Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber


daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa
yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam
Pemerintah Kesatuan Republik Indonesia.
Desa Siaga juga dapat merupakan pengembangan dari konsep Siap-
Antar-Jaga, sehingga diharapkan pada gilirannya akan menjadi Desa Siaga dan
selanjutnya Desa Sehat yang dilengkapi komponen-komponen yaitu
dikembangkannya pelayanan kesehatan dasar dan UKBM, Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di kalangan masyarakat, diciptakannya kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi kegawatdaruratan dan bencana, serta sistem
pembiayaan kesehatan yang berbasis masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana Peran Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan desa dalam
pelaksanaan Desa Siaga?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui Peran Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan desa
dalam pelaksanaan Desa Siaga
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERKAIT DALAM


PELAKSANAAN DESA SIAGA

Pemangku kepentingan terkait, yaitu para pejabat Pemerintah


Daerah, pejabat lintas sektor, unsur-sunsur organisasi / ikatan profesi,
pemuka masyarakat, tokoh-tokoh agama, PKK, LSM, dunia usaha, swasta
dan lain-lain, diharapkan berperan aktif juga di semua tingkat administrasi.

Adapun peran pemerintah desa,kecamatan,dan kabupaten dalam


pelaksanaan Desa Siaga adalah :

1) Di tingkat Kecamatan dan Desa

a) Camat, selaku penanggung jawab wilayah kecamatan


(1) Mengkoordinasikan pengembangan dan penyelenggaraan
Desa Siaga.
(2) Memberikan dukungan kebijakan dan pendanaan, terutama
dalam rangka pembinaan kelestarian kader.
(3) Melakukan pembinaan dalam upaya meningkatkan kinerja
Desa Siaga, antara lain melalui fasilitasi atau membantu kader
berwirausaha, pemberian penghargaan terhadap kader Desa
Siaga.

b) Lurah/Kepala Desa atau sebutan lain:


(1) Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk
penyelenggaraan Desa Siaga.
(2) Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk
memanfaatkan pelayanan Puskesmas/Pustu/ Poskesdes dan
berbagai UKBM yang ada (Posyandu, Polindes, dan Iain-Iain).
(3) Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk berperan
aktif dalam penyelenggaraan UKBM yang ada.
(4) Menindaklanjuti hasil kegiatan Desa Siaga bersama
LKMD/LPM/LKD atau sebutan lainnya.
(5) Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Desa
Siaga secara teratur dan lestari.

2) Di tingkat Kabupaten/Kota:
a) Berperan serta dalam Tim Pengembangan Desa Siaga Tingkat
Kabupaten/Kota.
b) Berperan serta menggerakkan masyarakat Desa mengembangkan
Desa Siaga.
c) Memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya (manusia, dana,
dan Iain-Iain) untuk pengembangan dan kelestarian Desa Siaga,
serta revitalisasi Puskesmas dan Rumah Sakit.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan
kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini
adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemangku kepentingan terkait, yaitu para pejabat Pemerintah


Daerah, pejabat lintas sektor, unsur-sunsur organisasi / ikatan profesi,
pemuka masyarakat, tokoh-tokoh agama, PKK, LSM, dunia usaha, swasta
dan lain-lain, diharapkan berperan aktif juga di semua tingkat administrasi

B. SARAN
Terwujudnya Desa Siaga tentunya menjadi harapan kita bersama,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan agar para pembaca tidak
hanya sekedar tahu tentang Desa Siaga, namun juga akam melakukan
perubahan sesuai dengan tingkat kemampuannya untuk merealisasikan
Desa Siaga.
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI, Kebijakan Pengembangan Desa Siaga, Jakarta,.2006

2. Depkes RI, Pedoman Pengembangan Desa Siaga, Jakarta, 2006.

Anda mungkin juga menyukai