Anda di halaman 1dari 20

Magang Guru, Antara Kewajiban Formal dan Kewajiban Substnasi

Oleh

Mohamad Fauzan, S.Pd, M.Sc.

(Guru Produktif Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Kendit)

Peningkatan kuantitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


terus digalakkan. Aneka ragam kebijakan pemerintah untuk meningkatkan
kualitas lulusan SMK sehingga memiliki daya saing dan daya serap yang
tinggi terhadap pemenuhan tenaga kerja di dunia usaha/industri terus
dilakukan.

Instruksi Presiden no Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya
Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.adalah satu itikat baik
pemerintah untuk mengokohkan kembalai substansi makna sekolah
kejuruan sesungguhnya. Tidak kurang dari 12 kementerian, termasuk
didalamnya seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN, 34 Gubernur serta
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk bersama-sama
bertanggung jawab atas pemenuan standar kompetensi lulusan sekolah
menengah kejuruan.

Diantara sekian kebijakan dalam instruksi presiden tersebut adalah


pemerintah mewajibkan guru produktif untuk melaksanakan kegiatan
magang guru. Magang guru diharapkan dapat menjembatani gap antara
pembelajaran di sekolah kejuruan dengan tuntutan dunia kerja di dunia
usaha / industri. Melalui apprenticeship teacher atau magang guru terutama
untuk guru produktif SMK yang didesain bersama DU/DI, karena secara
historis menurut Evans & Edwin (1978, hlm. 36) bahwa “pendidikan
kejuruan sesungguhnya merupakan perkembangan dari latihan dalam
pekerjaan (on the job training) dan pola magang (apprenticeship)”.

Usep, dosen Dosen STAIPI Garut tahun 2017, dalam penelitiannya


tentang Pengelolaan Magang Guru Produktif SMK Paket Keahlian
Teknik Sepeda Motor Berbasis Kemitraan menyatakan bahwa prioritas
magang bagi guru produktif SMK di dunia industri/usaha merupakan
sebuah inovasi pendidikan, karena yang selama ini dijalankan sesuai
dengan struktur kurikulum SMK dan telah banyak dikaji oleh para peneliti
lain yaitu peningkatan relevansi antara SMK dengan industri melalui
kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang dilakukan oleh siswa selama
tiga bulan. Namun sebaliknya meningkatkan relevansi antara SMK dan
DU/DI melalui magang guru belum mendapat perhatian yang lebih.
Magang guru produktif SMK di industri diharapkan dapat berjalan secara
efektif sehingga dapat meningkatkan profesionalitas guru produktif SMK di
dalam menjalankan tugasnya, terutama memperkenalkan iklim kerja dan
menyelaraskan standar kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia
industri/usaha yang harus dimiliki guru dan di informasikan pada para
peserta didiknya di SMK, sehingga mutu pembelajaran yang relevan
dengan kebutuhan dunia industri/usaha dapat tercapai.

Bagi SMK yang tergolong mandiri, kebijakan tersebut mungkin sudah


tinggal melakukan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi di sekolah.
Mereka yang sudah mempunyai kapasitas sumber dana, sarana dan SDM
yang memadahi sehingga tinggal run, atau bahkan mereka sudah
selangkah atau bahkan beberapa langkah lebih maju sebelum kebijakan
revitalisasi smk dikeluarkan. Mereka sudah terbiasa melakukan program
magang guru atau on the job training (OJT).

Namun bagaimana dengan sekolah yang masih belum memiliki daya


dukung seperti halnya sekolah mandiri tersebut? Magang guru sebagai satu
indikator keberhasilan sekolah kejuruan dalam meningkatkan kualitas
kompetensi lulusan adalah suatu kebijakan yang seharusnya dapat dengan
mudah diimplementasikan oleh sekolah. Regulasi setingkat Inpres tidak
akan mempunyai makna jika pihak sekolah tidak ada niatan tulus untuk
melaksanakannya.

Akir-akhir ini dalam berbagai kebijakan, magang guru tertuang dengan jelas
dalam langkah srategis direktorat pembinaan SMK, dan seakan pemerintah
belum sreg, dituangkanlah kebijakan tersebut dalam Permendikbud no. 26
Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
halaman 78.

… Biaya untuk magang guru di industri sebanyak 5 (lima) kali dalam


setahun, yang meliputi biaya akomodasi, transportasi dan/atau uang saku.
Magang guru ini dilaksanakan dalam bentuk:

1) mengikuti pelatihan kerja di industri;

2) magang di industri untuk menghasilkan uji mutu produk/jasa dalam


merealisasi kesepakatan teaching factory;

3) magang di industri untuk menghasilkan bahan baku teaching factory;

4) mengikuti magang di industri dengan tujuan untuk kerjasama dalam


rangka memperoleh lisensi;
5) mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikasi dari industri atau lembaga
sertifikasi; dan/atau

6) mengikuti magang kerja untuk menjalin kerjasama dengan industri.

Namun demikian, sebaik apapun kebijakan pemerintah tanpa diimbangi


oleh keinginan dan kesadaran untuk berbenah diri pada lingkungan
sekolah, kebijakan pemerintah hanya akan menjadi angin lalu, jauh dari
makna revitalisasi yang sesunggunya.

Beberapa faktor yang dapat mendukung berhasi tidaknya kegiatan magang


guru diantaranya:

Niat tulus guru produktif

Kebijakan magang guru memang bukan serta merta keinginan pemerintah.


Namun haruslah disertai dengan niatan tulus dari sang pendidik itu sendiri.
Keinginan untuk move on, out of the box dan keluar dari zona nyaman di
sekolah adalah modal dasar bagaimana seeorang guru dapat
melaksanakan magang guru secara utuh, bukan hanya sebatas kewajiban
formil administratif belaka, melainkan sebuah tuntutan kewajiban diri untuk
meningkatkan profesionalisme seorang guru. Magang guru juga terkait
dengan mental kerja seorang guru.

Harus kita akui, mental profesional, taat waktu dan disiplin diri lainnya
melekat erat dengan seorang pekerja profesional di dunia industri. Mereka
bekerja non stop 8 jam kerja dan hanya beristirahat pada jam kerja. Beda
halnya dengan guru yang mempunyai jam kerja wajib 40 JP per minggu, itu
pun dengan 1 jam ekuivalen dengan 45 menit. Mungkin ini juga berbeda
dengan kondisi sekolah yang kekurangan guru produktif yang mengajar
hingga 45 JP per minggu.

Kebijakan sekolah

Sebenarnya, sekolah mempunyai instrumen yang cukup lengkap dan valid


serta sah dalam mengimplementasikan kebijakan magang guru. Bahkan,
sebelum magang guru secara gamblang dijabarkan dalam inpres Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, instrumen akreditasi dari Badan
Akreditasi Nasional tentang standar pendidik dan tenaga pendidikan
terdapat keharusan satu sekolah untuk melaksnakan magang guru. Adanya
Evaluasi diri sekolah (EDS), Renstra, dan RKAS adalah instrumen yang
dapat dijadikan landasan kuat untuk melaksnaakan kebijakan tersebut.

Sedangkan pada tataran implementasinya, sekolah dapat memberikan


kelonggaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga guru dapat
melaksanakan kewajiban mengajar sistem blok, 3 hari di sekolah dan 3 hari
di dunia usaha/industri.

Sedangkan untuk tempat magang, sekolah dengan mitra kerja dunia


usaha/industri yang ada dapat menginventarisir dunia kerja mana yang
bersedia memberikan kesempatan pelakanaksanaan magang guru. Ini
penting untuk dipahami bahwa tidak semua mitra kerja bersedia dijadikan
tempat magang guru karena berbagai alasan.

Pelibatan Pengawas

Pelaksanaan magang guru sejatinya adalah tanggung jawab guru itu sendiri
untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri secara berkesinambungan
sesuai perkembangan teknologi dan informasi serta tuntutan dunia
kerja/industri. Namun, jika pelaksanaan ini dibiarkan hanya menjadi
tanggung jawab pribadi dengan tidak disertai perangkat sistem monitoring
dan evaluasi akan menjadi “liar”, dan akan berlangsung hanya sekedar
melaksanakan.

Bisa jadi, magang guru hanya akan menjadi kebutuhan formal administrasi
sekolah. Dan akan berbeda jika, pihak sekolah bekerja sama dengan pihak
pengawas secara bersama-sama melakukan evaluasi dan kepengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan ini. tugas dan fungsi pengawas pada
stauan pendidikan tingkat menengah kejuruan tidak hanya memberikan
kepengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah, namun
juga diharapkan dapat memberikan dukngan motivasi, dan penilaian kinerja
dan peningkatan kompetensi berkelanjutan seorang guru yang tengah
melaksanakan kegiatan magang guru.

Seorang pengawas pada satuan pendidikan juga diberikan kewenanngan /


akses untuk melakukan evaluasi dan kepengawasan pada dunia kerja mitra
kerja sekolah menengah kejuruan. Merujuk pada pengawas dapat
melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta
pengembangannya serta Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil
program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder
sekolah.

Standarisasi dunia usaha/industri tempat magang guru

Bagaimana dengan industri mitra kerja tempat magang guru? Sebagaimana


kita tahu bahwa terdapat berbagai kelas/golongan industri. Saya tidak akan
menjelaskan secara detail jenis dan kelompok industri secara lengkap,
namun setidaknya beberapa persyaratan yang dapat kami sodorkan adalah
diantaranya: kesesuaian dengan kompetensi keahlian yang diampu oleh
guru produktif, mempunyai peralatan kerja yang lengkap, standar
keselamatan kerja yang memadahi, jumlah konsumen serta omset
hariannya yang stabil, serta ragam jenis pekerjaan yang dihadapi setiap
harinya,

Kesemuanya memiliki kaitan erat dengan bagaimana seorang guru dapat


mengikuti kegiatan magang, memperoleh pengalaman konkrit di lapangan,
penanganan berbagai kompleksitas permasalahan di lapangan.
Harapannya, dengan pengalaman nyata di lapangan, seorang guru magang
dapat lebih mengenal, memahami dan berpengalaman memiliki
pengalaman langsung bagaimana menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi di dunia kerja, untuk selanjutnya guru akan
melakukan trasfer pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya di
dunia kerja kepada siswa di sekolah.

Sekolah jangan sampai terjebak pada legalitas formal sebuah industri yang
kesannya wah, megah namun memiliki konsumen hanya segelintir dan jenis
pekerjaan yang tidak terlalu kompleks.

Saya mencontohkan seorang guru yang magang di bengkel sepeda motor/


tradisional yang memiliki kompleksitas pekerjaan yang jauh lebih rumit
daripada bengkel resmi dengan standar peralatan yang memadahi.
Meskipun jika diakumulasi jumlah konsumen yang datang ke kedua bengkel
tersebut berimbang, namun dari jumlah kompleksitas permasahan bengkel
tradisional memiliki kompleksitas kerja yang cukup tinggi.

Untuk itu, jika seorang guru magang dapat mengkolaborasi kedua jenis
industri tersebut, 50% waktu pelaksanaan magang di industri yang
bersandar/resmi, 50% dilaksanakan di bengkel tidak resmi dapat menjadi
pertimbangan dalam model pelaksanaan magang guru.

Harapannya adalah, guru dapat memahami bagaimana pengelolaan


dikedua bengkel tersebut, untuk kemuduian dapat membuat kesimpulan /
menyatukan ide pokok/ keunggulan pada masing-masing bengjel yang
kemudian dapat di transfer kepada peserta didik di sekolah.

Penilaian guru magang

Tahap akhir dari pelaksanaan guru magang adalah penilaian atas


kompetensi guru magang setelah melaksanakan kegiatan magang. Yang
menjadi pertanyaan adalah bagaimana sistem penilaiannya? Indikator
apakah yang akan dijadikan penilaian? Siapa yang dapat melaksanakan /
penguji dari guru magang?

Hingga saat ini belum ada petunjuk teknis tentang hal ini. Namun, kita dapat
menyiasatinya dengan penilaian sepenuhnya kewenangan pihak
pembimbing dunia usaha/industri. Untuk kriteria penilaian dapat merujuk
pada penilaian yang dilakukan oleh siswa prakerin/PKL.

Prosedur magang guru.

Prosedur pelaksanaan magang guru tidaklah rumit, sama halnya dengan


pengajuan ijin belajar guru. Namun dikarenakan saat ini magang guru
sudah memiliki landasan hukum yang kuat serta dimasukkan dalam
perencanaan anggaran sekolah, tentu kegiatan ini harus melalui proses
pemetaan kompetensi guru produktif, perencanaan dan pengaturan jam
pembelajaran guru yang akan mengikuti magang, serta pengajuan izin
belajar di dunia kerja ke instansi Cabang Dinas Provinsi Kabupaten/Kota
yang diserta dengan pernyataan dari kepala sekolah bahwa, pelaksanaan
guru magang tidak akan mengganggu proses mengajar guru di sekolah.

Tahapan selanjutnya adalah mengirimkan surat permohonan


melaksanakan magang di dunia usaha/industri, barulah kemudian guru
dapat melaksanakan kegiatan magang. Dalam pelaksanannya, guru
magang haruslah menyiapkan dokumen-dokumen pendukung diantaranya,
daftar hadir, dokumentasi kegiatan serta laporan jurnal kegiatan selama
pelaksanaan. Sedangkan diakhir kegiatan, guru magang diharuskan
menuliskan laporan singkat tentang kegiatan magang yang telah
diselesaikannya dan guru pun berhak mendapatkan sertifikat kegiatan
magang yang diterbitkan oleh pihak dunia/usaha indistri. Sertifikat dan
dokumen lain dari kegiatan magang guru dapat dijadikan menjadi bahan
penilaian angka kredit (PAK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Agar kebijakan magang guru dapat terlaksana secara utuh dan tidak
terkesan hanya sebuah formalitas menggugurkan kewajiban, serta
berdampak nyata pada peningkatan kompetensi dan daya saing tamatan
SMK, magang guru haruslah terintegrasi dalam satu sistem sekolah dengan
pelibatan stake holder pendidikan lainnya.

Pihak industri sebagai mitra kerja, hendaknya juga dilibatkan dalam


perencanaan, hingga evaluasi dan penilaian - khususnya tentang standar
kompetensi yang seharusnya dipenuhi oleh guru produktif.

Jika keseluruhan proses tersebut dilaksanakan secara utuh, terencana dan


berkesinambungan, cita-cita agar tamatan SMK yang kompeten dan
berdaya saing tinggi bukanlah angan belaka. Dan bagi guru yang telah
melaksanakan magang, akan lebih percaya diri, bersemangat untuk
melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan
yang diperolehnya kepada siswa.
Tujuan Magang :

1. Mengenal alat-alat laboratorium benih dan fungsinya


2. Mengetahui cara mengoperasikan alat-alat laboratorium yang ada
3. Proses sertifikasi benih

LABORATORIUM PERTANIAN
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan pengujian
dan atau penelitian secara terkendali” jadi jelas sekali dari pengertian diatas bahwasanya
Laboratorium adalah tempat atau wadah untuk melakukan penelitian atau pengujian tentang
suatu objek dengan patuh pada disiplin keilmuan dan beberapa eksperimen secara terstruktur
dan terkendali.

Laboratorium pertanian itu sangat beragam tergantung pada disiplin keilmuan atau fokus pada
divisi/bagian tertentu seperti Laboratorium Agronomi, Laboratorium Agribisnis, Laboratorium THP
dan Laboratorium Kehutanan. Selanjutnya mari kita uraikan secara umum fungsi dari
laboratorium yang telah saya sebutkan tadi:

A. Laboratorium Agronomi

Laboratorium ini adalah lab yang menyediakan penelitian fokus pada budidaya pertanian dan
rekayasa pertanian seperti:

1.  Laboratorium Klimatologi (penelitian, dan penyediaan data iklim)


2.  Laboratorium Genetika, Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih (penelitian dalam
bidang genetika, pemuliaan tanaman dan teknologi benih serta sarana kegiatan produksi benih-
benih unggul).
3.  Laboratorium Perlindungan Tanaman (penelitian identifikasi dan analisis jasad
pengganggu tanaman)
4.  Laboratorium Tanah (penelitian dan jasa analisis unsur hara maupun pengujian tanah)

B. Laboratorium Agribisnis

Laboratorium ini menyelenggarakan penelitian dan paktik penyuluhan dan komunikasi pertanian,
usaha tani, pemasaran, ekonomi pertanian, sosiologi pedesaan, dan lain-lain.

C. Laboratorium THP

Laboratorium ini biasanya fokus pada penelian dan jasa analisa produksi jadi maupun mentah.
Laboratorium THP terdiri dari Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Analisa Pangan,
Laboratorium Uji Organoleptik dan Rekayasa Pangan

D. Laboratorium Kehutanan

Laboratorium ini melakukan kegiatan penelitian di dalam ruang dan di area hutan. Laboratorium
yang dikembangkan terdiri dari lab. Silvikultur, lab. Hasil hutan dan lab. Manajemen hutan.
Dalam pembahasan kali ini kita akan fokus pada Laboratorium Agronomi dimana penelitian
budidaya tanaman dilakukan. Dalam proses pelaksanaanya Laboratorium Tentunya wajib
memiliki tenaga atau praktisi laboratorium yang handal dan kompeten dibidangnya, seperti
Kepala Laboratorium peneliti, analis, Teknisi, Operator dan Staf lainnya. Mengapa demikian?
Karena Laboratorium Itu pada dasarnya penelitian pada sebuah objek dengan disiplin,
terstruktur dan terorganisasi sehingga menghasilkan produk yang terjamin, berkualitas dan teruji.

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM PERTANIA

Laboratorium Agronomi itu memiliki empat konsentrasi; lab. Klimatologi, Lab. Genetika dan
pembenihan, Lab. Perlindungan tanaman dan Lab. Tanah. Dalam hal ini kita akan fokus pada
pembahasan Lab. Genetika Pemuliaan Tanaman dan Pembenihan.

Selanjutnya apa saja nama peralatan yang ada dan digunakan dalam kegiatan penelitian/praktik
di Laboratorium Genetika, Pemuliaan Tanaman dan Pembenihan beserta penjelasan fungsi
umum dari alat-alat tersebut. Berikut Ini adalah Nama Alat dan Fungsinya:

1. Laboratorium Oven

Oven laboratroium merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi untuk melakukan
sterilisasi. Oven dapat mensterilkan barang-barang dengan memanfaatkan aliran udara panas.
Aliran udara panas tersebut didapatkan secara elektrik.  Barang-barang yang disterilkan oleh
oven antara lain cawan petri, labu erlenmeyer, pipet, objek metal, dan lain sebagainya. Suhu
oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu Furnace yaitu berkisar antara 5 ° C hingga 250 °C.

2. Moisture Tester
Alat ini digunakan sebagai pengukur besaran dalam penetapan kadar air benih dengan suhu 40-
300°C dan beroperasi secara otomatis melalui pemrograman dengan prinsip kerja penguapan
dan perhitungan selisih berat bahan.

3. Analitic Ballance

Alat ini digunakan untuk menimbang benih murni dan material pencampur dalam analisis
kemurnian fisik benih. Spesifikasi alat kapasitas 60 g akurasi 0,0001 g waktu stabil 5 detik
beroperasi secara otomatis dengan tutup dinding kaca kanan, kiri, atas.

4. Mikroskop

Bersadarkan sumber cahayanya mikroskop dibagi menjadi dua bagian yaitu mikroskop caya dan
elektron, berikut ini adalah nama-nama mikroskop beserta fungsinya:
1.  Mikroskop cahaya; adalah disebut juga mikroskop binokuler bekerja dengan bantuan
pantulan cahaya sinar matahari, memiliki pembesaran maksimal 1000 kali dan memiliki 3
dimensi yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Mikroskop ini berfungsi untuk
menetukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah sebuah specimen.
2. Mikroskop Stereo; adalah mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran letaif besar, mikroskop ini memiliki perbesaran 7 – 30 kali biasanya benda yang
diamati adalah pengamatan benda secara 3 dimensi.
3. Mikroskop Elektron; adalah mikroskrop yang memiliki kemampuan pembesaran
2.000.000 kali dengan menggunakan elektro statik dan maknetik juga memilki resolusi yang lebih
baik daripada mikroskop cahaya.
4. Mikroskop ultraviolet; adalah merupakan varian dari mikroskop cahaya yaitu penggunaan
cahaya ultraviolet untuk meningkatkan daya pisah menjadi dua kali lipat daripada mikroskop
cahaya biasa.
5. Mikroskop Pender; adalah berfungsi untuk mendeteksi benda asing atau antigen seperti
bakteri, ricketsia, atau virus dalam jaringan.
6. Mikroskop medan-gelap; digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri
yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
7. Mikroskop fase kontras; adalah berfungsi untuk mengamati benda hidup dengan
menembus jaringan hewan atau bakteri dalam keadaan alamiahnya (tanpa pemberian warna).

5. Inkubator

Alat ini berfungsi untuk menginokulasi suatu media atau sempel dan temperatur dan periode
tertentu. Tujuannya untuk menyediakan kondisi terkontrol pada pertumbuhan mikroba pada
suatu media, alat ini juga berfungsi untuk titrasi, juga dapat mengukur volume suatu larutan.
Biasanya alat ini digunakan sebagai tempat penumbuh biakan / tularan inokulan uji kesehatan
benih.

6. Laminair air flow


Adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan
pemindahan tanaman dari satu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Cara kerjanya alat
ini meniupkan udara steril secara kontinu melewati tempat kerja, sehingga bebas dari debu dan
sepora-spora yang mungkin jatuh kedalam media pada saat penanaman. Prinsip kerjanya
adalah udara di hisap dari luar dan disaring dengan filter pertama (pre-filter) selanjutnya di
tiupkan ke ruang kerja melalui filter yang sangat halus HEPA(High efeciency particulate Air filter)
dengan menggunakan blower.

7. Labu Erlenmeyer Glass Ware

Adalah sebuah alat yang terbuat dari kaca bentuknya silinder mengkrucut ke atas, yang mana
berfungsi untuk mengukur, mencampur, menampung, larutan atau bahan padat. Fungsi lainyya
adalah dapat digunakan untuk meracik, menghomogenkan, tempat kultivasi mikroba dalam
kultur cair, dan sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan. Kelebihan labu erlenmeyer ini
terbuat dari kaca borosilikat sehingga dapat dipanaskan dengan api atau dalam autoklaf.

8. Autoklaf
Adalah alat untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam kegiatan
kultur jaringan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 2 atm dengan suhu 121 0C selama 15
menit. Kegiatan sterilisasi yang dilakukan adalah untuk membunuh Endospora yaitu sel resisten
yang diproduksi oleh bakteri dan dapat dimatikan dalam suhu 100 oC titik didih air pada atmosfer
normal.

9. Cawan petris

Adalah sebuah wadah berbentuk bundar terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk
membiakan sel. Nama Petris bersal dari nama penemunya yaitu Julius Richard Petri seorang
ahli bakteri.

10. Shaker
Adalah alat penggojok bahan cair/padat yang di simpan dalam wadah/erlenmeyer. Tujuan dari
penggojokan ini adalah menumbuhkan kalus pada eksplan anggrek atau untuk membentuk
protokormus atau sering disebut protocorm like bodies dari kalus jaringan tanaman.

11. Neraca digital dan Analitic

Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan-bahan kimia yang digunakan untuk kultur jaringan.
Perbedaan timbangan analitic dengan digital itu pada nilai akurasinya; untuk neraca/timbangan
digital akurasi 0,01g.

Alat Produksi Pertanian

1. Motor bakar

Motor bakar adalah sistem perubah tenaga panas menjadi tenaga gerak.
Sumber tenaga panas dapat berasal dari kayu, batubara, minyak tanah,
bensin dan lainnya. Tenaga yang dihasilkan oleh motor jauh lebih besar dari
tenaga manusia atau hewan. Penggunaan motor bakar dalam bidang
pertanian mempunyai keuntungan, yaitu:
 Tenaga yang dihasilkan besar.
 Ketahanannya bagus, bisa bekerja 24 jam non-stop.
 Setiap saat dapat digunakan asal bahan bakar atau sumber panas
tersedia.

2. Traktor

Traktor adalah kendaraan yang dirancang untuk menarik serta mengerakan


alat/mesin pertanian. Dilihat dari bentuk dan ukuran traktor, traktor pertanian
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : traktor tangan, traktor mini dan
traktor besar.

Alat-Alat Laboratorium (pengujian dan kultur jaringan)

1. Oven Listrik
Alat laboratorium oven berfungsi untuk memanaskan atau
mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek lainnya.
2. Neraca Analitik
Neraca analitik merupakan alat yang digunakan untuk menimbang
bahan yang akan digunakan. Neraca analitik berfungsi untuk membantu
mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan
harga dasar satuan banyak kurang.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

3. Mikroskop
Mikroskop ada berbagai jenis diantaranya adalah mikroskop binokuler,
mikroskop cahaya dan mikroskop digital.
4. Inkubator
Inkubator adalah alat yang digunakan untuk memelihara budidaya
mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan kelembapan,
suhu optimal, dan kondisi lain seperti kandungan oksigen dan karbon
dioksida dari atmosfer di dalam.
5. Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah gelas (Glass ware equipment) yang di gunakan
untuk analisa dalam laboratorium. Bentuknya bulat dan berbentuk
kerucut di bagian atasnya. Sedangkan dasar permukaan yang rata
membuatnya bisa diletakan dimana saja.

Fungsi dan kegunaan Erlenmeyer antara lain adalah:

 Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan


Analisa.
 Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan padat ataupun
cairan,

7. Autoklaf
Autoklaf adalah sebuah alat pemanas tertutup yang berguna untuk
membersihkan benda dari bakteri dengan menggunakan uap yang
bersuhu dan bertekanan tinggi selama kurang lebih 15 menit.
8. Cawan petri
Alat untuk mengisolasi terhadap gangguan spesies lain dan untuk itu
kita memerlukan tempat/wadah untuk menempatkan mikroorganisma
tersebut.
9. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat untuk mengukur volume cairan yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi. Gelas transparan ini tentu tidak asing
bagi para siswa sekolah yang telah melakukan uji laboratorium.

Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Bandar Lampung

Klimatologi
1. Anemometer
Anemometer adalah alat untuk mengukur kecepatan angin.
2. Campbell Stokes
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai
ke permukaan bumi selama periode satu hari, diukur dalam jam.
3. Thermometer
Anders Celcius (1701 - 1744) memperkenalkan skala yang digunakan
sebagai pedoman pengukuran suhu pada tahun 1942.
4. Actinograph
Actinograph adalah alat untuk mengukur intensitas radiasi matahari.
Radiasi matahari adalah energi yang dipancarkan oleh matahari itu
sendiri.
5. Barometer
Barometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan udara.
6. Evaporimeter
Evaporimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan
penguapan air dalam udara pada lingkungan dan waktu tertentu.

Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

Tempat Penyimpanan
Tujuan penyimpanan secara umum adalah untuk pengamanan baik dari
pencurian maupun kerusakan oleh serangga, tikus, jasad renik dengan jalan
menghindari, mengurangi atau menghilangkan berbagai faktor yang dapat
mengurangi nilai komoditas.

Tempat penyimpanan biasa terdiri dari :

 Gudang yaitu tempat penyimpanan yang memungkinkan orang dan


barang leluasa bergerak didalamnya dan sering terkait dengan adanya
system administrasi serta kegiatan perdagangan.
 Lumbung yaitu tempat penyimpanan yang lebih mengarah pada sistem
tradisional, yang digunakan untuk menyimpan padi yang telah
dirontokan. Lumbung bisa berupa kotak, terumbu bambu ataupun
berupa bangunan khusus tempat penyimpanan pangan.(Purnama)

Inilah 4 Cara Merawat Alat Bertani Agar


Tahan Lama
Alat bertani merupakan elemen penting yang akan membantu
memudahkan segala proses pertanian. Dengan menggunakan
peralatan yang berfungsi baik maka kegiatan bertani pun bisa
menjadi lebih mudah. Walau begitu, tidak selamanya alat bertani
yang Anda miliki berada dalam kondisi yang baik. Ada kalanya
peralatan tersebut mogok atau tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
Lantas apa yang harus dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi?
Tidak ada cara lain lagi selain melakukan perawatan pada alatalat
bertani milik Anda. Bagaimana cara merawat alat bertani agar
tahan lama? Anda bisa menyimak caranya dalam uraian berikut ini.

Bersihkan mesin secara berkala


Langkah perawatan alat bertani yang pertama adalah
membersihkannya, Lakukan pembersihan pada mesin atau alat lain
secara rutin. Banyak yang rutin untuk melakukan pembersihan alat
dan mesin pertanian karena khawatir akan merusak komponen.
Padahal langkah ini sangat penting untuk menjaga keawetan alat
bertani milik Anda.
Untuk mencegah kerusakan pada komponen alat bertani, sebaiknya
gunakanlah pembersih yang sesuai. Jika memang alat atau mesin
tidak bisa dibersihkan dengan air, gunakanlah lap bersih yang
kering untuk membersihkan mesin. Ikutilah juga prosedur
pembersihan yang sesuai agar alat tidak rusak.

Jangan pernah lupa melumasi mesin


Kadang kerusakan pada alat dan mesin pertanian disebabkan oleh
karat. Timbulnya karat pada alat bertani akan menyebabkan gerak
alat menjadi lebih terbatas. Pada mesin penggilingan misalnya,
karat akan menyebabkan rantai yang menggerakkan mesin akan
menjadi terhambat geraknya. Saat gerak rantai melambat maka
keseluruhan mesin pun akan ikut melambat.
Hal ini bisa dicegah jika Anda rutin melumasi mesin. Baurkan
minyak pelumas khusus rantai untuk mencegah pembentukan karat
dan pelambatan gerak rantai. Minyak pelumas juga bisa digunakan
untuk melemaskan sendi-sendi alat dan mesin pertanian Anda.
Dengan rutin melakukan hal ini maka kinerja alat dan mesin pun
bisa seperti saat pertama digunakan.

Segera perbaiki jika menemukan kerusakan kecil


Kerusakan berat pada alat bertani sering disebabkan oleh
kerusakan-kerusakan kecil yang diabaikan. Padahal kerusakan kecil
yang tidak segera ditangani akan merembet pada komponen lain
pada alat bertani Anda sehingga menimbulkan kerusakan besar.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk segera memperbaiki
kerusakan kecil pada alat pertanian.
Ciri-ciri kerusakan ini biasanya ditandai oleh bunyi-bunyian yang
tidak biasanya terdengar. Dalam beberapa kasus, hawa panas pada
mesin juga bisa menjadi pertanda. Pada mesin traktor misalnya,
Anda mungkin akan merasakan panas saat menyentuh bagian kap.
Segera periksa apa penyebabnya agar bisa mendapat penanganan
yang tepat. Mesin traktor yang panas bisa disebabkan oleh rusaknya
sistem pendinginan atau justru karena mesin kurang dilumasi.
Ganti komponen di waktu yang tepat
Sama seperti alat atau mesin lainnya, alat bertani juga memiliki
jangka waktu pemakaian. Kembali pada contoh mesin traktor. Ada
beberapa komponen pada traktor yang memiliki jangka waktu
terbatas dan harus segera diganti jika telah lewat masanya.
Misalnya pada oli yang ada pada gear box. Anda ternyata harus
rutin menggantinya setiap 600 jam pemakaian.
TIdak mengganti oli dalam waktu lama akan membuat komponen
mesin traktor menjadi cepat panas. Ini karena tanpa adanya oli,
mesin-mesin akan langsung bergesekan satu sama lain. Untuk itu,
gantilah oli secara berkala dengan oli yang sesuai. Mengetahui
komponen mesin harus diganti sebenarnya mudah, Anda tinggal
merasakan apakah kinerja mesin sama seperti biasa atau tidak. Jika
tidak maka bisa dipastikan ada komponen rusak.

Empat cara di atas bisa Anda terapkan untuk merawat alat bertani.
Dengan rutin melakukannya maka bisa dipastikan peralatan milik
Anda akan tahan lama dan bisa memudahkan segala aktivitas
pertanian.

Alat Pertanian Modern


Salah satu faktor yang menentukan kesuksesan dalam bercocok tanam, yaitu ketersediaan alat
pertanian baik dalam ukuran yang kecil maupun besar.
Seiring perkembangan teknologi, terciptalah alat pertanian modern yang memudahkan para
petani untuk melakukan tugasnya.
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bertani. Meskipun
sebagian petani masih menggunakan alat-alat pertanian tradisional.
Namun tetap harus mengetahui alat pertanian modern agar mampu bersaing dengan negara
lainnya. Berdasarkan fungsinya, alat pertanian modern dibedakan menjadi 3 kategori.
Pertama sebagai alat pengolah tanah, kedua sebagai alat penanaman modern, ketiga sebagai
alat pemanenan.  Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut ini merupakan beberapa alat
pertanian modern,

Alat Pengolah Tanah


Alat-alat pengolahan tanah digunakan untuk menyuburkan serta menggemburkan tanah
sebelum masuk ke dalam proses penanaman.
Traktor
Traktor merupakan alat yang modern yang seringkali digunakan oleh banyak petani untuk
mengolah tanah. Terdapat traktor besar dan kecil dengan dua jenis roda.
Jenis traktor beroda rantai digunakan untuk tanah yang berlumpur, sedangkan roda dua biasa
digunakan untuk tanah yang kering.

Rotavator
Rotavator merupakan alat pengolah tanah yang terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama
pengolahan diolah dilakukan dengan membolak-balikkan tanah, memotong serta mencacah.
Sedangkan mengolah tanah pada tahap kedua yaitu tanah menjadi rapi, hama tanaman hilang,
serta tata air menjadi rapi.

Garu Sisir
Penggunaan garu sisir dilakukan setelah mengolah tanah dengan bajak singkal. Umumnya, para
petani membawa alat ini ketika sawah sedang dalam kondisi basah, supaya tanah menjadi
gembur.

Bajak singkal
Bajak singkal merupakan salah satu alat untuk mengolah tanah secara modern. Alat ini memiliki
dua jenis, yaitu bajak singkal satu arah serta bajak singkal dua arah. Alat ini berguna untuk
membolak-balikkan tanah.

Bajak Subsoil
Alat pertanian modern yang ada di Indonesia selanjutnya yaitu bajak subsoil. Alat ini berfungsi
agar tanah pecah dengan kedalaman 20-36 inci, untuk membuat parit lahan tanam.

Garu Piring
Garu piring merupakan alat modern yang berfungsi untuk mengelola tanah sebelum penanaman.
Alat ini juga bisa membersihkan lahan tanam dari rumput yang bala.
Setelah melakukan penanaman, gunakan Garu piring kembali untuk menutupi bibit dalam tanah.

Alat Penanaman dan Perawatan Modern


Jika biasanya para petani melakukan penanaman secara manual atau dengan tenaga manusia,
kini berbeda dengan hadirnya alat penanaman modern.
Dimana alat-alat ini memudahkan para petani untuk bercocok tanam. Cara kerja mesin
penanaman modern yakni dengan memasukkan benih atau bibit ke dalam tanah yang gembur.
Berikut ini merupakan beberapa alat penanaman modern yang harus diketahui, diantaranya
adalah

1. Mesin Tanam Kentang


2. Mesin Tanam Jagung
3. Mesin Tanam Padi

Setelah melakukan penanaman, langkah selanjutnya yaitu memelihara tanaman hingga panen.
Terdapat alat perawatan tanaman yang berfungsi untuk membantu proses pemupukan serta
pengairan.
Berikut ini merupakan beberapa alat perawatan tanaman modern yang harus diketahui,
diantaranya adalah
1. Mesin Penebar Pupuk
2. Mesin Penyemprot Air
3. Mesin Irigasi
4. Mesin Penutup Tanah

Alat Pemanenan Modern


Kehadiran alat pemanenan modern memudahkan para petani untuk mengumpulkan hasil panen
dalam jumlah yang besar. Dengan alat ini, para petani bisa menghemat biaya waktu, serta
tenaga yang diperlukan.
Berikut ini merupakan beberapa alat pemanenan modern yang harus diketahui, diantaranya
adalah

1. Mesin Pemanen Gandum


2. Mesin Pemetik Kapas
3. Mesin Pemanen Kentang
4. Mesin Pemanen Jagung
5. Mesin Pemanen Padi
6. Mesin Pemanen Tebu

Anda mungkin juga menyukai