RSUD BULA
Jl. Wailola, Telp. (0915) 21311 – 21312, Fax (0915) 21312
e-mail : rsud@yahoo.co.id
TENTANG
Ditetapkan di : Bula
Pada Tanggal : 12 Agustus 2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karuni-Nya sehingga buku PANDUAN PENGELOLAAN ALAT SINGLE USE DI RE- USE ini berhasil
disusun.
Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian infeksi di Rumah
Sakit sangat terkait komitmen pimpinan Rumah Sakit serta memerlukan dukungan dari para klinisi di
Rumah Sakit. Infeksi nosocomial pada prinsipnya dapat dicegah, walaupun mungkin tidak dapat
dihilangkan sama sekali. Untuk itu perlu kerjasama yang baik antara seluruh pegawai Rumah Sakit
Umum Daerah Bula.
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami aturkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bula yang telah memberikan dukungan moril dan materil dalam pembuatan panduan ini, para pejabat
structural dan tenaga fungsional di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Bula yang telah
memberikan masukan dalam proses penyusunan panduan ini, serta seluruh
staf di Rumah Sakit Umum Daerah Bula yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses
penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses monitoring adan evaluasi panduan ini
Wassalamualaikum Wr. Wb
Tim PPI
BAB I
DEFINISI
Alat kesehatan single use suatu alat bagian dari suatu benda termasuk segala macam komponen,
suku cadang, aksesori yang ditujukan untuk sekali pakai dalam diagnosis terapi medis pada manusia yang
dikelompokka ke dalam peralatan kritis yang harus disediakan dalam keadaan steril atau kelompok
peralatan semi kritis yang harus disediakan setelah diproses dengan desinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Alat kesehatan sekali pakai yang kotor / terkontaminasi dapat dipakai proses mulai dari pre-
cleaning dan cleaning sampai proses bebas dari mikroorganisme dengan metode sterilisasi atau dengan
desinfeksi tingkat tinggi. Penggunaan barang single use di rumah sakit yang seharusnya sekali pakai
sering dilakukan proses ulang sampai menjadi barang steril. Proses sterilisasi barang single use yang
dilakukan selama ini belum terstandarisasi dan legalitasnya belum jelas, alasannya harga barang single
use maha.
Pemrosesan peralatan pasien adalah cara memproses instrument yang kotor, sarung tangan dan
alat yang akan dipakai kembali; (precleaning /prabilas) dengan larutan enzymetik; mengamankan alat-
alat kotor yang akan tersentuh dan ditangani; serta memilih dan alas an setiap proses yang digunakan.
Precleaning/prabilas adalah proses yang membuat benda mati lebiih aman untuk ditangani oleh
petugas sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi
tidak menghilangkan, jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi.
Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua kotoran, darah, atau cairan tubuh
lainnya dari benda mati ataupun membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi
mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci
sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air atau enzymetik, membilas dengan air bersih dan
mengeringkan.
Sterilisasi adalah proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria, virus, fungi dan
parasite) termasuk endospore bacterial dari benda mati dengan uap tekanan tinggi (autoklaf), panas kering
(oven, sterilan kimiawi atau radiasi.
Bacillus subtilis adalah mikroorganisme yang dapat membentuk spora dan digunakan untuk uji
efektifitas sterilisasi athylene oksida.
Incubator adalah alat yang digunakan untuk dapat menghasilkan suhu tertentu secara kontinus
untuk membunuhkan kultur bakteri dan digunakan untuk menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai.
Indicator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme spesifik dalam bentuk
spora yang resisten terhadap suatu proses sterilisasi.
Indicator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang menandai terjadinya pemaparan
sterilan pada obyek yang disterilkan ditandai dengan adanya perubahan warna.
Indicator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain-lain pada mesin sterilisasi yang
menunjukkan mesin berjalan normal.
Metode ethylene oksida adalah metode sterilisasi suhu rendah yang digunakan untuk sterilisasi
alat yang tidak dapat disterilkan dengan metode sterilisasi uap/suhu tinggi.
