Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA 1.

2 (Ekplorasi Penyebab Masalah)


PPG DALAM JABATAN
BAHASA INGGRIS
2022

Nama : Ulfathul Mardiah


No UKG : 201503100352
Bidang Studi : Bahasa Inggris (A)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


. diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan hasil
Presentasi wawancara dapat
kelompok oleh 1. Presentasi adalah diketahui bahwa
siswa dalam sebentuk komunikasi
pembelajaran yang dilakukan secara Penyebab masalah pada
dikelas yang terpadu lewat suara, kurang efektifnya
bertujuan agar bisa gambar dan bahasa presentasi kelompok
terlibat langsung tubuh. Komunikasi yang pada pembelajaran
dalam sukses terjadi ketika adalah
pembelajaran, audiens menerima dan
tetapi mayoritas memahami sebuah pesan 1. kurangnya
siswa tidak sama dengan apa yang pemahaman
memahami materi dimaksudakan oleh materi dari siswa
yang disampaikan komunikator yang presentasi
oleh kelompok yang menggunakan media yang 2. kurangnya
presentasi. tepat,dengan cara guidance dari
penyampaian yang tepat guru kepada
dan dalam waktu yang siswa dalam
tepat. Dalam proses mempersiapkan
penyampaian, sedikit presentasi
banyak informasi akan
mengalami distorsi
informasi. Disinilah
komunikator harus
berupaya meminimalisir
distorsi dari informasi
tersebut sehingga
pesan/infromasi sukses
diterima baik oleh audiens
(Rahmat,2017)

Hasil wawancara dengan siswa

- Presenter siswa kurang


memahami materi
- Presenter menyampaikan
materi secara textbook

Hasil wawancara dengan guru

- Presenter tidak
menggunakan media
presentasi yang menarik
- Presenter menyampaikan
materi tidak
menggunakan their own
language

2 1. Kurangnya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan hasil


pemahaman 1. Menurut Zwiers (2011) wawancara dapat
membaca “Tujuan membaca adalah diketahui bahwa
siswa pada untuk mengkonstruksi
materi makna teks, siswa Penyebab masalah pada
Discussion melihat huruf, kata, dan rendahnya pemahaman
text kalimat kemudian mereka membaca siswa pada
dapat memahami dan materi discussion text.
memahami teks bacaan”. 1. Terbatasnya
2. Menurut Peter W. sistem
Airasian (2008, hlm. 146) assesment yang
reading assessment yang diberikan oleh
dapat digunakan dalam guru
penilaian keterampilan 2. Guru belum
membaca bahasa Inggris menggunakan
siswa diantaranya media teks
multiple choice items menarik pada
(pilihan ganda), true false materi
items (benar salah), discussion text.
matching items 3. Sedikitnya waktu
(mencocokkan/menjodoh yang diberikan
kan), short answer kepada siswa
(jawaban singkat) dan untuk membaca
essay items (uraian) discussion text
3. Apsari (2014) defines 4. Kurang
authentic texts as "real- variatifnya teks
life texts, not written for yang diberikan
pedagogic processes." kepada siswa
Furthermore, Jacobson et 5. Guru belum
al. (2003) define that memanfaatkan
authentic materials as penggunaan
printed materials, which kamus
used in classrooms in the
same way they would use
in real life. Therefore, by
using authentic materials,
a teacher can bring the
students the factual data
from real-world context
into the classroom
4. According to MacDonald
et al. (2006) content, if
there is a correspondence
between the texts used in
the classroom and types
of texts used outside the
classroom, then it is
possible to call such texts
authentic.

Hasil wawancara dengan Pakar


- Guru belum menggunakan
berbagai macam jenis
assessment
- Guru hanya menggunakan
teks book yang tidak
bergambar
- Guru belum
menggunakan authentic
material
- Kurangnya kosakata yang
dimiliki oleh siswa

Hasil wawancara dengan siswa


- Siswa sulit dalam
menerjemahkan teks yang
disediakan oleh guru
- Siswa kesullitan dalam
merincikan informasi
terkait teks yang
disediakan
- Teks yang disediakan
terlalu panjang.

2. Kurangnya Hasil Kajian Literature Setelah dilakukan hasil


keterampilan 1. Argawati (2014) states wawancara dapat
siswa dalam that speaking is an diketahui bahwa
kemampuan activity used by someone
berbicara to communicate with Penyebab masalah pada
bahasa others.Meanwhile, Mart kurangnya
Inggris (2012) defines speaking is keterampilan siswa
being capable of speech, dalam kemampuan
express or exchange berbicara bahasa
thoughts through using inggris pada materi
language. discussion text:
2. discussion points are 1. Siswa takut
relevant to this goal, and salah dalam
students don't waste time melafalkan
talking about unrelated kata dalam
things (Hayriye Kai, 2006). bahasa
Because silent students inggris
may avoid contributing in 2. Kurangnya
large groups, it is usually support dari
preferable to avoid forming teman sekelas
large groups for effective 3. Guru belum
group discussion. Finally, terfokus
students should always be kepada siswa
encouraged to raise yang kurang
questions, paraphrase aktif
ideas, show support, and
seek clarification,
regardless of the purpose
of class or group
discussions.

Hasil wawancara dengan rekan


sejawat
- kosakata yang terbatas
- takut berbicara di depan
umum,
- kurangnya komunikasi
dengan sesama teman
kelas menggunakan
bahasa inggris
Hasil wawancara dengan siswa
- kurangnya kemampuan
pelafalan kata bahasa
inggris
- kurangnya motivasi dari
teman sekelas
- kurang percaya diri
- siswa lebih percaya diri
jika diskusi dengan teman
kelompok
3 Belum terjadinya Hasil Kajian Literatur
komunikasi dua 1. Komunikasi dalam Setelah dilakukan hasil
arah pada proses pembelajaran merupakan wawancara dapat
kegiatan belajar proses yang melibatkan diketahui bahwa
mengajar pada banyak unsur, seperti
materi discussion pendidik, proses nya Penyebab masalah pada
text. dalam pembelajaran, belum terjadinya
komunikasi, peserta didik, komunikasi dua arah
pada proses kegiatan
pesan-pesan atau belajar mengajar adalah
informasi pendidikan dan
disertai dengan adanya 1. Gaya guru dalam
tujuan-tujuan yang ingin berkomunikasi
dicapai dari proses kurang terbuka
pembelajaran 2. Kurangnya
(Yusup,2009) pendekatan
2. Komunikasi yang efektif persuasif
ditandai dengan adanya 3. Kurangnya
pengertian,dapat motivasi siswa
menimbulkan
kesenangan,
mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan
sosial yang baik dan pada
akhirnya menimbulkan
suatu tindakan
(Jalaludin,2008)

Hasil Wawancara dengan rekan


sejawat
- Guru dan siswa hanya
berkomunikasi didalam
kelas
- kurangnya respect dari
guru terhadap siswa
- Students habit
Hasil wawancara dengan siswa
- pembawaan guru yang
terlihat otoritatif
4 Belum optimalnya Hasil Kajian Literature
model pembelajaran 1. Hammer (1998) asserts Setelah dilakukan hasil
group discussion that in small group wawancara diketahui
pada proses belajar discussion, students have bahwa
mengajar materi a lot of opportunities
discussion text where students can Penyebab masalah pada
express their opinions, belum optimalnya
ideas and the interaction pembelajaran
between them can build discussion text melalui
without realizing them to group discussion
discuss the material adalah
together 1. Guru kurang
2. Teknik ini juga mempersiapk
memungkinkan siswa an materi
untuk bertukar pendapat yang
dalam kelompoknya atau mengarahkan
dengan kelompok lain siswa untuk
(komalasari:2010). berkolaborasi
2. Belum
Hasil wawancara dengan rekan optimalnya
sejawat peran guru
- Sebagian kelompok dalam
kurang aktif dalam proses memonitoring
diskusi dan sebagai
- Guru kurang fasilitator
mempersiapkan materi 3. Pemilihan
yang membuat siswa lebih kelompok
berkolaborasi secara acak, (
- Beberapa siswa tidak belum merata
berkontribusi dalam nya
proses diskusi (siswa yang pembagian
kognitifnya lebih tinggi siswa dalam
lebih mendominasi setiap
kelompok. kelompok)
4. Siswa belum
bertanggung
jawab dengan
jobdesk nya
pada
kelompok

