Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN & ANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Pengertian anggaran

Anggaran merupakan sebuah rencana keuangan yang disusun secara sistematis dalam bentuk
angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dalam sebuah
perusahaan, organisasi, atau lembag a untuk jangka waktu atau periode tertentu di masa yang
akan datang, sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan
suatu anggaran. Penganggaran adalah proses untuk mempersiapkan suatu anggaran.

Anggaran, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi
rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah,
yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.

Fungsi Anggaran Sektor Publik

1. Alat Perencanaan

2. Alat Pengendalian

3. Alat Kebijakan Fiskal

4. Alat Politik

5. Alat Koordinasi

6. Alat Penilaian Kinerja

7. Alat Komunikasi

8. Alat untuk Menciptakan Rang Publik

Tujuan Anggaran

 Sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi,


menjamin kesinambungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
 Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada sangatlah terbatas.
 Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat.
 Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan.

Karakteristik Anggaran

 Dinyatakan dalam satuan moneter, dengan didukung dengan satuan nonmoneter


seperti unit produksi atau unit terjual.
 Mencakup periode waktu tertentu, biasanya satu tahun Mengestimasi profit potensial
dari suatu unit bisnis.
 Merupakan komitmen manajemen, artinya manajemen bertanggung jawab atas
pencapaian tujuan yang telah dianggarkan.
 Usulan anggaran direview dan disetujui oleh orang yang berwenang.
 Pada saat anggaran sudah disetujui, maka anggaran hanya bisa diubah karena kondisi
tertentu.
 Melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya secara berkala.

Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik

1. Transparansi dan Akuntabilitas Negara

Bentuk pertangg ungjawaban OP berkenaan dengan pengelolaan dan pelaksanaan anggaran


kepada publik secara terbuka dan jujur melalui penyajian hasilpemeriksaan anggaran di akhir
periode yang dapat diakses oleh berbagai pihak.

2. Disiplin Anggaran

Anggaran harus dilaksanakan secara konsisten dengan pencatatan atas pengg unaannya sesuai
dengan prinsip akuntansi keuangan, atau dengan kata lain penyusunan anggaran tidak
dilakukan secara sembarangan.

3. Efisien dan Efektivitas Anggaran


Pengelolaan anggaran belanja diharapkan dilakukan secara efisien dan efektif agar tidak
muncul pengeluaran yang sebenarnya tidak diperlukan.

4. Partisipatif

Proses penyusunan anggaran diwajibkan melibatkan seluruh unit yang terkait untuk

5. Bermoral

dapat saling mengajukan rancangan anggaran dan melakukan sei dengar pendapat.
Penyusunan anggaran tetap harus mengikuti norma-norma yang berlaku, anggaran tidak
digunakan untuk kepentingan yang menyimpang.

6. Otorisasi legislatif/persetujuan oleh DPR/DPRD

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
eksekutif dpt membelanjakan anggaran tersebut.

7.Komprehensif

Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena
itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat
komprehensif.

8. Keutuhan anggaran

renua penerimaan dan belanja permetiniah harus terhimpun dalam dana umum (general fund).

9. Nondiscretionary Appropriation

Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatit harus termanfaaikan secara otonomis efisien, dan
efektif.

10. Periodik

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi-
tahunan

11. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi yang dapat
dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran, mengakibatkan berbagai munculnya
underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.

12. Jelas

Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan

13. Diketahui publik

anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai