Anda di halaman 1dari 4

PERTUMBUHKEMBANGAN PESERTA DIDIK DAN BELAJAR GERAK

DALAM PEMBELAJARAN PJOK

Pertumbuhkembangan Peserta Didik

Istilah pertumbuhan dipakai untuk perubahan-perubahan yang bersifat fisik


(kuantitatif), sedangkan perkembangan dititikberatkan pada aspek-aspek yang bersifat psikis
(kualitatif). Antara fisik dan psikis ini saling berkaitan dalam menelaah kehidupan manusia.
Namun demikian kedua proses ini tidak pernah berhenti sepanjang kehidupan manusia.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa istilah pertumbuhan (growth) merupakan
peningkatan ukuran tubuh, sebagai hasil penyempurnaan bagian-bagian tubuh. Perkembangan
(development): merupakan  peningkatan kapasitas fungsi dan kemampuan kerja organ-organ
tubuh.. Kematangan (maturation): merupakan peningkatan atau kemajuan yang bersifat
kualitatif dalam hal perkembangan biologis. Penuaan (aging): merupakan proses penurunan
kualitas organik yang diakibatkan karena bertambah usia
            Howard Gardner menyatakan ada delapan kecerdasan manusia yaitu:Kecerdasan
verbal ( linguistic), Kecerdasan matematika ( logical mathematical), Kecerdasan spasial
( visual ), Kecerdasan tubuh-kinestetik ( bodily and kinesthetic ), Kecerdasan music
( musical ), Kecerdasan sosial ( intrapersonal ), Kecerdasan diri ( interpersonal ), dan
Kecerdasan alam ( naturalistic )
Secara kuantitatif inteligensi berkembang semenjak bayi masih berada dalam kandungan.
Laju perkembangannya berlangsung sangat pesat mulai usia 3 tahun sampai dengan masa
remaja awal
Implikasi tahapan operasional formal dari teori Piaget pada remaja, maka individu
remaja telah memiliki kemampuan introspeksi (berpikir kritis tentang dirinya), Berfikir logis
(pertimbangan terhadap hal-hal yang penting dan mengambil kesimpulan), Berfikir berdasar
hipotesis (adanya pengujian hipotesis), Menggunakan simbol-simbol, Berfikir yang tidak
kaku/fleksibel berdasarkan kepentingan. Sehingga atas dasar tahap perkembangan tersebut
maka ciri berfikir remaja adalah idealisme, cenderungpada lingkungan sosialnya, egosentris
hipocrsty (hipokrit: kepura-puraan) dan kesadaran diri akankonformis.
Belajar Gerak

Untuk menguasai keterampilan gerak di perlukan suatu proses belajar yaitu proses
belajar gerak. Proses belajar gerak berbeda dengan proses belajar kognitif dan jga dengan
proses belajar afektif. Perbedaanya adalah dalam fase fase belajar yang dilalui oleh pelajar.
Fitts dan posner, kemudian juga adam telah mengemukakan teorinya tentang fase
belajajar gerak fitts dan posner mengatakan bahwa proses belajar gerak terbagi menjadi 3
(kognitif,asosiaatif, otonom) Belajar gerak adalah proses memperoleh pengetahuan, satuan
proses dihubungkan dengan praktek atau pengalaman yang mendorong kearah perubahan
yang secara relative permanen dalam kemampuan untuk menghasilkan gerak yang terampil.

Keterampilan Gerak

Keterampilan adalah kemampuan untuk membuat hasil akhir yang maksimum dengan
energy dan waktu yang minimum. Dalam mempelajari keterampilan gerak maka terdapat
urutan perkembangan motorik untuk belajar gerak yaitu gerak reflex padam masa bayi,
perkembangan gerak dasar pada masa kanak-kanak, menuju kesempurnaan gerak pada masa
remaja hingga dewasa.
Keterampilan gerak dasar meliputi keterampilan lokomotor, keterampilan
nonlokomotor dan keterampilan manipulatif. Terdapat juga beberapa klasifikasi keterampilan
gerak yaitu berdasarkan kecermatan gerak, berdasarkan perbedaan titik awal dan titik akhir,
dan berdasarkan stabilitas lingkungan. Selain terdapat factor penentu keterampilan yaitu
factor proses belajar mengajar, factor pribadi, dan factor situsional. Karakteristik peserta
didik dibagi menjadi 3 yaitu Sekolah Dasar, Sekolah menengah Pertama, dan Sekolah
Menengah Atas. Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar adalah bagaimana caranya mulai
berinteraksi dengan orang lain, membentuk kelompok dan mulai mengutamakan tujuan
kelompok. Karakteristik peserta Sekolah Menengah Pertama adalah secara fisik mulai
berkembang dan secara social mulai memiliki idola dan gerakannya mulai matang serta mulai
timbul minat. Karakteristik peserta Sekolah Menengah Atas adalah secara fisik sudah matang
sempurna dan secara motorik sudah mampu melakukan sesuatu rangkaian gerak dengan
benar.
Pengembangan Pembelajaran PJOK

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional.
Dari semua aspek perkembangan yang terdapat dalam pembelajaran PJOK secara
lebih dalam tiga aspek utama yaitu afektif, kognitif dan psikomotor.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pendekatan Ilmiah Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan tenaga pendidik  dan  sumber  belajar  pada suatu lingkungan belajar.
Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi  mereka  menjadi  kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap
(spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup
dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia.
Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan merupakan
pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran
melaui: Mengamati; Menanya; Mengumpulkan informasi/mencoba; Menalar/ mengasosiasi;
dan Mengomunikasikan.
Membahas penilaian otentik, terlebih dahulu kita tahu konsep tentang; pengukuran
(measurement), penilaian (assessment), evaluasi (evaluation), penilaian otentik (Authentic
assessment). Pengukuran merupakan terjemahan dari measurement. Secara terminologis,
pengukuran diartikan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuntitas sesuatu.
Penilaian  merupakan proses pemberian makna terhadap hasil pengukuran, sehigga penilaian
dapat digunakan sebagai alat ukur atau memantau  pencapaian hasil belajar, membantu
pembelajaran dan sekaligus mengevaluasi program yang telah dilakukan. Evaluasi adalah
proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan sejauh
mana siswa yang mencapai tujuan instruksional. Penilaian otentik adalah proses penilaian
yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang mencerminkan belajar siswa,
prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Contoh pentingnya tautan antara pertumbuhkembangan peserta didik dan belajar


gerak dalam pembelajaran PJOK

Pertama, peserta didik mempelajari teknik dasar latihan kekuatan otot tangan dalam aktivitas
kebugaran jasmani dengan melihat tayangan video atau gerakan yang dicontohkan oleh guru
( tahap formasi rencana ). Kedua, peserta didik melakukan latihan kekuatan otot tangan
sesuai dengan apa yang dilihat pada video atau gerakan yang dicontohkan guru secara
berulang-ulang ( tahap latihan ). Ketiga, peserta didik dapat melakukan latihan kekuatan otot
tangan dengan benar ( tahap otomatisasi ), gerakan otomatisasi merupakan hasil dari latihan
yang dilakukan dengan efektif.

Anda mungkin juga menyukai