Anda di halaman 1dari 7

Paket Intensif

UTBK SBMPTN 2022


TPS - Pemahaman Bacaan
dan Menulis
Kalimat Efektif

Judul Teks 1
A. Peta Konsep

B. Ringkasan Materi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efektif adalah berhasil guna yang artinya dapat
membawa hasil. Dengan begitu, kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang
dapat menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lainnya secara tepat sehingga
proses komunikasi yang terjalin membuahkan hasil.
Sebuah kalimat menjadi efektif dengan memenuhi beberapa syarat berikut ini.

1. Kejelasan
Layaknya sebuah paragraf yang harus memiliki gagasan utama, kalimat efektif juga
harus memiliki gagasan yang diwujudkan dengan keberadaan subjek dan predikat
dalam kalimat. Subjek merupakan pokok pembicaraan dalam kalimat dan predikat
merupakan keterangan mengenai subjek tersebut yang biasanya berupa verba.

Keberadaan subjek dan predikat dalam suatu kalimat juga tidak boleh tumpang tindih
karena harus memiliki kejelasan gagasan. Ketumpangtindihan gagasan ini
menyebabkan terganggunya penyampaian pesan terhadap pendengar atau pembaca.
Contoh:
(a) Anjuran di tengah pandemi yang melanda.
(b) Protokol kesehatan harus diperhatikan di mana pun kita berada.

Kalimat Efektif 2
Kalimat (a) bukan merupakan kalimat efektif karena tidak memiliki predikat sehingga
gagasan kalimat tersebut tidak jelas. Hal ini juga terlihat dari tidak jelasnya pesan yang
disampaikan. Jika kamu sebagai pendengar atau pembaca kalimat tersebut, tentu kamu
tidak dapat menangkap berita, perintah, atau saran dari kalimat tersebut. Hal ini
menjadi bukti bahwa keberadaan predikat dalam kalimat efektif itu mutlak.

Sebaliknya, kalimat (b) merupakan kalimat efektif karena memiliki subjek dan predikat
sehingga gagasan kalimat tersebut jelas, yaitu protokol kesehatan harus diperhatikan.
Jika kamu sebagai pendengar atau pembaca kalimat tersebut, tentu kamu dapat
menangkap pesan yang disampaikan dalam kalimat itu. Hal ini juga memberikan bukti
bahwa keberadaan subjek dan predikat dalam kalimat efektif itu mutlak.

2. Kehematan
Dalam suatu kalimat yang efektif, tidak boleh ada kata yang mubazir. Kata mubazir
hanya akan memperpanjang penyampaian kalimat, tetapi maknanya sama saja bila
tanpa kata mubazir tersebut. Selain itu, terkadang keberadaan kata mubazir dapat
mengganggu pemahaman pendengar atau pembaca dalam mencerna kalimat.
Diperlukan waktu lebih lama dalam memahami pesan kalimat tersebut. Ciri keberadaan
kata mubazir dalam suatu kalimat adalah tidak memengaruhi keutuhan pesan yang
disampaikan bila kata tersebut dihilangkan.
Contoh:
(a) Penyerahan daftar nama-nama siswa yang akan ikut lomba cepat tepat harus
diserahkan hari ini. (Tidak hemat)
(b) Penyerahan daftar nama siswa yang akan ikut lomba cepat tepat harus
diserahkan hari ini. (Hemat)

Dalam contoh (a), digunakan frasa daftar nama-nama. Kata daftar memiliki makna
catatan sejumlah hal atau nama orang, barang, atau lainnya yang disusun berderet dari
atas ke bawah. Dengan begitu, daftar sudah pasti memuat banyak hal, baik nama beda,
orang, maupun lainnya.

3. Kepaduan
Kepaduan suatu kalimat dapat dilihat dari hubungan antarkata atau antarunsur yang
membangun kalimat tersebut. Kepaduan dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk,
contohnya penggunaan kata depan, kata penghubung, kata ganti orang, dan kata
rujukan yang sesuai. Pemilihan kata-kata tersebut yang tidak sesuai dapat
menyebabkan ketidakpaduan kalimat.
Contoh:
(a) Para siswa menuju perpustakaan untuk meminjam buku yang dia sukai.
(Tidak padu)
(b) Para siswa menuju perpustakaan untuk meminjam buku yang mereka sukai.
(Padu)

Kalimat Efektif 3
Dalam contoh (a), kamu dapat menemukan penggunaan kata ganti orang dia yang
merujuk pada para siswa. Dia merupakan kata ganti orang pertama tunggal, sedangkan
para siswa merupakan sejumlah orang (jamak). Hal itulah yang menyebabkan
ketidakpaduan pada kalimat (a).

4. Kelogisan
Syarat kalimat ini juga merupakan hal penting. Gagasan dan makna yang terkandung
dalam suatu kalimat harus masuk akal. Jika tidak, sulit bagi pendengar atau pembaca
untuk menerima pesan tersebut. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan komunikasi karena dapat mengganggu proses komunikasi yang dijalin.
Contoh:
(a) Peserta dari Jawa Timur memenangkan pertandingan itu. (Logis)
(b) Peserta dari Jawa Timur dimenangkan pertandingan itu. (Tidak logis)
(c) Anak yang tenggelam di Situ Cileunca berkemah di sana. (Tidak logis)
(d) Sebelum tenggelam di Situ Cileunca, anak itu berkemah di sana. (Logis)

5. Keparalelan
Keparalelan merupakan kesejajaran bentuk yang umumnya diwujudkan dalam jenis
kata dan pengimbuhan yang sama. Biasanya, kesamaan tersebut digunakan pada dua
atau lebih predikat yang terdapat pada kalimat sama dan bersubjek sama. Selain itu,
kesejajaran tersebut juga harus diwujudkan pada unsur-unsur perincian dalam suatu
kalimat.
Contoh:
(a) Dalam tulisannya, penulis memihak pada korban sengketa karena dilihat dari
berbagai sisi. (Tidak paralel)
(b) Dalam tulisannya, penulis memihak pada korban sengketa karena melihat dari
berbagai sisi. (Paralel)

Pada kalimat (a), imbuhan pada predikat pertama adalah me-, sedangkan predikat ke-2
berimbuhan di-. Syarat kalimat efektif:

Kalimat Efektif 4
SUPER "Solusi Quipper"

Kalimat Efektif 5
Referensi Teks dalam Soal
Teks 1
Salah satu program kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat,
Riau, dan Kepulauan Riau adalah pemugaran situs Candi Bungsu Muaratakus,
Kampar, Provinsi Riau. Kegiatan pemugaran situs Candi Bungsu Muaratakus ini sasaran
utamanya adalah mengganti batu-batu yang rusak dan hilang pada bagian tangga, kaki,
dan badan candi. Selain itu, penggantian batu juga dilakukan terhadap batu-batu
asahan yang digunakan saat pemugaran sebelumnya oleh Pemerintahan Provinsi
Riau. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan keaslian bahan bangunan candi, yaitu
menggunakan batu tuff atau batu pasir. Batu-batu ini diambil tidak jauh dari lokasi
candi, yakni dari Sungai Kampar Kanan. Batu-batu ini kemudian dibentuk sesuai
dengan ukuran batu yang akan diganti sehingga bentuk dan ukuran candi tidak
berubah.
Diadaptasi dari kebudayaan.kemdikbud.go.id

Teks 2
(1) Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi adalah globalisasi
perekonomian. (2) Bukti nyata pengaruh globalisasi adalah ekonomi suatu negara
tidak bisa berdiri sendiri. (3) Saat ini, tidak ada lagi negara dengan kebijakan ekonomi
yang tertutup dari pengaruh negara lain. (4) Globalisasi perekonomian adalah proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan yang menyebabkan negara-negara di seluruh
dunia menjadi satu kesatuan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas
teritorial negara.

(5) Globalisasi perekonomian yang mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan


hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa. (6) Globalisasi berakibat pada
batas-batas suatu negara yang akan menjadi kabur. (7) Selain itu, keterkaitan
ekonomi nasional dan internasional akan semakin erat. (8) Di satu sisi, globalisasi
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional dengan
bersifat kompetitif. (9) Di sisi lain, hal ini juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke pasar domestik.

(10) Meski menjadi keuntungan, globalisasi juga menjadi ancaman bagi kedaulatan
ekonomi suatu negara. (11) Globalisasi ekonomi dapat menimbulkan pengaruh
negatif, seperti daya saing produk lokal kalah. (12) Indonesia akan dibanjiri barang-
barang dari luar negeri seiring perdagangan bebas yang tidak mengenal batas-batas
negara. (13) Akibatnya, barang-barang lokal, terutama tradisional, akan terdesak
karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.

(14) Dampak negatif lainnya yaitu cepat atau lambat, perekonomian Indonesia akan
dikuasai pihak asing. (15) Hal ini disebabkan karena makin mudahnya orang asing
menanamkan modalnya di Indonesia. (16) Dikhawatirkan pihak asing akan mendikte
atau menekan pemerintah atau bangsa Indonesia. (17) Jika terjadi, maka bangsa

Kalimat Efektif 6
Indonesia akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.

(18) Kesenjangan sosial yang tajam juga dapat muncul akibat persaingan bebas. (19)
Persaingan ini akan memunculkan pelaku ekonomi yang kalah dan menang. (20)
Pihak yang menang bisa melakukan monopoli pasar. (21) Sebaliknya, pihak yang
kalah hanya menjadi penonton dan tertindas.
Diadaptasi dari kompas.com

Kalimat Efektif 7

Anda mungkin juga menyukai