Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Hasil Evaluasi KTSP Tahun Sebelumnya
Validasi yang dilakukan Tim Pengembang Kurikulum Kabupaten Solok
terhadap dokumen kurikulum SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi tahun
pelajaran 2021/2022 menghasilkan rekomendasi sebagai berikut:
a. Uraian hasil evaluasi KTSP sudah mengacu kepada hasil rekomendasi
tim validasi kurikulum tahun sebelumnya.
b. Tuntutan perubahan kurikulum belum diuraikan secara terperinci.
c. Hasil evaluasi diri sekolah terhadap 5 SNP sudah diuraikan secara
terperinci.
d. Penjabaran potensi akademik, non akademik dan kekhasan sekolah
sudah terperinci.
e. Tujuan penyusunan kurikulum sudah sesuai.
f. Belum terurai secara terperinci proses lahirnya visi, misi dan tujuan
sekolah.
g. Strategi gerakan literasi dan pelaksanaan penguatan pendidikan
karakter sudah sesuai.
h. Penjabaran muatan kurikulum nasional sudah terperinci.
i. Uraian muatan kekhasan satuan pendidikan, pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global cukup sesuai.
j. Uraian tentang jenis dan strategi pengembangan diri sudah terperinci.
k. Rancangan penilaian sudah diuraikan secara terperinci.
l. Pelaksanaan ujian sekolah sudah di uraikan .
m. Rekap nilai ujian sekolah sudah sesuai.
n. Silabus seluruh mata pelajaran sudah tersedia dan formatnya masih
beragam.

1
o. Rencana pelaksanaan pembelajaran seluruh mata pelajaran sudah
tersedia, komponennya masih beragam dan masih ada yang kurang
sesuai dengan kaidah penyusunan RPP.
Evaluasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan Kurikulum SMP Negeri 2
IX Koto Sungai Lasi tahun pelajaran 2021/2022 menghasilkan
kesimpulan bahwa:
a. Peserta didik telah mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu,
sepenuhnya memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya
secara bebas, dinamis, dan menyenangkan, perlu peningkatan .
b. Menegakkan 5 pilar belajar yaitu: (a) belajar untuk beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan
dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan
berguna pada orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
c. Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.
d. Pendekatan yang digunakan multistrategi dan multimedia, sumber
belajar dan teknologi cukup memadai, dan belum sepenuhnya
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
e. Belum sepenuhnya mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan serta muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
f. Mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri yang diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antar kelas dan jenis jenjang pendidikan.

2
2. Tuntutan Perubahan Kurikulum
Perubahan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan
eksternal.Tantangan internal antara lain kondisi satuan pendidikan terkait
jumlah peserta didik dan rombongan belajar, jumlah dan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan, kelengkapan sarana prasarana,
ketersediaan pembiayaan dan program sekolah.Tantangan internal
lainnya terkait kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Tantangan internal juga terkait tuntutan masyarakat dan dunia
kerja. Masyarakat selalu berubah secara dinamis. Tuntutan kebutuhan
maysarakat semakin kompleks dan bersifat terus menerus. Suatu
kebutuhan telah tercapai maka muncul kebutuhan lainnya.
Tantangan eksternal yang menuntut perubahan kurikulum terkait
kebijakan pemerintah dalam penyempurnaan kurikulum dalam
menghadapi tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa
depan, persepsi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Hasil Evaluasi Diri Sekolah
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap capaian standar nasional
pendidikan pada SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Standar kompetensi lulusan
Kondisi ideal standar kompetensi lulusan sebagai berikut:
1) Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan
mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
2) Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program
pembiasaan untuk mencari informasi/ pengetahuan lebih lanjut
dari berbagai sumber belajar.

3
3) Sekolah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan tingkat
kelulusan dan rata-rata nilai Ujian sekolah yang tinggi.
4) Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenal
pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
5) Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman.
6) Siswa memperoleh pengalaman belajar agar mampu menguasai
pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
7) Siswa memperoleh pengalaman dalam berkomunikasi baik lisan
maupun tulisan secara efektif dan santun.
8) Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk melaksanakan
ajaran agama dan akhlak mulia.
9) Siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik
setelah belajar akhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianutnya.
10) Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai
keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
11) Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam
penegakan aturan-aturan sosial.
12) Siswa memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam
kelompok, tolong-menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya.
13) Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan
partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
14) Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menunjukkan
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air
Indonesia.
15) Siswa memperoleh pengalaman belajar iptek secara efektif.

4
16) Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenali dan
menganalisis gejala alam dan sosial.
17) Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui
kegiatan seni dan budaya.
18) Mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat.
19) Siswa memahami perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal
berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi
narkoba.
Kondisi nyata capaian standar kompetensi lulusan pada SMP Negeri 2
IX Koto Sungai Lasi sebagaiberikut:
1) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan
dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
2) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar melalui program
pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari
berbagai sumber belajar dalam kurikulum PANDEMI .
3) Tingkat kelulusan siswa tahun pelajaran 2021/2022 sebesar
100%, walaupun cuma ujian sekolah yang di laksanakan dan
UNBK di tiadakan karena wabah virus covid 19..
4) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar untuk mengenal
pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
5) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman.
6) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar agar mampu
menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
7) Siswa telah memperoleh pengalaman dalam berkomunikasi baik
lisan maupun tulisan secara efektif dan santun.
8) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar untuk melaksanakan
ajaran agama dan akhlak mulia.

5
9) Siswa telah memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik
setelah belajar akhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianutnya.
10) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai
keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
11) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi
dalam penegakan aturan-aturan sosial.
12) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar bekerjasama dalam
kelompok, tolong-menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya.
13) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar yang dapat
melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
14) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar yang dapat
menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara
dan tanah air Indonesia.
15) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar IPTEK secara efektif.
16) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar untuk mengenali dan
menganalisis gejala alam dan sosial.
17) Siswa telah memperoleh pengalaman mengekspresikan diri
melalui kegiatan seni dan budaya.
18) Siswa telah memperoleh pengalaman belajar untuk
mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat.
19) Siswa telah memahami perawatan tubuh serta lingkungan,
mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta
menjauhi narkoba serta penegakan protokol covid19.
Tindak lanjut untuk pemenuhan standar kompetensi lulusan sebagai
berikut:
1) Menyusun dan melaksanakan program peningkatan mutu
pendidikan untuk peningkatan mutu dengan meningkatnya nilai

6
ujian ahkir peserta didik dan di terimanya di sekolah yang lebih
tinggi dan bermutu .
2) Penguatan pendidikan karakter untuk pembentukan sikap siswa
yang lebih baik.
3) Memperbanyak kegiatan kreativitas siswa untuk meningkatkan
keterampilan siswa.
b. Standar isi
Kondisi ideal standar isi yang diharapkan sebagai berikut:
1) Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan
melibatkan unsur guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah,
dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait.
2) Sekolah mengembangkan kurikulum berdasarkan acuan dan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam Standar Isi.
3) Kurikulum sekolah mencakup kelima kelompok mata pelajaran
dengan karakteristiknya masing-masing sesuai dengan Standar Isi.
4) Sekolah menerapkan beban belajar sesuai dengan Standar Isi
5) Kurikulum sekolah dibuat dengan mempertimbangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia
peserta didik.
6) Sekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling yang
diperuntukkan bagi semua peserta didik yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik.
7) Sekolah melaksanakan kegiatan BK secara terprogram, yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.
8) Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara terprogram,
yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak
lanjut.
9) Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler bagi semua siswa
sesuai dengan minat dan bakat dan kondisi sekolah.

7
Kondisi nyata capaian standar isi pada SMP Negeri 2 IX Koto Sungai
Lasi sebagai berikut:
1) Pengembangan kurikulum sekolah telah melibatkan unsur guru,
kepala sekolah,pengawas sekolah , komite sekolah, dan nara
sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait.
2) Pengembangan kurikulum sekolah telah berdasarkan acuan dan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam Standar Isi.
3) Kurikulum sekolah telah mencakup kelima kelompok mata
pelajaran dengan karakteristiknya masing-masing sesuai dengan
Standar Isi.
4) Beban belajar yang diterapkan sekolah sesuai dengan Standar Isi.
5) Penyusunan kurikulum sekolah telah mempertimbangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, dan usia
peserta didik.
6) Pelayanan konseling yang dilakukan sekolah belum menyentuh
semua peserta didik yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta
didik karena guru bimbingan konseling tidak tersedia.
7) Pelaksanaan kegiatan BK kurang terprogram dan belum meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut karena guru
bimbingan konseling tidak tersedia.
8) Kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan sekolah telah
terprogram, meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
tindak lanjut tapi belum di laksanakan karena covid 19.
9) Kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan sekolah telah sesuai
dengan minat dan bakat dan kondisi sekolah,tapi belum bisa
dilakasanakan karena covid 19.

8
Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk pemenuhan standar isi
sebagai berikut:
1) Sekolah melaksanakan layanan konseling bagi semua peserta didik
dengan cara mengalokasikan waktu satu jam pelajaran per minggu
bagi setiap rombongan belajar dengan guru mapel
2) Wali kelas membuat program pelaksanaan BK yang meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.
3) Program ekstrakurikuler yang disusun sekolah meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.
4) Sekolah memperbanyak jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler.
c. Standar proses
Kondisi ideal standar proses sebagai berikut:
1) Guru mampu menyusun silabus dan RPP yang berkualitas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2) Tersedia silabus dan RPP untuk seluruh mata pelajaran setiap
tingkat kelas.
3) Buku teks, buku panduan dan sumber belajar lain tersedia dan
dimanfaatkan.
4) Guru mampu mengelola kelas dengan efektif.
5) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
disusun.
6) Sekolah melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi
terhadap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.
7) Sekolah menindaklanjuti hasil pemantauan, pengawasan dan
evaluasi pembelajaran.
Kondisi nyata capaian standar proses sebagai berikut:

9
1) Guru mampu menyusun silabus dan RPP yang berkualitas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, mengikuti MGMP mapelnya.
2) Silabus dan RPP yang berkualitas dan sesuai ketentuan yang
berlaku untuk seluruh mata pelajaran.
3) Ketersediaan buku teks, buku panduan dan sumber belajar lain
sudah untuk setiap siswa.
4) Guru cukup mampu mengelola kelas dengan efektif.
5) Belum seluruh guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah disusun.
6) Pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap pembelajaran
yang dilakukan sekolah sudah terprogram.
7) Hasil pemantauan, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan
sekolah sudah ditindaklanjuti.
Tindaklanjut pemenuhan standar proses sebagai berikut:
1) Sekolah melaksanakan workshop penyusunan silabus dan RPP
sesuai ketentuan yang berlaku untuk pementapan .
2) Seluruh guru meningkatkan dalam menyusun silabus dan RPP
yang lengkap untuk mata pelajaran yang diampunya.
3) Sekolah melengkapi buku teks, buku panduan dan sumber belajar
lain untuk setiap peserta didik.
4) Sekolah mengefektifkan pemantauan, pengawasan dan evaluasi
terhadap pembelajaran dan menidaklanjuti hasilnya.
d. Standar penilaian
Kondisi ideal standar penilaian sebagai berikut:
1) Guru membuat rancangan penilaian yang menggunakan berbagai
teknik penilaian, seperti tes untuk prestasi belajar, pengamatan
untuk perilaku, lembar penilaian untuk prosespencapaian
kompetensi.
2) Guru menyusun instrumen yang memenuhi syarat substansi,
konstruksi, dan bahasa.

