Anda di halaman 1dari 4

 Tahap pra kontruksi

a. Perizinan
Perizinan yang akan dilakukan meliputi izin usaha pertambangan eksplorasi
berdasarkan surat keputusan bupati tebo Nomor 03/ESDM/2009, izin usaha
pertambangan berdasarkan UU Nomor 4 tahun 2009, izin penggunaan dan
pemanfaatan ruang, izin pembebasan lahan, serta perizinan lainnya terkait operasi
kegiatan penambangan emas.

b. Sosialisasi dan Konsultasi


Terkait dengan rencana kegiatan pertambangan emas, solusi pembebasan
lahan melalui pemberian kompensasi (ganti tugi) nilai tanah dan tanaman
diatasnya merupakan salah satu hal terpenting dalam dialog antara perusahaan dan
masyarakat sekitar lingkar tambang. Terkait dengan sifat dan tujuannya, kegiatan
pembebasan lahan ini merupakan kegiatan positif yaitu diperolehnya solusi
masalah pertahanan antara masyarakat dan perusahaan guna menjamin kepastian
usaha, keamanan dan kenyamanan bagi perusahaan dan masyarakat untuk
berusaha saling berinteraksi secara baik.
Namun, realitanya tidak semua warga pemilik lahan bersedia untuk lahannya
untuk perusahaan dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Solusi yang
ditawarkan yaitu perusahaan akan menenclave dengan memberi tanda/keterangan
baik di lapangan maupun dalam pemetaan serta penutupan akses jalan menuju
lahan tersebut.

c. Mobilitas tenaga kerja


d. Mobilitas alat dan bahan

 Tahap Kontruksi
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang
Guna kelancaran dalam kegiatan pelaksanaan baik secara administrasi maupun
operasional maka diperlukan infrastruktur, seperti jalan dan bagunan kantor
dengan mempertimbangkan aspek keamanan. Saran lain yang akan dibuat yaitu
tempat penimbunan/penyimpanan tanah tertutup dan kolam pengendapan.
Sarana infrastuktur yang akan dibuat antara lain:
1. Penggalian dan perbaikkan jalan tambang : untuk mempermudah proses
pengupasan tanah penutup. Lebar jalan 15m untuk digunakan 2 jalur alat
angkut. Pada sisi jalan dibuat drainase dan sisi luar dibangun safety berm.

2. Kantor tambang : dibuat untuk pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang
mencakup tugas dan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasi dari organisasi penambangan emas.

3. Mesh karyawan : diperuntuhkan bagi karwayan tetap perusahaan, yang


masing-masing memiliki kamar tidur, ruang istirahat, teras, selasaar, wastafel,
keran air dan urinoir, kamar mandi/ MCK, tempat pembuangan sampah.

4. Bengkel : digunakan untuk merawat alat-alat berat yang memerlukan


perbaikan dan perawatan. Letak bangunan diusahakan tidak terlalu jauh lokasi
tambang agar alat-alat berat yang memerlukan perbaikkan dapat dengan cepat
diperbaiki.

5. Stockpile dan crushing plant : lahan penimbunan disiapkan untuk laju


produksi dengan tinggi rata-rata emas sampai 8m. lahan penimbunan ini
dilapisi lahan dasar dari emas berkadar rendah untuk mengantisipasi agar emas
dari crushing plant tidak terkontaminasi oleh tanah dan lumpur.
Bangunan crushing plant terdiri dari rangkaian mesin-mesin dan sarana
penunjangnya seperti hopper, grizzly feeder, primary crusher, belt
conveyor,dll.

6. Kolam pengendapan : digunakan untuk mengendapan air tirisan dari


penimbunan tanah penutup dan air yang tersingkap dari front tambang akibat
kegiatan penambangan emas.
7. Pengadaan air bersih : kebutuhan air bersih pada pekerjaan kontruksi untuk
rumah tangga (base camp) yaitu mandi, mencuci, kakus (MCK), keperluan
dapur serta pembuatan adukan semen skala kecil. Sumber air bersih ini dari air
sungai terdekat yang dipompa dan disalurkan dengan pipa dan ditampung
dalam tangka air bersih.

8. Musholah
9. Rumah genset
10. Instalasi air
11. Penyimpanan bahan bakar dan oil
12. Bak control
13. Dumping site tanah penutup

Anda mungkin juga menyukai