DENGAN HIPERBILIRUBIN
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
Jl. Batas II No.54, RT.11/RW.9, Baru, Pasar Rebo, RT.11/RW.9, Baru, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13780
2020-2021
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERBILIRUBINEMIA
merupakan kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek diotak. (Hidayat, 2005)
Hiperbilirubin adalah suatu keadaan meningkatnya kadar bilirubin darah yang
nilainya lebih dari normal. Nilai normal indirek 0,3-1,1 mg/dl, bilirubin direk 0,1-0,4
mg/dl (Suriadi, 2010)
Hiperbilirubin merupakan salah satu fenomena klinis tersering ditemukan pada
bayi baru lahir, dapat disebabkan oleh proses fisiologis atau patologis atau kombinasi
keduanya. (Lubis, 2023)
3. Etiologi
a. Peningkatan produksi :
Hemolisis, misal pada Inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat ketidaksesuaian
golongan darah dan anak pada penggolongan Rhesus dan ABO.
Pendarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran.
m. Jaundice yang tampak pada hari ke 2 atau 3 dan mencapai puncak pada hari ke 3 -4
dan menurun hari ke 5-7 yang biasanya merupakan jaundice fisiologi.
5. Fatofisiologi
Peningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa
keadaan. Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat
penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang berlebihan. Hal ini dapat
ditemukan bila terdapat peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia.
Gangguan pemecahan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan
peningkatan kadar bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein
Y dan Z berkurang, atau pada bayi hipoksia, asidosis. Keadaan lain yang
memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila ditemukan
gangguan konjugasi hepar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi
misalnya sumbatan saluran empedu.
Pada derajat tertentu bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak
Hemoglobin
Globin Hema
Bilivirdin Feco
Indikasi Fototerapi
Pada bayi cukup bulan, bilirubin mencapai kurang lebih 6mg/dl antara 2-4 hari
setelah lahir. Apabila nilainya lebih dari 10mg/dl tidak fisiologis.
Pada bayi premature, kadar bilirubin mencapai puncak 10-12 mg/dl antara 5-7
hari setelah lahir. Kadar bilirubin yang lebih dari
da ri 14mg/dl tidak fisiologis
Smear darah perifer
Dapat menunjukkan SDM abnormal/ imatur, eritroblastosis pada penyakit RH
atau sperositis pada incompabilitas ABO
Test Betke-Kleihauer
7. Penatalaksanaan
Tindakan umum meliputi :
1) Memeriksa golongan darah ibu (Rh, ABO) pada waktu hamil, mencegah truma
lahir, pemberian obat pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang dapat menimbulkan
ikhterus, infeksi dan dehidrasi.
2) Pemberian makanan dini dengan jumlah cairan dan kalori yang sesuai dengan
kebutuhan bayi baru lahir.
3) Imunisasi yang cukup baik di tempat bayi dirawat.
Berdasarkan pada penyebabnya, maka manejemen bayi dengan hiperbilirubinemia
diarahkan untuk mencegah anemia dan membatasi efek dari hiperbilirubinemia.
bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme difusi. Di dalam darah
Fotobilirubin berikatan dengan Albumin dan dikirim ke Hati. Fotobilirubin kemudian
bergerak ke Empedu dan diekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang bersama
feses tanpa proses konjugasi oleh Hati (Avery dan Taeusch, 1984).
Fototherapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar Bilirubin,
tetapi tidak dapat mengubah penyebab kekuningan dan hemolisis dapat
menyebabkan Anemia.
Secara umum Fototherapi harus diberikan pada kadar Bilirubin Indirek 4 -5 mg /
dl. Neonatus yang sakit dengan berat badan kurang dari 1000 gram harus di
Fototherapi dengan konsentrasi Bilirubun 5 mg / dl. Beberapa ilmuan mengarahkan
untuk memberikan Fototherapi Propilaksis pada 24 jam pertama pada bayi resiko
tinggi dan Berat Badan Lahir Rendah.
b. Tranfusi Pengganti / Tukar
Transfusi Pengganti atau Imediat diindikasikan adanya faktor-faktor :
1) Titer anti Rh lebih dari 1 : 16 pada ibu.
2) Penyakit Hemolisis berat pada bayi baru lahir.
3) Penyakit Hemolisis pada bayi saat lahir perdarahan atau 24 jam pertama.
4) Tes Coombs Positif.
5) Kadar Bilirubin Direk lebih besar 3,5 mg / dl pada minggu pertama.
6) Serum Bilirubin Indirek lebih dari 20 mg / dl pada 48 jam pertama.
7) Hemoglobin kurang dari 12 gr / dl.
8) Bayi dengan Hidrops saat lahir.
9) Bayi pada resiko terjadi Kern Ikterus.
dari 2 hari), Rh negatif whole blood. Darah yang dipilih tidak mengandung antigen A
dan antigen B yang pendek. setiap 4 - 8 jam kadar Bilirubin harus dicek. Hemoglobin
harus diperiksa setiap hari sampai stabil.
8. Komplikasi
a. Retardasi mental : kerusakan neurologist
b. Gangguan pendengaran dan penglihatan
c. Kematian.
d. Kernikterus.
9. Pencegahan
Ikterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan :
a. Pengawasan antenatal yang baik
b. Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi dan masa kehamilan
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Identitas
Biasa ditemukan pada bayi baru lahir sampai minggu I, Kejadian ikterus : 60 %
bayi cukup bulan & 80 % pada bayi kurang bulan. Perhatian utama : ikterus pada 24
jam pertama & bila kadar bilirubin > 5mg/dl dalam 24 jam.
3. Intervensi
1) Dx 1: Ganggan integritas kulit / jaringan b.d efek samping terapi radiasi
Tujuan: Elastisitas kulit klien meningkat
Kriteria hasil: perfusi jaringan meningkat, tidak terdapat perdarahan, kemerahan, dan
jaringan parut.
Intervensi:
a. Observasi:
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan
status nutrisi, penurunan kelembapan, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)
b. Terapeutik:
- Ubah posisi tiap 2jam jika tirah baring
- Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
- Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/ alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
- Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
c. Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis.Lotion, serum)
Intervensi:
a. Observasi
- Identifikasikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
b. Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif
pasif dan atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenagkan
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
c. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Anjurkan stretegi koping untuk mengurangi kelelahan
d. Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
menggigil, hipertensi,
hipertensi, diuresis;
diuresis; Hipotermia sedang; aritmia, hipotensi, apatis,
apatis,
tubuh bayi stabil dalam batas normal, keseimbangan cairan dan elektrolit bayi
I. DATA DEMOGRAFI :
II. RESUME :
Pada hari Jumat tanggal 03 April 2020 By.Ny.G lahir pada pukul 18.00 WIB dengan
riwayat persalinan Sectio caesarea (Cesar) dan setelah dilakukan pengkajian By.Ny.G
terdapat tanda tanda Hiperbilirubin maka By.Ny.G akan diletakkan di inkubator dan
dilakukan perawatan secara berkala. Pada Rabu 08 april 2020 muncul diagnosa Risiko
tinggi cedera b.d Peningkatan bilirubin sekunder dari pemecahan sel darah merah.
Hipotermi b.d Transfer panas (mis. Konduksi, konveksi, evaporasi, radiasi). Resiko
ketidakseimbangan cairan b.d Efek fototerapi. Gangguan integritas kulit b.d Efek
samping terapi radiasi. Pada 10 April 2020 masalah Hipotermi dapat tertasi, akan tetapi
masalah lain butuh jangka waktu lama sehingga masalah belum tertasi
Apgar : 1”
1” ....................2........................, 5” ..................8...................
..................8...................
BB : ….3000
….3000 gram... gram, PB : .........46 cm.... cm,
Komplikasi persalinan :
- Tidak ada
- Mekonium
- Lain-lain
Umur : ...24 tahun.... tahun, Gravida ....1...., Para : ..0.., Abortus : ...0...
Cara persalinan :
Tindakan : ..........Pembedahan..................................................................
..........Pembedahan............................ ......................................
Komplikasi kehamilan :
Abrusio plasenta : ......................................................................................
.................................................... ..................................
Preklampsia : ......................................................................................
.................................................... ..................................
Diduga sepsis : :
......................................................................................
Instruksi :
Beri tandaa istilah yang tepat untuk data-data di bawah ini. Gambarkan semua
temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu !
2. Tonus / aktifitas :
3.Kepala / leher :
( ) menonjol, ( ) cekung
5. THT :
6. Abdomen :
7. Thoraks :
a. ( ) simetris ( ) asimetris
2. ................................................................
3. ................................................................
8. Paru-paru :
( ) menurun
d. Respirasi:
9. Jantung :
10. Ekstermitas :
( ) tidak
tidak dapat dikaji
b.
KUAT LEMAH TIDAK ADA
Nadi perifer
Brachial kanan
Brachial kiri
Femoral kanan
Femoral kiri
11. Umbilikus :
13. Genital :
b. Laki-laki :
16. Kulit :
c. ( ) tanda lahir
17. Suhu :
( ) boks terbuka
a. Tua – bayi :
Hubungan Orang Tua –
IBU AYAH
c. Respon ora
orang
ng tua terhadap penyakit / hospitalisasi
hospitalisasi : ............Baik................................