10
3) Satuan pendidikan melakukan validitas empirik terhadap
instrument penilaian.
4) Satuan pendidikan memiliki instrumen yang berkualitas.
5) Siswa menerima informasi hasil ulangan harian.
6) Guru menyampaikan hasil penilaian akhir kepada peserta didik
dalam bentuk satu nilai disertai deskripsi.
7) Guru memberikan remidi pada siswa yang belum mencapai KKM.
8) Guru menggunakan berbagai teknik penilaian untuk menilai hasil
belajar kognitif, keterampilan, dan afektif.
9) Guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar siswa.
10)Guru memanfaatkan hasil penilaian.
11)Setiap akhir semester, guru melaporkan hasil penilaian.
12)Guru melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru agama.
13)Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian kepada guru PKN.
14)Satuan pendidikan mengadakan rapat dewan guru untuk
menentukan nilai akhir pesertadidik (termasuk kenaikan kelas dan
kelulusan)
15)Satuan pendidikan melaksanakan: kriteria kenaikan kelas, KKM.
16)Satuan pendidikan melaporkan hasil penilaian setiap akhir
semester kepada semua orangtua/wali siswa.
17)Satuan pendidikan tidak memanfaatkan hasil UNBK untuk seleksi
masuk, karena covid 19.
18)Satuan pendidikan memanfaatkan hasil analisis daya serap.
19)Pemantauan terahadap kualitas soal.
20)Pemantauan terhadap pelaksanaan ujian.
Kondisi nyata capaian standar penilaian sebagai berikut:
1) Guru sudah membuat rancangan penilaian yang menggunakan
berbagai teknik penilaian, seperti tes untuk prestasi belajar,
pengamatan untuk perilaku, lembar penilaian untuk
prosespencapaian kompetensi.

11
2) Guru mampu menyusun instrumen yang memenuhi syarat
substansi, konstruksi, dan bahasa.
3) Sekolah melakukan validitas empirik terhadap instrument
penilaian yang disusun oleh setiap guru.
4) Instrumen penilaian yang tersedia di sekolah cukup berkualitas.
5) Siswa telah menerima informasi hasil ulangan harian dari setiap
guru mata pelajarannya.
6) Guru menyampaikan hasil penilaian akhir kepada peserta didik
dalam bentuk satu nilai disertai deskripsi setiap akhir semester.
7) Guru melaksanakan remidi terhadap siswa yang belum mencapai
KKM secara efektif.
8) Guru telah menggunakan berbagai teknik penilaian untuk menilai
hasil belajar kognitif, keterampilan, dan afektif.
9) Guru mengolah/menganalisis hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar siswa.
10) Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
11) Setiap akhir semester, seluruh guru telah melaporkan hasil
penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan.
12) Sekolah melaksanakan rapat dewan guru untuk penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dengan memanfaatkan kriteria yang
telah ditetapkan.
13) Sekolah melaporkan hasil penialain akhir kepada seluruh
orangtua/wali peserta didik..
14) Sekolah melakukan pemantauan terhadap setiap pelaksanaan
ujian.
Tindak lanjut pemenuhan standar penilaian sebagai berikut:
1) Sekolah melaksanakan workshop tentang penilaian untuk seluruh
guru untuk peningkatan kualitas instrumen yang disusun guru.
2) Sekolah melakukan validasi terhadap instrumen penilaian yang
disusun guru.

12
3) Sekolah memfasilitasi seluruh guru untuk melaksanakan analisis
hasil ujian dan remedi secara efektif untuk perbaikan
pembelajaran.

e. Standar pengelolaan
Kondisi ideal standar pengelolaan sebagai berikut:
1) Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah dilakukan kepada semua
warga sekolah.
2) Warga sekolah memahami visi, misi dan tujuan sekolah.
3) Sosialisasi KTSP sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah.
4) Sekolah memiliki dokumen rencana kerja sekolah dalam bentuk
RKS dan RKAS.
5) Penyusunan RKS memperhatikan pertimbangan komite sekolah,
disetujui oleh Dewan Pendidikan, dan disahkan berlakunya oleh
Dinas Pendidikan kabupaten.
6) Rencana kerja sekolah mendukung pengembangan karir guru.
7) Sekolah melaksanakan program peningkatan mutu sekolah.
8) Penyusunan program peningkatan mutu sekolah mendasarkan
pada: hasil evaluasi diri, hasil akreditasi sekolah, dan kelulusan
siswa.
9) Sekolah merealisasikan visi dan misi ke dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, pengelolaan PTK, dan pelaksanaan
kegiatan kesiswaan.
10) Sekolah menyusun pedoman-pedoman pengelolaan sekolah.
11) Budaya dan lingkungan sekolah kondusif untuk pembelajaran.
12) Warga sekolah dapat mengakses laporan pengelolaan keuangan
sekolah secara transparan dan akuntabel.
13) Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk
mendukung implementasi rencana kerja sekolah.
14) Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja sekolah minimal 1 kali
per tahun.

13
15) Program supervisi dan evaluasi meliputi: pemantauan, evaluasi
dan tindak lanjut.
16) Sekolah mensosialisasikan laporan hasil pelaksanaan program
sekolah.
17) Sekolah melakukan tindaklanjut hasil evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan sekolah.
18) Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik pada setiap
akhir semester.
19) Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan tenaga kependidikan
pada setiap akhir semester.
20) Sekolah mengikuti akreditasi oleh BAN-SM untuk melakukan
status akreditasi sekolah.
21) Guru dilibatkan dalam perumusan visi, misi dan tujuan serta
penyusunan rencana kerja sekolah.
22) Sesuai kompetensinya kepala sekolah dapat dijadikan teladan
bagi semua warga sekolah.
23) Kepemimpinan sekolah mampu menerapkan ciri-ciri
kepemimpinan yang efektif.
24) Warga sekolah mudah mengakses informasi dan pengaduan
terkait dengan pengelolaan sekolah.
Kondisi nyata capaian standar pengelolaan sebagai berikut:
1) Sekolah telah mensosialisasikan visi, misi dan tujuan sekolah
kepada warga sekolah.
2) Sekolah telah mensosialisasikan KTSP kepada warga sekolah.
3) Sekolah sudah memiliki RKS dan RKAS yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4) Sekolah menyusun dan melaksanakan program peningkatan mutu.
5) Sekolah telah merealisasikan visi dan misi ke dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, pengelolaan PTK, dan pelaksanaan
kegiatan kesiswaan.

14
6) Pedoman-pedoman pengelolaan sekolah mampu disusun oleh
sekolah.
7) Budaya dan lingkungan sekolah sangat kondusif untuk
pembelajaran.
8) Warga sekolah dapat mengakses laporan pengelolaan keuangan
sekolah secara transparan dan akuntabel di web BOS
Kemendikbud.
9) Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk
mendukung implementasi rencana kerja sekolah seperti komite
sekolah, alumni dan pemangku kepentingan.
10) Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja sekolah,
mensosialisasikan hasil evaluasi dan menindaklanjuti hasil
evaluasi rencana sekolah setiap akhir tahun.
11) Sekolah telah menyusun program supervisi dan evaluasi.
12) Sekolah melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan pada setiap akhir semester.
13) Sekolah telah mengikuti akreditasi oleh BAN-SM untuk
melakukan status akreditasi sekolah
14) Sekolah telah melibatkan guru dalam penyusunan visi, misi dan
program sekolah.
15) Kepala sekolah dapat dijadikan teladan bagi warga sekolah.
16) Kepemimpinan sekolah mampu menerapkan ciri-ciri
kepemimpinan yang efektif.
17) Fasilitas untuk mengakses informasi dan pengaduan terkait
dengan pengelolaan sekolah kurang memadai.
Tindaklanjut pemenuhan standar pengelolaan sebagai berikut:
1) Sekolah mengikuti pelatihan untuk menyusun RKS dan RKAS
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Sekolah membuat pedoman-pedoman pengelolaan sekolah.
3) Sekolah menyediakan fasilitas untuk mempermudah warga
sekolah mengakses informasi tentang pengelolaan sekolah.

15
4) Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program sekolah secara kontinu.

4. Potensi yang Dimiliki dan Karakteristik Sekolah


SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi memiliki potensi yang dapat dikelola
dan dikembangkan secara optimal untuk mencapai prestasi dibidang
akademik maupun non akademik.
a.Potensi Akademik
Peserta didik yang memiliki respon sangat positif terhadap upaya
pengembangan pendidikan, memiliki motivasi belajar yang tinggi,
mempunyai kesiapan menerima pembelajaran serta mampu
berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban
yang diembannya merupakan salah satu potensi yang dimiliki
sekolah. Tingkat kemampuan berpikir siswa ditentukan oleh
kapasitas berpikir dan pengalamannya di dalam maupun luar
sekolah, dan kemampuan berpikir ini berkembang sejak ia lahir
hingga saat ini. Potensi akademik kemampuan berpikir siswa dari
tiga aspek, yaitu verbal, numerikal, dan figural. Kemampuan verbal
merupakan kemampuan pemahaman dan bernalar dengan
menggunakan bahasa, kemampuan numerikal merupakan
kemampuan pemahaman dan bernalar dengan menggunakan angka,
dan kemampuan figural merupakan kemampuan pemahaman dan
bernalar dengan menggunakan gambar.Dukungan orangtua dan
masyarakat baik moril maupun materil melalui wadah komite
sekolah merupakan potensi lain dalam menunjang kegiatan
pengembangan sekolah. Dari evaluasi yang di dapatkan tahun lalu
oleh SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi,belum begitu memuaskan
baik dalam perlombaan maupun berbagai seleksi ada PRA UN, TO
Tapi walaupun berkemampuan rendah tapi masih bisa mengikuti
jenis perlombaan akademik seperti LMPUN ,OSN ,KSN dll .

