A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Dasar Hukum KegiatanbersumberDAKNonfisik yaitu :
a. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi dengan tujuan dimaksudkan untuk percepatan perbaikan gizi
masyarakat prioritas pada seribu hari pertama kehidupan
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan
2. Gambaran Umum
Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi memiliki
Indikator, yaitu Surveilans kesehatan ibu dan bayi, Kampanye lokal terkait penurunan
AKI AKB, Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP), Peningkatan Mutu
Layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas dan Rumah Sakit, Peningkatan
pemberdayaan masyarakat melalui UKBM dalam upaya penurunan AKI-AKB
terintegrasi dengan upaya perbaikan gizi masyarakat, Pemeriksaan kesehatan,
pemberian tablet tambah darah, edukasi gizi seimbang, dan pendidikan kesehatan
reproduksi pada anak usia sekolah dan remaja,, Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi
Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS), Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi Terintegrasi Desa Siaga.Upaya penurunan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Pasokan tahun 2021, dimana
capaian persentase kunjungan pelayana Neonatus KN Lengkap yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar menurut desa dan jenis kelamin di wilayah kerja puskesmas
pasokan tahun 2021 memiliki capaian terendah Desa tingki dengan presentase 50%.
Dan perbandingan persentase kunjungan k1 dengan kunjungan k4 yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar di wilayah kerja puskesmas pasokan tahun 2021, kunjungan
K1 yang memiliki capaian terendah di desa malapo 14,29%.sedangkan kunjungan k4
yang terendah terdapat di Desa tingki sebesar12,5%.
17 Pendampingan ibu hamil, ibu petugas desa melakukan kunjungan rumah terhadap ibu
nifas, dan bayi (termasuk hamil, ibu nifas, bayi, termasuk factor resiko pda ibu
pemantauan faktor hamil nifas dan bayi
risiko/komplikasi), oleh melakukan pemeriksaan, konseling dan pemeberian
kader/mahasiswa/fasilitator/ten therpy juka ada keluahn
aga lainnya mncatat hasil pemeriksaan
18 Kunjungan lapangan untuk Dokumen petugas menyiapkan data ibu hamil dan jumlah bayi
pembinaan maupun monev Laporan yang ada di wilayah kerja puskesmas pasokan
(termasuk Pelayanan melakukan kunjungan rumah
Kunjungan Antenatal dan petugas melakukan pemeriksaan kepada ibu hamildaan
Kunjungan Neonatal Lengkap) bayi
mencatat hasil pemeriksaan
19 Pelacakan bumil KEK, Dokumen 8 ibu hami petugas menyiapkan sasaran ibu hamil keke di stiap di 8
Laporan desa wilayah kerja puskesmas pasokan
petugas menyiapkan format kegiatan
petugas melakukan kunjungan rumah ibu hamil yang
terkonfirmasi kek
melakukan pemeriksaan status gizi pada ibu hamil
petugas memberikan KIE kepada ibu hamil
melakukan rujukan ke puskesmas
malkukan konfirmasi dengan petugas gizi untuk lakukan
pemuluhan pmt
20 Pelaksanaan stimulasi, deteksi, Dokumen petugas menetukan sasaran balita dan prasekolah
dan intervensi dini tumbuh Laporan mengirim surat ke desa,tk dan paud yang akn dilakukan
kembang balita (SDIDTK) di pementauan
posyandu, PAUD, dan/atau mempersiapkan format penilaian sdidtk
TK; dan mellaksanakn kegiatan sdidtk meliputi: deteksi dini
ganguan pertumbhan, deteksi dini penyimpangan
perkembangan , deteksi dini penyimpangan prilaku
emosional dan gangguan prilaku
melakukan rekapan untuk menetukan hasil ahir
melakukan rujukan ke puskesmas jika didaptkan skor
ahir tidak sesuai dengan stnadar scoring