Instrument di Rumah Sakit dibagi menjadi 3 kriteria :
1. Non kritikal
Merupakan jenis indtrumen yang pada saat digunakan hanya menyentuh bagian
permukaan kulit pasien. Alat jenis ini pembersihannya cukup menggunakan alcohol.
Contohnya tensimeter, pengukur suhu badan.
2. Semi kritikal
Merupakan jenis intrumen yang pada saat digunakan menyentuh bagian mukosa pasien.
Alat jenis ini dapat dilakukan proses Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)/High Level Desinfektion
(HLD) untukpengelolaannya. Proses ini menghancurkan semua mikroorganisme kecuali spora
3. Kritikal
Merupakan jenis instrument yang masuk invasive ke tubuh pasien. Instrument jenin ini
harus dilakukan proses sterilisasi yang dapat menghancurkan semua jenis mikroorganisme dan
spora.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pengelolaan alat single use yang di re-use memiliki ruang lingkup di ruangan perawwatan pasien
meliputi instrument di ICU, IMC, IBS, Kamar bayi. Semua petugas di ruangan tersebut harus memahami
bahwa pengelolaan alat single use yang di reuse diperlukan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi
terhadap paparan darah dan cairan tubuh pasien.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Pengertian
Alat kesehatan sekali pakai yang kotor/terkontaminasi dapat dipakai ulang melalui proses dari
pre-cleaning dan cleaning sampai proses bebas dari mikroorganisme dengan metode sterilisasi atau
dengan Desinfeksi Tingkat Tinggi. Penggunaan barang single use di Rumah Sakit yang seharusnya
sekali pakai sering dilakukan proses ulang sampai menjadi barang steril. Proses sterilisasi barang
single use yang dilakukan selama ini belum terstandarisasi dan legalitasnya belum jelas, alasannya
harga barang single use mahal.
B. Prinsip Dasar Operasional
1. Memberikan pelayanan sterilisasi dengan sebaik-baiknya dengan bekerjasama dengan unit
lainnya yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Bula di dalam memenuhi kebutuhan alat/bahan
yang steril.
2. Memberikan pelayanan bahan/alat medic steril untuk kebutuhan unit-unit di Rumah Sakit Umum
Daerah Bula.
C. Tujuan Pengelolaan Alat Single use yang di re-use
1. Menurunkan biaya RS dalam penyediaan alat kesehatan
2. Memelihara efektifitas dan mutu alat kesehatan
3. Meningkatkan masa pakai alat kesehatan
D. Pusat Sterilisasi
1. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien
2. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
3. Mendistribusikan dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta
bermutu.
4. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta bermutu.
E. Persyaratn Pengelolaan Alat Single Use yang di Re-use
1. Cost effective
Pastikan total biaya proses alkes single use kotor lebih rendah dari harga alkes single use baru.
Unit cost yang dihitung
a. Tenaga kerja (SDM)
b. Energy listrik, air, uap, dll
c. Bahan pembersihan / desinfektasn
d. Bahan pengemas dan label
e. Pemeliharaan peralatan sterilisasi
f. Penyimpanan-distribusi barang steril
g. Komponen-komponen lainnya
2. Persyaratan klinis
a. Keamanan penderita / patient safety
Pastikan single use yang dilakukan proses re-use dapat dijamin mutunya, baik mutu
fisik barang maupun mutu sterilitas agar aman digunakan pasien (patient safety)
b. Standart of care
Pastikan single use difungsikan re-use tersebut apakah tidak menyalahi standart of
care di unit pelayanan pasien.
3. Keamanan personil
Pastikan pemrosesan ulang single use tersebut tidak menimbulkan bahaya pada personil
dan aman terhadap bahaya penyakit menular seperti; hepatitis, AIDS dan penyakit menular
lainnya. Penyakit kulit seperti; gatal-gatal, kelainan kulit lainnya.