16
b.Non Akademik
Dalam pengembangan potensi non akademis, sekolah mampu
mewadahi berbagai bidang non akademis, yang bisa mewujudkan
pengoptimalan potensi non akademis peserta didik. Dalam upaya
pengembangan potensi non akademis peserta didik, sekolah
mempunyai kebijakan yang mengakomodir antara lain: mengetahui
potensi, minat dan bakat peserta didik. Sekolah melakukan
penjaringan mengenai potensi, minat dan bakat dari peserta
didiknya melalui test yang terukur. Wadah yang di laksanakan
berupa Ekstrakurikuler , kegiatan ekstrakurikuler yang terstruktur
dan terprogram,bidang olah
raga ,seni,drambend ,kebahasaan ,keagaamaan,walaupun sarana
dan prasarananya yang terbatas.Tapi pada diahkir tahunan
pelajaran 2021/2022 ini tidak bisa melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler di sebabkan corona /covid19 yang mengancam
kesehatan peserta didik ,yang harus belajar di rumah dan tatap
muka yang di batasi ,pembelajaran PANDEMI .
c.Karakteristik
SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi memiliki karakteristik utama
diantaranya mengintegrasikan nilai spritual dan sosial dalam
pembelajaran dan di luar pembelajaran, menerapkan dan
mengembangkan metode pembelajaran untuk mencapai
optimalisasi proses belajar mengajar, menumbuhkan budaya
profesionalisme yang tinggi di kalangan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, mengedepankan keteladaan yang baik dalam
membentuk karakteristik peserta didik, membangun budaya rawat,
rapi, sehat dan asri, menjamin seluruh proses kegiatan sekolah
untuk selalu berorientasi pada mutu, dan melibatkan peran
orangtua dan masyarakat dalam mendukung tercapainya visi dan
tujuan pendidikan.

17
Pembiasaan yang juga di lakasanakan di sekolah berupa
- Storan hafalan ayat-ayat pendek juga mewujudkan peserta
didik yang hafiz alquran.
- Bersalam sesama teman dan guru setiap harinya baik pagi mau
masuk kelas maupun pulang sekolah .
- Sholat lohor berjamah
- Sholat Dudha
- Kultum dengan penceramah putra putri utusan lokal yang
bergiliran dengan ulasan guru .
- Literasi setiap harinya dikelas maupun di dalam pustaka
- Setiap bulannya pengabdian kemasyarakatan seperti goro
tempat umum dan tempat ibadah.
- Penerapan hidup sehat ,nenuju new normal ,PROTOKOL
kesehatan covid 19.

Upaya – upaya tersebut diharapkan dapat memotivasi dan mewadahi potensi dari
peserta didik dalam menyongsong masa depan yang menjanjikan. Dengan
kebijakan yang dapat mengakomodir bidang non akademis, paradigma yang salah
bahwa sekolah hanya mengutamakan prestasi akademis dan mengabaikan prestasi
non akademis dapat terpatahkan. Dengan mendukung prestasi non akademis,
diharapkan lahir generasi emas yang unggul dalam berkompetisi di era global saat
ini.

18
B. Dasar Hukum
Penyusunan kurikulum KTSP SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi menyusun
landasan hukum yang terkait dengan pengembangan dan penyusunan KTSP
mulai dari UU Sisdiknas, Peraturan Pemerintah, Peraturan menteri Pendidikan
dan aturan/ketentuan Pemerintah daerah serta surat keputusan kepala sekolah
Landasan hukum kurikulum yang digunakan adalah :
1. Undang-undang No 20 thn 2003 tentang Sisdiknas
2. PP No 19 tahun 2005 tentang SNP dan/atau PP No 32 tahun 2013 dan PP
No. 13 thn 2015 ttng Perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP
3 Perpres No. 87 Tahun 2017 ttng Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
4. Permendiknas no 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
5. Permendikbud No 61 thn 2014 tentang Penyusunan KTSP
6. Permendikbud No 62 tahun 2014 ttng Pelaksanaan Ekstra Kurikuler
7. Permendikbud No 63 tahun 2014 ttng Pelaksanaan Ekstra Kurikuler
Pramuka
8. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum
2013
9. Permendikbud No 103 Th 2014 Tentang Pembelajaran
10. Pemendikbud No. 111 thn 2014 ttng penyelenggaraan BK di Sekolah
11. Permendikbud No. 23 thn 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
12. Permendikbud No.45 Th 2015 Tentang Perubahan Permendikbud No.68
Tahun 2014 Ttg Peran Guru TIK dan KKPI dalam implementasi K13
13. Permendikbud No.53 Th 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar
Permendikbud No 18 Tahun 2016 ttng Pengenalan Lingkungan Sekolah
14.
bagi Siswa Baru
15. Permendikbud No 20 tahun 2016 Tentang SKL
16. Permendikbud No 21 tahun 2016 Tentang Standar Isi
17. Permendikbud No 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses
18. Permendikbud No 23 tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Permendikbud nomor 4 tahun 2018 tentang penilaian hasil belajar oleh
19.
pemerintah dan satuan pendidikan

19
Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja Guru,
20.
Pengawas, dan Kepala Sekolah
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
21.
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
Permendikbud Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
22. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMP/MTsN
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
23.
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
Permendikbud No.43 Tahun 2019 tentang Penyelengggaraan Ujian yang
24.
dilaksanakan Oleh Satuan Pendidikan
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019
25.
tentang Penyederhanaan RPP
Kemendikbud RI No.719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
26.
Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus
SK KaBalitbang No.018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak
27.
Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Berbentuk
Sekolah Menengah Atas.Untuk Kondisi Khusus
SK Kepala sekolah tentang pembagian tugas pendidik dan tenaga
28
kependidkan no.800/ 125/SMP-2/ TU 2022

C. Tujuan Penyusunan
. PedomanPenyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan
dapat menjadi acuan bagi penyelenggara, pengelola, pendidik pendidik serta
para pengembang kurikulum di setiap satuan pendidikan yang tersebar di
seluruh Indonesia
Kurikulum SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi disusun dengan tujuan
sebagai berikut:

20
1. Sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran sehingga dapat
mewujudkan tujuan pendidikan dasar dan menengah yaitu meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Untuk mengakomodasi semua potensi yang ada dan untuk meningkatkan
kualitas sekolah baik bidang akademik maupun non akademik,
memelihara budaya setempat, mengikuti perkembangan IPTEK yang
dilandasi iman dan taqwa.
3. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

4. Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial


bermakna bukan hanya sekedar untuk dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis,
atau pengetahuan jangka pendek lainnya.Sikap spiritual dan sosial
dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup
sehat, rasa ingin tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin,
mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, santun
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru di lingkungan
rumah, tempat bermain, dan satuan pendidikan
5. Pengembangan kurikulum ini dilaksanakan untuk mengevaluasi
kurikulum dengan membandingkan antara  kompetensi dasar atau
standar kompetensi atau kompetensi bidang studi yang dipersyaratkan
secara nasional dengan kondisi nyata di sekolah
6.  Menajmin kualitas lulusan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan
kurikulum
7. Meningkatkan mutu pembelajaran yang variatif sesuai dengan
assessment proses dan hasil belajar
8. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-
masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dam masyarakat
pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimalkam mungkin
unutk melaksanakna dan mencapai sasaran KTSP.

21
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Latar Belakang
Analisis yang dilakukan terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi menghasilkan kesimpulan
bahwa :
1. Kekuatan yang dimiliki adalah cukup tingginya motivasi guru dan siswa
dalam pembelajaran, hubungan guru dan siswa sangat kondusif, 100%
guru berkualifikasi S.1 dan kualifikasi tenaga kependidikan S.1
2. Kelemahan yang dimiliki adalah status guru honor mencapai 40%, status
tenaga kependidikan honorer mencapai 100%, belum adanya jaringan
internet masuk sekolah .
3. Kekuatan sekolah ketersediaan buku teks, buku panduan guru, dan
sumber belajar lain yang mencukupi setiap peserta didik .
4. Peluang yang dapat dimanfaatkan adalah dukungan komite sekolah dan
pengawas sekolah dalam pembinaan sekolah yang cukup tinggi.
5. Ancaman yang dihadapi adalah rendahnya minat calon siswa masuk
sekolah ini.
Mempedomani tujuan pendidikan nasional, kebutuhan daerah,kebutuhan
peserta didik dan berdasarkan hasil analisis tersebut maka disusunlah visi,
misi dan tujuan sekolah.

B. Visi Satuan Pendidikan


SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi menetapkan visi yaitu Beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, berprestasi, terampil dan cinta lingkungan.

C. Misi Satuan Pendidikan

22
Adapun misi SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi, sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan pembinaan iman dan taqwa.
2. Melaksanakan kegiatan penguatan pendidikan karakter.
3. Melaksanakan pembelajaran yang efektif, kreatif dan inovatif.
4. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dan kontinu.
5. Melaksanakan kegiatan rutin menuju sekolah yang bersih, indah dan
nyaman

D. Tujuan Satuan Pendidikan


Tujuan yang diharapkan pada tahun pelajaran 2022/2023 dalam mewujudkan
visi SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasisebagai berikut :
1. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa..
2. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia.
3. Tercapainya peningkatan nilai rata-rata hasil ujian ahkir semster,dapat
melanjutkan ke sekolah yang bermutu.
4. Tercapainya juara pada Kompetensi Sains Nasional (KSN) tingkat
kabupaten.
5. Tercapainya juara pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
tingkat kabupaten.
6. Tercapainya juara pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional
(FLS2N) tingkat kabupaten.
7. Tercapainya juara pada lomba bidang keagamaan tingkat kabupaten.
8. Tercapainya juara pada lomba kreativitas siswa tingkat kabupaten.
9. Terwujudnya suasana sekolah yang bersih, indah dan nyaman.

E. Strategi Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah


1. Lingkungan Fisik Sekolah
Hal pertama yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan gerakan literasi
adalah menciptakan lingkungan fisik sekolah yang ramah dan kondusif untuk
pembelajaran. Mengkondisikan lingkungan fisik yang ramah literasi dengan
cara memajang karya peserta didik di area tertentu secara bekala dan diganti

23
secara rutin untuk memberi kesempatan kepada semua peserta didik. Selain
itu, secara bertahap di setiap kelas akandisediakan pojok baca untuk
mengakses buku dan materi bacaan siswa.
2. Lingkungan Sosial dan Afektif
Lingkungan sosial dan afektif sekolah dibangun melalui komunikasi dan
interaksi seluruh komponen sekolah.Mengupayakan lingkungan sosial dan
afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat adalah dengan
memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang berprestasi baik
akademik maupun non akademik secara rutin. Selain itu, diupayakan dengan
cara merayakan hari-hari besar nasional dengan nuansa literasi seperti lomba
mendongeng dan lomba membuat poster.Membuat madding sekolah.
Sekolah membentuk Tim Literasi untuk menyusun perencanaan dan
pelaksanaan gerakan literasi sekolah. Sekolah telah memberi kesempatan
kepada seluruh guru untuk mengalokasikan waktu membaca sebelum
pembelajaran berlangsung.
3. Lingkungan Akademik
Lingkungan akademik (program literasi yang menumbuhkan minat baca
dan menunjang kegiatan pembelajaran). Metode yang dipakai dalam kegiatan
ini adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hasil yang dicapai pada akhir
kegiatan ini adalah terbentuknya pojok baca di kelas dan kegiatan pembiasaan
membaca bagi siswa baik di dalam maupun di luar kelas.

F. Strategi Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter


Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 IX Koto Sungai
Lasi melalui:
1. PPK Berbasis Kelas
Kegiatan pembelajaran dalam kerangka pengembangan karakter peserta
didik dapat menggunakan pendekatan kontekstual sebagai konsep belajar
dan mengajar yang membantu guru dan peserta didik mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, sehingga peserta didik
mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

24
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan begitu, melalui
pembelajaran kontekstual peserta didik lebih memiliki hasil yang
komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi pada tataran afektif,
serta psikomotor.
Pembelajaran kontekstual mencakup beberapa strategi, yaitu: (a)
pembelajaran berbasis masalah, (b) pembelajaran kooperatif, (c)
pembelajaran berbasis proyek, (d) pembelajaran pelayanan, dan (e)
pembelajaran berbasis kerja. Kelima strategi tersebut dapat memberikan
nurturant effect pengembangan karakter peserta didik, seperti: karakter
cerdas, berpikir terbuka, tanggung jawab, rasa ingin tahu.
2. PPK Berbasis ekstrakurikuler dan PHBI/PHBN .
Demi terlaksananya kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler
yang mendukung pendidikan karakter, didukung dengan perangkat
pedoman pelaksanaan, pengembangan kapasitas sumber daya manusia
dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan karakter, dan
revitalisasi kegiatan ko dan ekstrakurikuler yang sudah ada ke arah
pengembangan karakter.Sekolah melaksanakan peringatan hari –hari besar
Islam dan Nasional, terkadang dilaksanakan di hari H tersebut
kadang=kadang tidak karena kondisi .Tapi pada tahun ini banyak tidak
terlaksana dengan baik di karenakan covid 19 ,jadi menghindari kumpul-
kumpul banyak.
3. PPK Berbasis kemitraan dan partisipasi orang tua / masyarakat
Dalam kegiatan ini sekolah mengupayakan terciptanya keselarasan antara
karakter yang dikembangkan di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan
masyarakat.Demi terujudnya mutu pendidikan yg berkrakter .Para orang
tua dan masyarakat mendukung kegiatan di sekolah dan kerjasmaa yang
baik dengan warga sekolah .Juga adanya kemitraan dengan alumi
sekolah.Walaupun sekolah belum banyak yang menghasilkan alumi-alumi
yang menraih kesuksesan di segala bidang sebabkan sekolah ini baru
berdiri 2012, jadi belum seberpa tamatan yang tingkat kesuksesannya
melebihi.

25
4. PPK Berbasis Pembiasaan /rutinitas
Pengembangan budaya sekolah dilakukan melalui kegiatan pengembangan
diri, yaitu:
a. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus
menerus dan konsisten setiap saat, seperti kegiatan upacara hari Senin,
upacara hari besar kenegaraan dan keagamaan, piket kelas, shalat
berjamaah, berbaris ketika masuk kelas, berdo’a sebelum pelajaran
dimulai dan diakhiri, dan mengucapkan salam apabila bertemu guru,
tenaga pendidik, dan teman.
b. Kegiatan spontan
Kegiatan dilakukan peserta didik secara spontan pada saat itu juga,
seperti mengumpulkan sumbangan ketika ada teman yang terkena
musibah atau sumbangan untuk masyarakat ketika terjadi bencana,serta
adanya rasa kegontong royongan yang tinggi.
c. Keteladanan
Merupakan perilaku dan sikap guru, tenaga kependidikan dan peserta
didik dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik
sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik lain, seperti
disiplin, kebersihan dan kerapihan, kasih sayang, kesopanan, perhatian,
jujur, dan kerjakeras.sekolah mempunyai intekritas yang tinggi terhadap
lingkungan sekolah
d. Pengkondisian
Pengkondisian yaitu penciptaan kondisi yang mendukung
keterlaksanaan pendidikan karakter, seperti kondisi toilet yang bersih,
tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-
kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas.

26
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Muatan Kurikulum Nasional


Pada tahun pelajaran 2022/2023, SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi
melaksanakan Kurikulum Merdeka kelas VII dan Kurikulum 2013 bagi
peserta didik Kelas VIII dan IX.
Daftar mata pelajaran dan alokasi waktu per mata pelajaran sesuai dengan
struktur Kurikulum 2013, sebagai berikut:
Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 2 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 5 6 6
4. Matematika 4 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 4 4
7. Bahasa Inggris 3 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 3 3
2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan 2 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah 29 38 38

B. Muatan Kurikulum Daerah/Muatan Lokal

27
Jenis muatan lokal pendidikan al quran dan buadaya alam minangkabau
tidak di laksanakan karena sekolah mengikuti acuan kurikulum 2013,tapai
kurikulum ini ada:
1. Jenis muatan lokal
Berdasarkan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014,  Muatan lokal
adalah muatan untuk mengembangkan potensi daerah sebagai sebagian
dari upaya peningkatan mutu pendidikan di madrasah. Selain itu muatan
lokal juga sebagai upaya untuk melestarikan bahasa daerah yang berbasis
kebudayaandan kesenian pada daerah dimana madrasah itu berkembang.1
Disamping itu muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Subtansi mata
pelajaran muatan lokal ditentukan satuan pendidikan, tidak terbatas pada
mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal yang diintekgrasikan ke dalam mata pelajaran yang
relevan ada kesenian daerah , ini dengan mata pelajaran senibudaya.
Keterampilan yang direlevankan dengan mata pelajaran prakarya dan
penjaskes.
2. Strategi pelaksanaan muatan lokal
Dasar hukum dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
terintegrasi,pelaksanaan muatan lokal bagi peserta didik didasarkan kepada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 79 tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013. Muatan lokal yang diselenggarakan bagi
kelas VII , kelas VIII dan kelas IX merupakan muatan lokal yang terintegrasi
pada mata pelajaran kelompok B, yaitu Seni Budaya, Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan serta Prakarya. Pengintegrasian muatan lokal pada
mata pelajaran dilakukan dengan cara mengembangkan kompetensi dasar
sebagai kompetensi minimal yang ditetapkan dan menambahkan kompetensi
dasar tersebut pada kompetensi inti 3 dan kompetensi inti 4 mata pelajaran
terkait dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler .

28
3. Dasar hukum dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang terintegrasi
Pelaksanaan muatan lokal bagi kelas VII dan kelas VIII didasarkan
kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 79 tahun
2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Muatan lokal yang
diselenggarakan bagi kelas VII dan kelas VIII merupakan muatan lokal
yang terintegrasi pada mata pelajaran kelompok B, yaitu Seni Budaya,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan serta
Prakarya.Pengintegrasian muatan lokal pada mata pelajaran dilakukan
dengan cara mengembangkan kompetensi dasar sebagai kompetensi
minimal yang ditetapkan dan menambahkan kompetensi dasar tersebut
pada kompetensi inti 3 dan kompetensi inti 4 mata pelajaran terkait.

C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan/Unggulan Sekolah

Mata pelajaan Ketrampilan diberikan agar peserta didik dapat


mengembangkan kecakapan hidup ( life skill ) yang meliputi keterampilan
personal, sosial, dan akademik. Keterampilan personal dan sosial
diperlukan oleh seluruh peserta didik. Keterampilan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk telibat dalam berbagai pengalaman
apresiasi dan bekreasi untuk menghasilkan suatu karya yang bermanfaat
langsung bagi kehidupan peserta didik, dan ketrampilan akademik
diperlukan oleh mereka yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.

Penerapan pendidikan kecakapan hidup yang menggambarkan


kewirausahaan dan ekonomi kreatif ,seperti peserta didik di berikan
kecakapan hidup dengan menenm pisah di lokasi sekolah yang
terprogram .( program nya yang terinci terlampir). Program unit usaha

29
pertanian berkebun pisang dilaksanakan 10 kali pertemuan setiap hari
Sabtu.sbb. :

FEBRUARI MARET APRIL Ket


No M A T E R I 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengolahan lahan X X
2. Penyediaan bibit X X
3. Penanaman X X
4. Pemeliharaan X
X X
5 Panen X X

RINCIAN KEGIATAN

1.Pengolahan lahan dilaksanakan dengan jalan mencangkul dan menggemburkan


serta membuat lobang-lobang pisang dengan ukuran 40 cm x 40 cm
dengan kedalaman 50 cm
2. Penyediaan bibit diminta pada masing –masing peserta didik secara sukarela
untuk membawanya dari rumah atau dari kebunnya.
3. Penanaman dilakukan secara berkelompok sesuai jenis pisang yang dibawa
oleh peserta didik tersebut.
4. Pemeliharaan dilakukan secara berkala ,sekaligus memberinya pupuk sesuai
kebutuhan tanaman dibawah bimbingan guru. Bila perlu meminta petunjuk
kepada penyuluh pertanian yang kebetulan kantor /Balai Penyulih Pertanian
( BPP ) yang tidak begitu jauh dari Sekolah.
5. Panen dilaksanakan apabila pisang menunjukkan tanda-tanda akan matang
sempurna untuk dilakukan penyimpanan secara tradisionian supaya pisang
matang secara alami tanpa menggunakan zat kimia yang diragukan efek
sampingnya terhadap kesehatan.

