Anda di halaman 1dari 2

Siap Implementasikan Kurikulum SAS21 Polbangtan Kementan Jalin Kerjasama dengan AERES

University Applied Sciences Belanda

Bogor - Polbangtan menjalin kerjasama pengembangan kurikulum Ayam dan Sapi pada Program SMK
Ayam dan Sapi atau SAS21. Melalui kegiatan penutupan proyek SAS21 Polbangtan menandatangani
MoU kerjasama pengembangan kurikulum vokasi dengan beberapa Institusi seperti Aeres University
Applied Sciences, Sekolah Vokasi IPB dan Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban.
Kerjasama ini sebagai bentuk tindak lanjut implementasi kurikulum SAS21 pada komoditas ayam dan
sapi perah.

Penandatanganan MoU dilaksanakan pada hari kamis, 23 Juni 2022 di Hotel Ciputra Cibubur, Kota Bekasi
bersamaan dengan penutupan rangkaian project SAS21 yang sudah dimulai sejak tahun 2019.

Kegiatan workshop SAS21 sudah dilaksanakan sebanyak 8 kali dengan output berupa kurikulum ayam
dan sapi pada jenjang pendidikan SMK dan Politeknik. Kurikulum yang disusun sudah dilakukan link and
match dengan industri perunggasan dan sapi perah serta disesuaikan dengan core task atau professional
task yang harus dimiliki pada pekerjaan di industri. Kurikulum SAS21 pada level Politeknik dapat
diselaraskan dengan kurikulum yang sudah ada di Polbangtan dan dapat mengadopsi proses
pembelajaran Project based Learning (PBJL) maupun Problem Based Learning (PBL).

Kurikulum SAS21 ini juga sangat mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
karena kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di kampus namun mahasiswa juga diperkenankan
melaksanakan praktikum, magang atau training di industri. Dengan demikian mahasiswa setelah lulus
sudah memiliki kemampuan hard skill dan soft skill yang mumpuni untuk bekerja di Industri. Tidak hanya
core task pada kemampuan teknis peternakan dalam kurikulum SAS21 juga memiliki core task
kewirausahaan dan pelaksanaan bisnis.

Polbangtan Bogor melalui Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan akan
mengimplementasikan kurikulum SAS21 dalam proses pembelajarannya. Pada beberapa core task di
kurikulum SAS21 dapat diimplementasikan pada beberapa mata kuliah.

Menurut Daan Westrik dari Aeres University Applied Sciences “kurikulum SAS21 sangat mungkin untuk
diimplementasikan. Kurikulum SAS21 mengacu pada penilaian akhir berupa asesmen dan tidak hanya
menilai tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa tetapi juga dilakukan penilaian pada soft skill
mahasiswa.”

Rudi Hartono, S.P., M.P selaku Wakil Direktur I menyatakan “tindak lanjut kerjasama pengembangan
kurikulum SAS21 pada Polbangtan Bogor dengan beberapa institusi tidak hanya pada pengembangan
kurikulum melainkan kerjasama pada Tridharma Perguruan tinggi meliputi mengundang dosen tamu
dari beberapa Institusi tersebut, kerjasama penelitian terapan serta kerjasama pengabdian kepada
masyarakat.”

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan “pertanian Indonesia harus mengarah ke pertanian
maju, mandiri, modern”

"Untuk mendukung itu, petani milenial mempunyai peran penting. Khususnya untuk kemajuan
pembangunan pertanian saat ini. Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian
dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Dan tentunya itu bisa
didapatkan dari bangku pendidikan vokasi," tabahnya.

Selaras dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan,
Dedi Nursyamsi, mengatakan “guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern,
perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.” tegasya

Anda mungkin juga menyukai