4. Etika dan medico legal
Pertanggungjawaban bila Alkes single use yang diproses ulang adalah koordinasi unit
sterilisasi dengan unit pengguna
5. Persyaratan teknis
a. Saran Rumah Sakit harus menyediakan sarana yang sesuai dengan spesifikasi dan kapasitas
yang cukup antara lain :
1) Ruangan
a) Area un clear/kotor
b) Area clean/bersih
c) Area steril
2) Kelengkapan peralatan
a) Proses dekontaminasi/ pencucian
b) Proses pengemasan, persyaratan
c) Proses sterilisaasi
Suhu tinggi (Auroclave atau dry Heat)
Suhu rendah (plasma atau ethylene oksida )
DTT (desinfeksi Tingkat Tinggi)
3) Bahan medis habis pakai
a) Desinfeksi
b) Pengemas
c) Perlengkapan mesin
d) Dll
b. Tenaga sterilisasi
Mempunyai pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan dalam bidang sterilisasi
c. Jenis single use
Pastikan single use kotor termasuk kedalam jenis barang yang mudah dibersihkan,
bila sulit dibersihkan ada kemungkinan masih tersisa kotoraan-kotoran yang mengandung
bakteri mengakibatkan proses dekontaminasi tidak sempurna.
d. Kekuatan struktur single use
Pastikan adanya dekungan dan rekomendasi dari pabrik barang single use untuk
bolehh dilakukan proses pemakaian ulang atau difungsikan re-use
e. Rekomendasi pabrik asal single use
Pastikan adanya dukungan dan rekomendasi dari pabrik barang single use untuk
boleh dilakukan proses pemakaian ulang atau difungsikan re-use
F. Alat yang tidak boleh dilakukan re-use
1. Spuit
2. Sarung tangan steril untuk pelayanan pasien
3. NGT
4. Catheter suction
5. Selanh oksigen
6. NRM
7. Catheter urin
8. Urin bag
9. IV catheter
10. CVC
11. Semua peralatan yang bertanda single use tidak boleh dire-use kecuali yang sudah termasuk
dalam daftar re-use
G. Alat yang dapat dilakukan re-use
1. CPAP
2. Mikromist
3. Selang ventilator
4. LMA
5. Selang anastesi
6. Selang suction
7. Mayo
8. ET
9. Tongue spatel
10. Holofilter
11. Sungkup (ambubag)
12. Baju sitotastika
13. Set irigasi mata
H. Penetapan single use
1. Alat single use yang dire-use dapat digunakan dengan 5 kali re-use kecuali holofilter 7 kali re-
use
2. Penandaan menggunakan angka yang ditulis pada label diluar pengemas
I. Tahapan proses single use di ruang perawatan
1. Mengumpulkan instrument kotor
2. Memindahkan ke ruangan pre cleaning
3. Memisahkan instrument single use
4. Mengelompokkan kritikal dan semi kritikal
5. Melakukan proses pre cleaning
6. Memberi kode/tanda yang berapakali di re-use
7. Mengirim ke sterilisasi dengan memakai alat transportasi yang tertutup dengan jarak waktu
yang singkat.
J. Di ruangan area kotor (ruang sterilisasi)
1. Menerima buku sterilisasi
2. Menerima barang kotor single use yang sudah diberi kode/tanda yang keberapakali di re-use
3. Melakukan uji kelayakan
4. Mengelompokan single use semi kritikal dan single use kritikal
5. Melakukan proses cleaning/pembersihan manual
K. Ruang bersih (ruang sterilisasi0
1. Menerima single use bersih melalui loket
2. Melakukan uji kekeringan/uji visual
3. Pengelolaan single use (pembersihan instrument non logam)
4. Single use yang semi kritikal, melakukan pengemasan dan memberi label, dikirim ke arean
melalui loket
5. Single use kritikal pisahkan yang akan disterilkan pakai mesin EO
6. Melakukan pengemasan dengan bahan pengemas yang cocok
7. Memberi label, tanggal steril dan tanggal kadaluarsa
8. Menyusun pada rak, barang siap disterilkan
9. Sterilkan dengan mesin EO sesuai aturan masing-masing mesin
L. Ruang penyimpanan steril (ruang sterilisasi)
1. Menerima single use steril yang diproses
a. DDT melalui loket
b. Steril dengan mesin EO
Melakukan uji visual terhadap single use steril
2. Menyimpan pada rakj disusun secara teratur
3. Mendistribusikan sngle use steril melalui loket steril
M. Ruang tunggu loket steril (petugas ruangan)