30
Pendidikan kecakapan hidup yang ditetapkan bagi prempuan adalah
keterampilan menyulam. Pelaksanaan kegiatan ini dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler yang diikuti oleh sejumlah peserta didik yang dipilih
berdasarkan minat dan bakatnya. Sekolah akan memfasilitasi kegiatan ini
dengan cara menghadirkan nara sumber yang kompeten untuk memberikan
pembekalan kepada peserta didik.
2. Penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal/global
Sekolah menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal berupa
kesenian bimbingan pidato adat. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti sejumlah peserta didik yang dipilih
sesuai dengan bakat dan minatnya. Kegiatan ini juga menghadirkan nara
sumber yang kompeten dari lingkungan sekitar sekolah untuk memberikan
pelatihan awal dan dilanjutkan dengan pembimbing dari internal sekolah.
Pendidikan berbasis keunggulan global yang dilaksanakan sekolah berupa
keterampilan berbahasa Inggris. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler yang dibimbing oleh para pendidik dari internal
SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi dan diikuti oleh sejumlah peserta didik
yang terpilih. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan peserta didik yang
terampil berbahasa Inggris dan menggunakannya dalam berbagai situasi yang
memungkinkan.
D. Pengembangan Diri
1. Jenis dan strategi program layanan konseling
Pelayanan konseling, meliputi pengembangan :
a. Jenis pelayanan BK
a.Kemampuan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman
sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial.

b.Kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan

31
potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai
dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik.
c. Wawasan dan perencanaan karir, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi,
serta memilih dan mengambil keputusan karir

d.Kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka
mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.

b.Strategi pelaksanaan layanan BK


Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling
ifasilitasi/dilaksanakan oleh wali kelas karena ketidaktersediaan guru
bimbingan konseling. Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan
pelayanan konseling diharapkan dapat megembangkan kompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Kegiatan pengembangan diri berupa layanan konseling dilaksanakan
secara terprogram dengan perencanaankhusus dalam kurun waktu
tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didiksecara individual,
kelompok, dan atau klasikal.
2. Jenis dan strategi program layanan TIK
Jenis bimbingan TIK meliputi:
a. Bimbingan peserta didik
Bimbingan kepada peserta didik berupa bimbingan klasikal dan
individual. Bimbingan secara klasikal dilaksanakan secara terjadwal
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara
berkala minimal 10 ( sepuluh ) kali dalam 1 (satu) semester, oleh
tenaga kependidikan yang berkompten /operator sekolah .
Materi pembimbingan terkaitdengan pemanfaatan TIK
untukmencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan

32
data dan informasi dalam rangka mendukung kelancaran proses
pembelajaran.
Bimbingan kepada peserta didik berupa kegiatan ekstrakurikuler
oleh guru yang berkompoten dan di bantu tenaga operator
sekolah ..Bimbingan peserta didik dilakukan untuk membantu dan
memfasilitasi kesulitan dalam mencari,mengolah,menyimpan,
menyajikan, menyebarkan data, dan informasi dalam rangka untuk
mendukung pembelajaran berbasis proyek, masalah dan discovery
learning.
b. Fasilitasi sesama guru
Fasilitasi sesama guru berupa bimbingan klasikal dan individual.
Kegiatan klasikal/kelompok berupaWorkshop atau In House
Training. memberikan pelatihan secara tatap muka paling tidak 2
(dua) kali dalam satu semester dengan jadwal tertentu.Pelatihan
dilaksanakan secara berkala yang tertuang dalam program tahunan
dan dirinci dalam program fasilitasi bulanan guru sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan.
Materi pelatihan berupa pengembangan dan pemanfaatan TIKdalam
pelaksanaan pembelajaran.
Bimbingan kepada guru yang dilaksanakan secara individual
dilakukan pada saat jam kerja guru dengan memberikan konsultasi
sesuai dengan kebutuhan guru di bidang teknologi informasi di
satuan pendidikan/sekolah; antara lain: mencari sumber belajar,
pembuatan media pembelajaran, dan pengolahan nilai menggunakan
APLIKASI.
c. Fasilitasi tenaga kependidikan
Fasilitasi tenaga kependidikan berupa bimbingan klasikal dan
individual. Kegiatan klasikal/kelompok berupaWorkshop atau In
HouseTraining. Guru TIK memberikan pembimbingan secara tatap
muka terjadwal paling tidak 2 (dua) kali per semester dan
berkala.Pembmbingan tertuang dalam program tahunan

33
yangdirincidalamprogrambulanan fasilitasitenaga kependidikan
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan.Materi
pembimbingan berupa pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk
pembangunan dan implementasi sistem informasi manajemen
sekolah, antara lainpengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik),
inventarisasi kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi
guru, pengembangan diri yang meliputi diklat fungsional dan
kegiatan kolektif guru, kegiatanpublikasi ilmiah,dan/ataukegiatan
karya inovatif, instalasi danentridatasisteminformasi perpustakaan,
serta data dan informasi lainnya.
Bimbingan kepada tenaga kependidikan secara individual dilakukan
pada saat jam kerja guru dengan memberikan konsultasi sesuai
dengan kebutuhan tenaga kependidikan dalam hal pembangunan,
implementasi, dan pengembangan sistem informasi manajemen
sekolah.
3. Jenis dan strategi, pelakanaan program pengembangan bakat dan prestasi
peserta didik.
a.Jenis program ekstrakurikuler ( wajib dan pilihan)
kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik, meliputi:
*Wajib adalah Kegiatan Kepramukaan
Kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan ini tidak bias di laksanakan
karena covid 19 ,tapi untuk belajar ke ilmuaan nya di saat tatap muka
*.Pilihan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat masing-masing
peserta didik di antaranya :
-Bimbingan Kompetensi Sains Nasional(KSN)
-Pelatihan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
-Pelatihan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)
-Pelatihan Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN)
-Bimbingan Kerohanian

34
b. Strategi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pengembangan diri berupa pengembangan bakat dan minat
peserta didik dilaksanakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan
sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya.
Pengembangan diri berupa pengembangan bakat dan minat peserta didik
meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan
pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta
didiksecara individual, kelompok, dan atau klasikal.
c. Strategi penilaian dan pelaporan
Mekanisme kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut:
1) Penyusunan rencana kegiatan, meliputi :
- Jenis kegiatan
- Waktu kegiatan
- Sasaran kegiatan
- Rangkaian kegiatan
- Tempat kegiatan
- Peralatan yang digunakan
- Pelaksana kegiatan
2) Pelaksanaaan kegiatan, meliputi :
- Rekrutmen peserta
- Persiapan perlengkapan dan peralatan
- Persiapan pelaksana kegiatan
- Kegiatan awal
- Kegiatan inti
- Kegiatan akhir
- Evaluasi
3) Penyusunan laporan, meliputi :
- Jenis kegiatan

35
- Waktu kegiatan
- Sasaran kegiatan
- Tahap-tahap kegiatan
- Hasil evaluasi kegiatan
- Faktor penunjang dan pendukung
- Rekomendasi
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dalam rangka
pembentukan karakter siswa dilaksanakan sebagai berikut :
1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti upacara
bendera, tabliqh Jumat, peduli K3, berbaris didepan kelas dan
bersalaman, tafizs, ibadah khusus keagamaan bersama ,sholat
berjamaah dan sholat duha.
2) Spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada
tempatnya, membiasakan budaya antri.
3) Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji
kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
E. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Sekolah
merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
(Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum. Dan juga beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu
yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan
lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

36
1. Sistem pembelajaran yang digunakan
Pembelajaran di SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi menggunakan sistem
paket sehingga setiap peserta didik wajib mengikuti seluruh program
pembelajaran dan mempelajari materi yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum.Kurikulum yang di gunakan
adalah silabus kurikulum Pandemi .Dalam kurikulum tersebut ada
perampingan KD sebahagian banyak mata pelajaran .
2. Pengaturan alokasi waktu pembelajaran
Beban belajar yang diikuti peserta didik mencakup tatap muka (TM), yang
di atur dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Solok selama
30 menit satu jam pembelajaran .Untuk juga ada penugasan terstruktur
(PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktu (KMTT).
Alokasi waktu pembelajaran tatap tatap muka berdasarkan surat edaran
dinas pendidikan jumlah jam tatap muka masa pandemi in sebagai berikut:
Alokasi waktu Jam Minggu Jam
No Kelas 1 jam pelajaran efektif per pelajaran
pelajaran per minggu tahun per tahun
1. VII 30’ 38 36 1080
2. VIII 30’ 38 36 1080
3. IX 30’ 38 29 870

3. Pengaturan beban belajar TM, PT dan KMTT


Beban belajar tatap muka (TM) adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban
belajar tatap muka dinyatakan dalam jam pelajaran dengan alokasi waktu
30 menit per jam pelajaran.
Penugasan terstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran berupa
pendalaman materi untuk peserta didik yang dirancang oleh guru untuk

37
mencapai kompetensi dan waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh
guru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) adalah kegiatan pembelajaran
berupa pendalaman materi untuk peserta didik yang dirancang oleh guru
untuk mencapai kompetensi dan waktu penyelesaian penugasan
ditentukan oleh siswa.
Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur maksimal 50% dari alokasi waktu pembelajaran tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan.
4. Dasar/Rasional pemanfaatan penambahan beban belajar
SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi sesuai dengan tuntutan kurikulum
2013 tidak adanya penambahan jam pelajaran .

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2

38
Jumlah 38 38 38

F. Ketuntasan Belajar

Menurut Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil


Belajar pada Jenjang Dikdasmen. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal
pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi
yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik
atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan
dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan
peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan
dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni
predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana
tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan Sikap
(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)

39
Kurang (K)

1. Mekanisme, prosedur dan analisis penetapan KKM


KKM ditetapkan oleh sekolah dengan mengacu kepada standar
kompetensi lulusan, mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran dan kondisi sekolah. KKM dirumuskan secara
bersama oleh kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan. KKM
dirumuskan dengan memperhatikan aspek karakteristik peserta didik
(intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi)
dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian
kompetensi.
Secara teknis, prosedur penentuan KKM mata pelajaran dilakukan sebagai
berikut:
a. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan
kondisi satuan pendidikan (daya dukung) dengan memperhatikan hal-
hal berikut:
1) Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas
VII) memperhatikan ratarata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD..
Bagi peserta didik kelas VIII dan IX memperhatikan rata rata nilai
rapor semestersemester sebelumnya.
2) Karakteristik mata pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan
dari masingmasing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain
melalui expert judgment guru mata pelajaran melalui forum
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan
memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan
KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
3) Kondisi satuan pendidikan (daya dukung) meliputi kompetensi
pendidik, jumlah peserta didik dalam satu kelas, predikat akreditasi
sekolah dan kelayakan sarana prasarana sekolah.

