Anda di halaman 1dari 5

Naskah GIGI

Sebelumnya.....Muco mendapatkan rangking di kelas dan akan mendapatkan hadiah dari


kedua orang tuanya, Muco adalah anak satu – satunya dan dimanja oleh kedua orang tuanya.
Oleh karena itu, Muco jadi anak yang tidak menurut apa kata kedua orang tuanya, tetapi dia
berprestasi di kelasnya.
Malam hari.....
Ibu Muco : “Muco, sebelum makan jangan lupa berdo’a.”
Ayah Muco : “ayo...Muco yang pimpin do’a.”
Muco : “iya, yah.”
(Muco pun memimpin do’a)
(ketika makan malam sedang berlangsung, Ibu Muco menghentikan makannya sejenak)
Ibu Muco : “yah, yang kemarin gimana? Jadi atau tidak?”
Ayah Muco : “jadi, sudah Ayah siapkan.”
Muco : “ada apa to, yah?”
(Sembari Muco bertanya pada Ayahnya, Ayah Muco mengambil sesuatu yang ada di bawah
meja makan)
Ayah Muco : “Muco, Ayah dan Ibu punya kejutan untuk kamu.” (sambil menyodorkan
hadiah untuk Muco)
Ayah Muco : “ini hadiah buat kamu, tapi jangan puas dengan apa yang kamu dapatkan
sekarang, dan Muco harus lebih rajin belajar.”
Muco : “assiiikk...Muco dapat mobil – mobilan lagi, wah dapat coklat juga
nih...makasih ya yah..iya Muco akan lebih rajin belajar.”
Ibu Muco : “ya udah, dilanjutkan nanti, sekarang makannya dihabiskan dulu.”
Muco : “iya buk..buk Muco mau minum susu..”
Ibu Muco : “nanti aja ya...setelah makan.”
Muco : “nggak mau...maunya sekarang.”
Ibu Muco : “ya udah, Ibu buatin, tapi makannya dihabiskan ya..”
(Ibu Muco meninggalkan meja makan dan pergi membuatkan susu untuk Muco)
Sesaat kemudian..
Ibu Muco : “ini Muco susunya, tapi dihabiskan lho ya susunya..”
Muco : “ya buk..”
(makan malam pun usai, Muco langsung memakan coklat pemberian Ayahnya sambil
menonton Tv)
Ibu Muco : “Muco, coklatnya jangan langsung dihabiskan ya..dan juga sebelum tidur
jangan lupa gosok gigi dulu.”
Muco : “ya buk.” (sambil melihat ke arah Tv dan menikmati coklatnya)
(setelah menghabiskan coklat Muco langsung menuju tempat tidur tanpa gosok gigi terlebih
dahulu)
Pagi pun tiba....(Ayam mulai mengeluarkan suara khasnya)
(Ibu Muco menghampiri kamar Muco untuk membangunkan Muco)
Ibu Muco : “Muco...ayo bangun, nanti terlambat sekolah lho..”
Muco : “hemmm”
Ibu Muco : “Ibu tinggal ke dapur dulu.”
(Ibu Muco meninggalkan Muco dan pergi ke dapur, tetapi Muco masih tidur)
(sesaat kemudian Muco bangun dan menuju ke ruang Tv)
Ibu Muco : “Muco langsung mandi, jangan nonton Tv.”
Muco : “ya buk..”
(Muco tetap menonton Tv)
(beberapa menit kemudian, dari dapur)
Ibu Muco : “Muco.....cepet mandi!”
(tanpa menjawab Muco tetap nonton Tv. Sesaat kemudian Muco pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi, Muco pun kembali ke kamarnya untuk berganti seragam sekolah)
Muco : “buk..seragam Muco mana?”
Ibu Muco : “sudah Ibu siapin di atas tempat tidur.”
Sesaat kemudian..terdengar suara dari meja makan
Ibu Muco : “Muco....ayo sarapan.”
Muco : “sebentar buk...”
(Muco datang ke meja makan dan di situ Ayah dan Ibu Muco telah menunggu Muco)
Ibu Muco : “sini Muco, sudah Ibu siapin makanannya. Ayo makan.”
Muco : “nggak mau...suapin.”
Ayah Muco : “sudah besar kok minta disuapin.”
Muco : “biarin, klo nggak disuapin Muco nggak mau sekolah.”
Ibu Muco : “ya sudah sini Ibu suapin.”
(sarapan pun usai, Ibu Muco pergi ke dapur untuk beres – beres)
Ibu Muco : “Muco, gosok gigi dulu sebelum berangkat sekolah.”
Muco : “ya buk..” (sambil berlalu)
(Muco kembali tidak menggosok gigi, Muco pun hanya berlalu mengambil tas menuju keluar
rumah dan berangkat sekolah bersama Ayahnya)
Sesampainya di sekolah...
Ayah Muco : “Muco, nanti jangan jajan sembarangan ya..”
Muco : “iya, yah.” (sambil berpamitan pada Ayahnya)
Istirahat tiba...
(Muco dan teman – temannya pergi ke kantin sekolah)
Retno : “Muco, kamu suka makan – makanan manis ya..kok kamu jajan makanan
manis semua?”
Muco : “ya”
Jojo : “nanti gigi kamu sakit lho..”
Muco : “nggak akan sakit, kan gigi ku kuat.”
(jam pulang sekolah pun tiba, Ibu Muco telah menanti Muco di depan sekolah dan mereka
pulang bersama)
Ibu Muco : “ayo Muco pulang, Ibu sudah buatin kue kesukaan Muco.”
Muco : “kue coklat, ya buk..?”
Ibu Muco : “iya” (sambil tersenyum)
Muco : “asiikk..”
(Ibu Muco dan Muco pun berjalan menuju rumahnya)
Beberapa hari kemudian....
(waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB dini hari, Muco merasakan sakit pada giginya)
(waktu menunjukkan pukul 06.30 WIB, Ayah, Ibu, dan Muco berangkat ke dokter gigi)
Dokter gigi : “hayo...Muco, setelah makan gosok gigi tidak?”
Muco : “hehehe..” (tersenyum)
Dokter gigi : “hayo...nggak pernah kan? Muco juga sering makan – makanan manis ya?”
(Muco pun tersenyum lagi)
Dokter gigi : “Muco harus rajin gosok gigi tiap hari minimal 2x sehari, sebelum tidur dan
sesudah sarapan. Karena klo nggak rajin gosok gigi akan berakibat seperti
ini. tapi nggak cuma itu Muco, cara perawatan gigi pun juga harus benar,
karena banyak yang nggak tahu cara merawat gigi yang benar.”
Muco : “emang caranya merawat gigi yang benar gimana om dokter?”
Dokter gigi : “gini Muco..yang pertama, menyikat gigi harus dengan cara yang benar,
menjaga kebersihan mulut dan gigi setiap saat, menyikat gigi minimal 2x
sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur, memakan makanan berserat seperti
buah / sayur, periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali, menyikat gigi
menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut dan harus menggunakan pasta
gigi karena itu penting, jangan sampai nggak pakai pasta gigi lho...lalu
gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan disela – sela gigi
dan yang paling penting hindari makanan yang terlalu manis. Klo nggak
dirawat dengan benar akan berakibat buruk, seperti yang dialami Muco.”
Muco : “akibat salah merawat gigi itu apa aja om dokter?”
Dokter gigi : “bisa berakibat sariawan, plak gigi menempel di permukaan gigi, radang
gusi yang berlanjut pada kegoyahan gigi, dan seperti yang Muco alami yaitu
caries / gigi berlubang.”
(Ayah menyela pembicaraan dokter dan Muco)
Ayah Muco : “dok, kesalahan – kesalahan yang sering terjadi dalam merawat gigi itu apa
aja? Siapa tahu selama ini saya salah dalam merawat gigi. Hehe..”
(Dokter tersenyum)
Dokter gigi : “kesalahan yang sering terjadi itu menyikat gigi dengan memakai sikat gigi
dengan bulu sikat yang keras, menyikat gigi dengan keras / kuat, tidak
menggunakan pasta gigi, membuang sisa makanan dengan tusuk gigi / benda
tajam lainnya.”
Ayah Muco : “o...gitu to dok. Gimana Muco, Muco sudah jelas dengan penjelasan dokter
tadi? Ada yang mau ditanyakan lagi nggak?”
Muco : “iya om dokter, ada 1 lagi, cara menggosok gigi yang benar seperti apa?”
Dokter gigi : “Muco anak yang aktif dan pintar. Gini Muco, pilih sikat gigi dengan
tangkai gigi yang lurus dan bulu sikat gigi yang halus, metode gosok gigi pun
harus benar, coba lihat ini.” (sambil memperagakan dengan alat bantu gigi
tiruan)
“bagian luar gigi depan atas dengan cara menyikat dari atas ke bawah dengan
sudut 45o, bagian samping gigi atas belakang dengan cara menyikat dari atas
ke bawah, bagian dalam gigi depan atas dengan cara menyikat dari atas ke
belakang vertikal, bagian dalam gigi bawah dengan cara menyikat lurus
ditarik ke atas, sedangkan permukaan kunyah gigi belakang atas dan bawah
dengan cara gerakan lurus dari depan dan belakang. Gitu Muco.”
Muco : “o..gitu om dokter..Muco sudah jelas dan nggak akan meninggalkan gosok
gigi lagi deh..”
Ibu Muco : “bener ya Muco..jangan nakal lagi, jangan sering makan – makanan yang
manis, klo nggak, nanti gigi Muco sakit lagi. Mau gigi Muco sakit lagi?”
Muco : “iya buk..Muco janji nggak akan sering makan – makanan manis lagi.”
Ayah Muco : “klo begitu kita pulang yuk.. Muco pamitan sama om dokter dulu.”
(Muco pun berpamitan pada dokter dan Ayah, Ibu, dan Muco pulang ke rumah)

Naskah Mitigasi
Suasana belajar di kelas yang nyaman dan tenang, guru menjelaskan pelajaran hari itu...
Guru : “Anak – anak apa ada yang mau ditanyakan? Sebelum bapak mengakhiri
pelajaran hari ini.”
(serentak anak – anak memberi jawaban)
Anak – anak : “tidak pak...”
Guru : “baiklah, klo tidak ada yang ditanyakan, bapak akan menjelaskan tugas
kalian untuk minggu ini.”
(pembicaraan pak guru pun terhenti sesaat setelah melihat Topan dan Lindu sedang asik
mengobrol sendiri)
Guru : “Topan, Lindu, bapak melihat kalian asik mengobrol sendiri, apa yang
kalian perbincangkan? Apa ada yang belum dipahami dari penjelasan bapak?
(Topan dan Lindu pun terdiam sejenak dan menjawab pertanyaan pak guru)
TopLin : “Tidak pak, maaf kami memperbincangkan kejadian banjir yang terjadi
beberapa waktu yang lalu.”
Guru : “ya sudah klo begitu, sekarang diperhatikan untuk tugas minggu ini. buatlah
kliping mengenai bencana alam, untuk proses pengerjaannya dilakukan
secara kelompok, 1 kelompok berjumlah 5 orang.”
Anak – anak : “ya pak...”
Bunyi bel pulang pun tiba.....
Guru : “baik berhubung bel pulang sekolah telah berbunyi, silahkan kalian
berkemas – kemas.”
Anak – anak : “baik...pak..”
Guru : “anak – anak sebelum kalian meninggalkan kelas bapak berpesan agar
semua anak mengerjakan tugas dengan baik.”
(siswa pun keluar kelas dengan tertib, sementara itu Guruh, Lindu, Topan, Bulan, dan Aya
berjalan pulang bersama. Selama diperjalanan mereka membicarakan mengenai tugas dari
guru mereka)
Guruh : “gimana nih temen – temen tugas dari pak Dahlan?”
Aya : “gimana apanya, Ruh? Kan seperti biasa Ruh, kita berlima satu kelompok.”
Topan : “Kayak tidak tahu Guruh aja kamu, ya...”
“si Guruh kan baru naksir tuh sama si Galuh..”
“siapa tahu dia mau 1 kelompok sama dia.”
Bulan & Lindu : “cie....cie....yang lagi kasmaran nih..”
Guruh : “Apaan sih kalian malah menggoda diriku..terus gimana dan dimana kita
ngerjakan tugasnya?” (mengalihkan pembicaraan)
Bulan : “ngomong – ngomong tugasnya kan tentang bencana alam, kita mau ambil
topik tentang apa temen – temen?”
Lindu : “gini klo saran ku kita ambil bencana yang sering terjadi di Indonesia aja
gimana?”
