Naskah Mitigasi
Suasana belajar di kelas yang nyaman dan tenang, guru menjelaskan pelajaran hari itu...
Guru : “Anak – anak apa ada yang mau ditanyakan? Sebelum bapak mengakhiri
pelajaran hari ini.”
(serentak anak – anak memberi jawaban)
Anak – anak : “tidak pak...”
Guru : “baiklah, klo tidak ada yang ditanyakan, bapak akan menjelaskan tugas
kalian untuk minggu ini.”
(pembicaraan pak guru pun terhenti sesaat setelah melihat Topan dan Lindu sedang asik
mengobrol sendiri)
Guru : “Topan, Lindu, bapak melihat kalian asik mengobrol sendiri, apa yang
kalian perbincangkan? Apa ada yang belum dipahami dari penjelasan bapak?
(Topan dan Lindu pun terdiam sejenak dan menjawab pertanyaan pak guru)
TopLin : “Tidak pak, maaf kami memperbincangkan kejadian banjir yang terjadi
beberapa waktu yang lalu.”
Guru : “ya sudah klo begitu, sekarang diperhatikan untuk tugas minggu ini. buatlah
kliping mengenai bencana alam, untuk proses pengerjaannya dilakukan
secara kelompok, 1 kelompok berjumlah 5 orang.”
Anak – anak : “ya pak...”
Bunyi bel pulang pun tiba.....
Guru : “baik berhubung bel pulang sekolah telah berbunyi, silahkan kalian
berkemas – kemas.”
Anak – anak : “baik...pak..”
Guru : “anak – anak sebelum kalian meninggalkan kelas bapak berpesan agar
semua anak mengerjakan tugas dengan baik.”
(siswa pun keluar kelas dengan tertib, sementara itu Guruh, Lindu, Topan, Bulan, dan Aya
berjalan pulang bersama. Selama diperjalanan mereka membicarakan mengenai tugas dari
guru mereka)
Guruh : “gimana nih temen – temen tugas dari pak Dahlan?”
Aya : “gimana apanya, Ruh? Kan seperti biasa Ruh, kita berlima satu kelompok.”
Topan : “Kayak tidak tahu Guruh aja kamu, ya...”
“si Guruh kan baru naksir tuh sama si Galuh..”
“siapa tahu dia mau 1 kelompok sama dia.”
Bulan & Lindu : “cie....cie....yang lagi kasmaran nih..”
Guruh : “Apaan sih kalian malah menggoda diriku..terus gimana dan dimana kita
ngerjakan tugasnya?” (mengalihkan pembicaraan)
Bulan : “ngomong – ngomong tugasnya kan tentang bencana alam, kita mau ambil
topik tentang apa temen – temen?”
Lindu : “gini klo saran ku kita ambil bencana yang sering terjadi di Indonesia aja
gimana?”
Aya : “wah setuju ndu, kan bencana di Indonesia banyak, kita ambil banjir,
gempa, tanah longsor, gunung meletus, dan si Topan.”
Topan : “eh...apa – apaan kamu ya’..pake bawa – bawa diri ku?”
Lindu : “jangan geer kamu, Pan. Yang dimaksud Aya bukan kamu tapi angin
Topan.”
Guruh : “ya, Pan, jangan geer dulu dirimu..aku setuju dengan Aya..jadi menurutku
konsepnya seperti ini. nanti kita buat mulai pengertian, penyebab terjadinya
bencana, serta upaya mitigasi bencana..gimana??”
All : “setuju...Ruh.”
Bulan : “konsep yang bagus, Ruh. Tapi mitigasi itu apaan Ruh?”
Guruh : “mitigasi itu dari kata mitigate yang artinya meredakan / mengurangi /
menangani dampak dari bencana itu sendiri.”
Topan : “wah...cerdas kamu Ruh..ni dua jempol untukmu..”
Aya : “sapa dulu...Guruh...”
“ngomong – ngomong kita ngerjain di mana?”
Bulan : “klo di taman kompleks jam 3, gimana?”
Guruh : “boleh – boleh, ya dah jadi ntar kita ketemu di taman jam 3, ya..”
(tak berapa lama mereka pun sampai di rumah masing – masing. Tepat pukul 15.00 WIB,
mereka mulai berdatangan di taman kompleks)
Guruh : “Lindu, yang lain mana nih?”
Lindu : “mungkin baru perjalanan, Ruh..”
(sesaat kemudian mereka semua berdatangan dan mulai membahas tugas yang di berikan pak
Dahlan)
Guruh : “ayo gimana tugasnya sudah ada gagasan dan pemikiran belum? Klo
menurutku yang pertama adalah pengertian bencana itu sendiri, bencana
adalah....”
Lindu : “menurutku salah satu bencana yang cukup dahsyat adalah gempa bumi
karena.....”
Aya : “tidak hanya itu, Ndu. Ada juga gunung meletus yang mampu membakar
suatu desa bahkan cukup banyak kerugiannya...”
Topan : “ya...aku setuju dengan kalian, tapi ada juga bencana yang disebabkan oleh
angin. Selain bermanfaat, angin yang tak terkendali juga menimbulkan
bencana, contohnya angin topan, yang mampu memporak – porandakan
suatu daerah.”
Lindu : “wah....terkenal juga iya kamu, Pan..”
“tapi sebagai musibah..hehe..”
Guruh : “ada pula bencana yang memiliki penyebab yang sama, salah satunya
adalah banjir dan tanah longsor.”
Bulan : (sambil menulis)
“kok bisa memiliki penyebab yang sama, Ruh? Kan yang satu air, dan yang
satu tanah.”
Guruh : “ya...Lan..,karena banjir dan tanah longsor terjadi karena gundulnya hutan
penyangga sebagai daerah resapan air, jika terjadi hujan dengan intensitas
tinggi. Selain itu, keadaan hutan yang gundul sering kali terjadi di hilir, yang
merupakan dataran tinggi, itu pula yang menjadi penyebab utama banjir dan
tanah longsor.”
Topan : “Lindu, coba kau lihat sungai di depan kita, itulah salah satu penyebab
banjir yang terjadi di daerah kita, karena seringnya warga membuang sampah
ke sungai, sehingga terjadi pendangkalan.”
Bulan : “betul sekali kamu, Pan.”
Topan : “tapi penyebab banjir yang paling utama di daerah kita bukan karena
sampah, tapi karena Lindu suka mandi di sungai itu..”
Lindu : “mentang – mentang badanku gemuk kau bilang gitu, Pan, wah..teganya
dirimu, Pan.” (sambil tersenyum)
Bulan : “bener banget tuh....setiap kamu mandi pasti banjir bandang, Ndu...”
(sambil tetap menulis)
Aya : “temen – temen...gimana klo kita pulang? Soalnya sudah senja..kan tugas
kita juga sudah beres..”
Guruh : “ya....yoh kita pulang...bentar lagi maghrib nih..guys..”
(mereka pun pulang meninggalkan taman dan kembali ke rumah masing – masing)