40
Kriteria dan skala penilaian penetapan nilai KKM yang digunakan
sebagai berikut:
Aspek yang dianalisis Kriteria dan skala penilaian
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
( < 65 ) ( 65 – 79 ) ( 80 – 100 )
Tinggi Sedang Rendah
Daya dukung
( 80 – 100 ) ( 65 – 79 ) ( < 65 )
Tinggi Sedang Rendah
Intake peserta didik
( 80 – 100 ) ( 65 – 79 ) ( < 65 )
b. Menentukan KKM setiap indikator dengan rumus berikut.
Jumlah perolehan skor setiap aspek
KKM Indikator = x 100
Jumlah maksimal skor setiap aspek

c. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut.


Jumlah KKM Indikator
KKMKD =
Jumlah Indikator

d. Menentukan KKM mata pelajaran dengan rumus berikut.


KKMMata Jumlah KKM KD
=
Pelajaran Jumlah KD

e. Menentukan KKM sekolah dengan rumus berikut.


Jumlah KKM mata pelajaran
KKM Sekolah =
Jumlah mata pelajaran

41
2. Daftar KKM semua mata pelajaran per semester
KKM mata pelajaran kelas VII , VIII dan IX sebagai berikut:
KKM Kelas VII
No Mata Pelajaran Penge- Ketram
tahuan -pilan
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75
4. Matematika 75 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75
7. Bahasa Inggris 75 75
Kelompok B
1. Seni Budaya 75 75
2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 75 75
3. Prakarya 75 75
Rata-rata 75 75

Melalui rapat dewan pendidik maka ditetapkan KKM sekolah bagi kelas
VII dan kelas VIII berdasarkan rata-rata KKM mata pelajaran sehingga
KKM sekolah untuk kelas VII , VIII dan IX adalah 75.
3. Upaya sekolah untuk mencapai KKM ideal
Upaya peningkatan KKMakan dilakukan dengan cara mengoptimal segala
potensi yang dimiliki sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran minimal sesuai standar
nasional, peningkatan kemampuan pendidik dalam mengelola
pembelajaran melalui diklat, workshop, MGMP, melakukan tes
kemampuan dasar calon peserta didik yang akan diterima, dan

42
melaksanakan supervisi pembelajaran secara optimal dan melakukan
tindaklanjut hasil supervisi pembelajaran.Tidak terlepas dari pengawasan
oleh pengawas sekolah yang di tugaskan oleh dinas pendidikan pemuda
dan olah raga Kabupaten Solok.

G. Rancangan Penilaian
Makna Penilaian Dalam Pembelajaran dalam kurikulum 2013
Penilaian dalam kurikulum 2013 mencakup penilaian sikap, Pengetahuan
dan ketrampilan
1. Penilaian atas pembelajaran (as sessment of learning).
    mengukur capaian siswa teradap kopetensi yang telah di tetapkan
2. Penilaian untuk pembelajaran ( assesment for learning ).
    Menggunakan kondisi siswa untuk memperbaiki pembelajaran
3. Penilaian Sebagai Pembelajaran ( assesmen As learning ).
    Siswa dapat menentukan target belajar.
1. Pelaksanaan penilaian akademik
a. Penilaian Pengetahuan
Berdasarkan kurikulum yang diberlakukan pada kelas VII dan kelas
VIII maka penilaian mengacu kepada Permendikbud nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian.
Teknik yang digunakan dalam penilaian pengetahuan adalah tes tertulis,
tes lisan dan penugasan. Instrumen tes tertulis berbentuk pilihan ganda
dan uraian, instrumen tes lisan berbentuk tanya jawab dan instrumen
penugasan berupa tugas individu dan tugas kelompok. Instrumen
penilaian disusun oleh guru mata pelajaran berupa kisi-kisi butir soal
dan pedoman penskoran.
Format kisi-kisites tertulis sebagai berikut:
Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah
No Materi
Dasar Soal Soal Soal

43
Format pedoman penskoran tes tertulis sebagai berikut:
No Kunci jawaban Skor

Jumlah

Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimum

Format kisi-kisi tes lisan dan penugasan sebagai berikut:


Kompetensi Teknik
No Materi Indikator Soal
Dasar Penilaian

Format pedoman penskoran tes lisan dan penugasan sebagai berikut:


No Kunci jawaban Skor

Jumlah

Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimum

44
b. Penilaian keterampilan
Teknik yang digunakan dalam penilaian keterampilan adalah praktik,
produk, proyek dan portofolio. Instrumen penilaian disusun oleh guru
mata pelajaran berupa kisi-kisi, butir soal dan pedoman penskoran.
Format kisi-kisi penilaian keterampilan sebagai berikut:
No Kompetensi Materi Indikator Soal Teknik
Dasar Penilaian

Format pedoman penskoran penilaian keterampilan sebagai berikut:


Skor
No Aspek yang dinilai Indikator
1 2 3 4

Jumlah

Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimum

Teknik penilaian yang digunakan adalah tes, observasi dan penugasan.


Tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau kinerja. Instrumen
tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian, instrumen tes lisan
berbentuk tanya jawab dan instrumen penugasan berbentuk tugas
individu dan tugas kelompok. Instrumen penilaian disusun oleh guru
mata pelajaran berupa kisi-kisi, butir soal dan pedoman penilaian.

45
Format kisi-kisi tes tertulis sebagai berikut:

Kompetensi Indikator Jumlah


No Materi Bentuk Soal
Dasar Soal Soal

Format pedoman penskoran tes tertulis sebagai berikut:


No Kunci jawaban Skor

Jumlah

Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimum

Format kisi-kisi tes lisan dan penugasan sebagai berikut:


Kompetensi Teknik
No Materi Indikator Soal
Dasar Penilaian

Format pedoman penskoran tes lisan dan penugasan sebagai berikut:


No Kunci jawaban Skor

46
Jumlah

Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimum

2. Pelaksanaan penilaian akhlak mulia dan kepribadian


Penilaian akhlak mulia dan kepribadian berupa penilaian sikap yang
meliputi sikap spritual dan sikap sosial. Teknik yang digunakan dalam
penilaian sikap adalah observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman.
Observasi dilakukan guru mata pelajaran selama proses pembelajaran dan
dilakukan wali kelas di luar proses pembelajaran. Penilaian diri dan
penilaian antar teman dilaksanakan oleh peserta didik di akhir semester.
Instrumen observasi yang digunakan berupa jurnal yang berisi catatan
perilaku peserta didik yang muncul secara alami selama satu semester.
Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam jurnalpada dasarnya adalah
perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yangberkaitan dengan butir
sikap yang terdapat dalam aspek sikap spiritual dansikap sosial.
Jurnal perkembangan sikap yang digunakan sebagai berikut:
Spritu Tanda
Wakt Nama Catatan Butir Tindak
No al/ Tanga
u Siswa Perilaku Sikap Lanjut
Sosial n

Instrumen penilaian diri dan penilaian anatar teman menggunakan lembar


penilaian diri yang berisi butir-butir pernyataan sikap positif yang
diharapkan dengan skala Likert sebagai berikut:

No Pernyataan Skor
1 2 3 4

47
Jumlah

Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimum

H. Kenaikan Kelas
Naik kelas juga dimaknai sebagai peningkatan sikap dan tingkah laku serta
kecakapan siswa pada tingkat kelas. Jika tidak ada perubahan, bisa jadi siswa
tinggal kelas meskipun telah mengalami ketuntasan semua mata pelajaran. 
1. Kriteria kenaikan kelas
Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh
warga sekolah. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi
syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
b. Predikat nilai sikap minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh sekolah.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan sekolah.
d. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi
keterampilannya di bawah KKM atau belum tuntas.
2. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian
tengah semester (PTS) dan penilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan
dengan beberapa teknik penilain sesuai tuntutan kompetensi dasar. Hasil

48
penilaian harian (HPH) merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari
penilaian harian (PH) berupa ulangan harian (UH) dan tugas (T) melalui
tes tertulis atau lisan dan penugasan untuk setiap kompetensi dasar. Hasil
penilaian tengah semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian tengah semester (PTS) melalui tes tertulis untuk semua
kompetensi dasar dalam setengah semester. Hasil penilaian akhir semester
(HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian akhir semester
(PAS) melalui tes tertulis untuk semua kompetensi dasar dalam satu
semester.
Hasil penilaian harian (HPH) merupakan pengolahan dari nilai ulangan
harian (UH) dan nilai tugas (T) dengan pembobotan sebagai berikut:
HPH = 60%UH + 40%T
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan pengolahan dari hasil penilaian
harian (HPH), hasil penilaian tengah semester (HPTS), dan hasil penilaian
akhir semester (HPAS) dengan pembobotan sebagai berikut:
HPA = 70% HPH + 10%HPTS + 20%HPAS
Hasil penilaian akhir (HPA) dilaporkan dalam bentuk capaian pengetahuan
menggunakan angka 0 – 100, predikat dan deskripsi. Predikat capaian
pengetahuan memilki rentang sebagai berikut:

Sangat baik (A) = 92 – 100


Baik (B) = 83 – 91
Cukup (C) = 75 – 82
Kurang (D) = < 75
Nilai keterampilan bagi peserta didik diperoleh dari hasil penilaian praktik,
produk, proyek, dan portofolio. Hasil penilaian akhir keterampilan
merupakan rata-rata hasil penilaian praktik, produk dan proyek untuk
seluruh kompetensi dasar. Portofolio dikumpulkan dari penilaian produk
dan proyek yang digunakan sebagai sebagian data perumusan deskripsi
pencapaian keterampilan.

49
Hasil penilaian akhir keterampilan dilaporkan dalam bentuk capaian
pengetahuan menggunakan angka 0 – 100, predikat dan deskripsi.
Berdasarkan KKM yang ditetapkan sekolah, maka predikat capaian
keterampilan dengan rentang sebagai berikut:
Sangat baik (A) = 92 – 100
Baik (B) = 83 – 91
Cukup (C) = 75 – 82
Kurang (D) = < 75
Nilai akhir (NA) bagi kelas IX diperoleh dari hasil nilai harian (NH), nilai
ulangan tengah semester (NUTS) dan nilai ulangan akhir semester
(NUAS). Nilai harian merupakan pengolahan nilai ulangan harian (UH)
dan nilai penugasan (T) dengan pembobotan sebagai berikut:
NH = 60%UH + 40%T
Nilai akhir merupakan pengolahan nilai harian (NH), nilai ulangan tengah
semester (NUTS) dan nilai ulangan akhir semester (NUAS) dengan
pembobotan sebagai berikut:
NA = 70%NH + 10%NUTS + 20%NUAS
Nilai akhir dilaporkan dalam bentuk capaian nilai mata pelajaran
menggunakan angka 0 – 100.
Hasil penilaian sikap dibuat predikat dan deskripsinya dengan prosedur
sebagai berikut:
- Wali kelas dan guru mata pelajaran, masing-masing mengelompokkan
(menandai) catatan-catatan sikap jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap
spiritual dan sikap sosial.
- Wali kelas dan guru mata pelajaranmasing-masing membuat rumusan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-
catatan jurnal untuk setiap siswa.
- Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata
pelajaran. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan
sosial dari guru mata pelajaran dan wali kelas yang bersangkutan, wali

50
kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual
dan sosial setiap siswa.
Hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan deskripsi.
Predikat sikap terdiri dari Sangat baik, Baik, Cukup dan Kurang.

