Anda di halaman 1dari 3

1.

Eukaliptus

Eukaliptus adalah jenis flora yang memiliki tipe Australis. Ada lebih dari 700 spesies eukaliptus
yang kebanyakan di antaranya dapat ditemukan di wilayah Australia.

Akan tetapi, eukaliptus juga banyak dijumpai di wilayah Papua, mengingat Papua merupakan
wilayah di Indonesia yang flora dan faunanya banyak yang memiliki karakteristik yang sama
dengan flora dan fauna yang ada di Australia.

Eukaliptus banyak dimanfaatkan oleh manusia, mulai dari untuk memenuhi sandang hingga
kebutuhan papan (pembuatan bangunan).

2. Buah Merah

buah merah juga merupakan buah yang mencirikan wilayah Papua. Bahkan, jenis buah ini
sering kali disebut sebagai buah tradisional daerah Papua.

Bagi masyarakat di Papua, khususnya Wamena, buah merah banyak disajikan untuk makanan
pada pesta adat bakar batu.

Sama halnya dengan buah matoa, buah merah seringkali dimanfaatkan sebagai obat-obatan
tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit

3. Matoa
Matoa adalah flora yang sangat identik dengan wilayah Papua. Pohon matoa tergolong besar
dengan tinggi rata-rata 18 meter dan ber diameter rata-rata maksimum 100 cm.

Pohon matoa umumnya berbuah sekali dalam setahun. Buahnya banyak dimanfaatkan untuk
menjaga kesehatan tubuh manusia.

4. Anggrek hitam papua

Anggrek hitam Papua adalah salah satu flora khas wilayah Papua. Mengutip dari situs BBKSDA
Papua Barat, anggrek hitam Papua kini statusnya terancam punah karena jumlahnya yang
sangat langka.

Anggrek ini memiliki memiliki labellum berwarna putih dengan bintik-bintik rapat berwarna
merah muda pada tepi dan spot hitam pada ujungnya, serta callus berwarna kuning dengan
corak hitam di bagian tengah labelum.

Sampai saat ini, masyarakat wilayah Papua masih terus mencoba untuk melestarikan anggrek
hitam Papua agar tidak punah.

5. Bintangur
Bintangur adalah jenis flora yang memiliki nama latin Calophyllum inophyllum L. Jenis flora ini
banyak ditemukan di wilayah Madagaskar, Afrika Timur, Asia Selatan dan Tenggara, Kepulauan
Pasifik, Hindia Barat, dan Amerika Selatan.

Di wilayah Indonesia sendiri, bintangur banyak berhabitat di wilayah Papua. Masyarakat Papua
banyak memanfaatkan tumbuhan dengan mengambil ekstrak minyaknya.

Minyak bintangur biasanya digunakan untuk menjadi bahan baku biodiesel karena bijinya
mempunyai rendamen minyak yang tinggi dan tidak berkompetisi untuk di bidang pangan.

Anda mungkin juga menyukai