Anda di halaman 1dari 4

<<  

Prev     Next   >>

Indonesiabaik.id   -   Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat


(DPR) resmi akan membawa revisi Rancangan Undang-undang
(RUU) Bea Materai untuk disahkan dalam Sidang Paripurna. 
Diberlakukannya RUU Bea Materai yang baru ini dengan maksud
untuk merivisi UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai.
Pasalnya, pada UU Nomor 13 Tahun 1985 tersebut, tarif bea materai
masih berlaku dengan nilai Rp3.000 dan 6.000. Dengan direvisinya
RUU Bea Materai ini, nantinya tarif yang berlaku untuk biaya materai
hanya berlaku tunggal yaitu sebesar Rp10.000.
Berlaku Untuk Apa Saja?
Bea meterai Rp 10.000 akan berlaku mulai 1 Januari 2021. Hal ini
bertujuan untuk memberikan waktu jeda atau sosialisasi kepada
masyarakat sekaligus kepada pemerintah untuk menyiapkan aturan
turunannya. Tapi, tidak semua dokumen akan dikenakan bea materai.
Berikut ini beberapa rangkuman yang akan dikenakan bea materai:
Di dalam RUU Bea Materai, pasal 3 disebutkan, dokumen yang
dikenakan tarif bea materai Rp 10.000 yakni hanya untuk dokumen
yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari Rp 5
juta, yang menyebutkan penerimaan uang atau berisi pengakuan
bahwa utang seluruhnya atau sebagainya telah dilunasi atau
diperhitungkan.
Pengenaan bea materai Rp 10.000 di tahun depan, bukan hanya
berlaku pada dokumen fisik dalam kertas, tapi juga akan berlaku
untuk segala dokumen digital dan transaksi elektronik. Di dalam RUU
Bea Materai, disebutkan, dokumen yang dikenakan bea materai,
bersifat perdata di antaranya
1. Surat perjanjian, surat keterangan/pernyataan, atau surat lainnya
yang sejenis, beserta rangkapnya
2. Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya

3. Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta salinan dan


kutipannya;
4. Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apa pun

5. Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Dokumen transaksi


kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun
6.  Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah lelang, minuta
risalah lelang, salinan risalah lelang, dan grosse risalah lelang
 

Pembebasan Bea Materai Untuk Dokumen Tertentu


Pembebasan bea materai diberlakukan untuk penanganan bencana
alam. Juga pembebasan untuk segala kegiatan bersifat keagamaan
dan sosial, di dalam rangka mendorong program pemerintah dalam
melakukan perjanjian internasional.
Di dalam RUU Bea Materai Pasal 7 dijelaskan, bea materai tidak
dikenakan atas dokumen berupa terkait lalu lintas orang dan barang.
Di antaranya berupa surat penyimpanan barang, konosemen, suart
angkutan penumpang dan barang, dan sebagainya.
Tarif bea materai juga tidak berlaku untuk segala bentuk ijazah, tanda
terima pembayaran gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan
Pembayaran lainnya yang berkaitan dengan hubungan kerja, serta
surat yang diserahkan untuk mendapatkan pembayaran dimaksud,
dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai