Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PEMECAHAN MASALAH

“PENGARUH TINGKAT KESADARAN TENAGA PENGOLAH TERHADAP

STANDAR PORSI DI RSUD LUBUK SIKAPING”

MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN

DI RSUD LUBUK SIKAPING

OLEH :

ANNISA YOSVENIA DEVIANI (192210653)

YULMIRA (192210687)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya, Laporan Pemecahan masalah pada sistem penyelenggaraan

makanan di RSUD Lubuk Sikaping untuk Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

ini dapat kami selesaikan.

Praktek di bagian penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit merupakan suatu

upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang didapat

mahasiswa saat pembelajaran di kelas maupun di laboratorium. Selain itu, kegiatan

PKL dilakukan untuk membentuk calon Sarjana Terapan Gizi yang kompeten,

professional dan siap kerja.

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dalam rangka mencapai kompetensi

Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika yang telah ditetapkan dalam

Kepmenkes nomor 374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi.

Demikianlah Laporan Penelitian ini dibuat, semoga dapat memberikan

petunjuk dan manfaat dalam pelaksanaan PKL mahasiswadi instalasi

penyelenggaraan makanan di RSUD Lubuk Sikaping.

Lubuk Sikaping, 01 September 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan


disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,
dan status metabolisme tubuh. Kegiatan penyelenggaraan gizi di rumah sakit
meliputi asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan
makanan, serta penelitian dan pengembangan (RI, 2013). Pada ruang rawat
inap, pelayanan bertujuan untuk memperoleh asupan makan yang sesuai
kondisi kesehatan dalam upaya mempercepat proses penyembuhan,
mempertahankan dan meningkatkan status gizi (RI, 2013).
Kondisi fisik dan psikis pasien di rumah sakit dapat mempengaruhi
tingkat asupan makan pasien, sehingga tingkat asupan makan pasien dapat
dirangsang dengan cara penampilan hidangan yang menarik saat penyajian.
Kepuasan pasien yang mempengaruhi asupan makan merupakan salah
satu faktor penting dalam penyelenggaraan makanan, khususnya pada
kegiatan pendistribusian karena saat pendistribusian, makanan menjadi output
dari penyelenggaraan makanan. Dalam proses penyajian makanan perlu
memperhatikan prinsip – prinsip, salah prinsip yaitu prinsip tepat penyajian
yang disesuaikan dengan kelas pelayanan dan kebutuhan. Tepat penyajian
yaitu tepat menu, waktu, tepat tata hidang dan tepat volume (Kemenkes RI,
2013).
Standar bahan makanan sehari adalah acuan/patokan macam dan
jumlah bahan makanan (berat kotor) seorang sehari, disusun berdasarkan
kecukupan gizi pasien yang tercantum dalam penuntun diet dan disesuaikan
dengan kebijakan rumah sakit.
Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam
berat bersih untuk setiap hidangan. Standar porsi harus ditentukan untuk
semua jenis makanan. Penggunaan peralatan seperti sendok sayur, sendok

1
pembagi dan peralatan lainya harus distandarisasi untuk mengkur porsi (RI,
2013).

Standar porsi adalah rincian rincian macam dan jumlah bahanmakanan


dalam berat bersih untuk setiap hidangan. Besar porsi yangstandar disesuaikan
untuk semua jenis makanan. Porsi yang sesuai standar dapat diperoleh dengan
cara memperhatikan peralatan seperti sendok nasi (centong), sendok sayur,
pencetak nasi. Peralatan ini dapat distandarisasi terlebih dahulu untuk
mengukur porsi yang standar. (Patel, 2019)

B. Rumusan Masalah

Ketidaksesuaian porsi buah dan sayur pada saat proses pendistribusian

di RSUD Lubuk Sikaping.

C. Tujuan Masalah

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tenaga pengolahan tentang
pentingnya ketepatan standar porsi pada saat proses pendistribusian
makanan ke pasien.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui masalah yang ada di Instalasi Gizi RSUD Lubuk Sikaping.
b) Mengetahui alternatif pemecahan masalah untuk ketepatan standar
porsi di Instalasi Gizi RSUD Lubuk Sikaping.
c) Mengetahui tindakan intervensi yang tepat untuk ketepatan standar
porsi di Instalasi Gizi RSUD Lubuk Sikaping.

2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan
Masalah Penyebab
Masalah
Ketidaksesuaian porsi Ketidak patuhan tenaga Memberikan informasi
buah dan sayur pada kepada tenaga
pengolah terhadap
saat proses pengolahan makanan
standar porsi di RSUD mengenai pentingnya
pendistribusian di
RSUD Lubuk Lubuk Sikaping ketepatan standar porsi
pada saat proses
Sikaping.
pendistribusian.

B. Perencanaan Intervensi

Jenis Kegiatan : Memberikan informasi kepada tenaga pengolahan

makanan mengenai pentingnya mentaati standar porsi buah

dan sayur di RSUD Lubuk Sikaping.

Media : Leaflet
Hari/tanggal : Senin, 5 September 2022
Tempat : Instalasi Gizi
Sasaran : Tenaga pengolahan

C. Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan dengan pencarian standar porsi pada saat proses

pendistribusian di rumah sakit kemudian dibandingkan dengan proses yang

terjadi. Kemudian menginformasikan pentingnya mentaati standar porsi buah

dan sayur di RSUD Lubuk Sikaping.

3
D. Hasil
Hasil dari kegiatan penginformasian pentingnya standar porsi pada

saat pengolahan dan pendistribusian adalah tenaga pengolah lebih mengetahui

dan sadar pentingnya standar porsi pada saat proses pendistribusian makanan

ke pasien.

E. Rencana Evaluasi

Masalah Evaluasi
Ketidaksesuaian porsi buah dan sayur Evaluasi standar porsi buah dan sayur
pada saat proses pendistribusian di sesuai standar porsi di rumah sakit
RSUD Lubuk Sikaping.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Masalah yang ditemukan yaitu ketidaksesuaian standar porsi buah dan

sayur pada saat proses pendistribusian ke pasien.

2. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan yaitu membandingkan

dengan standar porsi yang ada di rumah sakit.

3. Intervensi yang dilakukan adalah memberikan informasi kepada tenaga

pengolahan.

B. Saran

Sebaiknya pihak instalasi gizi melakukan edukasi tentang standar porsi

kepada tenaga pengolahan dan pramusaji agar tidak terjadi kesalahan paada

pengolahan dan pendistribusian makanan ke pasien. Dengan dilakukannya hal

tersebut makan diharapkan setian bahan makanan sesuai dengan standar porsi.

5
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2013).


Patel. (2019). STANDAR PORSI. 9–25.
RI, K. K. (2013). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS).

Anda mungkin juga menyukai