksudnya dari satu dari bahasan masuk ke bagian inti.
3. Bu Dwiana
 Pa Edy: kesulitan di materi penelitain geografi, penyebabnya apa
 Bu Harmiyati: guru pun terkendala dalam kebiasaan literasi. Disarankan ada program literasi
 Pa Djoko: gunakan media sosial dalam media pembelajaran.
4. Bu Thea
 Pa Djoko: sudah baik kalam penuangan komponen yang ada di LK 1.2

Anda mungkin juga menyukai