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
No Rincian Menu/Komponen Waktu Pencapaian Keluaran
A Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Angka Kematian Bayi
1 Orientasi kader dalam pelacakan kematian wanita Kurun waktu 1 tahun
usia subur
2 Pelaksanaan otopsi verbal kematian maternal Kurun waktu 1 tahun
neonatal (transportasi
3 Pendataan dan pemetaan sasaran ibu hamil, Kurun waktu 1 tahun
bersalin, nifas dan bayi
4 Pelacakan kasus hipotiroid kongenital Kurun waktu 1 tahun
5 Orientasi e-kohort Kurun waktu 1 tahun
6 Rapat koordinasi validasi dan Evaluasi data Kurun waktu 1 tahun
pemantauan wilayah setempat Kesehatan ibu dan
anak (PWS KIA)
7 Penyeliaan fasilitatif Puskesmas pembantu dan Kurun waktu 1 tahun
bidan desa
8 Transportasi dan/atau pengiriman sampel Skrining Kurun waktu 1 tahun
Hipotiroid Kongenital (SHK) dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke jasa
pengiriman/laboratorium rujukan SHK sesuai
ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
keuang
9 Pembinaan posyandu Kurun waktu 1 tahun
1 Pertemuaan koordinasi dengan kantor urusan agama Kurun waktu 1 tahun
0 (KUA)/Lembaga Agama di Puskemas
.........................................
Nip. ................................
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)
ScreaningKesehatan Lansia
PUSKESMAS WATUSONGU KABUPATEN TOJO UNA-UNA
TAHUN ANGGARAN 2023
F. LATAR BELAKANG
3. Dasar Hukum
Dasar Hukum Kegiatanbersumber DAK Nonfisik yaitu :
a. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi dengan tujuan dimaksudkan untuk percepatan perbaikan gizi
masyarakat prioritas pada seribu hari pertama kehidupan
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
c. Kemenkes RI. 2015.Permenkes No. 67 tahun 2015. Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Puskesmas
d. Kemenkes RI .Permenkes RI No.25 tahun 2016 Tentang RAN Kesehatan Lanjut
Usia Tahun 2016 – 2019.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan
4. Gambaran Umum
Screaning Kesehatan Lansia Mempunyai indikator Yaitu Presentase
Warga Negara Usia 60 Tahun Keatas Yang Mendapat Pelayanan Screaning
Kesehatan Sesuai Standar.Agar Usia Harapan Hidup Bagi Lansia Dapat
Meningkat dan Para Lansia dapat hidup selayaknya Dan Mendapat Pelayanan
Khusus Dari Puskesmas sebagai unit terdepan dalam pelayanan Kesehatan
Masyarakat Maupun Perorangan Sehingga Mampu Melakukan upaya
promotif, Preventif,Kuratif dan Rehabilitatif tingkat dasar bagi Lanjut
Usia.Pelayanan Lanjut Usiaa di Puskesmas Harus Dilakukan secar
Profesional dan Berkualitas, Paripurna,Terpadu, dan Terintegrasi dengan
Memperhatikan aspek geatri pada Lanjut Usia.
Secara khusus di wilayah Kerja Puskesmas watusongu, Screaning Kesehatan
Lansia telah dilaksanakan namun dengan melihat capaian dari tahun ke tahun
Capaianlansia yang di screaning masih sangat rendah akibat ketersediaan
alat yang masih kurang serta Masih kurangnya minat Lansia untuk datang
mengikuti Posyandu Lansia Dengan adanya desa yang sulit untuk
dijangkau,sehingga dapat mempengaruhi capaian lansia yang mendapat
sreaning Kesehatan sesuai standar seperti desa Kasiala yang masing sangat
rendah capaiannya.Untuk itu Petugas pengelola lansia Puskesmas Melakukan
Berbagai upaya agar dapat menarik Minat Lansia untuk mendapat pelayanan
yang terstandar diwilayah kerja Puskesmas Watusongu.
No Rincian Menu/Komponen Uraian
G. PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
A. Presentase Warga negara Usia 60 tahun yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar