Anda di halaman 1dari 2

IMPLEMENTASIKAN PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED

LEARNING DALAM PEMBELAJARAN POLBANGTAN GELAR TEACHER


TRAINING

Bogor - Teacher Training dengan tema “Strengthening Agriculture Technical Vocational


Education Training (ATVET) Teacher Training in NTT” yang diselenggarakan oleh Politeknik
Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Bogor bekerjasama dengan Maastricht School and
Management (MSM) Belanda dan Amsterdam University of Applied Sciences.
Teacher training dilaksanakan di Aston Hotel and Convention Kupang dilakukan secara offline
dengan menghadirkan narasumber yaitu Hester Van de Kuilen dari Amsterdam University of
Applied Sciences pada tanggal 13-14 Juni 2022.
Adapun Peserta training berasal dari perwakilan guru/dosen dari POLBANGTAN Bogor,
Universitas Nusa Cendana Kupang, SMK PP Negeri Kupang dan SMK Waibakul.
Mentan menambahkan, pendidikan vokasi menjadi jawaban atas kebutuhan SDM pertanian yang
handal.

"Pendidikan vokasi mampu menyatukan antara intelektual dengan karakter. Kekuatan karakter
sangat penting karena akan membuatnya menjadi seorang yang kuat, mampu bertarung dan
mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan yang ada,” tambahnya.

Selaras dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP]
Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju,
mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PJBL) dan Problem Based Learning
(PBL) merupakan metode pembelajaran menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik diminta untuk melakukan eksplorasi, penilaian, intepretasi, sintesis dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. PJBL berpusat pada siswa untuk melakukan
investigasi mendalam terhadap suat topik dan secara konstruktif melakukan pendalaman
pembelajaran berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan
relevan.
PBJL dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan berhasil memecahkan problem yang
kompleks, meningkatkan kolaborasi, meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerjasama.
Pendekatan pembelajaran dengan metode PJBL sesuai dengan framework UNESCO dalam
bidang pendidikan Abad 21 yang dikenal dengan 4C (Critical thinking and Problem solving,
Creativity and Inovation, Communication and Collaboration).
MSM merupakan salah satu pendidikan tinggi di Belanda yang sudah lama menerapkan PJBL
dan PBL dalam proses pembelajarannya. Hal ini perlu juga diterapkan di POLBANGTAN Bogor
untuk menciptakan lulusan yang kompeten, unggul dan berdaya saing.
menurut
Output kegiatan training ini adalah mendukung implementasi PJBL dan PBL pada beberapa
guru/dosen dengan menerapkan pendekatan Professional Learning Community (PLC) atau
membuat komunitas pembelajaran profesional yang terdiri dari beberapa tim teaching.
Selain itu peserta juga juga diberikan keterampilan cara memberi penilaian dengan metode PJBL
dan PBL. Karena dalam pembelajaran tersebut tidak hanya aspek pengetahuan dan keterampilan
saja yang dinilai melainkan kemampuan soft skill peserta didik juga dinilai. Setelah itu peserta
diminta untuk menyampaikan rencana implementasi PJBL, PBL dan PLC pada sekolah masing-
masing.
Sesuai dengan ungkapan salah satu peserta, yakni dosen Polbangtan Bogor Lilis Rianti
“Kegiatan training PJBL dan PBL serta implementasi PLC ini sangat bermanfaat tidak hanya
bagi dosen dalam mengembangkan pembelajarannya tetapi juga bagi mahasiswa untuk melatih
kemampuan berpikir kritis, problem solving, serta meningkatkan kreativitas dan bekerjasama
dalam tim karena bagaimanapun kemampuan soft skill harus dilatih untuk mendukung
kemampuan hard skill.”
Hester menyatakan “kebanyakan peserta sesudah mengikuti pelatihan tidak langsung
menerapkan hasil yang dia dapatkan di sekolah masing-masing.”
“Dengan pendekatan PLC dan rencana tindak lanjut maka peserta diharuskan untuk
mengimplementasikan kegiatan training.” tambahnya
Pewara : Mulyana
Editor : Ardianinda wisda Ermandasari

Anda mungkin juga menyukai