JENIS KELAMIN RIWAYAT PERSALINAN RIWAYAT
ANAK IMUNISASI
Darah Lengkap
Hari/tgl Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Senin, 06
Hemoglobin 15,1 g/dl 15,0-24,6
04-2020
Jumlah eritrosit 4,49 uL 4.00-6.80
1. Parenteral :
2. Obat-obatan :
DATA FOKUS
ANALISA DATA
DO :
- Terdapat ikterus di daerah wajah , leher
sampai dengan bagian atas lutut dan siku
DO :
-Bayi sementara mendapatkan
Fototerapi 3x 24 jam
Akral teraba dingin
o
Suhu:35,8 c
Bayi tidur dalam inkubator
3. DS : Resiko Efek fototerapi
-Perawat ruangan mengatakan By.Ny.G ketidakseimbangan
berisiko untuk kekurangan volume cairan cairan
karna fototerapi yang diberikan dengan
sinar intensitas tinggi
DO :
- Bayi sementara mendapatkan fototerapi
3x24 jam
- Mukosa bibir kering, bayi minum Asi
8x5=40 cc/OGT
DO:
- Bayi tampak gelisah
- Kulit tampak terlupas
- Kulit kering
- Turgor kulit kurang elastis
- Intake cairan dan nutria per 3jam
dengan susu formula
- By. Ny. G tidak terpasang OGT
DIAGNOSA KEPERAWATAN
evaporasi, radiasi)
RENCANA KEPERAWATAN
1. 08 April Risiko tinggi cedera b.d Setelah dilakukan tindakan - Observasi tanda-tanda ikterus
2020 Peningkatan bilirubin keperawatan selama - Tempatkan lampu fototerapi
sekunder dari
2x24jam masalah resiko diatas bayi dengan tinggi 30-
pemecahan sel darah
merah. cedera dapat teratasi 50 cm
DS : dengan kriteria hasil: - Cek intensitas lampu setiap
-Dokter mengatakan By.
1. Serum bilirubin hari
Ny.G tampak ikterik
menurun: direct
sejak 24jam pertama - Ukur tubuh 4-6 jam sekali
kelahiran (0,60 menjadi 0,20), - Ubah posisi bayi setiap 4 jam
indirect (18,20
- Dokter mengatakan menjadi 18,09), total
Bayi dengan rhesus per protocol
(18,80 menjadi
golongan darah berbeda 18,05) - ubah posisi bayi tiap 8 jam
dengan ibu. 2. Tidak ada ikterus
- Tutup daerah kemaluan
pada wajah, leher,
sampai dengan dengan penutup yang dapat
DO : bagian atas lutut dan
memantulkan cahaya untuk
- Terdapat ikterus di siku tangan
berkurang melindungi daerah kemaluan
daerah wajah , leher
3. Derajat ikterus
sampai dengan bagian observasi tindakan fototerapi
menurun dari 3
atas lutut dan siku menjadi 2
tangan (kramer 3),
bilirubin direk: 0,60
mg/dl , bilirubin indirek
: 18,20 mg/dl, bilirubin
total 18,80 mg/dl.
- By. Ny.G lahir cukup
bulan 36 minggu
2. 08 April Hipotermi b.d Transfer Setelah dilakukan tindakan a. Observasi
2020 panas (mis. Konduksi, keperawatan selama - Monitor suhu tubuh
konveksi, evaporasi, 2x24jam masalah - Identifikasi penyebab
radiasi) hipotermia dapat teratasi hipotermia
- Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu
- Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya.
CATATAN KEPERAWATAN
PB pagi hari 46 cm
09 April III 1. Monitor status hidrasi (Gian)
2020 Hasil: turgor kulit kering
09.00 2. Monitor berat badan sebelum dansesudah (Gian)
dialisis.
09.03 Hasil:BB sebelum dialsis 3000 gram
BB sebelum dialysis 3050 gram
09.05 3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (Gian)
09.04 dialisis.
Hasil:BB sebelum dialsis 3000 gram
BB setelah dialysis 3050 gram
09.08 3. Catat intake-output dan hitung balans cairan (Gian)
24 jam
Hasil: Intake = 824+5x47= 1.059
Output = 848+5x47= 1.083 _
-24
secukupnya.
Hasil: pagi dan sore hari bayi dimandikan
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- Suhu ruangan yang terlalu tinggi dan jangka waktu
tirah baring yang lama penyebab kulit kering
- Posisi bayi diubah setiap 2jam sekali
- Setelah dimandikan kulit bayi dioleskan babyoil
- Kulit masih kering dan terlupas bagian wajah, leher (Gian)
perut hingga paha
- ASI ekslusif tercukupi
A; Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I 10 April S: Bayi rewel dan menangis kuat
2020 O:
- Terdapat icterus pada wajah, leher, sampai dengan
bagian atas lutut dan siku dengan derajat ikterus 3
- Hasil: PB bayi lahir 46 cm
PB pagi hari 47,5 cm
- bayi tampak rewel dan menangis
2020 O:
- Suhu tubuh bayi 36 ℃
- Tidak ada tanda tanda hipoksia
- Mengenakan topi, sarung tangan dan kaki pada bayi
agar bayi tetap hangat
- Mengenakan selimut, di bedong menggunakan (Gian)
metode kangguru, dan berikan kompres hangat
A; Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
III 10 April S:
2020 O:
- Turgor kulit dan mukosa kering
- BB sebelum dialsis 3000 gram
- BB setelah dialysis 3050 gram
- Intake = 824+5x47= 1.059
Output = 848+5x47= 1.083 _
-24
(Gian)
- Pemberian ASI ekslusif 8x10mg
- IVFD: PG2 372 cc/24 jam
IV 10 April S:-
2020 O:
- Kulit masih terlupas dan belum ada perkembangan
- Turgor kurang elastis
- Kulit kering
DAFTAR PUSTAKA
http://growupclinic.com/2012/05/07/penanganan-terkini-hiperbilirubinemia-atau-penyakit-
kuning-pada-bayi-baru-lahir/