Aya : “wah setuju ndu, kan bencana di Indonesia banyak, kita ambil banjir,
gempa, tanah longsor, gunung meletus, dan si Topan.”
Topan : “eh...apa – apaan kamu ya’..pake bawa – bawa diri ku?”
Lindu : “jangan geer kamu, Pan. Yang dimaksud Aya bukan kamu tapi angin
Topan.”
Guruh : “ya, Pan, jangan geer dulu dirimu..aku setuju dengan Aya..jadi menurutku
konsepnya seperti ini. nanti kita buat mulai pengertian, penyebab terjadinya
bencana, serta upaya mitigasi bencana..gimana??”
All : “setuju...Ruh.”
Bulan : “konsep yang bagus, Ruh. Tapi mitigasi itu apaan Ruh?”
Guruh : “mitigasi itu dari kata mitigate yang artinya meredakan / mengurangi /
menangani dampak dari bencana itu sendiri.”
Topan : “wah...cerdas kamu Ruh..ni dua jempol untukmu..”
Aya : “sapa dulu...Guruh...”
“ngomong – ngomong kita ngerjain di mana?”
Bulan : “klo di taman kompleks jam 3, gimana?”
Guruh : “boleh – boleh, ya dah jadi ntar kita ketemu di taman jam 3, ya..”
(tak berapa lama mereka pun sampai di rumah masing – masing. Tepat pukul 15.00 WIB,
mereka mulai berdatangan di taman kompleks)
Guruh : “Lindu, yang lain mana nih?”
Lindu : “mungkin baru perjalanan, Ruh..”
(sesaat kemudian mereka semua berdatangan dan mulai membahas tugas yang di berikan pak
Dahlan)
Guruh : “ayo gimana tugasnya sudah ada gagasan dan pemikiran belum? Klo
menurutku yang pertama adalah pengertian bencana itu sendiri, bencana
adalah....”
Lindu : “menurutku salah satu bencana yang cukup dahsyat adalah gempa bumi
karena.....”
Aya : “tidak hanya itu, Ndu. Ada juga gunung meletus yang mampu membakar
suatu desa bahkan cukup banyak kerugiannya...”
Topan : “ya...aku setuju dengan kalian, tapi ada juga bencana yang disebabkan oleh
angin. Selain bermanfaat, angin yang tak terkendali juga menimbulkan
bencana, contohnya angin topan, yang mampu memporak – porandakan
suatu daerah.”
Lindu : “wah....terkenal juga iya kamu, Pan..”
“tapi sebagai musibah..hehe..”
Guruh : “ada pula bencana yang memiliki penyebab yang sama, salah satunya
adalah banjir dan tanah longsor.”
Bulan : (sambil menulis)
“kok bisa memiliki penyebab yang sama, Ruh? Kan yang satu air, dan yang
satu tanah.”
Guruh : “ya...Lan..,karena banjir dan tanah longsor terjadi karena gundulnya hutan
penyangga sebagai daerah resapan air, jika terjadi hujan dengan intensitas
tinggi. Selain itu, keadaan hutan yang gundul sering kali terjadi di hilir, yang
merupakan dataran tinggi, itu pula yang menjadi penyebab utama banjir dan
tanah longsor.”
Topan : “Lindu, coba kau lihat sungai di depan kita, itulah salah satu penyebab
banjir yang terjadi di daerah kita, karena seringnya warga membuang sampah
ke sungai, sehingga terjadi pendangkalan.”
Bulan : “betul sekali kamu, Pan.”
Topan : “tapi penyebab banjir yang paling utama di daerah kita bukan karena
sampah, tapi karena Lindu suka mandi di sungai itu..”
Lindu : “mentang – mentang badanku gemuk kau bilang gitu, Pan, wah..teganya
dirimu, Pan.” (sambil tersenyum)
Bulan : “bener banget tuh....setiap kamu mandi pasti banjir bandang, Ndu...”
(sambil tetap menulis)
Aya : “temen – temen...gimana klo kita pulang? Soalnya sudah senja..kan tugas
kita juga sudah beres..”
Guruh : “ya....yoh kita pulang...bentar lagi maghrib nih..guys..”
(mereka pun pulang meninggalkan taman dan kembali ke rumah masing – masing)

Anda mungkin juga menyukai