Kurangnya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan hasil


keterampilan 1. According to Alice Oshima wawancara diketahui
5 menulis siswa and Ann Hogue (2006) bahwa
pada materi “Writing is a process of
creating, organizing, Penyebab masalah pada
discussion
writing, and polishing” kurangnya ketrampilan
text.(membuat teks 2. According to Sufyan
discussion) menulis siswa pada
(2015), discussion text
materi discussion text
can be defined as a text
which provide pros and adalah:
cons about an issue. In
other words, discussion 1. Kurangnya
text provides two variasi teks yang
contrastive sides about an diberikan oleh
issue which to be told to guru
the students 2. Guru terlalu
3. Anderson and Anderson in terfokus pada
Sufyan (2015), the main
hasil tulisan
purpose of discussion text
is to show the readers dibanding proses
about two different points 3. Guru belum
of view. optimal dalam
4. As well as other genres of memberikan
text in English, a arahan kepada
discussion text also has siswa dalam
generic structure which
menulis teks
differentiates this kind of
text with other genres. discussion
According to Warner
(Sufyan 2015), there are
three main parts of a
discussion text:
statement, arguments,
and conclusion.

Hasil Wawancara dengan siswa


- Siswa masih kesulitan
dalam menentukan topik
- siswa masih belum
memahami langkah
langkah dalam membuat
teks diskusi
Hasil wawancara dengan Dosen
- Siswa tidak diberi waktu
untuk brainstorming
mengumpulkan informasi.
- Guru tidak memberikan
guidance kepada siswa
6 Belum optimalnya Hasil kajian literature Setelah dilakukan hasil
Penggunaan 1. Beberapa penelitian wawancara diketahui
teknologi pada telah menunjukkan bahwa
materi discussion bahwa teknologi
text memberikan banyak Penyebab masalah
pengaruh positif terhadap belum optimalnya
pembelajaran bahasa penggunaan teknologi
seperti membaca, pada proses
menggunakan video pembelajaran
(Gheytasi, Azizifar, & discussion text adalah :
Gowhary, 2015). 1. Kurangnya
2. Internet telah dipadukan penguasaan guru
sebagai alat untuk pada berbagai
melengkapi aktivitas aplikasi yang
pembelajaran bahasa mendukung
(Martins, 2015). pembelajaran
3. Salah satu media berbasis
teknologi yang sering teknologi
digunakan saat ini 2. Kurangnya
adalah aplikasi di kesiapan sarana
telepon genggam. Hasil 3. Kurangnya
penelitian menunjukan kreatifitas guru
bahwa siswa yang dalam
banyak berinteraksi perancangan
dengan aplikasi di media
telepon genggam
dapatlebih mudah
memahami isi teks bacaan
(Gheytasi et al., 2015
4. Menurut Indrajut (2004),
fungsi teknologi informasi
dan komunikasi dalam
pendidikan dapat dibagi
menjadi tujuh fungsi,
yakni: (1) sebagai gudang
ilmu, (2) sebagai alat
bantu pembelajaran, (3)
sebagai fasilitas
pendidikan, (4) sebagai
standar kompetensi, (5)
sebagai penunjang
administrasi, (6) sebagai
alat bantu manajemen
sekolah, dan (7) sebagai
infrastruktur pendidikan

Hasil wawancara dengan dosen


- Sebagian guru masih
sering menggunakan
metode konvensional
- Kurangnya kemampuan
guru dalam memodifikasi
materi pembelajaran
berbasis teknologi
Hasil wawancara dengan rekan
sejawat
- Masih terbatasnya sarana
(in focus) disekolah
- Media yang disediakan
guru kurang menarik

Anda mungkin juga menyukai