1. Memeriksa single use steril yang diserahkan
2. Menerima single use steril bersama buku sterilisasi yang sudah lengkap diisi dan ditandatangai
3. Menempatkan single use steril dalam trolley khusus barang steril yang bertutup
4. Mengangkut single use steril ke unit pengguna
N. Penyimpanan alat single use di unit pengguna
1. Menempatkan single use di ruangan khusus dan disusun pad arak
2. Menyimpan buku sterilisasi insrumen
3. Menyerahkan single use steril ke dokter bila akan digunakan untuk pasien
4. Melakukan uji visual selama single use steril di simpan (kadaluarsa, pengemas rusak)
O. Jaminan mutu
1. Penetapan jumlah re use harus berpedoman pada kelayan fungsi alat dan hasil pemeriksaan
mikrobiologi
2. Petugas ruangan yang terakhir menggunakan alat single use berkewajiban menetapkan apakah
alat kesehatan single use bias di re-use atau tidak
3. Setiap single use yang di re-use yang sudah digunakan dilakukan pre-cleaning (pembersihan) dan
dimasukkan lagi ke pouches, kirim ke sterilisasi menggunakan wadah tertutp
4. Dilakukan proses sesuai dengan buku panduan yang sudah disetujuioleh pimpinan Rumah Sakit
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasipengelolaan instrument single use yang di re-use yang dikelola di sterilisasi selama
tahun dan dibuat penghitungan rata-rata per bulan berdasarkan jenis instrument yang dilakukan sesuai tipe
alatnya (proses sterilisasi suhu rendah dan DTT). Untuk pengawasan pengelolaan alat single use yang di
re-use dilakukan audit yang dilakukan oleh petugas sterilisasi di ruang rawat inap dan rawat jalan.
BAB V
PENUTUP
Pedoman pengelolaan alat single use yang di re-use ini dibuat agar dipatuhi oleh petugas di
Rumah Sakit Umum Daerah Bula sehingga upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap paparan
darah dan cairan tubuh pasien dapat diminimalkan.
PENGIRIMAN INSTRUMEN KOTOR DARI RUANGAN KE
STERILISASI
Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit : 29
Direktur RSUD Bula
PROSEDUR
Kab. Seram Bagian Timur
OPERASIONAL Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
UNIT TERKAIT UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, ICU, Sterilisasi, Tim PPI,
Bidang Pelayanan, Bidang Pelayanan Medis
SERAH TERIMA INSTRUMEN
Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit : 29
Direktur RSUD Bula
PROSEDUR
Kab. Seram Bagian Timur
OPERASIONAL Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
UNIT TERKAIT
UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, ICU
PEMBERSIHAN PERALATAN MEDIS DARI BAHAN NON
LOGAM
Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit : 29
Direktur RSUD Bula
PROSEDUR
Kab. Seram Bagian Timur
OPERASIONAL Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
Unit Terkait UGD, Rawat jalan, rawat inap, ICU, Sterilisasi, Komite PPI,
Komite medis, Komite keperawatan
PEMBUATAN LARUTAN DESINFEKTAN
Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit : 29
Direktur RSUD Bula
PROSEDUR
Kab. Seram Bagian Timur
OPERASIONAL Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
DEKONTAMINASI INSTRUMEN
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit : 29
Direktur RSUD Bula
PROSEDUR
Kab. Seram Bagian Timur
OPERASIONAL Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
First In First Out (FIFO) merupakan system penataan, penyimpanan dan
Pengertian pengambilan instrument steril sesuai dengan urutan tanggal sterilisasi
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit : 29
Direktur RSUD Bula
PROSEDUR
Kab. Seram Bagian Timur
OPERASIONAL Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014
Merupakan kegiatan pencatatan suhu dan kelembaban ruang
Pengertian
sterilisasi
PENGELOLAAN PERBEKALAN/INSTRUMEN
KADALUARSA
dr.JUFRI,Sp.B
NIP . 19780605 200604 1 014