3. Pelaksanaan program remedial dan pengayaan


Pembelajaran remedial merupakan pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM dalam KD tertentu.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui
belum mencapai KKM.Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik
membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi
secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara
belajar dan sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil
belajar yang optimal.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat
kesulitan belajar peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
a. Bimbingan secara individu, jika jumlah peserta didik yang belum tuntas
≤ 20 %.
b. Bimbingan secara kelompok, jika jumlah peserta didik yang belum
tuntas antara 20% - 50%.
c. Pembelajaran ulang, jika jumlah peserta didik yang belum tuntas ≥
50%.

Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat


pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial.Pembelajaran remedial
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulangulang
sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester.
Peserta didik diberi nilai dengan cara meratarata antara nilai capaian awal
(sebelum mengikuti remedial) dan capaian akhir (setelah mengikuti
remedial), dengan ketentuan:

51
a. Jika capaian akhir telah melebihi KKM dan setelah diratarata dengan
capaian awal ternyata hasil ratarata telah melebihi KKM, maka hasil
ratarata sebagai nilai perolehan peserta didik tersebut.
b. Jika capaian akhir telah melebihi KKM dan setelah diratarata dengan
capaian awal ternyata hasil ratarata belum mencapai KKM, maka diberi
nilai sebesar nilai KKM.
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah melampaui KKM.Fokus pengayaan adalah
pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.Pengayaan
biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai
KKM berdasarkan hasil penilaian harian.Pembelajaran pengayaan hanya
diberikan sekali dan tidak diakhiri dengan penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan,
membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam
pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

I. ASESMEN NASIONAL (AN)


Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh
sekolah, madrasah dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk
memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan
hasil belajar siswa. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang
seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan
karakter siswa. Ada tiga komponen dalam Asesmen Nasional yaitu Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survei Karakter, dan
Survei Lingkungan. Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru dan
kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan

52
kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas
proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen
Kompetensi Minimum untuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian
kesetaraan.

1.Persiapan sekolah untuk Assesmen Nasional


Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan
menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di
tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik
kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program
kesetaraan.Data dapodik .Secara Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional
dilaksanakan Berbasis Komputer yang bisa dilakukan secara full online, semi
online dan offline tapi tidak direkomendasikan dan Bersifat Adaptif, yaitu
pertanyaan yang disajikan bergantung pada kemampuan siswa.Tapi sayang sekali
jaringan internet belum masuk ke SMP N 2 IX Koto Sungai Lasi ,sedangkan
sudah di usahakan semaksimalnya.Juga dalam hal ini di pesiapkan perangkat
lunak ,tenaga teknisidan proktornya, karena sekolah tidak mempunyai tenaga ahli
maka di perdayakan guru maple dan tengan kependidikan yang di rasa
mampu.Untuk perangkat lunak sekolah sudah menerima bantuan netbook
procom ,yang di usahakan untuk bias di manfaatkan dan tersambung dengan
aplikasi.

3.Program sekolah terkait AKM kelas dan Rencana Tindaklanjut


Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk pendidikan
kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan.AKM Kelas digunakan sebagai
alat bantu guru di kelas untuk mendiagnosa hasil belajar setiap individu murid.
Tujuannya adalah untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat
kompetensi murid (teaching at the right level).Bentuk soal Asesmen Nasional
AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian
singkat dan uraian. (a) Siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam
satu soal, (b) Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu, (c)

53
Siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik
lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya, (d) Siswa
dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda,
tempat, atau jawaban pasti lainnya, (e) Siswa menjawab soal berupa kalimat-
kalimat untuk menjelaskan jawabannya.Untuk itu sekolah mempersiapkan
gurunya dengan mengadakan worshop .Worshop di adakan sebelum AN
dilaksanakan sebelum Sepetembr 2021.Yang mana di dalam membuat RPP
maka guru sudah mempersiapkan RPP yang abad 21 yang melatih siswa dalam
berpikir kreatif,kontekstual.Untuk tindak lanjti kegiatan sekolah ini agar
suksesnya AKM kelas maka guru bias mencoba langsung mendawlod di webs
http://www.pusmenjar.kemdikbud.go.id/akmkelas ,ini untuk membuka
asesmem nasional ,sedangkan untuk membuka AKM Kelas di webs
http://www.pusmenjar.kemdi kbud.go.id/akmkelas

J. Kelulusan
Sekolah yang berintegritas harus mampu menyesuaikan dan
menyelaraskan proses pendidikan dan pembelajaran serta pembimbingan
selama tiga tahun. Sehingga dicermati ekspresi peserta didik ketika
dinyatakan lulus, hampir tak pernah seragam.Kata lulus jelas punya makna,
tersurat maupun tersirat. Makna itu bisa dipahami karena usaha berpikir
seseorang. Hasil pemikiran bisa lahir karena baca buku, diskusi dengan orang
lain, atau percaya begitu saja apa kata orang. Ekspresi sikap saat lulus, itulah
wujud hasil berpikir siswa dalam memaknai kata ‘lulus’.Cara sekolah
mendidik turut mempengaruhi gaya berpikir dan bersikap siswa dalam
menyikapi sesuatu.
1. Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari ditetapkan melalui rapat
dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus setelah memenuhi syarat
berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;

54
c. Lulus Ujian Sekolah dengan nilai rata-rata minimal 56,00;
d. Mengikuti Ujian AKM seluruh mata pelajaran sesuai jadwal.
2. Pelaksanaan ujian sekolah
Salah satu penentuan lulus peserta didik adalah dengan mengikuti
Ujian Sekolah ,dan juga mengikuti ujian AKM ( ASSEMEN
KOMPETENSI MINIMAL )sesuai dengan prosedur opersional standar
(POS) minimal memuat ketentuan tentang persyaratan peserta, pelaksana
ujian (panitia dan pengawas), bahan ujian, pelaksanaan ujian (jadwal dan
prosedur), pemeriksaaan hasil ujian, pembiayaan ujian, pelanggaran dan
sanksi ujian.

3. Target dan program peningkatan kualitas lulusan yang akan dicapai


Sekolah merencanakan target pencapaian rerata nilai ujian sekolah dan
AKM minimal 80,00 . Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target
tersebut diantaranya melakukan tes diagnostik untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik, melaksanakan remedial berdasarkan hasil
tes diagnostik, melaksanakan uji coba Sekolah dan AKM minimal 2 kali
dan menganalisis hasil uji coba tersebut.
4. Rekap hasil ujian nasional 5 tahun terakhir dan perbandingan dengan ujian
sekolah.
Daftar nilai ujian nasional SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi selama 5
tahun terakhir sebagai berikut:
Rata-rata nilai UNBK
No Tahun Pelajaran
B.Ind B.Ing Mat IPA Rata-rata
1. 2015/2016 71,9 45,9 34,2 46,5 49,6
2. 2016/2017 62,3 44,9 40,1 41,5 47,2
3. 2017/2018 70,2 46,8 35,6 42,6 48,8
4 2019/2020 - Covid19
5 2021/2022 - Covid19

55
Daftar nilai ujian sekolah SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi selama 5
tahun terakhir sebagai berikut:
Rata-rata nilai US
No Tahun Pelajaran
B.Ind B.Ing Mat IPA Rata-rata
1. 2015/2016 84,45 80,93 80,24 79.70 81,33
2. 2016/2017 73,85 68,08 60,96 61,92 66,20
3. 2017/2018 82,20 76,70 70,20 75,00 76,00
4 2019/2020 84,46 81,46 74,58 79,42 79,98
5 2021/2022 85,3 82,1 80,9 83,2 82,88

56
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Tahun pelajaran 2022/2023 dimulai tanggal 12 Juli 2021. Kegiatan awal
tahun pelajaran adalah pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru
khususnya kelas VII selama 3 hari tanggal 12-14 Juli 2021

57
No Hari/Tanggal Kegiatan Pemandu dan
Nara sumber
1. Senin, 12 1. Perkenalan siswa Pembina OSIS
Juli 2021 2. Sosialisasi Corona virus Petugas puskesmas
Disease 19;
3. Pengenalan visi, misi, Waka
program dan kegiatan
sekolah
4. Pengenalan warga sekolah Japril
5. Pengenalan kegiatan Nuhaimai
ektrakurikuler sekolah

2. Selasa, 13 1. Pengenalan Kurikulum 2013 Zurnita


Juli 2021 dan Pengenalan cara belajar
2. Pengenalan sarana dan Yeniviarni
prasarana sekolah
3. Pengamatan langsung
fasilitas, sarana dan
prasarana sekolah
4. Wawasan Wiyata Mandala. Febrima kaswita
5. Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara,
Nasionalisme/Patriotisme.
6. Kepramukaan Yelni delita
3. Rabu, 14 Juli 1. Pembinaan Mental Rita tismeri
2021 Keagamaan
2.  Pendidikan Pemuka masyarakat
Karakter ,budaya dan tata
tertib sekolah
3. Pengenalan keselamatan Petugas polsek
berlalu lintas
4. Kerja bakti membersihkan Fitri neziarita
58
lingkungan/(PHBS)
Untuk peserta didik bagi kelas VIII dan kelas IX. dimulainya proses
pembelajaran sesuai daftar yang telah di susun permata pelajaran .
DAFTAR PELAJARAN
SEMESTER I (GANJIL ) TAHUN PELAJARAN 2021 /2022
SMP NEGERI 2 IX KOTO SUNGAI LASI

HARI PUKUL VII. VIII IX PIKET


07.30-08.00 1 UPACARA BENDERA
08.00-08.30 2 YF FIT ZUR
08.30-09.00 3 YF FIT ZUR
09.00-09.30 4 YS FIT ZUR
SENIN

09.30-10.00 ISTIRAHAT YF
10.00-10.30 5 YS NH YF FIT
10.30-11.00 6 FIT NH YF
11.00-11.30 7 FIT YS WESI
11.30-12.00 8 FIT YS WESI
12.00-12.30 9 SHALAT SHALAT SHALAT

07.30-08.00 1 JAP RITA YS


08.00-08.30 2 JAP RITA YS
08.30-09.00 3 ZUR RITA NH
SELASA

09.00-09.30 4 ZUR JAP NH JAP


09.30-10.00 I S T I R A H A T NH
10.00-10.30 5 ZUR JAP RITA
10.30-11.00 6 NH ZUR RITA
11.00-11.30 7 NH ZUR RITA
11.30-12.00 8 NH SHALAT SHALAT

07.30-08.00 1 NH YF JAP
08.00-08.30 2 NH YF JAP
08.30-09.00 3 RITA JAP ZUR
09.00-09.30 4 RITA JAP ZUR
RABU

RITA
09.30-10.00 I S T I R A H A T
YF
10.00-10.30 5 RITA RIMA FIT
10.30-11.00 6 ZUR RIMA FIT
11.00-11.30 7 ZUR RIMA FIT
11.30-12.00 8 SHALAT SHALAT SHALAT

07.30-08.00 1 YEL JAP YF


08.00-08.30 2 YEL JAP YF
08.30-09.00 3 YEL NH RIMA
09.00-09.30 4 YS NH RIMA
KAMIS

RIMA
09.30-10.00 I S T I R A H A T
YEL
10.00-10.30 5 YS NH RIMA
10.30-11.00 6 JAP YEL NH
11.00-11.30 7 JAP YEL NH
11.30-12.00 8 SHALAT YEL NH
M
U

07.30-08.00 1 K U L T U M/ T A F I Z ZUR
T
J

59
08.00-08.30 2 JAP WESI YS
08.30-09.00 3 JAP WESI YS
09.00-09.30 I S T I R A H A T WESI
09.30-10.00 4 WESI YF JAP
10.00-10.30 5 WESI YF JAP

07.30-08.00 1 PEMBIASAAN/LITERASI
08.00-08.30 2 YF ZUR JAP
08.30-09.00 3 YF ZUR JAP
SABTU

JAP
09.00-09.30 4 RIMA ZUR YEL
RIMA
09.30-10.00 I S T I R A H A T
10.00-10.30 5 RIMA YS YEL
10.30-11.00 6 RIMA YS YEL

Keterangan

No Nama Guru Kode Mata pelajaran Ket

0 JP
HENDRA PUTRA
1 HENDR Bahasa Inggris
JAYA,S.Pd
A
2 Yuswardi, S.Pd YS IPS 12 JP
3 Zurnita, S.Pd ZUR Matematika 15 JP
4 Nurhaimi, A.Md NH IPA 15 JP
5 Japril, S.Pd JAP Bahasa Indonesia 18 JP
6 Yeniviarni, S.Pd YF Bahasa Inggris 12 JP
7 Rita Tismeri, S.Pd I RITA PABP 9 JP
8 Yelni Delita, S.Pd YEL Penjaskes 9 JP
9 Fitri Niziarita, SE FIT Seni Budaya 9 JP
10 Wesi yulianti, S.Pd WESI Prakarya 6 JP
11 Febrima Kaswita,S.Pd RIMA PKn 9 jp
12 ISRINELDA,S.Pd I IS Tenaga Pustaka

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif


Pembelajaran efektif tahun pelajaran 2022/2023 sebagai berikut:

60
Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah 38 38 38

Pembelajaran efektif tahun pelajaran 2022/2023, berdasarkan SK Kepala


dinas pendidikan pemuda dan olah raga no . 420/409/Disdikpora-2021
sebagai berikut:
Semester 1
Kelas/Jam/301
Minggu Kelas / Hari Efektif
No Bulan pelajaran efektif
efektif
VII VIII IX VII VIII IX
1. Juli 2021 3 14 14 14 420 420 420
2. Agustus 2021 4 24 24 24 720 720 720
3. Sept 2021 4 16 16 16 480 480 480

61
4. Oktober 2021 4 25 25 25 750 750 750
5. Nov 2021 4 26 26 26 780 780 780
6. Desember2021 2 4 4 4 120 120 120
Jumlah 21 109 109 109 3270 3270 3270
Semester 2
Kelas/Jam/301
Minggu Kelas / Hari Efektif
No Bulan pelajaranefektif
efektif
VII VIII IX VII VIII IX
1. Januari 2022 4 24 24 24 720 720 720
2. Februari 2022 4 23 23 23 690 690 690
3. Maret 2022 4 13 13 18 420 420 420
4. April 2022 2 14 14 360 360
5. Mei 2022 3 22 22 660 660
6. Juni 2022 1 3 3 180 180
Jumlah 18 99 99 65 2970 2970 1950

Rincian waktu pembelajaran tidak efektif tahun pelajaran 2022/2023 ,


berdasarkan SK Kepala dinas pendidikan pemuda dan olah raga no .
420/409/Disdikpora-2021sebagai berikut :
PERHITUNGAN HARI EFEKTIF SEKOLAH DAN HARI LIBUR SMP
MING HARI HARI HARI HARI LIBUR
JM
S GU EFEK BELA SEKO PUA NA
BULA S MI L
M PBM TIF JAR LAH SA/ SIO
N M NG HA
T EFEK SEKO EFEK NON AGA NA
T GU RI
TIF LAH TIF TM MA L
I Juli 3 17 14 - - 4 1 - 22
2021
Agus 4 24 24 - - 5 2 1 31
2021
Sept 4 26 16 - - 4 1 - 30

62
2021
Okt 4 25 25 - - 5 - - 30
2021
Nov 4 26 26 - - 4 - - 30
2021
Des 2 16 4 12 10 4 1 - 31
2021
Jumlah 21 134 109 18 10 26 5 1 175

MING HARI HARI HARI HARI LIBUR


JM
S GU EFEK BELA SEKO PUA NA
BULA S MI L
M PBM TIF JAR LAH SA/ SIO
N M NG HA
T EFEK SEKO EFEK NON AGA NA
T GU RI
TIF LAH TIF TM MA L
Jan 25 24 - - 5 1 1 31
4
2022
Feb 23 23 - - 4 1 - 28
4
2022
Mart 25 13 6 - 4 2 - 31
4
2022
II April 25 14 15 - 4 1 - 30
2
2022
Mei 18 22 3 - 5 4 1 27
3
2022
Juni 15 3 12 10 4 1 1 30
1
2022
Jumlah 18 131 99 35 10 26 10 3 177
C. Pengaturan Waktu Libur

63
Rincian hari libur tahun pelajaran 2022/2023 berdasarkan SK Kepala
dinapendidikan pemuda dan olah raga no 420/409/Disdikpora-2021 sebagai
berikut:
Prakiraan Libur Umum Tahun Pelajaran 2022/2023
a. Libur Umum Tahun 2021
1) Hari idul Adha 1443 H, Tanggal, 9 Juli 2022
2) Tahun Baru islam 1443 H, Tanggal, 30 Juli 2022
3) Hari Kemerdekaan RI, Tanggal, 17 Agustus 2022
4) Maulid Nabi Muhammad SAW, Tanggal, 8 Oktober 2022
5) Hari Raya Natal, Tanggal, 25 Desember 2022
b. Libur Umum Tahun 2022
1) Tahun Baru Masehi, Tanggal,, 1 Januari 2023
2) Tahun Baru imlek 2571, Tanggal,, 1 Februari 2023
3) Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Tanggal,, 1 Maret 2023
4) Hari Raya Nyepi, Tahun Saka 1943, Tanggal,, 3 Maret 2023
5) Wafat Isa Al-Masih, Tanggal,15 April 2023
6) Hari Buruh intemasionai, Tanggal, 1 Mei 2023
7) Kenaikan Isa Al-Masih, Tanggal, 25 Mei 2023
8) Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Tanggal,Jum'at, 2-3 Mei 2022
9) Hari Raya Waisak 2563, Tanggal,, 15 Mei 2022
10) Hari Lahir Pancasila, Tanggal, 1 Juni 2022
1. Libur sekolah
Libur semester ganjil tanggal 20 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022
Libur semester genap tanggal 21 Juni -10 Juli 2022
2. Libur Nasional
Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021 Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022 ,Hari
Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021 ,Hari Buruh intemasionai, 1 Mei 2022
3. Libur Keagamaan
Libur hari-hari besar keagamaan di atas maka untuk libur Ramadhan sbb:
a. Libur awal Ramadhan berlangsung 1 hari sebelum bulan Ramadhan dan 2 hari
pada awal bulan Ramadhan, serta 6 hari sebelum tanggal 1 Syawal.

64
b. Libur idul Fitri berlangsung 6 hari sesudah tanggal 1 Syawal.
c. Selama libur Ramadhan dapat dimanfaatkan dengan kegiatan yang bersifat
keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.
D. Penjabaran matrik kalender pendidikan sekolah
Penjabaran matrik kalender pendidikan SMP Negeri 2 IX Koto Sungai Lasi
tahun pelajaran 2022/2023 berdasarkan SK Kepala dinas pendidikan pemuda
dan olah raga no . 420/409/Disdikpora-2021, sebagai berikut:
Semester 1
Bulan Tanggal Kegiatan
Juli 2021 12 – 14 MPLS Kelas VII, PBM Kelas VIII dan IX
13 – 30 PBM
20 Hari raya idhul Adha
1 – 16, PBM
Agt 2021
18 – 19, 22 – 31 PBM
17 Peringatan HUTRI
10 Tahun baru Islam 1442 H
Sep 2021 1 – 19 PBM
21-26 Ulangan Tengah Semester 1
28-30 PBM
Okt 2021 1 – 28 PBM
29 Maulud Nadi Muhamad SAWdan cuti bersama
Nov 2020 1 –30 PBM
Des 2020 1 PBM
7 – 12 Ujian Akhir Semester 1
14 – 18 Classmeeting
19 Pembagian Rapor Semester 1
21 – 31 Libur Semester 1
Semester 2
Bulan Tanggal Kegiatan
Jan 2022 1-3 Libur Semester 1

65
4 – 30 Awal sekolah dan PBM
Feb 2022 1 Hari raya Imlek 2573
2 – 11-13-23 PBM
24-29 To Kelas IX, PBM Kelas VII dan VIII
Mar 2022 1-30 PBM
14-19 Ulangan Tengah Smester 2/AKM
Apr 1-6 Libur awal Ramadhan 1442H
2022 25 Libur Wafat Isa Almasih
15-30 Libur Pesantren Ramadhan 1442H
Mei 2022 1 Hari buruh
15 Kenaikan Isa Almasih
1 -6 Libur Idul fitri
8 -31 Kembali kesekolah setelah lebaran
Jun 2022 1 Hari lahir pancasila
7-12 Ujian semester genap
19 Pembagian Rapor
21 – 30 Libur Semester 2

66

Anda mungkin juga menyukai