Anda di halaman 1dari 30

PEMENUHAN KEBUTUHAN ADL DI

RUANG ICU

HIPERCCI JATENG
Ns. Wijiningsih, S.Kep
PEMENUHAN KEBUTUHAN ADL DI ICU
Latar Belakang
Keperawatan intensive merupakan pelayanan yang perlu di
kembangkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di area keperawatan kritis, salah satu
bentuk yan kep yang di tingkatkan adalah Pemenuhan
kebutuhan ADL yang komprehensive.Perawat adalah orang
yang paling lama dalam memberikan askep secara holistik,
namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam
memenuhi kebutuhan tsb spt keterbatasan kondisi pasien
dan Keterbatasan tenaga.
cont

Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu
memahami dan memberikan askep pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengiuti pemebelajaran ini peserta mampu :
a. Memahami konsep mengenai pemenuhan kebutuhan
dasar pada pasien di ICU.
b. Mengidentifikasi derajad ketergantungan pada
pasien di ICU terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
cont

c. Memahami manfaat daripada pemberian kebutuhan


dasar pada pasien ICU meliputi personal hygiene, oral
hygiene, mobilisasi pasien, fisioterapi, perawatan mata
serta bowel eliminasi.
d. Menerapkan pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan
tehnik /panduan yang telah diberikan.
DEFINISI ADL

ADL : merupakan kegiatan aktifitas pokok bagi


perawatan diri meliputi kebutuhan ke toilet,
berpakaian, mandi dan berpindah tempat.
(Hardiwinito & Setiabudi, 2005)

• ADL : Merupakan suatu bentuk pengukuran kemampuan


seseorang untuk melakukan activity of daily living secara
mandiri. Penentuan kemandirian fungsional dapat
mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien
sehingga memudahkan pemilihan intervensi yang tepat.

• (Maryam,2008
KKLASIFIKASI ADL
Ketrampilan dasar yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya sendiri (
self care) seperti:
Berpakaian, makan-minum, toileting,
BAB,BAK serta mobilitas.
(Sugiarto, 2005)

ADL Aktifitas menggunakan alat untuk


INSTRU menunjang kehidupan sehari-hari :
MENTAL menulis, mengetik, menyiapkan
makanan
ADL
VOKASION
ADL yang berhubungan dengan
AL pekerjaan/kegiatan sekolah

ADL NON ADL yang bersifat rekreasional,


VOKASION
AL
hobi dan mengisi waktu luang
PENGUKURAN ADL
Pengukuran ADL dilakukan selam 48 jam (2 hari)
didapatkan :
* 63% ketergantungan berat
* 25% ketergantungan sedang
* 10% ketergantungan ringan
Mayoritas pasien mengalami kesulitan untuk
ambulasi dari /ke kursi – bed
Semakin lama penggunaan ventillasi mekanik, maka
status fingsional pasien semakin menurun.

Judul= Activities of daily living (Barthel Index) at


discharge from the intensive care unit (2010)
Individu yang sehat akan menunjukkan atrofi otot jika
immobilisasi > 72 jam dan orang tua akan lebih cepat
dibanding dengan orang dewasa muda dengan
perawatan lama ( bedrest).
Studi observasi menunjukkan bahwa terapi fisik lebih
dini pada pasien dengan ventilasi mekanik berhubungan
dengan kecepatan ambulasi secara
mandiri(bertahap)meningkatkan status fungsional.
ROM pasif sudah terbukti mencegah atrofi otot pada
pasien dengan ventilasi mekanik

Judul = Early Mobillization Improves Functional


Outcomes in Critically ill Patients (2010)
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ADL
1 ) Kondisi fisik : keadaan umum seperti tingkat kesadar
an, tekanan darah/TTV, misalnya penyakit menahun,
gangguan mata dan telinga
2) Kapasitas mental : kemampuan absortif
(kemampuan mengamati), kemampuan, retentif
(mengingat dan memproduksi)
3) Status mental : aktifitas motorik spt agitasi, tremor,
alam perasaan seperti, kesedihan dan depresi,
kawatir, ketakutan.
4) Penerimaan terhadap fungsinya anggota tubuh
ADL PADA PASIEN DI ICU
1. Latihan Pernapasan
● Wheaning bertahap pada
mode /setting ventilator
● Kekuatan otot pernapasan
2. Bladder Training
suatu upaya untuk mengembalikan fungsi KK ke
neuogenik(kekeadaan normal/ kefungsi optimal neurogenik
( potter & pery, 2015)
3. Bronchial HygieneTherapy
Dilakukan pada pasien yang kesulitan
mengeluarkan dahak/retensi secret

4. ROM aktif/pasif
● mencegah kontraktur otot
● meminimalisir dampak bedrest
lama
Pada pasien dengan terpasang VM ,nutrisi harus
diperhatikan secara dini karena dapat memperberat
kondisi pasien, bila tractus GI tidak ada gangguan :
• Berikan nutrisi melalui NGT/OGT
• Atur posisi head up min 30º
• Lakukan residu
• Lakukan test feeding (dex5%
• Lakukan suctioning
• Cek posisi NGT/OGT
• Jaga hygiene oral
• Ganti selang NGT setiap 1mgg
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Cont.....
d. Tekanan cuff ETT
* Lakukan pengecekkan tekanan cuff tiap 4
jam
* Untuk mencegah kelebihan inflasi & kelebihan
tekanan pada dinding trachea, 4-6 cc volume
udara/tekanan 20-30 cmH2O.
* Tekanan cuff pada posisi supine 22 cmH2O,
posisi miring 31,5 cmH2O.
E. PERAWATAN MATA

* Bersihkan mata dengan cairan NS


* Pemberian salep mata atau penutupan
mata jika reflek kedip hilang dan mencegah
abrasi kornea .
F. ORAL HYGIENE

Merupakan tindakan yang bertujuan untuk menjaga


kontinuitas bibir, lidah & mukosa mulut, mencegah
infeksi dan melembabkan mukosa bibir.
Dilakukan minimal 2x sehari
Tujuan :- mencegah penyakit gigi
- meningkatkan daya tahan tubuh
- meningkatkan nafsu makan
Menggunakan larutan chlorhexidine 0,2% dan
H2O2 1,5%
.
G.ALIH BARING

h.Posisi Kepala Pasien


Posisi semifowler untuk
memaksimalkan ekspansi
paru danmencegahterjadi
nya pneumonia
i. Perawatan CVC
- mencegah infeksi
- heparinisasi untuk mencegah cloting

j. Perawatan Tracheostomie
- Menjaga sterilisasi TT
- Mengganti balutan kassa padaTT 1x sehari
- Melonggarkan tali pengikat 1 jari agar sirkulasi
tetap lancar
CARA UKUR ADL
i.
INDEKS BARTHEL (IB)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai