Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

TUGAS MAKALAH

VULKANOLOGI DAN GEOTHERMAL

( Komposisi Magma )

DISUSUN OLEH :
ANGGA REKSA
F 121 17 070

PALU
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara mengenai magma erat kaitannya dengan materi yang ada di bumi
terutama daratan dan lautan dimana bagian lautan lebih besar daripada daratan.
terdapat berbagai jenis batuan baik di daratan maupun di lautan. Pembekuan magma
akan menghasilkan kristal kristal mineral primer ataupun gelas, proses pembekuan
magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan struktur primer batuan
sedangkan komposisi batuan sangat dipengaruhi oleh sifat magma asal.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Pengertian dari magma ?


2. Apa saja komposisi dari magma ?
3. Apa saja tipe dan sifat magma ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengertian dari magma


2. Mengetahui apa saja komposisi magma
3. Mengetahui tipe dan sifat magma
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Magma

Magma adalah cairan pijar yang terletak di kamar atau dapur magma di bawah
lapisan kerak bumi , bersifat dinamis (dapat bergerak) dengan suhu mencapai 700 –
1300 derajat celcius. Magma dapat mengalami perubahan menjadi bentang alam baru
yang berbeda. Perubahan ini dapat terjadi secara fisika atau kimia sesuai dengan
lingkungan yang dilewatinya selama ia bergerak.

Magma memiliki suhu yang sangat tinggi, keberadaannya sangat jauh di


dalam Bumi, maka kita tidak dapat mengambil sampel magma dan kemudian
mempelajarinya untuk mengetahui komposisinya. Oleh karena itu, untuk mengetahui
komposisi magma dilakukan melalui pendekatan dengan mempelajari batuan beku
yang berasal dari magma yang membeku.
`` Komposisi kimia magma sangat kompleks. 99% dari magma tersusun oleh 10
unsur kimia, yaitu Silikon (Si), Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe),
Magmesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O).

Dengan konvensi, komposisi kimia magma dinyatakan dalam persen berat (%


berat). Dalam bentuk senyawa kimia, unsur-unsur tersebut dinyatakan dalam bentuk
SiO2, TiO2, Al2O3, FeO, MgO, CaO, Na2O, K2O dan H2O. Tentang
kelimpahannya, secara umum, SiO2 adalah yang paling banyak, menyusun lebih dari
50 % berat magma. Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 % berat
magma, dan sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat magma. Pada
kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur tersebut sangat bervariasi, tergantuk pada
karakter komposisi magma.

2.2 Tipe dan sifat magma

Magma dapat dibedakan berdasarkan kandungan silika (SiO2 ) . memiliki 3 jenis


magma :

 Magma Basaltik memiliki kandungan SiO2 45-55 %berat; kandungan


Fe dan Mg tinggi; kandungan K dan Na rendah.
 Magma Andesitik memilik kandungan SiO2 55-65 %berat, kandungan
Fe, Mg, Ca, Na dan K menengah (intermediate).
 Magma Riolitik memiliki kandungan SiO2 65-75 %berat, kandungan
Fe, Mg dan Ca rendah; kandungan K dan Na tinggi.
2.3 Perubahan komposisi magma

Proses pembekuan magma menjadi batuan dimulai dari pembentukan kristal-


kristal mineral. Sesuai dengan komposisi kimianya, pembentukan kristal-kristal
mineral itu terjadi pada temperatur yang berbeda-beda. Perlu dipahami bahwa dengan
terbentuknya kristal, berarti ada unsur-unsur kimia dari larutan magma yang diambil
dan diikat ke dalam kristal, sehingga kandungan unsur itu di dalam cairan atau larutan
magma berkurang.

Bila kristal-kristal yang terbentuk di dalam magma memiliki densitas lebih besar
daripada magma, maka kristal-kristal akan mengendap dan cairan akan terpisah dari
kristal.. Sebaliknya bila kristal-kristal yang terbentuk lebih rendah densitasnya
dripada magma, maka kristal-kristal akan mengapung. Bila cairan magma keluar
karena tekanan, maka kristal-kristal akan tertinggal.

Keadaan tersebut akan merubah komposisi kimia cairan magma sisa. Apabila
banyak komposisi kimia yang berkurang dari magma awal karena pembentukan
kristal-kristal mineral, maka akan terbentuk magma baru dengan komposisi yang
berbeda dari magma awalnya. Perubahan komposisi kimia magma seperti itu disebut
sebagai diferensiasi magma oleh fraksinasi kristal (magmatic differentiation by
crystal fractionation). Proses inilah yang dapat menyebabkan magma basaltik di
dalam suatu gunungapi dapat berubah dari basaltik menjadi andesitik dan bahkan
riolitik. Perubahan komposisi magma inilah yang dapat merubah tipe erupsi suatu
gunungapi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Magma merupakan cairan pijar yang terletak di kamar atau dapur magma di
bawah lapisan kerak bumi , bersifat dinamis (dapat bergerak) dengan suhu
mencapai 700 – 1300 derajat celcius
 Komposisi magma yang paling dominan ialah O, Si, Al, Fe, Mg, Ca, Na dan
K
 Ada tiga jenis magma berdasarkan tingkat kandungan silika yaitu magma
basaltic, magma andesitic, dan riolitik.
DAFTAR PUSTAKA

Fenton. 1940. The Rock Book. New York: Doubleday Company, inc. Hamblin, W.K,
Howard, J.D. 1964. Physical Geology 3rd Editon. Minnesota: Burgess Publishing
Company.

Noor, D., 2008. “Pengantar Geologi”, Universitas Pakuan, Bogor Skinner, Brian.
1979. Rocks and Rock Minerals. Canada: John Wiley and Sons.

Soetoto, Ir. 2001. Geologi Dasar. Yogyakarta: Unpublished. Travis B.R. 1955. The
Rock Book. Quarterly of The Colorado School of Mines. Batuan Beku.

http:// pendgeografiupi.co.cc/images/MATERI%20PELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai